Anda di halaman 1dari 71

LIFTING &

MOVING PATIENTS
Don’t put your back at risk
AND
PATIENT EVACUATION
Lifting and Positioning Patient

▪Hati-hati saat action untuk menghindari


cedera
▪Lakukan latihan rutin dengan menggunakan
peralatan
▪Mengetahui kondisi pasien sangatlah perlu
untuk aktifasi bantuan, teknik, atau peralatan
khusus
▪(Ina) Mengetahui spesifikasi peralatan yang
digunakan
Body Mechanics
▪Pundak dan pelvis selaras
▪Lebar kaki sesuai lebar pundak
▪Punggung lurus (straight)
▪Dekatkan beban sedekat mungkin dengan
tubuh
▪Hindari punggung terputar/terpelintir
▪Mendorong lebih baik jika memungkinkan
Use the power grip
Power Lift
Stand up while locking your back
Wrong !!!
Wrong !!!
Beberapa Tips

▪ Gunakan alat penunjang punggung terutama untuk


yang bekerja dengan berdiri dalam waktu lama
maupun yang mengangkat berat. Dapat berupa
sabuk yang dipasang di celana maupun braces.

▪ Perhitungkan berat badan yang diangkat

▪ Perhitungkan kemampuan anggota anda


Beberapa Tips
▪ Bekerja secara terkoordinasi dan lakukan komunikasi
yang baik

▪ Jagalah punggung anda agar tetap tegak, hindari


posisi yang membuat punggung terpluntir

▪ Apabila membungkuk, gunakan sendi panggul dan


sendi lutut, jangan membungkuk di punggung

▪ Jangan melakukan hiperekstensi pada punggung

▪ Kalau mungkin hendaknya partner anda sesuai


tingginya dengan anda
Cara membawa pasien melalui
tangga secara aman

▪ Tantangan : terlalu curam, pijakan kaki terlalu


sempit, anak tangga tertutup oleh material, tangga
membelok tajam, berputar dengan anak tangga
segitiga.

▪ Pelajari tantangan yang ada, bersihkan hal-hal


yang menghalangi jalan, periksa kembali sebelum
membawa pasien naik/turun tangga
Cara membawa pasien melalui
tangga secara aman

▪ Upayakan mendapatkan tenaga lain yang akan


membantu di belakang EMT yang sedang berjalan
mundur khususnya saat turun tangga sebagai
penunjuk jalan

▪ Bila membawa pasien yang berat menaiki tangga,


pakailah 2 orang di bagian atas
Prinsip-prinsip Memindahkan
pasien
▪ Emergency Moves
▪ Urgent Moves/memindahkan secara darurat
▪ Non Urgent Moves/pemindahan yang tidak segera

▪ Direct Ground Lift/mengangkat lansung dari tanah


▪ Log Roll
▪ Sesuai sumber daya (arm, clothing &blanket
technique)
▪ Memindahkan pasien dari tempat tidur ke
strecher/tandu
Korban Harus Segera Dipindahkan
Dalam Situasi Yang Berbahaya
Direct Ground Lift
Log Roll
Extremity Lift
Clothing Pull Technique
Blanket Drag Technique
Pulling the patient under the arms
One-Person
Walking Assist
Peralatan untuk memindahkan
pasien
▪ Wheeled Strecher
▪ Portable Army Strecher
▪ Stair Chair
▪ Long Back Board
▪ Short Back Board
▪ Scoop (Orthopaedic) Strecher
Patient Transfer Equipment 1 of 2

Wheeled Portable Stair chair


ambulance stretcher
stretcher
Patient Transfer Equipment 2 of 2

Backboard Short backboard Scoop


device stretcher
Fraktur
Tanda dan Gejala Fraktur
▪ Nyeri dan kemerahan.
▪ Pembengkakan.
▪ Deformitas.
▪ Krepitasi.
▪ Keterbatasan gerak sendi.
▪ Bone expose.
▪ Perubahan posisi.
Pengkajian
1. Primary survey (ABC)
2. Mekanisme terjadinya cedera
3. Cedera lain : kepala, servikal, spine, thorak,
abdomen, ektremitas atas dan bawah.
4. Periksa ada tidaknya ketidakstabilan dan
krepitasi, pelvis hati-hati
5. Periksa ada tidaknya nyeri pada semua sendi
6. Periksa dan catat PMS
7. Kolaborasi dokter
Pengkajian Sistem
Muskuloskeletal
▪ Status Lokalis
Pemeriksaan dilakukan secara sistematis :
1. Inspeksi (Look)
2. Palpasi (Feel)
3. Kekuatan otot (Power)
4. Pergerakan (Move).
▪Inspeksi (Look) :
▪ Raut muka pasien, cara berjalan/duduk/tidur.
▪ Lihat kulit, jar lunak, tulang dan sendi.

