Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PERAWATAN SETELAH KHITAN

DI KLINIK KUNCUP CERIA

I. KHITAN METODE SMART KLEM

CARA PERAWATAN SETELAH KHITAN SAMPAI KLEM DILEPAS

1. Minum obat yang diberikan secara teratur


2. Menjaga kebersihan dengan mandi teratur seperti biasa
3. Bilas glans penis dan alat Smartklamp dengan air setiap selesai buang air kecil.
4. Setelah mandi atau membilas, keringkan penis dan alat Smartklamp dengan sebaik-
baiknya dengan mengunakancottonbuds / kapas korek telinga.

CARA PELEPASAN

1. Pelepasan dilakukan setelah hari ke-5 (pasien anak) atau ke-7 (pasien dewasa) alat
dilepas. Sebelumnya pasien disarankan untuk berendam duduk selama 15-20 menit
dengan jarak waktu paling tidak 1 jam dari tindakan pelepasan.

a b c d e

2. Pertama gunting klem pada sisi kiri dan kanannya.


3. Lalu klem dilepaskan dengan cara diregangkan dan angkat hingga tersisa tabung saja.
4. Jaringan kulit yang berwarna kehitaman (nekrosis) ditetesi dengan babyoil melalui
tabung bagian luar dan dalam.
5. Setelah tabung dapat diputar, maka tabung dilepas.

CARA PERAWATAN SETELAH KLEM DILEPAS

1. Minum obat yang diberikan secara teratur


2. Menjaga kebersihan dan keringkan disekeliling alat kelamin
3. Beraktivitas normal tapi tidak berlebihan
4. Makan dan minum seperti biasa terkecuali yang mempunyai alergi mkanan
5. Setelah mandi atau membilas, keringkan penis disekitar luka dengan sebaik-baiknya
6. Kompres selang seling jaringan penis yang kehitaman (nekrosis) dengan cairan PZ,
menggunakan kassa steril, minimal 10 kali sehari.
7. Dalam waktu beberapa hari diharapkan luka akan sembuh dengan sempurna
8. Segera menghubungi / kontrol ke Klinik kuncup ceria bila ada keluhan yang berarti.

II. KHITAN METODE FLASHCUTTER ( Laser )

CARA PERAWATAN

a) Minum obat yang diberikan secara teratur


b) Menjaga kebersihan dan luka tetap kering
c) Beraktivitas normal tapi tidak berlebihan
d) Makan makanan yang bergizi tinggi, terkecuali memiliki alergi.
e) Setelah dapat mandi (hari ke 5-7 pasca tindakan) atau hendak membilas kencing, luka
harus segera dikeringkan.
f) Segera menghubungi / kontrol ke Klinik Kuncup Ceria bila ada keluhan yang berarti.

KOMPLIKASI PASCA KHITAN

Secara umum dalam pelaksanaan khitan dapat timbul komplikasi yang tidak diinginkan.
Berikut dibawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin ditemui pada pasien. 

1.  Nyeri
Keluhan nyeri umunya akan muncul setelah efek anestesi / pembiusan berakhir.
Ditandai dengan rasa panas pada daerah luka. Segera minum obat anti nyeri setelah khitan
selesai, dosis dan jadwal obat dilanjutkan sesuai petunjuk dokter.

2.  Perdarahan
Walaupun jarang, perdarahan tetap dapat terjadi  beberapa saat setelah khitan,
seringkali sumber perdarahan berasal dari bagian bawah penis atau tampak merembes
diperban. Bila perdarahan minimal dapat ditekan ringan dengan kasa steril yang dibubuhi
povidoneiodine. Akan tetapi apabila perdarahan tampak aktif (mengalir/menetes) datang
segera ke Klinik Kuncup Ceria untuk mendapatkan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.

3.  Bengkak (Edema)
Bengkak merupakan kejadian yang normal dijumpai pasca khitan, seringkali
disebabkan karena trauma jaringan, obat anestesi, pasca tindakan pelepasan klamp atau dapat
juga karena infeksi. Bengkak yang normal akan terserap tubuh dan biasanya akan mereda
pada hari ke-5 setelah khitan.

4.  Hematoma (Memar) 
Hematoma adalah perdarahan akibat pecahnya pembuluh darahdi bawah kulit.  Hal ini
dapat terjadi karena jarum suntik anestesi yang mengenai pembuluh darah. Bila ukuran
hematoma kecil atau menetap, diharapkan terserap tubuh dan menghilang dalam waktu 1-2
minggu. Namun apabila semakin membesar datang segera ke Klinik Kuncup Ceria untuk
mendapatkan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut.

