CARA PELEPASAN
1. Pelepasan dilakukan setelah hari ke-5 (pasien anak) atau ke-7 (pasien dewasa) alat
dilepas. Sebelumnya pasien disarankan untuk berendam duduk selama 15-20 menit
dengan jarak waktu paling tidak 1 jam dari tindakan pelepasan.
a b c d e
CARA PERAWATAN
Secara umum dalam pelaksanaan khitan dapat timbul komplikasi yang tidak diinginkan.
Berikut dibawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin ditemui pada pasien.
1. Nyeri
Keluhan nyeri umunya akan muncul setelah efek anestesi / pembiusan berakhir.
Ditandai dengan rasa panas pada daerah luka. Segera minum obat anti nyeri setelah khitan
selesai, dosis dan jadwal obat dilanjutkan sesuai petunjuk dokter.
2. Perdarahan
Walaupun jarang, perdarahan tetap dapat terjadi beberapa saat setelah khitan,
seringkali sumber perdarahan berasal dari bagian bawah penis atau tampak merembes
diperban. Bila perdarahan minimal dapat ditekan ringan dengan kasa steril yang dibubuhi
povidoneiodine. Akan tetapi apabila perdarahan tampak aktif (mengalir/menetes) datang
segera ke Klinik Kuncup Ceria untuk mendapatkan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.
3. Bengkak (Edema)
Bengkak merupakan kejadian yang normal dijumpai pasca khitan, seringkali
disebabkan karena trauma jaringan, obat anestesi, pasca tindakan pelepasan klamp atau dapat
juga karena infeksi. Bengkak yang normal akan terserap tubuh dan biasanya akan mereda
pada hari ke-5 setelah khitan.
4. Hematoma (Memar)
Hematoma adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darahdi bawah kulit. Hal ini
dapat terjadi karena jarum suntik anestesi yang mengenai pembuluh darah. Bila ukuran
hematoma kecil atau menetap, diharapkan terserap tubuh dan menghilang dalam waktu 1-2
minggu. Namun apabila semakin membesar datang segera ke Klinik Kuncup Ceria untuk
mendapatkan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.
5. Infeksi
Infeksi dapat terjadi karena kontaminasi saat tindakan atauperawatan pasca tindakan
yang kurang bersih. Ditandai dengan edema (bengkak), adanya nanah pada bekas khitan,
tubuh demam, mengeluh nyeri hebat di area luka.Apabil dijumpai komplikasi ini segera
datang ke Klinik Kuncup Ceria untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut
seperti terapi antibiotika dan antiradang.
7. Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah reaksi alergi tipe cepat derajat berat, yang terjadi beberapa
saat setelah masuknya allergen, misalnya obat. Pasien menunjukkan tanda-tanda berupa
diantaranya: sesak nafas, pucat, keringat dingin, lemas, badan terasa melayang, mual, bahkan
dalam tahap lanjut penderita dapat pingsan diikuti hipotensi (tekanan darah rendah/turun) dan
bradikardi (denyut nadi melemah).
Reaksi alergi ini bersifat individual, tidak dapat diprediksi yang disebabkan antibiotik
atau obat anestesi. Penting ditekankan agar pasien menginformasikan kepada dokter apabila
didapatkan riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu sebelumnya
8. Sukar Kencing
Beberapa hari setelah khitan, kadang-kadang terjadi sumbatan pada muara saluran
kencing, sehingga pasien sukar kencing karena pancarannya terhambat saat kencing. Cara
mudah untuk membersihkan sumbatan, adalah dengan menggunakan kompres kasa steril dan
air hangat bersih. Atau apabila luka sudah mengering dan penis masih terpasang klamp,
pasiendapat berendam duduk dengan air hangat untuk meluruhkan bekuan darah, cairan
serum atau kotoran.
9. Penyembuhanluka lama
Pada beberapa kasus dapat dijumpai penyembuhan luka yang lambat, sehingga pada
saat klamp dilepas jaringan mati (nekrosis) belum terbentuk dengan baik dan luka terbuka
kembali.Keadaan ini diperberat saat penis mengalami ereksi berulang, dimana bekas luka
khitan akan sering terbuka kembali,
Penyembuhan luka yang lambat dapat terjadi karena pemotongan kulit kulup
(preputium) terlalu banyak / panjang pada metode khitan Smartklamp atau khitan Flashcutter
yang tidak dijahit.
Oleh karena itu, metode khitan Smartklamp tidak disarankan pada pasien usia ≥14
tahun / dewasa. Dan penjahitan pada khitan metode Flashcutter (Laser) disarankan dilakukan
pada pasien usia ≥3 tahun.
JADWAL KONTROL
2.
3.