Anda di halaman 1dari 16

Askep Hemoroid

DISUSUN OLEH :
1. DEVI NOVIANA SARI
2. TITIS WAHYU SAYEKTI
3. DEWI RETNO S
4. ALFU CHASANATUL L
5. RIZKI RAHMAWATI
6. WAFDA MAULINA R J
Definisi

Hemoroid adalah suatu pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada


anus/dubur, teraba seperti bola atau benjolan kecil yang dapat
menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan ketidak nyamanan. Hemoroid
adalah pelebaran vena didalam fleksus hemoroidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik. (Deden Dermawan, hal 101 - 2010)
Etiologi
1. Faktor predisposisi :
a. Herediter atau keturunan
b. Dalam hal ini yang menurun dalah kelemahan dinding pembuluh darah, dan bukan
hemoroidnya.
c. Makanan misalnya, kurang makan-makanan berserat
d. Pekerjaan seperti mengangkat beban terlalu berat

2. Faktor presipitasi :
a. Faktor mekanis (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intra abdominal)
misalnya, mengedan pada waktu defekasi.
b. Fisiologis
c. Radang
d. Konstipasi menahun
e. Kehamilan
f. Usia tua
g. Diare kronik
h. Pembesaran prostat
Manifestasi klinis

– Rasa gatal dan nyeri


– Perdarahan berwarna merah terang pada saat BAB
– Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat
menimbulkan iskemia dan nekrosis pada area tersebut.
Patofisiologi
Menurut Price dan Wilson (2006), serta Sudoyo (2006) patofisiologi hemoroid adalah
akibat dari kongesti vena yang disebabkan oleh gangguan venous rektum dan
vena hemoroidalis. Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan atau inflamasi
vena hemoroidalis yang disebabkan oleh faktor-faktor risiko/ pencetus dan
gangguan aliran balik dari vena hemoroidalis. Faktor risiko hemoroid antara lain
factor mengedan pada buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang
salah (lebih banyak memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil
membaca, merokok), peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor
usus, tumor abdomen), kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan
perubahan hormonal), usia tua, konstipasi kronik,diare kronik atau diare akut yang
berlebihan, hubungan seks peranal, kurang minum air, kurang makan makanan
berserat (sayur dan buah), kurang olahraga/imobilisasi.
Komplikasi

1. Perdarahan, dapat sampai anemia.


2. Trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid)
3. Hemoroidal strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan
suplai darah dihalangi oleh sfingter ani.
4. Luka dan infeksi
Penatalaksanaan

Hemoroidektomi
Hemoroidektomi kriosirurgi adalah metode untuk mengangkat
hemoroid dengan cara membekukan jaringan hemoroid selama
waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini relatiff kurang
menimbulkan nyeri prosedur ini tidak digunakan dengan luas yang
mnyebabkan keluarnya rabas yang berbau sangat menyengat dan
luka yang ditimbulkan lama sembuhnya.
Pengkajian
Biodata

Identitas pasien
Nama :Tn . A
Umur : 60 th
Jenis : laki- laki
Suku bangsa : jawa
Agama : islam
Status perkawinan : menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Alamat : Pedurungan Semarang Jawa Tengah
Tanggal masuk : 4 juli 2018
No.registrasi :
Diagnosa medis : hemoroid
Riwayat kesehatan

Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan pendarahan terus menerus saat BAB serta ada
benjolan di anus dan nyeri
P: Nyeri bertambah saat aktivitas
Q: tertekan
R: di anus
S:3
T: kurang lebih 10 menit
Riwayat penyakit sekarang
a.Alasan di rawat di RS
Pasien merasakan nyeri di anus dan mulai keluar benjolan yang keluar dan beberapa
hari setelah BAB ada darah yg menetes sudah ada 1 minggu ,berobat ke klinik terdekat
belum membaik juga dan akhirnya di bawa di RS dan dirawat diruang sulaiman5 RS
roemani semarang
b. Faktor pencetus
c.Lamanya keluhan
1minggu
d.Timbulnya keluhan (bertahap/mendadak)
bertahap
e.Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
berobat ke klinik terdekat
Riwayat perawatan dan kesahatan dahulu
Pasien pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya dan kambuh lagi karena
dahulu tidak dilakukan pembedahan
Riwayat kesehatan keluarga
DS dan DO Masalah keperawatan Etiologi
DS:- Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Adanya hemoroid pada
pada daerah anus daerah anal
- pasien mengeluh nyeri
saat duduk dan berbaring
P: Nyeri bertambah saat
aktivitas
Q: Tertekan
R: di anus
S: 3 (1-3)
T: 10 Menit
DO: TD:140/72 mmhg
N :80 x/menit
S :36 c
RR :20 x/menit
- Klien tampak meringis
menahan nyeri
DS dan DO Masalah Keperawatan Etiologi

DS:Pasien mengatakan BAB Pendarahan vena Pecahnya vena hemoroidalis


terasa sangat nyeri dan hemoroidalis
keluar darah segar bersama
dengan feses,bahkan darah
menetes saat BAB
DO: TD:140/72 mmhg
N :80 x/menit
S :36 c
RR :20 x/menit
- klien tmpak lemah
- konjungtiva pucat

DS: Pasien Perubahan status kesehatan


mengatakancemas Ansietas
DO: TD:140/72 mmhg
N :80 x/menit
S :36 c
RR :20 x/menit
- Ekspresi tak tenang
Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b/d Adanya hemoroid pada daerah anal


2. Pendarahan b/d pecahnya vena hemoroidalis yang ditandai
dengan pendarahan waktu BAB
3. Ansietas b/d Perubahan status kesehatan
Perencanaan

No Tanggal Tujuan & Kriteria (NOC) Rencana (NIC)


dan Waktu
1 04 juli 2018 NOC 1. Observasi reaksi nonverbal dan
09.00 · Pain Level, ketidaknyamanan
· Pain control 2. Bantu pasien dan keluarga untuk
· Comfort level mencari dan menemukan
Kriteria Hasil : dukungan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 3. Berikan bantalan di bawah
penyebab nyeri, mampu bokong saat duduk
menggunakan tehnik 4. Berikan kompres dingin 3-4 jam
nonfarmakologi untuk dilanjutkan denganrendam
mengurangi nyeri, mencari duduk hangat 3-4x/hari
bantuan) 5. Evaluasi bersama pasien dan tim
2. Melaporkan bahwa nyeri kesehatan lain tentang
berkurang dengan 6. Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
No Tanggal Tujuan dan Kriteria (NOC) Perencanaan (NIC)
dan waktu

2 04 juli 2018 Setelah dilakukan tindakan 1.Observasi TTV


09.00
Keperawatan selama 3x24 2.Monitor banyaknya pendarahan

jam kebutuhan pasien dapat pasien

terpenuhi: 3.Kaji ulang tingkat toleransi aktivitas

a.konjungtiva klien merah pasien

muda 4. Kolaborasikan nutrisi untuk klien

b.Tidak ada pendarahan dengan ahli gizi

v.hemoroid 5. berikan vit K sesuai indikasi

c.Dapat melakukan secara 6.Berikan cairan IV

mandiri
No Tanggal Tujuan dan Kriteria (NOC) Perencanaan (NIC)
dan Waktu

3 04 juli 2018 anxiety self-control 1. Gunakan pendekatan yang


09.00 Anxiety level menenangkan
Coping 2. Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien
Kriteria Hasil : 3. Jelaskan semua prosedur dan apa
1. Klien mampu yang dirasakan selama prosedur
mengidentifikasi dan 4. Pahami prespektif pasien terhadap
mengungkapkan gejala situasi stres
cemas. 5. Temani pasien untuk memberikan
2. Mengidentifikasi, keamanan dan mengurangi takut
mengungkapkan dan 6. Dorong keluarga untuk menemani
menunjukkan tehnik untuk anak
mengontol cemas. 7. Lakukan back / neck rub
3. Vital sign dalam batas 8. Dengarkan dengan penuh perhatian
normal.

Anda mungkin juga menyukai