DIAGNOSA PHIMOSIS
Di Susun Oleh :
A. Pengertian
Fimosis adalah kondisi dimana prepusium tidak dapat diretraksi dari glans
penis. ( Mott, Sandra; 1990 ).
Klasifikasi :
B. Etiologi
Tingkat higienitas alat kelamin yang buruk peradangan kronik glans penis
dan kulit preputium (balanoposthitis kronik), atau penarikan berlebihan kulit
preputium (forceful retraction). Pada fimosis kongenital umumya terjadi
akibat terbentuknya jaringan parut di prepusium yang biasanya muncul karena
sebelumnya terdapat balanopostitis. Apapun penyebabnya, sebagian besar
fimosis disertai tanda-tanda peradangan penis distal.
Sedangkan fimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir biasanya terjadi
karena ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik.
Kondisi ini menyebabkan prepusium menjadi melekat pada glans penis,
sehingga sulit ditarik ke arah proximal. Apabila stenosis atau retraksi tersebut
ditarik dengan paksa melewati glans penis, sirkulasi glans dapat terganggu
hingga menyebabkan kongesti, pembengkakan, dan nyeri distal penis atau
biasa disebut parafimosis.
(sumber : scribd.com)
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DX
MEDIS PHIMOSIS
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
Nama :
Usia/jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Status Pernikahan :
Alamat :
Diagnosa Medis :
Jam/Tanggal Masuk RS :
No. RM :
2. Penanggung Jawab
Nama :
Usia :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Alamat :
Hubungan dengan Klien :
3. Keluhan Utama
Penis membesar dan menggelembung
4. Keluhan menyertai
Kulit penis tak bisa ditarik kearah pangkal, Air seni keluar tidak lancar.
Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang memancar dengan arah yang
tidak dapat diduga, demam, Iritasi pada penis.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
TTV :
TD : 80/50 mmHg
RR : 24x/menit
S : 38,50 C
N : 90x/menit
b. Genetalia
Klien mengalami phimosis, prepusium tidak bisa ditarik. Tidak
terdapat hypospadia, epispadia, hernia, hydrocell dan tumor.
ANALISA DATA
DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
DS Agen Cedera Nyeri Akut
- Penis membesar dan Biologis
menggelembung
-
P:
Q:
R:
S:
T:
DO
An. A Tampak menahan nyeri
(meringis) dan terkadang
menangis
2. Saat dilakukan pemeriksaan,
prepusium tidak bisa ditarik ke
belakang Skala nyeri 6
3. TTV :
S = 38,80C
RR = 24x/mnt
N = 90x/mnt
DS : Obstruksi Gangguan
Ibu An.A mengataan bahwa Anatomik Eliminasi
An.a selalu menangis jika Urine
akan kencing karena nyeri
akibat air kencing yang sulit
keluar.
Ibu An. A mengatakan bahwa
anaknya berkemih 2x dalam
sehari.
DO :
An. A sulit untuk berkemih.
Warna urine An.A keruh
DS : Pertahanan Tubuh Risiko Infeksi
Ibu An. A mengatakan primer yang tidak
anaknya selalu menangis jika adekuat (destruksi
akan kencing karena nyeri jaringan)
akibat air kencing yang sulit
keluar
DO :
Prepusium tidak bisa ditarik
ke belakang.
Terlihat adanya edema pada
area kemaluan An. A. Di
sekitar kemaluan klien juga
tampak kemerahan.
Adanya cairan eksudat yang
purulen pada urine klien.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Biologis
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan Tubuh Primer yang Tidak
Adekuat (destruksi jaringan)
3. Gangguan Eliminasi Urine berhubungan dengan Obstruksi Anatomik
C. Intervensi