Anda di halaman 1dari 7

KASUS

* Suatu ruang rawat inap bedah mempunyai 24 perawat dengan latar belakang ners 2 orang,
D3 keperawatan 10 orang, kemudian 14 perawat lulusan SPK, Kapasitas TT 40, BOR 70%.
Saudara ditunjuk oleh pimpinan RS untuk membuat perencanaan MAKP.
* Jika saudara sebagai Karu rawat bedah, apa yang harus saudara lakukan dalam
menghadapi situasi tersebut? Lakukan pengelolaan dengan pengumpulan data, analisis
SWOT, identifikasi masalah, dan rencana strategis untuk kebutuhan tenaga yang diperlukan.

1. PENGKAJIAN-PENGUMPULAN DATA, ANALISA SWOT, DAN


IDENTIFIKASI MASALAH

1.1 Visi, Misi, dan Motto RSU


1.1.2 Visi RSUD Dr.Soetomo Surabaya
Menjadi rumah sakit yang terkemuka dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di
kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dengan ciri keluaran AIEEMMM, yaitu aman, informatif,
efektif, efisien, mutu, manusiawi dan memuaskan.
1.1.3 Misi RSUD Dr.Soetomo Surabaya
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif, efektif, efisien dan
manusiawi dengan tetap memperhatikan aspek sosial.
2. Menyelenggarakan pelayanan rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan tertinggi
dengan menggunakan teknologi terkini.
3. Membangun sumber daya manusia (SDM) rumah sakit yang profesional, akuntabel, yang
berorientasi pada serta mempunyai integritas tinggi dalam memberikan pelayanan.
4. Melaksanakan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan prima berdasarkan
standar nasional dan internasional.
5. Melaksanakan penelitian yang mengarah pada pengembangan ilmu dan teknologi di
bidang kedokteran dan dan pelayanan perumahsakitan.

1.1.4 Motto RSUD Dr.Soetomo Surabaya


Motto RSUD Dr.Soetomo adalah “Saya senantiasa mengutamakan kesehatan
penderita”.
1.1.5 Visi Instalasi Rawat Inap Bedah
Menjadi IRNA Bedah yang mampu dan handal dalam mendukung dan berperan aktif
pada pelayanan, pendidikan, dan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
1.1.6 Misi Instalasi Rawat Inap Bedah
1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi baik secara horizontal (antara staf, pelaksana
program, dokter, perawat, dan pelaksana kesehatan yang ada di lingkungan IRNA Bedah
dan lintas sektoral) maupun secara vertikal (corporate dan pengendali program) dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian.
2. Optimalisasi sarana yang ada sehingga efektif dan efisien
3. Membangun Sumber Daya Manusia IRNA Bedah yang profesional, akuntabel yang
berorientasi pada customer serta mempunyai integritas yang tinggi dalam memberikan
pelayanan dan tetap berpegang pada etika.
4. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan proses pendidikan yang menunjang
pelayanan kesehatan prima berdasarkan standar nasional dan internasional.
5. Mendukung dan berperan aktif pada pelaksanaan penelitian yang mengarah pada
pengembangan ilmu dan teknologi di bidang kedokteran dan pelayanan perumahsakitan.
1.1.7 Tujuan Khusus Unit Keperawatan: Ruang Bedah
1. Menciptakan keluaran kerja : Aman, Informatif, Efektif, Efisien, Mutu, dan Manusiawi
2. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang berbentuk pelayanan : bio, psiko,
sosio, spiritual pada kasus-kasus medis antara lain:
a. Bedah thorak kardiovaskular
b. Bedah kepala dan leher
c. Bedah tumor
d. Bedah perut
e. Bedah perkemihan
f. Bedah plastik
g. Bedah saraf
h. Bedah tulang
3. Menyiapkan pasien dan keluarga dalam menghadapi operasi
4. Mencegah komplikasi
5. Menjamin kecukupan nutrisi
6. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
7. Mengurangi morbiditas dan mortalitas
8. Menciptakan kerjasama yang baik antara petugas, pasien, dan keluarga
9. Memberikan rasa aman dan nyaman

1.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data ketenagaan yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT
sehingga diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah.
Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
Analisis ketenagaan perawat mencakup jumlah tenaga keperawatan dan non
keperawatan. Ruang Bedah yang memiliki tenaga S1 Keperawatan dan ners 2 orang,
jumlah tenaga DIII Keperawatan sebanyak 10 orang, dan jumlah tenaga perawat lulusan
SPK 14 orang.

1) Tenaga Keperawatan
Tabel 2.1 Tenaga Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Nama Jenis Pendidikan Masa Pelatihan Jabatan
kerja yangpernah saat ini
diikuti
1 Ny. A PNS D3 Kep 33 tahun Ka. Unit
2 Ny. B PNS D3 Kep 31 tahun WaKa Unit
3 Ny. C PNS D3 Kep 20 tahun Perawat
Pelaksana
4 Tn. D PNS D3 Kep 20 tahun Perawat
Pelaksana
5 Ny. E PNS D3 Kep 4 tahun Perawat
Pelaksana
6 Ny. F PNS D3 Kep 28 tahun Perawat
Pelaksana
7 Tn. G PNS D3 Kep 6 bulan Perawat
Pelaksana
8 Ny. H PNS D3 Kep 13 tahun Perawat
Pelaksana
9 Ny. I PNS D3 Kep 12 tahun Perawat
Pelaksana
10 Ny. J PNS D3 Kep 10 tahun Perawat
Pelaksana
11 Tn. K PNS S1 Kep 5 tahun Perawat
Pelaksana
12 Tn. L PNS S1 Kep 14 tahun Perawat
Pelaksana
13 Tn. M PNS SPK 28 tahun
Pek kes
14 PNS SPK 28 tahun
Ny. N Pek Kes
15 Ny. O PNS SPK 28 tahun
Pek Kes
16 Tn. P PNS SPK 17 tahun
Pek Kes
17 Tn. Q PNS SPK 17 tahun
Pek Kes
18 Tn . R PNS SPK 25 tahun
Pek Kes
19 Tn. S PNS SPK 24 tahun Pek Kes
20 Ny. T PNS SPK 32 tahun
PRT
21 PNS SPK 20 tahun
Ny. U PRT
22 PNS SPK 31 tahun
Ny. V TU
23 Ny. PNS SPK
W
24 PNS SPK
Ny. X
25 PNS SPK
Ny. Y
26 Ny. Z PNS SPK

Tenaga keperawatan yang ada belum memenuhi kualifikasi RSUD Dr. Soetomo,
dimana seluruh perawat IRNA Bedah belum mendapatkan atau belum teridentifikasi
mendapatkan pelatihan-pelatihan, dan untuk kualifikasi sebagai sebuah parameter
peningkatan pelayanan masih belum memadai, karena baru 2 orang yang mempunyai jenjang
pendidikan S1 Keperawatan. Kemampuan dalam bidang keperawatan maupun kolaborasi
dengan tenaga medis lain, pada umunya perawat di Bedah mempunyai kemampuan yang
bagus. Karena kolaborasi yang terbangun dengan petugas medis lain sangat baik. Dari segi
kedisiplinan, keinginan untuk berubah, ketepatan dalam melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai standar sudah baik, tetapi masih ada beberapa perawat yang datang terlambat saat
dinas, begitu juga dengan waktu pulang, ada yang pulang terlebih dahulu. Namun keinginan
untuk berubah sudah ada. Kegiatan dalam perawatan, seperti pemasangan infus dan
mengambil darah, pemberian obat masih sering perawat tidak menggunakan universal
precaution.

2. Tenaga Non Keperawatan


Tabel 2.2 Tenaga Non Keperawatan di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Kualifikasi Jumlah Jenis
1 Tata Usaha (Medical record) 1 orang PNS
2 Pekarya Kesehatan 5 orang PNS
3 Pekarya RT 2 orang PNS
4 Cleaning Service 2 orang Out Sourcing
3. Tenaga Medis
Tabel 2.3 Tenaga Medis di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
No Kualifikasi Jumlah
1 Dokter PPDS Urologi * 1
2 Dokter PPDS Digestif * 1
3 Dokter PPDS Onkologi * 1
4 Dokter PPDS Plastik * 1
5 Dokter PPDS TKV * 1
6 Dokter PPDS Kepala Leher * 1
7 Dokter Jaga di Ruang UPI ** 1
Keterangan :
* Dokter yang bertanggung jawab setiap hari
** Dokter yang dihubungi untuk kasus darurat

4. Rencana Pengembangan staff tahun 2015


Tabel 2.4 Rencana Pengembangan staff tahun 2015 di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
No Materi Pelatihan Nama Perawat
Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F,
1. MAKP
Tn. G, Ny. H
2. Clinical educator Tn. G, Ny. I, Ny. J

3. PPORS Tn. M, Ny. K


Manajemen Keperawatan
4. Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S, Ny. T

5. GKM Ny. R, Ny. A, Ny. B, Ny. C


6. K3RS Tn. G, Ny. L, Tn. N, Ny, Q, Ny. S

7. ECG Tn. M, Ny. K


8. AT Ny. R, Ny. A, Ny. B
Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E, Ny. F,
9. Audit Keperawatan
Tn. G, Ny. H
10. Transfusi Ny. A, Ny. B, Ny. C, Tn. D, Ny. E

12. Paliatif Tn. M, Ny. K

13. Rehab Medis Ny. C, Tn. D, Ny. E

14. Radiologi Tn. D, Ny. E

15. Flu Burung Tn. G, Ny. H

16. ATLS Tn. N, Ny, Q

17. LSH Ny. S, Ny. T

18. Laboratorium Ny. F, Tn. G

5. Persentase Kasus Terbanyak Di Ruang Bedah Bulan Mei 2015


Tabel 2.5 Persentase Kasus Terbanyak di Ruang IRNA Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Jumlah
No Klasifikasi Penyakit Persentase
UPI elektif Total
1 Digestif 9 3 12 23%
2 Onkologi 3 17 20 38,5%
3 Urologi 2 8 10 19,2%
4 TKV 4 - 4 7,7%
5 Kepala Leher 2 3 5 9,6%

6. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Kebutuhan tenaga perawat di Ruang IRNA Bedah dari hasil pengkajian adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan tenaga keperawatan secara keseluruhan
di Ruang IRNA Bedah perhari tanggal 19 Mei 2014
Klasifikasi Jumlah Kebutuhan tenaga keperawatan
pasien pasien Pagi Sore Malam
Total care 8 8 x 0,36 = 2,88 8x 0,36 = 2,88 8 x 0,20 = 1,6
Partial care 10 10 x0,27= 2,7 10 x 0,15 = 1,5 10 x 0,10 = 1,0
Minimal care 10 10 x 0,17 = 1,7 10x 0,14= 1,4 10 x 0,07 = 0,7
Total 28 7,28 5,78 3,3

Total tenaga perawat :


Pagi : 7,28
Sore : 5,78
Malam : 3,3 +
Total : 16,36 orang 16 orang
Jumlah tenaga yang lepas dinas perhari :
= 4,63 orang

= 86 x 16
297
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk bertugas per hari: 4,63 + 16,36 + 1 =
21,99 Orang dibulatkan menjadi 22 orang
Ket: 4,63 dari jumlah tenaga yang lepas dinas
16,36 dari jumlah total tenaga perawat
1 dari perawat yang menjadi Kepala Ruangan

7. BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian 1 hari diatas
Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang IRNA Bedah
Tanggal 19 mei 2014
No Shift Kelas II Kelas III BOR
1 Pagi 10 bed (2ksg) 30 bed( 10 ksg) 28/40 x100%= 70%
2 Sore 10 bed (2ksg) 30 bed( 10 ksg) 28/40 x100%= 70%
3 Malam 10 bed (2ksg) 30 bed( 10 ksg) 28/40 x100%= 70%

1.3 Analisis SWOT


Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis SWOT
No. Analisa SWOT Bobot Rating Bobot X Rating
1 Sumber Daya Manusia (Man)
a. Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Sudah diterapkan model MAKP 0,2 2 0,4 S-W
moduler atau MAKP primer 2,5-
pemula 0,3 3 0,9 3,4 =-
2. Jenis ketenagaan : 0,9
- S 1 Kep : 2 orang
- D3 kep : 10 orang
- SPK : 14 orang
- Pekarya kesehatan : 5orang
- PRT : 3 orang
- TU : 1 orang
- Cleaning Service: 2 orang 0,3 4 1,2
3.Masa kerja > 15 tahun sebanyak 5
orang, 5-15 tahun sebanyak 6
orang sedangkan < 5 tahun
sebanyak 4 orang. 1 2,5
TOTAL

WEAKNESS 0,4 4 1,6


1. Belum ada sistem
pengembangan staff berupa
pelatihan dan hampir semua
perawatbelum mengikuti pelatihan
bedah maupun non bedah 0,1 3 0,3
2. Adanya konflik peran perawat 0,4 3 1,2
3. Sebagian perawat
belum mengikuti pelatihan MAKP 0,1 3 0,3
4. Kurangnya kesejahteraan
perawat. 1 3,4
TOTAL
O–T
b. Ekternal Faktor (EFAS) 2,7–
OPPORTUNITY 0.3 3 0,9 2,3= 0,4
1. Adanya kesempatan
melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi 0,2 3 0,6
2. Adanya kebijakan pemerintah
tentang profesionalisasi perawat 0,3 4 1,2
3. Adanya program akreditasi RS
dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian 1 2,7
TOTAL
THREATENED 0,3 2 0,6
1. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan yang
lebih profesional 0,15 2 0,3
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum 0,15 2 0,3
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan 0,2 2 0,4
4. Persaingan antar RS
yang semakin kuat 0,2 2 0,4
5. Terbatasnya kuota tenaga
keperawatan yang melanjutkan
pendidikan tiap tahun 1 2,3
TOTAL

Setelah dilakukan analisis situasi dengan menggunakan pendekatan SWOT maka


kelompok dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Belum ada sistem pengembangan staff berupa pelatihan dan hampir semua
perawat belummengikuti pelatihan bedah maupun non bedah

Anda mungkin juga menyukai