Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

KOMPREHENSIF

MANAGEMEN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN


GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI PADA PASIEN STROKE
HEMORAGIK DI RUANG XI RUMAH SAKIT PUTRI HIJAU
KOTA MEDAN
2018

OLEH:
FARISI, S.Kep
1402699
BAB I
PENDAHULUAN
• Menurut World Health Organization (WHO) (2004) seperti yang
dikutip pada laporan The Global Burden Disease, di dunia untuk
semua kelompok umur stroke infark dan penyakit jantung, merupakan
penyebab kematian utama. Dengan penderita stroke infark yang
meninggal di dunia adalah 7,2 juta jiwa (12,2 %), dan penyakit jantung
5,7 juta jiwa (9,7%). Insidens rate penyakit stroke infark untuk
serangan pertama adalah 9 juta jiwa.

• Di Indonesia penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh survey


ASNA (Asean Neurologic Association ) di 28 rumah sakit di seluruh
Indonesia, pada penderita stroke akut yang dirawat di rumah sakit
dan dilakukan survey mengenai faktor-faktor resiko, lama perawatan,
mortalitas dan morbiditasnya. Hasil penelitian dari profil usia
dibawah 45 tahun cukup banyak yaitu 11,8%, usia 45-64 tahun
berjumlah 54,7% dan diatas usia 65 tahun sebanyak 33,5% (Misbach,
2008). Setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan
stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal (Menurut Junaidi
2011) dan sisanya cacat ringan maupun berat.
• Berdasarkan data yang diperoleh dari Medikal
Record Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi Kota Medan Ruang Neurologi Melati II,
dari 96 jumlah penderita yang dirawat pada
bulan februari 2016 penderita stroke non
hemoragik 16 orang.
Tujuan
Mengaplikasikan ilmu/teori yang sudah didapat secara
nyata dalam memberikan asuhan keperawaatan pada
A. Tujuan Umum klien gangguan sistem persyarafan stroke non hemoragik
di ruang neurologi Melati II Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.Pirngadi Kota Medan Tahun 2016.

 Melakukan pengkajian
 Menentukan diagnosa keperawatan
 Membuat rencana asuhan keperawatan
B. Tujuan Khusus  Melakukan implementasi yang telah
disusun
 Mengevaluasi tindakan yang sudah
diberikan
 Mendokumentasikan setiap tindakan
yang diberikan
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Defenisi Stroke
• Stroke adalah terjadinya kerusakan pada jaringan yang
disebabkan berkurangnya aliran darah keotak atau
retaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak
dengan berbagai sebab yang ditandai dengan
kelumpuhan sensoris dan motoris tubuh sampai dengan
terjadinya penurunan kesadaran. (Arif Mutaqqin, 2008).

• Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya


iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya
terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau
di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan (Arif Muttaqin,
2008, hlm. 130).
BAB III
PENGELOLAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Identitas Pasien
• Nama : Tn. J
• Umur : 59 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Tiga Pancur, Kab. Karo Kabanjahe
• Agama : Kristen Protestan
• Pendidikan : Tamat SMA
• Pekerjaan : Petani
• Status perkawinan : Menikah
• Tanggal MRS : 19 April 2018
• Dx medis : SNH ( Stroke Non Hemoragik )
• Penanggung Jawab : Ny. G
• Hubungan : Istri
2. Riwayat Kesehatan dan Keperawatan

• Keluhan utama (saat masuk rumah sakit) :


Kelumpuhan tubuh sebelah kanan
• Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi
• Riwayat penyakit keluarga :
Keluarga klien tidak pernah mengalami sakit
yang sama seperti klien
• Genogram

Keterangan:

= Laki - laki

= Pasien

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Meninggal
Terapi
Terapi Dosis Efek

IVFD RL 20 tts/i Terapi cairan

Inj. Citicolin 250 mg/8 jam Sebagai neuroprotektor karena adanya kemampuan
dalam mensitesis fosfatidilkolin yang merupakan salah
satu fosfolipid utama dari membran sel

Piracetam 1200 3x1 Untuk gejala-gejala involusi yang berhubungan


mg dengan usia lanjut seperti kemunduran daya fikir,
astenia,gangguan adaptasi, reaksi psikomotorik yang
terganggu.
Aspilet 1x1 Untuk pencegahan dan pengobatan berbagai keadaan
trombosis atau agregasi platelet ( pembekuan darah )
yang terjadi pada tubuh terutama pada saat mengalami
serangan jangtung atau pada penyakit jantung dan
pasca stroke.
Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam Membantu menurunkan jumlah asam yang dihasilkan
oleh lambung sehingga melindungi dinding lambung
dari mencerna diri nya
Pemeriksaan Penunjang tgl 29/2/16
Pemeriksaan Hasil Normal
Glukosa Andrandom 98,00 < 140 mg/dL
Natrium 133,00 136,00-155,00 mmol/L
Kalium 3,40 3,50-5,50 mmol/L
Clorida 114,00 95,00-103,00 mmol/L
SGOT 27,82 0,00-40,00 U/L
SGPT 14,94 0,00-40,00 U/L
Alkaline Phospatase 57,40 30,00-142,00 U/L
Total Billirubin 0,40 0,00-1,20 mg/dL
Direct Billirubin 0,26 0,05-0,30 mg/dL
Cholesterol Total 135,89 140,00-200,00 mg/dL
Trigliserida 87,76 10,00-198,00 mg/dL
HDL-Cholesterol 23,09 35,00-55,00 mg/dL
LDL-Cholesterol 95,25 0,00-0,00 mg/dL
Ureum 22,08 10,00-50,00 mg/dL
Creatinin 0,52 0,60-1,20 mg/dL
Uric Acid 4,41 3,50-7,00 mg/dL
Gula Puasa 66,59 74,00-106,00 mg/dL
2 jam PP 108,00 < 140 mg/dL
CKMB 14,90 0,00-0,00 U/L
Analisa Data
No Symptom Etiologi Problem

1. Data Subjektif : Penurunan Sirkulasi ke Kerusakan


a. Menurut
otak Komunikasi
keterangan
keluarga, pasien Verbal
tidak dapat
berbicara.

Data Objektif:
a. Pasien tidak dapat
berbicara
b. Pasien tampak
bingung
Data Subjektif :
2. Kelemahan anggota gerak Gangguan mobilitas
a. Menurut keterangan fisik
keluarga, pasien tidak
mampu melakukan
aktivitas.
b. Menurut keterangan
keluarga, bagian tubuh
sebelah kanan pasien tidak
dapat digerakkan.

Data Objektif :

a. Pasien tampak lemah


b. Bagian tubuh sebelah kanan
pasien tidak dapat
digerakkan
c. TD : 160/90 mmHg
d. N : 84x/m
e. RR : 22x/m
f. T : 36ºC
g. Aktivitas pasien dibantu
oleh keluarga atau perawat
h. Terpasang infus RL 20tts/m
3. Data Subjektif : - Kurangnya Informasi Ansietas pada
kesehatan kepada keluarga
Data Objektif : keluarga klien dan
a. Keluarga banyak pengetahuan keluarga
bertanya kepada tentang penyakit klien
perawat tentang
penyakit klien,
keluarga tampak
cemas.
Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan komunikasi verbal b/d Penurunan
sirkulasi ke otak
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Kelemahan
anggota gerak
3. Ansietas pada keluarga b/d Keadaan penyakit
pasien
Implementasi

▫ TERLAMPIR
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

1. Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru
bangun tidur atau di pagi hari dan tidak terjadi perdarahan.

2. Proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yang dilakukan perawat dengan baik dan benar dapat menyelesaikan masalah
klien secepat mungkin.

3. Pada tahap pengkajian tidak ditemukan hambatan karna adanya kerjasama klien dan keluarga, meskipun ditemukan kesenjangan data dalam
tinjauan teoritis dan tinjauan kasus.

4. Pada tahap diagnosa keperawatan, penulis mengacu pada pengkajian yang dilakukan sehingga masalah keperawatan yang ada pada tinjauan
kasus adalah :

1) Gangguan komunikasi verbal b/d Penurunan sirkulasi ke otak

2) Gangguan mobilitas fisik b/d Kelemahan anggota gerak

3) Ansietas pada keluarga b/d keadaan penyakit pasien

5. Pada tahap perencanaan penulis mampu merencanakan seluruh rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut sesuai
dengan tinjauan teoritis keperawatan, walaupun terdapat hambatan yaitu keterbatasan waktu dan tenaga penulis.

6. Pada tahap pelaksanaan,semua intervensi rencana keperawatan yang telah direncakan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan
adanya kerjasama yang baik antara penulis dengan tim kesehatan yang lainnya, klien dan keluarga. Pada tahap evaluasi berdasarkan hasil
dari pelaksanaan tindakan keperawatan yang teratasi adalah :

1) Ansietas pada keluarga b/d keadaan penyakit pasien. Ditandai dengan keluarga banyak bertanya kepada perawat tentang penyakit klien,
keluarga tampak cemas.
SARAN

Rumah sakit harus


menyediakan sarana dan
prasarana yang lengkap guna
Bagi Rumah Sakit membantu dalam
melaksanakan Asuhan
Keperawatan sehingga
memberikan rasa puas pada
klien.
1. Perawat hendaknya membekali diri
dengan pengetahuan serta
keterampilan yang cukup agar dapat
menerapkan proses keperawatan
Bagi dengan baik sehingga dapat mengatasi
Perawat/petugas permasalahan klien .
kesehatan
2. Sebagai tenaga kesehatan khususnya
perawat dalam memberikan pelayanan
Asuhan Keperawatan terhadap klien
hendaknya pelayanan yang diberikan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
bio – psiko, sosio, dan spritual.

Anda mungkin juga menyukai