▪Palpasi (Feel) :
▪ Suhu kulit panas atau dingin, denyutan arteri
teraba/tdk, adakah spasme otot.
▪ Nyeri tekan atau nyeri kiriman (referred pain)

▪Kekuatan otot (Power) :


▪ Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d normal)

▪Pergerakan (Move) :
▪ ROM (Range of Motion)
▪ Pergerakan sendi : abduksi, adduksi, ekstensi, fleksi dll
AIRWAY
Curiga fraktur servikal bila :
• trauma kapitis
• multi trauma
• ada luka (tumpul) di atas klavikula

Bila curiga fraktur servikal


• Fiksasi kepala secara manual
• Pasang Cervical Collar
BREATHING
❑Periksa kepatenan jalan napas
❑ Head Tilt-Chin Lift / Jaw Thrust
❑ Look, Listen and Feel

- Melihat pengembangan dada


- Mendengar suara napas
- Merasakan hembusan napas

Gurgling Snoring
BERIKAN
• Miringkan • Head tilt - chin
OKSIGEN
/logroll lift
• Jaw Trust
• Finger sweep
• OPA
• Suction • NPA
CIRCULATION
▪ KAJI TANDA-TANDA SHOCK
▪ NADI
▪ KONDISI PERIFER/AKRAL
▪ SIANOSIS
▪ KESADARAN
PENGELOLAAN
▪Penanganan cedera muskuloskeletal yang
baik dan benar akan mengurangi nyeri,
kecacatan, dan menghindari komplikasi
▪Antisipasi syok perdarahan pada fraktur
femur dan pelvis
▪Reduksi dilakukan dengan segera dengan
cara traksi (menarik) dan gentle
▪Bila ada tahanan pada saat reduksi jangan
dipaksa, lakukan pembidaian pada posisi
yang nyaman menurut pasien
PENGELOLAAN (Lanjutan....)
▪ Selalu catat PMS sebelum dan sesudah pembidaian
▪ Perawatan luka, pencegahan infeksi, dan tetanus
▪ Fr terbuka harus tangani perdarahannya.
▪ Gunakan balut tekan.
▪Jangan gunakan torniquet → kerusakan
neurovaskuler.
PENGELOLAAN (Lanjutan....)
Pembidaian
 Pengertian
Memasang alat untuk mempertahankan kedudukan
tulang.

 Indikasi
◦ Patah tulang terbuka / tertutup

 Tujuan
◦ Mencegah pergerakan tulang yang patah
◦ Mengurangi nyeri
◦ Mencegah cedera lebih lanjut
◦ Mengistirahatkan daerah patah tulang
◦ Mengurangi perdarahan.
Jenis dan Teknik Pembidaian
▪Bidai kaku (rigit splint) : cardboard, plastik
kaku, metal, kayu, atau vacum splint.
▪Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal
sling.
▪Sling dan bebat (sling and swathe) :
anggota tubuh diikat dan digantung ke
anggota tubuh.
▪Bidai tarik (traction splint) : alat khusu untuk
fr femur, dipakai untauk membidai
sekaligus menarik (traksi) pada kaki.
Pembidaian (Lanjutan....)

▪ Prinsip Pembidaian
▪ Pastikan ABC aman
▪ Kontrol perdarahan
▪ Pasien sadar : menginformasikan adanya nyeri
▪ Buka daerah yg akan dibidai
▪ Periksa dan catat PMS (pulse, motoric, sensoric)
sebelum dan sesudah.
Prinsip Pembidaian (Lanjutan....)

▪ Jika terdapat angulasi yang besar dan pulsasi hilang lakukan traksi
secara gentle.
▪ Luka terbuka ditutup dgn kasa steril.
▪ Bidai mencakup sendi atas dan bawah cedera
▪ Berikan bantalan yang lunak
▪ Bila ragu-ragu apakah ada fraktur/tdk sebaiknya lakukan bidai untuk
pencegahan.
Prinsip Pembidaian (Lanjutan....)

Gambar :
Pembidaian pada fraktur pergelangan tangan
Jenis dan Tehnik Pembidaian
▪Bidai kaku (rigid splint) : cardboard, plastik
kaku, metal, kayu, atau vacum splint.
▪Bidai lunak (soft splint) : air splint, bantal
sling.
▪Sling dan bebat (sling and swathe) :
anggota tubuh diikat dan digantung ke
anggota tubuh.
▪Bidai tarik (traction splint) : alat khusu untuk
fr femur, dipakai untauk membidai
Vacuum Splints (kiri) dan Air Splints (kanan)
EVAKUASI MEDIS DI AIR
TEHNIK PERTOLONGAN MASUK KEDALAM AIR

1. Melompat dgn kaki terlebih dahulu ( Stride Jump )

2. Lari kemudian masuk ke Air ( Run and Plunge Drive )

3. Terjun dekat Jangkauan Jauh ( Long Shallow Drive )

4. Cara Mendekati Korban ( Approach Stroking )


TEHNIK MEMBAWA KORBAN DI AIR

1. Memegang Lengan dari depan

Penolong disamping korban dgn pss korban


telungkup, penolong dgn memegang lengan dgn
satu tangan dari depan.

2. Memegang Lengan dari Belakang

Penolong memegang korban dgn satu atau dua


tangan dari arah belakang korban. Pss korban
telentang sedangkan penolong pss disamping korban
dari arah belakang.
Dengan papan
SLING BACK CROSS
EVAKUASI MEDIS UDARA
(E M U)
LOADING DAN UNLOADING PADA HELI
ALAT BANTU EMU
HOIST BELL-412
HOIST BO-105
PERLENGKAPAN HOIST

HOIST COLLAR
-Untuk pasien yg kondisi sadar &
tdk patah tulang.
DAYA ANGKUT HOIST
FULL BODY HARNESS MAX. 600 LBS = 272 KG
- Untuk rescuer PJG SLING 30 M
PERLENGKAPAN HOIST
TANDU NR / Neil Robinson
- Untuk pasien yg hilang kesadaran & atau patah tulang.
PERLENGKAPAN HOIST

TANDU AIR / TANDU HORISONTAL


-Untuk pasien yg hilang kesadaran & atau patah tulang.
-Hanya utk Bell
Rescue net
-Terdiri dari : external cargo hook(cap. max.900kg), sling (20-
25m) & rescue net itu sendiri
-Untuk pasien yg masih sadar & tidak patah tulang.
-Max 2 pasien.
BO-105

BELL-412
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai