KOMPLIKASI BEKAM

#Wahyudiwidada

Pada dasarnya bila bekam dilakukan dengan baik dan benar maka tidak akan terjadi komplikasi atau
efek samping. Perlu sedikit pengetahuan tentang fisika, patofisiologi penyakit, psikologi, dan
pengalaman klinis. Berikut Komplikasi Bekam menurut Ghazala Mulla, 2013, dkk:

1. Cemas dan takut

Cemas dan takut terutama dirasakan pada pengalaman pertama
2. Hipotensi
Tensi rendah, preshock bahkan pingsan dapat terjadi pada beberapa pasien
3. Scar/keloid putih
Terjadi karena perlukaan yang telalu dalam dan pasien yang memang berbakat keloid
4. Vomiting, sendawa
Akibat perut penuh pada saaat pembekaman atau jarak makan dengan pembekaman terlalu
dekat.
5. Blister
Munculnya gelembung kecil pada area pembekaman. Bila blister muncul sebelum perlukaan
maka perlukaan jangan dilanjutkan. Olesi dengan kream antiseptik dan dressing (misal
dengan minyak zaytun).
6. Bruises
Bruises adalah warna gosong pada area didalam kop. Bruises sering muncul pada kondisi
dengan riwayat cidera atau organ sedang mengalami radang. Contoh pada persendian
lengan yang penah cidera, atau bagian dada (paru) yang sedang terinfeksi. Hati-hati
membekam area wajah dan dada, perhatikan waktu dan kekuatan pompanya. Ini adalah
area kulit yang sangat sensitif. Jangan sampai pasien kecewa bahkan marah.
7. Bula
Bula adalah gelembung yang ukurannya lebih dari 1cm. Bula dan blister terjadi karena
pemompaan terlalu kuat, terlalu lama atau kombinasi keduanya. Bula sebaiknya dikeluarkan
cairannya menggunakan jarum steril dan menutupnya dengan kream zaytun.

Tambahan dari Penulis.

Bila pasien sebelum pembekaman dalam kondisi baik, tensi dan tanda-tanda vital dalam
batas normal tetapi kemudian pada saat pembekaman terjadi reaksi pusing, mual, muntah,
ingin bak/bab, bahkan kesadaran delirium (meracau) maka tidak diragunakan lagi bahwa
pasien mengalami gangguan makhluk astral. Pembekam tidak pelu panik, bisa
dipertimbangkan kopnya dilepas sisakan 2 kop saja. Lanjutkan dengan protokol Ruqyah
Syar’iyah. Bacaan yang direkomendasikan : AlFatihah, alBaqarah 10 ayat pilihan, dan 3 Qul.
Jadi pembekam mau tidak mau harus mampu meruqyah.