5.  Infeksi 
Infeksi dapat terjadi karena kontaminasi saat tindakan atauperawatan pasca tindakan
yang kurang bersih. Ditandai dengan edema (bengkak), adanya nanah pada bekas khitan,
tubuh demam, mengeluh nyeri hebat di area luka.Apabil dijumpai komplikasi ini segera
datang ke Klinik Kuncup Ceria untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut
seperti terapi antibiotika dan antiradang.

6.  Luka pada Gland Penis


Komplikasi ini dapat terjadi pada keadaan dimanaperlekatan kulit pada gland penis
cukup hebat sehingga terjadi iritasi atau luka saat pembebasan perlekatan. Luka sayat pada
glands penis dapat pula dijumpai pada metode konvensional yang menggunakan pisau bedah
atau gunting dan pasien yang kurang kooperatif saat tindakan.

7.  Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah reaksi alergi tipe cepat derajat berat, yang terjadi beberapa
saat setelah masuknya allergen, misalnya obat. Pasien menunjukkan tanda-tanda berupa
diantaranya: sesak nafas, pucat, keringat dingin, lemas, badan terasa melayang, mual, bahkan
dalam tahap lanjut penderita dapat pingsan diikuti hipotensi (tekanan darah rendah/turun) dan
bradikardi (denyut nadi melemah).
Reaksi alergi ini bersifat individual, tidak dapat diprediksi yang disebabkan antibiotik
atau obat anestesi. Penting ditekankan agar pasien menginformasikan kepada dokter apabila
didapatkan riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu sebelumnya

8.  Sukar Kencing
Beberapa hari setelah khitan, kadang-kadang terjadi sumbatan pada muara saluran
kencing, sehingga pasien sukar kencing karena pancarannya terhambat saat kencing. Cara
mudah untuk membersihkan sumbatan, adalah dengan menggunakan kompres kasa steril dan
air hangat bersih. Atau apabila luka sudah mengering dan penis masih terpasang klamp,
pasiendapat berendam duduk dengan air hangat untuk meluruhkan bekuan darah, cairan
serum atau kotoran.

9.  Penyembuhanluka lama
Pada beberapa kasus dapat dijumpai penyembuhan luka yang lambat, sehingga pada
saat klamp dilepas jaringan mati (nekrosis) belum terbentuk dengan baik dan luka terbuka
kembali.Keadaan ini diperberat saat penis mengalami ereksi berulang, dimana bekas luka
khitan akan sering terbuka kembali,
Penyembuhan luka yang lambat dapat terjadi karena pemotongan kulit kulup
(preputium) terlalu banyak / panjang pada metode khitan Smartklamp atau khitan Flashcutter
yang tidak dijahit.
Oleh karena itu, metode khitan Smartklamp tidak disarankan pada pasien usia ≥14
tahun / dewasa. Dan penjahitan pada khitan metode Flashcutter (Laser) disarankan dilakukan
pada pasien usia ≥3 tahun.

10.  Pemotongan kulit penis (Preputium) tidak sempurna


Komplikasi ini lebih sering didapatkan pada metode Smartklamp. Estimasi titik
pemotongan kulit dan mukosa penis bisa jadi kurang tepat, karena perhitungan dilakukan dari
balik tabung klamp. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keadaan ini adalah pasien yang
gemuk / obesitas atau secara anatomi penisnya cenderung tenggelam. Hal ini tentu saja akan
menyebabkan secara estetika tampilan pasca pelepasan klem tidak memuaskan karena
tampak kulit/mukosa masih menutup baik sebagian atau seluruh gland penis.
Pada keadaan seperti ini pasien harus dikhitan kembali dengan metode Flashcutter,
tentunya setelah luka menyembuh sempurna dan sebaiknya setelah secara psikis pasien telah
siap untuk dilakukan tindakan.

11.  Meatal Stenosis


Adanya pengerutan pada saluran kencing, saluran kencing menutup. Pada keadaan
seperti ini, kami akan merujuk kepada dokter spesialis Bedah Urologi untuk dilakukan
tatalaksana lebih lanjut.

12.  Peyronie Disseases


Pembengkokan pada batang penis baik ke atas atau ke samping yang terjadi karena
terbentuknya jaringan parut pada batang penis dengan pengerasan kulit (plak) lapisan dalam.
Keadaan ini akan jelas terlihat pada saat penis mengalami ereksi.Pembentukan plak ini
diperkirakan berawal dari perdarahan dan proses penyembuhan luka pasca khitan yang lama,
atau faktor genetika yang diwariskan dalam keluarga. 

JADWAL KONTROL

No. Tanggal Keterangan


1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai