KOMPREHENSIF
OLEH:
FARISI, S.Kep
1402699
BAB I
PENDAHULUAN
• Menurut World Health Organization (WHO) (2004) seperti yang
dikutip pada laporan The Global Burden Disease, di dunia untuk
semua kelompok umur stroke infark dan penyakit jantung, merupakan
penyebab kematian utama. Dengan penderita stroke infark yang
meninggal di dunia adalah 7,2 juta jiwa (12,2 %), dan penyakit jantung
5,7 juta jiwa (9,7%). Insidens rate penyakit stroke infark untuk
serangan pertama adalah 9 juta jiwa.
Melakukan pengkajian
Menentukan diagnosa keperawatan
Membuat rencana asuhan keperawatan
B. Tujuan Khusus Melakukan implementasi yang telah
disusun
Mengevaluasi tindakan yang sudah
diberikan
Mendokumentasikan setiap tindakan
yang diberikan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Defenisi Stroke
• Stroke adalah terjadinya kerusakan pada jaringan yang
disebabkan berkurangnya aliran darah keotak atau
retaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak
dengan berbagai sebab yang ditandai dengan
kelumpuhan sensoris dan motoris tubuh sampai dengan
terjadinya penurunan kesadaran. (Arif Mutaqqin, 2008).
Keterangan:
= Laki - laki
= Pasien
= Perempuan
= Tinggal Serumah
= Meninggal
Terapi
Terapi Dosis Efek
Inj. Citicolin 250 mg/8 jam Sebagai neuroprotektor karena adanya kemampuan
dalam mensitesis fosfatidilkolin yang merupakan salah
satu fosfolipid utama dari membran sel
Data Objektif:
a. Pasien tidak dapat
berbicara
b. Pasien tampak
bingung
Data Subjektif :
2. Kelemahan anggota gerak Gangguan mobilitas
a. Menurut keterangan fisik
keluarga, pasien tidak
mampu melakukan
aktivitas.
b. Menurut keterangan
keluarga, bagian tubuh
sebelah kanan pasien tidak
dapat digerakkan.
Data Objektif :
▫ TERLAMPIR
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
1. Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru
bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan.
2. Proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yang dilakukan perawat dengan baik dan benar dapat menyelesaikan masalah
klien secepat mungkin.
3. Pada tahap pengkajian tidak ditemukan hambatan karna adanya kerjasama klien dan keluarga, meskipun ditemukan kesenjangan data dalam
tinjauan teoritis dan tinjauan kasus.
4. Pada tahap diagnosa keperawatan, penulis mengacu pada pengkajian yang dilakukan sehingga masalah keperawatan yang ada pada tinjauan
kasus adalah :
5. Pada tahap perencanaan penulis mampu merencanakan seluruh rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut sesuai
dengan tinjauan teoritis keperawatan, walaupun terdapat hambatan yaitu keterbatasan waktu dan tenaga penulis.
6. Pada tahap pelaksanaan,semua intervensi rencana keperawatan yang telah direncakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan
adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan tim kesehatan yang lainnya, klien dan keluarga. Pada tahap evaluasi berdasarkan hasil
dari pelaksanaan tindakan keperawatan yang teratasi adalah :
1) Ansietas pada keluarga b/d keadaan penyakit pasien. Ditandai dengan keluarga banyak bertanya kepada perawat tentang penyakit klien,
keluarga tampak cemas.
SARAN