DIABETES MELITUS
Anastasia PO.62.20.1.16.120
Apriliani PO.62.20.1.16.122
Christie PO.62.20.1.16.125
Desi Natalia PO.62.20.1.16.127
Desty Damayanti PO.62.20.1.16.129
Dewi Puspitasari PO.62.20.1.16.1
3. Riwayat kesehatan dahulu seperti riwayat penyakit pankreas, hipertensi, MC, ISK
berulang atau operasi
Pada klien DM data riwayat kesehatan dahulu juga diperlukan agar mengetahui penyakit,
pengobatan/perawatan, alergi dan juga riwayat operasi yang mungkin pernah di alami
oleh klien sebelumnya
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sangat diperlukan saat praoperatif, intraoperatif dan juga postoperatif.
Hal dikarenakan hasil pemeriksaan fisik akan mempengaruhi jalannya operasi dan dapat
membahayakan saat akan dilakukannya operasi jika hasil pemeriksaan fisik tidak dengan
hasil yang diharuskan. Hal ini berguna untuk memastikan seberapa stabil tubuh klien
serta untuk melihat apakah tubuh mampu menjalankan operasi yang akan dilakukan.
Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, RR , TD) dan
pemeriksaan head to toe. contoh jika seseorang dengan TD : orang tersebut tidak dapat
melakukan operasi karena
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang juga akan mempengaruhi saat akan dilakukannya operasi, karena
pemeriksaan sebelum operasi berguna untuk memastikan seberapa stabil tubuh klien serta
untuk melihat apakah tubuh mampu menjalankan operasi yang akan dilakukan.
pemeriksaan setelah operasi juga akan dilakukan untuk memastikan tidak adanya
komplikasi yang terjadi pasca operasi, juga untuk menentukan tindakan selanjutnya yang
diperlukan
Nama perawat :
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien :
b. Tgl lahir/ Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan :
e. Alamat :
f. No CM :
g. Diagnosa Medis :
□ Rawat Inap
□ Rujukan
A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama :
2. Riwayat Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
□ Tidak ada
3. Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada □ Tidak ada
4. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan.................. □ Tidak ada
5. Jenis Operasi :
6. TTV : Suhu :______ C, Nadi :______x/mnt, Respirasi :______x/mnt,
TD : mmHg
7. TB/BB :
8. Golongan Darah : Rhesus :
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
9. Status Emosional
□ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif □ Menangis □ Menarik diri
Tingkat Kecemasan : □ Tidak Cemas □Cemas
Skala Cemas :
□ 0 = Tidak cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 2 = Tingkat perhatian tinggi
□ 3 = Kerisauan tidak berfokus
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
10. Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )
12. Laboratorium :
13. EKG :
14. Rontgen :
15. USG :
16. Lain-lain :
B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam :
2. Pembedahan dimulai jam :
3. Jenis anastesi :
□ Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok □……………
4. Posisi operasi :
□ terlentang □ litotomi □ tengkurap/knee chees □ lateral : □ kanan □ kiri
□ lainnya......
5. Catatan Anestesi :
6. Pemasangan alat-alat :
Airway : □ Terpasang ETT no :........ □ Terpasang LMA no:........ □ OPA □ O2 Nasal
7. TTV :
Suhu : C
Nadi : x/mnt
Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur
RR : x/mnt,
TD : mm/Hg
Saturasi O2 : ____%
C. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :
Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam___________Wib
RR , jam___________Wib
Saturasi O2 : ______%
PREOPERATIF
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi tingkat
tindakan Asuhan
dengan kekhawatiran ansietas
Keperawatan selama …
mengalami kegagalan x 24 jam diharapkan 2. Identifikasi kemampuan
Ansietas berkurang/
dibuktikan dengan hilang dengan kriteria mengambil keputusan
hasil :
merasa bingung, merasa 3. Monitor tanda-tanda
1. klien mengatakan
khawatir dengan akibat ansietas(verbal dan non
cemasnya
dari kondis yang verbal)
berkurang/hilang
dihadapi, tampak 4. Pahami situasi yang
2. klien mengatakan
gelisah, tampak tegang, membuatnya ansietas
tidak merasa
sulit tidur, dan sulit 5. Dengarkan dengan
khawatir
berkonsentrasi penuh perhatian
3. tidak tampak tegang
6. Gunakan pendekatan
dan gelisah pola
yang tenang dan
tidur normal
meyakinkan
7. Diskusikan perencanaan
realstis tentang perstiwa
yang akan datang
8. Anjurkan keluarga
untuk selalu ada untuk
klien
9. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
10. Anjarkan teknik
relaksasi dan distraksi
jika ansetas datang
11. Kolaborasi pemberan
obat ansietas jika perlu
4. Monitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi
5. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar
tempat tidur)
6. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu
7. Libatkan keluarga
dalam membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
9. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur kekursi)
4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai yang
dijadwalkan
5. Jelaskan mengenai
masalah kesehatan
6. Berikan kesempatan
klien untuk bertanya
7. Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan
9. Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
(mis. Duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur
kekursi)
INTRAOPERATIF