Anda di halaman 1dari 2

KEPATUHAN PERAWAT PELAKSANAAN TRIAGE

Triage merupakan salah satu ketrampilan keperawatan yang harus dimiliki oleh perawat unit gawat

darurat dan hal ini membedakan antara perawat unit gawatdarurat dengan perawat unit khusus

lainnya. Karena triage harus dilakukandengan cepat dan akurat maka diperlukan perawat yang

berpengalaman dankompeten dalam melakukan triage,Sesuai standar DepKes RI perawat yang

melakukan triage adalah perawat yang telah bersertifikat pelatihan PPGD (Penanggulangan Pasien

Gawat Darurat)atau BTCLS (Basic Trauma Cardiac life support) Selain itu perawat triage

sebaiknya mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang memadai karena harus trampil dalam

pengkajian serta harus mampu mengatasi situasi yang komplek dan penuh tekanan sehingga

memerlukan kematangan professional untuk mentoleransi stress yang terjadi dalam mengambil

keputusan terkait dengan kondisi akut pasien dan menghadapi keluarga pasien (Elliott et al, 2007).

Tujuan Triage perawatan gawat darurat

1. Identifikasi cepat korban yang memerlukan stabilisasi segera, Ini lebih ke perawatan yang

dilakukan di lapangan.

2. Identifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan

3. Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kecacatan

Berdasarkan jurnal Yanty Gurning, Darwin Karim, Misrawati tentang “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Dan Sikap Petugas Kesehatan Igd Terhadap Tindakan Triage Berdasarkan Prioritas”

didapatkan kesimpulan :

Petugas kesehatan IGD mayoritas memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap tindakan triage

berdasarkan prioritas sebanyak 17 orang responden (53,1%). Mayoritas petugas kesehatan IGD

memiliki sikap yang positif terhadap tindakan triage berdasarkan prioritas sebanyak 19 orang

responden (59,4%), dan sebagian besar petugas kesehatan IGD melaksanakan tindakan triage

berdasarkan prioritas sesuai prosedur sebanyak 18 orang responden (56,3%).


Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan

petugas kesehatan IGD terhadap tindakan triage berdasarkan prioritas dengan P value < α (0,036 <

0,05) dan ada hubungan antara sikap petugas kesehatan IGD terhadap tindakan triage berdasarkan

prioritas dengan P value < α (0,006 < 0,05).

Di RSUD A.Yani Metro pelaksanaan Triage

Di ruang IGD jumlah tenaga perawat yang ada sebanyak 28 orang perawat dengan tingkat

pendidikan SI Ners 7 orang, SI Keperawatan 5 orang, D IV Keperawatan 3 orang, D III

Keperawatan 13 orang dan 8 orang bidan dengan tingkat pendidikan D IV Kebidanan 3 orang, D III

Kebidanan 5 Orang. Perwat Dinas pagi 12 orang, 7 orang dinas sore dan 5 orang dinas malam,

kepatuhan perawat dalam pelakanaan triage di RSUD A.Yani sebagian hanya di lakukn pada jam

dinas pagi sedangkan pada jma dinas sore dn malam perawat kurang melaksanankan triage.

Hal ini dapat di pengaruhi oleh Tingkat pendidikan perawat yang dinas pagi, Tingkat pendidikan

seseorang akan mempengaruhi pengetahuanya. Selain itu lama nya bekerja di Igd juga

mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan triage, perawat yang dinas pagi di rumah sakit A. Yani telah

bekerja di Igd lebih dari 3 tahun, lama nya bekerja akan mempengaruhi pengalaman seseorang,

selain itu kepatuhan triage di RSUD A. Yani dapat di pengaruhi oleh sistem pengawasan pada jam

dinas pagi yang lebih ketat dari pada jam dinas sore dan malam.

Pada saat dilakukan tindakan triase dirumah sakit kadang-kadang tidak sesuai dengan prosedur

tindakan triase , seringkali seorang perawat salah dalam memutuskan masalah disebabkan karena

desakan keluarga atau faktor kepanikan perawat karena banyaknya pasien yang gawat sehingga

salah dalam memilah–milih pasien.

Anda mungkin juga menyukai