Anda di halaman 1dari 18

ASPEK LEGAL TINDAKAN KHITAN

BY : GERARDUS GEGEN, SH, MHKes


DIREKTUR LBHPI
ASPEK LEGAL
• Legal adalah Ketentuan hukum yang mengatur
seseorang untuk melakukan suatu tindakan
yang tidak berbenturan dengan hukum.baik
pidana ,perdata dan hukum administrasi.
• Legal aspek keperawatan adalah peraturan
hukum keperawatan yang berlaku di
Keperawatan yang mencakup Hak dan
Kewajiban serta tanggung gugat yang terkait
dengan praktek keperawatan.
Penerapan legal dalam keperawatan

Aspek legal Keperawatan 


pada kewenangan formalnya adalah izin
yang memberikan kewenangan kepada
penerimanya untuk melakukan praktik
profesi perawat yaitu Surat Tanda
Registrasi (STR) bila bekerja di dalam
suatu institusi.
• Kewenangan itu, hanya diberikan kepada
mereka yang memiliki kemampuan, namun
memiliki kemampuan tidak berarti memiliki
kewenangan. Seperti juga kemampuan yang
didapat secara berjenjang, kewenangan yang
diberikan juga berjenjang.
• Kompetensi dalam keperawatan berarti
kemampuan khusus perawat dalam bidang
tertentu yang memiliki tingkat minimal yang
harus dilampaui.
Hukum kesehatan
• Kaidah atau peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban tenaga kesehatan, individu dan
masyarakat dalam pelaksanaan upaya
kesehatan, aspek organisasi kesehatan dan
aspek sarana kesehatan.
• Sebagai segala ketentuan atau peraturan
hukum kesehatan yang berhubungan langsung
dengan pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan.
Ruang lingkup hukum kesehatan

• Medical law
• Nurse law
• Hospital law
• Environmental law.
KHITAN
• SECARA ETIMOLOGIS , KHITAN BERASAL DARI BAHASA ( K A (‫ ختن‬YANG
BERARTI MEMOTONG
• SECARA TERMINOLOGIS KHITAN ADALAH MEMBUKA ATAU MEMOTONG
KULIT QULUF ) YANG MENUTUPI UJUNG KEMALUAN DENGAN TUJUAN
AGAR BERSIH DARI NAJIS
• DALAM MEDIS , KHITAN DISEBUT SIRKUMSISI DARI BAHSA LATIN YAITU
CIRCUM BERARTI MEMUTAR DAN CAEDERE BERARTI MEMOTONG
SEJARAH KHITAN
• DALAM SEJARAH ISLAM, KHITAN SUDAH DIKENAL SEJAK ZAMAN NABI IBRAHIM AS.

• MENGUTIP KETERANGAN DARI INJIL BARNABAS, NABI ADAM AS ADALAH MANUSIA PERTAMA
YANG BERKHITAN .IA MELAKUKANNYA SETELAH BERTOBAT KEPADA ALLAH DARI DOSA DOSA
YANG DILAKUKANNYA KARENA MELANGGAR LARANGAN ALLAH UNTUK TIDAK MEMAKAN
BUAH KHULDI

• PADA MASA BABILONIA DAN SUMERIA KUNO , YAKNI SEKITAR TAHUN 3500 SEBELUM MASEHI
(SM), MEREKA JUGA SUDAH MELAKUKAN PRAKTIK BERKHITAN INI . HAL INI DIPEROLEH DARI
SEJUMLAH PRASASTI YANG BERASAL DARI PERADABAN BANGSA BABILONIA DAN SUMERIA
KUNO . PADA PRASASTI ITU , TERTULIS TENTANG PRAKTIK PRAKTIK BERKHITAN SECARA PERINCI

• BEGITU JUGA PADA MASA BANGSA MESIR KUNO SEKITAR TAHUN 2200 SM. PRASASTI YANG
TERTULIS PADA MAKAM RAJA MESIR YANG BERNAMA TUTANKHAMUN, TERTULIS PRAKTIK
BERKHITAN DI KALANGAN RAJA RAJA FIRAUN
SEJARAH KHITAN DI INDONESIA

• ERA ………… SD 1970 KHITAN DILAKUKAN SECATA


TRADISIONAL OLEH SEORAN G AHLI KHITAN “CALAK”

• 1970 SD 1990 MULAI BERGESER DARI AHLI KHITAN


BERALIH KE MANTRI K ESEHATAN (TENAGA KESEHATAN
TERUTAMA PERAWAT)
• KKI MENGELUARKAN BUKU SKKI YANG DITETAPKAN PADA
TANGGAL 27 DESEM BER 2012.
• LAMPIRAN 4 SISTEM GINJAL DAN SALURAN KEMIH NOMOR
16
PENGERTIAN MEDIS

• Sirkumsisi ( circumcision )adalah tindakan


memotong atau menghilangkan sebagian atau
seluruh kulit penutup depan dari penis pada
pria. Frenulum dari penis dapat juga dipotong
secara bersamaan dalam prosedure yang
dinamakan frenektomie.
Lanjutan…..
• Khitan atau sunat adalah tindakan memotong
atau menghilangkan sebagian atau seluruh
kulit penutup depan penis atau preputium.
Dilakukan untuk membersihkan dari berbagai
kotoran penyebab penyakit yang mungkin
melekat pada ujung penis yang masih ada
preputiumnya.
Keuntungan sunat

• Mengurangi resiko kanker penis


• Infeksi saluran kemih
• Mencegah penularan berbagai penyakit
menular seksual.
• Mencegah penularan human papilloma virus
PERLINDUNGAN HUKUM
TENAGA KESEHATAN

TINJAUAN UU NO.36/2009 TENTANG KESEHATAN


UU NO.44/2009 TENTANG RUMAH SAKIT
UU NO.36/2014 TENTANG NAKES

1. Nakes berhak mendapatkan perlindungan hokum.


2. Nakes yang diduga melakukan kelalaian, maka terlebih dahulu
harus diselesaikan melalui mediasi.
3. Memiliki Izin ( STR, SIP, SIPP, SIB, dll )
4. Melaksanakan tugas sesuai SP,SPO, Etika
5. Menghormati hak pasien
6. Menjaga kerahasiaan identitas dan kesehatan pasien
7. Memberikan informasi dan tindakan yg akan dilakukan
8. Meminta persetujuan thdp tindakan yg akan dilakukan
9. Membuat dan memelihara rekam medis
Tantangan YANKES

Nakes dgn Jaminan mutu MEA.


Kontraktual
pasien dan patient JCI.kredenti
paternalistik horisontal safety aling
RANAH PERIKATAN YANKES

INSPANING VERBITENIS
• ATAU RANAH IKHTIAR

RESALTAT VERBITENIS
• RANAH HASIL
PRAKTIK KEPERAWATAN
• KEBAIKAN
• BERMORAL/ETIKA
ETIK • PENERAPAN KODE ETIK DAN
NILAI MORAL

• KEAHLIAN
• KOPETENSI
LEGAL •

PROSES PENGAKUAN
KEWENANGAN, BERIZIN
• PROSES SESUAI PER UU
Dasar tindakan medis yg dilakukan
perawat diluar kewenangan

• 1. Dasar Filosofis.
• 2. Dasar yuridis.
• 3. Dasar sosiologis.
• 4. Pertimbangan kemampuan secara
profesional.
• 5. Pertimbangan secara medis
• 6. Pertimbangan jumlah tenaga medis
• 7. Pertimbangan secara Agama

Anda mungkin juga menyukai