Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL KEGIATAN TEAM REAKSI CEPAT

RSUD Dr. ADJIDARMO TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN

Ketika berbicara tentang cardiac arrest, ingatan kita tidak bisa lepas dari penyakit jantung
dan pembuluh darah, karena penyebab tersering dari cardiac arrest adalah penyakit jantung
koroner. Setiap tahun terdapat kurang lebih 295.000 kasus cardiac arrest yang ditangani baik
di rumah sakit maupun diluar rumah sakit di Unites State (American Heart Asociation,
2012).

WHO (2008) menerangkan bahwa penyakit jantung, bersama-sama dengan penyakit infeksi
dan kanker masih tetap mendominasi peringkat teratas penyebab utama kematian di dunia.
Serangan jantung dan problem seputarnya masih menjadi pembunuh nomor satu dengan
raihan 29 persen kematian global setiap tahun.

Demikian halnya di Indonesia, berdasarkan Survei Kesehatan Nasional tahun 1986 dan 1991,
penyakit jantung koroner bersama dengan penyakit infeksi merupakan penyebab
kematian utama di Indonesia (Diklat Yayasan Ambulans Gawat Darurat118, 2010). Kematian
jantung mendadak atau cardiac arrest adalah berhentinya fungsi jantung secara tiba-tiba
pada seseorang yang telah atau belum diketahui menderita penyakit jantung. Waktu dan
kejadiannya tidak terduga, yakni segera setelah timbul keluhan (American Heart
Association, 2010).

Kematian otak dan kematian permanen terjadi dalam jangka waktu 8 sampai 10 menit setelah
seseorang mengalami cardiac arrest (Diklat Ambulans Gawat Darurat 118, 2010).
Cardiac arrest dapat dipulihkan jika tertangani segera dengan cardiopulmonary resuscitation
(CPR) dan defibrilasi untuk mengembalikan denyut jantung normal. Kesempatan pasien
untuk bisa bertahan hidup berkurang 7 sampai 10 persen pada tiap menit yang berjalan
tanpa cardiopulmonary resuscitation dan defibrilasi (American Heart Assosiacion,2010).

Berdasarkan hasil penelitian dari American Heart Association pada bulan Juni 1999
didapatkan data bahwa 64% pasien dengan cardiac arrest yang mendapatkan penanganan
segera dapat bertahan hidup tanpa kerusakan otak. Inti dari penangan cardiac arrest adalah
kemampuan untuk bisa mendeteksi dan bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera
mungkin mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya
kematian otak dan kematian permanen.

Penanganan secara cepa dapat diwujudkan jika terdapat tenaga yang memiliki
kemampuan dalam melakukan chain of survival saat cardiac arrest terjadi.Keberadaan
tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah atau pertanyaan besar, bahkan di RSUD Dr.
Adjidarmo yang notabene banyak terdapat tenaga medis dan perawat. Tenaga medis dan
perawat di Rumah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan life
saving, akan tetapi belum semuanya dapat mengaplikasikannya secara maksimal. Dan
seringkali belum terdapat pengorganisian yang baik dalam pelaksanaannya. Masalah
inilah yang kemudian memunculkan terbentuknya tim reaksi cepat dalam penanganan
Arrest segera, yang disebut CODE BLUE.

B. TUJUAN PEDOMAN :
Tujuan dari code blue adalah untuk memberikan resusitasi dan stabilisasi yang cepat bagi
korban yang mengalami kondisi darurat cardio-respiratory arrest yang berada dalam kawasan
rumah sakit. Untuk membentuk suatu tim yang terlatih lengkap dengan perlatan medis
darurat yang dapat digunakan dengan cepat.

1. RUANG LINGKUP TRC


1. Memberikan pelayanan tanggap darurat dengan sistem cepat, cepat dan akurat.
2. Team Reaksi Cepat berada dalam lingkungan RSUD Dr. Adjidarmo dengan
dibagi beberapa titik atau kelompok supaya memudahkan dalam
pelaksanaanya.

2. LANDASAN HUKUM
a. Undang undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit.
3. METODE
Pemberian materi, diskusi dan simulasi

4. WAKTU DAN TEMPAT


Pelaksnaan pelatihan Team Reaksi Cepat di laksanakan di RSUD Dr. Adjidarmo
Kab. Lebak, pada tanggal 24 oktober 2017 ( Waktu bisa berubah )

5. BIAYA
Dialokasikan dari RSUD dr. Adjidarmo, Rincian terlampir

6. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan pelatihan TRC ini kami buat, kami ucapkan terima
kasih atas kerjasama dan bantuannya.

Rangkasbitug, 09 Oktober 2017


Mengetahui
Ketua Pokja Pelayanan Pasien Sekretaris Pokja Pelayanan Pasien

Dr. Muhammad haydar Lia Lestari, S.Kep, Ners


PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN DAN SIMULASI
TEAM REAKSI CEPAT
( TRC )

RSUD Dr. ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK

TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai