Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KONSEP ASKEP PASIEN PERIOPERATIF DENGAN

DIABETES MELITUS

Disusun Oleh: Kelompok 1

Anastasia PO.62.20.1.16.120
Apriliani PO.62.20.1.16.122
Christie PO.62.20.1.16.125
Desi Natalia PO.62.20.1.16.127
Desty Damayanti PO.62.20.1.16.129
Dewi Puspitasari PO.62.20.1.16.1

POLTEKKES KEMENKES PALANGKARAYA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
2019
PENGKAJIAN

1. Identitas klien dan Penanggung jawab


Merupakan salah satu informasi untuk melengkapi data-data yang diperlukan saat akan,
sedang dan selesainya dilakukan operasi, agar tidak salah pasien dalam melakukan
perawatan.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pada klien DM di perlukan juga data-data sebagai berikut yang merupakan tanda dan
gejala dari penyakit DM
a. Adanya gatal pada kulit disertai luka yang tidak sembuh
b. Kesemutan
c. Menurunya BB
d. Meningkatnya nafsu makan
e. Sering haus
f. Banyak kencing
g. Menurunya ketajaman penglihatan
Hal ini perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi jalannya operasi

3. Riwayat kesehatan dahulu seperti riwayat penyakit pankreas, hipertensi, MC, ISK
berulang atau operasi
Pada klien DM data riwayat kesehatan dahulu juga diperlukan agar mengetahui penyakit,
pengobatan/perawatan, alergi dan juga riwayat operasi yang mungkin pernah di alami
oleh klien sebelumnya
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sangat diperlukan saat praoperatif, intraoperatif dan juga postoperatif.
Hal dikarenakan hasil pemeriksaan fisik akan mempengaruhi jalannya operasi dan dapat
membahayakan saat akan dilakukannya operasi jika hasil pemeriksaan fisik tidak dengan
hasil yang diharuskan. Hal ini berguna untuk memastikan seberapa stabil tubuh klien
serta untuk melihat apakah tubuh mampu menjalankan operasi yang akan dilakukan.
Pemeriksaan fisik terdiri dari pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, RR , TD) dan
pemeriksaan head to toe. contoh jika seseorang dengan TD : orang tersebut tidak dapat
melakukan operasi karena
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang juga akan mempengaruhi saat akan dilakukannya operasi, karena
pemeriksaan sebelum operasi berguna untuk memastikan seberapa stabil tubuh klien serta
untuk melihat apakah tubuh mampu menjalankan operasi yang akan dilakukan.
pemeriksaan setelah operasi juga akan dilakukan untuk memastikan tidak adanya
komplikasi yang terjadi pasca operasi, juga untuk menentukan tindakan selanjutnya yang
diperlukan

FORMAT PENGKAJIAN PERIOPERATIF KAMAR BEDAH

Nama perawat :

Tanggal dan jam Pengkajian :

PENGKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien :
b. Tgl lahir/ Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan :
e. Alamat :
f. No CM :
g. Diagnosa Medis :

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


a. Nama :
b. Umur :
c. Agama :
d. Pendidikan :
e. Pekerjaan :
f. Hubungan dengan pasien :
Asal pasien □ Rawat Jalan

□ Rawat Inap

□ Rujukan

A. PRE OPERASI
1. Keluhan Utama :
2. Riwayat Penyakit : □ DM □ Asma □ Hepatitis □ Jantung □ Hipertensi □ HIV
□ Tidak ada
3. Riwayat Operasi/anestesi : □ Ada □ Tidak ada
4. Riwayat Alergi : □ Ada, sebutkan.................. □ Tidak ada
5. Jenis Operasi :
6. TTV : Suhu :______ C, Nadi :______x/mnt, Respirasi :______x/mnt,
TD : mmHg
7. TB/BB :
8. Golongan Darah : Rhesus :

RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL

9. Status Emosional
□ Tenang □ Bingung □ Kooperatif □ Tidak Kooperatif □ Menangis □ Menarik diri
Tingkat Kecemasan : □ Tidak Cemas □Cemas
Skala Cemas :
□ 0 = Tidak cemas
□ 1 = Mengungkapkan kerisauan
□ 2 = Tingkat perhatian tinggi
□ 3 = Kerisauan tidak berfokus
□ 4 = Respon simpate-adrenal
□ 5 = Panik
10. Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

11. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas


Normal Jika tidak normal, jelaskan
Ya Tidak
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Integumen
Ekstremitas

Hasil Data Penunjang

12. Laboratorium :
13. EKG :
14. Rontgen :
15. USG :
16. Lain-lain :

B. INTRA OPERASI
1. Anastesi dimulai jam :
2. Pembedahan dimulai jam :
3. Jenis anastesi :
□ Spinal □ Umum/general anastesi □ Lokal □ Nervus blok □……………
4. Posisi operasi :
□ terlentang □ litotomi □ tengkurap/knee chees □ lateral : □ kanan □ kiri
□ lainnya......
5. Catatan Anestesi :
6. Pemasangan alat-alat :
Airway : □ Terpasang ETT no :........ □ Terpasang LMA no:........ □ OPA □ O2 Nasal
7. TTV :
Suhu : C
Nadi : x/mnt
Teraba □ kuat, □ Lemah, □ teratur, □ tidak teratur
RR : x/mnt,
TD : mm/Hg
Saturasi O2 : ____%

8. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas


Normal Keterangan
Ya Tidak
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Integumen
Ekstremitas

Total cairan masuk


□ Infus : cc
□ Tranfusi :_______cc

Total cairan keluar


□ Urine :_______cc
□ Perdarahan :_______cc

Balance cairan :____cc

C. POST OPERASI
1. Pasien pindah ke :
Pindah ke ICU/PICU/NICU, jam___________Wib

RR , jam___________Wib

2. Keluhan saat di RR : □ Mual □ Muntah □ pusing □ Nyeri luka operasi


□ Kaki terasa baal □ Menggigil □ lainnya…..
3. Keadaan Umum : □ Baik □ Sedang □ Sakit berat
4. TTV :
Suhu :______°C, Nadi : ______x/mnt, RR : _______x/mnt, TD : ______mm/Hg

Saturasi O2 : ______%

5. Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Somnolen □ Soporo □ Coma

6. Survey Sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas :


Normal Jika tidak normal, jelaskan
Ya Tidak
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Integumen
Ekstremitas

7. Skala Nyeri menurut VAS ( Visual Analog Scale )

PREOPERATIF

Diagnosa Keperawatan Preoperatif


1. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan dibuktikan
dengan merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari kondis yang dihadapi,
tampak gelisah, tampak tegang, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi
2. Koping tidak efektf berhubungan dengan ketidakadekuatan strategi koping
dibuktikan dengan mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah,
menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Ketidakbugaran Fisik, perubahan
metabolisme, Nyeri dibuktikan dengan kekuatan otot menurun, mengeluh sulit
menggerakkan ekstermitas, ROM menurun
4. Defisit Pengetahuan tentang pembedahan berhubungan dengan Kurang Terpapar
Informasi dibuktikan dengan menanyakan masalah yang dihadapi, menunjukan
perlaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah

Intervensi Keperawatan Preoperatif

Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi tingkat
tindakan Asuhan
dengan kekhawatiran ansietas
Keperawatan selama …
mengalami kegagalan x 24 jam diharapkan 2. Identifikasi kemampuan
Ansietas berkurang/
dibuktikan dengan hilang dengan kriteria mengambil keputusan
hasil :
merasa bingung, merasa 3. Monitor tanda-tanda
1. klien mengatakan
khawatir dengan akibat ansietas(verbal dan non
cemasnya
dari kondis yang verbal)
berkurang/hilang
dihadapi, tampak 4. Pahami situasi yang
2. klien mengatakan
gelisah, tampak tegang, membuatnya ansietas
tidak merasa
sulit tidur, dan sulit 5. Dengarkan dengan
khawatir
berkonsentrasi penuh perhatian
3. tidak tampak tegang
6. Gunakan pendekatan
dan gelisah pola
yang tenang dan
tidur normal
meyakinkan
7. Diskusikan perencanaan
realstis tentang perstiwa
yang akan datang
8. Anjurkan keluarga
untuk selalu ada untuk
klien
9. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
10. Anjarkan teknik
relaksasi dan distraksi
jika ansetas datang
11. Kolaborasi pemberan
obat ansietas jika perlu

2 Koping tidak efektf Setelah dilakukan 1. Identifikasi


berhubungan dengan tindakan Asuhan
kemampuan yang
ketidakadekuatan Keperawatan selama …
strategi koping x 24 jam diharapkan dmiliki
dibuktikan dengan Koping efektif dengan
2. Identfkasi pemahaman
mengungkapkan tidak kriteria hasil :
mampu mengatasi 1. Mengidentifikasikan proses penyakit
masalah, menggunakan
kekuatan personal 3. Identifkasi metode
mekanisme koping
yang tidak sesuai yang dapat penyelesaian masalah
mengembangkan 4. Gunakan pendekatan
koping yang efektif. yang tenang dan
2. Menimbang serta meyakinkan
memilih diantara 5. Fasilitasi dalam
alternative dan memperoleh informasi
konsekuensinya yang dibutuhkan
3. Mampu mengatasi 6. Motivasi
masalah yang mengungkapkan
dihadapinya tujuan perawatan yang
diharapkan
7. Tinjau kembali
kemampuan dalam
pengamblan keputusan
8. Perkenalkan dengan
orang atau kelompok
yang berhasil
mengalami
pengalaman sama
9. Anjurkan menjaln
hubungan yang memili
kepentingan dan
tujuan sama
10. Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika
perlu
11. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
anjurkan keluarga
terlibat

3 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan 1. Identifikasi adanya


Fisik berhubungan tindakan Asuhan nyeri atau keluhan
dengan ketidakbugaran Keperawatan selama … fisik lainnya
Fisik, perubahan x 24 jam diharapkan
metabolisme, Nyeri Mobilitas fisik optimal 2. Identifikasi toleransi
dibuktikan dengan dengan kriteria hasil :
kekuatan otot menurun, 1. Klien tidak nampak fisik melakukan
mengeluh sulit bingung pergerakan
menggerakkan 2. Klien menunjukan
ekstermitas, ROM 3. Monitor frekuensi
pemahaman tentang
menurun jantung dan tekanan
perioperatif
darah sebelum
memulai mobilisasi

4. Monitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi

5. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar
tempat tidur)

6. Fasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu

7. Libatkan keluarga
dalam membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan

8. Jelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi

9. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur kekursi)

4 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan


tentang pembedahan tindakan Asuhan 1. Identifikasi kesiapan
berhubungan dengan Keperawatan selama … dan kemampuan
Kurang Terpapar x 24 jam diharapkan menerima informasi
Informasi dibuktikan Pengetahuan meningkat
dengan menanyakan dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor-
masalah yang dihadapi, 1. Klien tidak nampak faktor yang dapat
menunjukan perlaku bingung meningkatkan dan
tidak sesuai anjuran, 2. Klien menunjukan
menunjukan persepsi menurunkan motivasi
pemahaman tentang
yang keliru terhadap
masalah perioperative klien

3. Sediakan materi dan


media pendidikan
kesehatan tentang
perioperatif

4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai yang
dijadwalkan

5. Jelaskan mengenai
masalah kesehatan

6. Berikan kesempatan
klien untuk bertanya

7. Ajarkan cara
pemeliharaan
kesehatan

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Preoperatif


Dx Implementasi Evaluasi
Ansietas 1. Mengidentifikasi tingkat S: klien mengatakan
berhubungan dengan ansietas cemasnya berkurang dan
kekhawatiran 2. Mengidentifikasi kemampuan tidak khawatr
mengalami mengambil keputusan menghadap operasi
kegagalan 3. Memonitor tanda-tanda O:
dibuktikan dengan ansietas(verbal dan non verbal) -TTV normal
merasa bingung, 4. Memahami situasi yang -Tidak tampak
merasa khawatir membuatnya ansietas tegang dan gelisah
dengan akibat dari 5. Mendengarkan dengan penuh -tidak sulit tidur
kondis yang perhatian A: masalah ansietas
dihadapi, tampak 6. Mengunakan pendekatan yang teratasi
gelisah, tampak tenang dan meyakinkan P: Hentikan intervensi
tegang, sulit tidur, 7. Mendiskusikan perencanaan
dan sulit realstis tentang perstiwa yang
berkonsentrasi akan datang
8. Mengajurkan keluarga untuk
selalu ada untuk klien
9. Mengajurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
10. Mengajarkan teknik relaksasi
dan distraksi jika ansetas datang
berkolaborasi pemberan obat
ansietas jika perlu

Koping tidak efektf 1. Mengidentifikasi kemampuan S: klien mengatakan


berhubungan dengan yang dimiliki mampu mengatasi
ketidakadekuatan 2. Mengidentifkasi pemahaman masalahnya
strategi koping proses penyakit O:Mampu
dibuktikan dengan 3. Mengidentifkasi metode mengidentifikasikan
mengungkapkan penyelesaian masalah kekuatan personal yang
tidak mampu 4. Menggunakan pendekatan yang dapat mengembangkan
mengatasi masalah, tenang dan meyakinkan koping yang efektif.
menggunakan 5. Memfasilitasi dalam A: masalah Koping
mekanisme koping memperoleh informasi yang tidak efektif teratasi
yang tidak sesuai dibutuhkan P: Hentikan intervensi
6. Memotivasi mengungkapkan
tujuan perawatan yang
diharapkan
7. Menimjau kembali kemampuan
dalam pengamblan keputusan
8. Memperkenalkan dengan orang
atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama
9. Menganjurkan menjaln
hubungan yang memili
kepentingan dan tujuan sama
10. Menganjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
11. Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
12. Menganjurkan keluarga terlibat

Gangguan Mobilitas 1. Mengidentifikasi adanya nyeri S: Tidak mengeluh sulit


Fisik berhubungan atau keluhan fisik lainnya menggerakan
dengan 2. Mengidentifikasi toleransi fisik ekstermitas
Ketidakbugaran melakukan pergerakan O:
Fisik, perubahan 3. Memonitor frekuensi jantung - Mampu melakukan
metabolisme, Nyeri dan tekanan darah sebelum ROM
memulai mobilisasi
dibuktikan dengan - Kekuatan otot
kekuatan otot 4. Memonitor kondisi umum normal
selama melakukan mobilisasi
menurun, mengeluh
A: Masalah gangguan
sulit menggerakkan 5. Memfasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat bantu mobiltas fisik teratasi
ekstermitas, ROM
(mis. Pagar tempat tidur) P: Hentikan Intervensi
menurun
6. Memfasilitasi melakukan
pergerakan, jika perlu

7. Melibatkan keluarga dalam


membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan

8. Menjelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi

9. Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
(mis. Duduk ditempat tidur,
duduk disisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur
kekursi)

Defisit Pengetahuan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S: klien mengatakan


tentang pembedahan kemampuan menerima memahami penjelasan
informasi
berhubungan dengan yang disampaikan
Kurang Terpapar 2. Mengidentifikasi faktor-faktor perawat
yang dapat meningkatkan dan
Informasi dibuktikan O: klien mampu
menurunkan motivasi klien
dengan menanyakan menjawab pertanyaan
3. Menyediakan materi dan media
masalah yang yang dianjurkan
pendidikan kesehatan tentang
dihadapi, perioperatif A: masalah defisit
menunjukan perlaku 4. Menjadwalkan pendidikan pengetahuan teratasi
tidak sesuai anjuran, kesehatan sesuai yang P: Hentikan intervensi
menunjukan persepsi dijadwalkan

yang keliru terhadap 5. Menjelaskan mengenai masalah


masalah kesehatan

6. Meberikan kesempatan klien


untuk bertanya

7. Mengajarkan cara pemeliharaan


kesehatan

INTRAOPERATIF

Diagnosa Keperawatan Intraoperatif


1. Risiko perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan
2. Risiko hipotermia perioperatif berhubungan dengan prosedur pembedahan dan suhu
pra-operasi rendah (<36°C)
3. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
4. Risiko jatuh berhubungan dengan efek agen farmakologis (anastesi umum)
Intervensi Keperawatan Intraoperatif
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Risiko perdarahan Setelah dilakukan - Monitor tanda dan gejala
tindakan Asuhan
berhubungan dengan perdarahan
Keperawatan selama …
tindakan pembedahan x 24 jam diharapkan - Monitor nilai
Risiko Perdarahan tidak
hematokrit/hemoglobin
terjadi dengan kriteria
hasil : sebelum dan setelah
1. Tidak terjadi
kehilangan darah
perdarahan pada klien
- Monitor tanda-tanda vital
ortostatik
- Pertahankan bed rest
selama perdarahan
- Kolaborasi pemberian
produk darah (jika perlu)
2 Risiko hipotermia Setelah dilakukan 1) Monitor hipotermia
perioperatif tindakan Asuhan
2) Identifikasi penyebab
berhubungan dengan Keperawatan selama …
prosedur pembedahan x 24 jam diharapkan hipotermia
dan suhu pra-operasi Risiko hipotermia
3) Monitor tanda dan
rendah (<36°C) perioperatif tidak terjadi
dengan kriteria hasil : gejala akibat hipotermia
1.Temperatur udara
(Hipotermia ringan:
nyaman dan tidak
terjadi hipotermia takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi,
diuresis; Hipotermia
sedang: aritmia,
hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks
menurun; Hipotermia
berat: Oliguria, refleks
menghilang, edema
peru, asam-basa
abnormal)
4) Lakukan penghangatan
pasif (mis.selimut,
menutup kepala,
pakaian tebal)
5) Monitor hipotermia
6) Identifikasi penyebab
hipotermia
7) Monitor tanda dan
gejala akibat hipotermia
(Hipotermia ringan:
takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi,
diuresis; Hipotermia
sedang: aritmia,
hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks
menurun; Hipotermia
berat: Oliguria, refleks
menghilang, edema
peru, asam-basa
abnormal)
8) Lakukan penghangatan
pasif (mis.selimut,
menutup kepala,
pakaian tebal)
3 Risiko infeksi Setelah dilakukan 1) Identifikasi riwayat
tindakan Asuhan
berhubungan dengan kesehatan dan riwayat
Keperawatan selama …
prosedur invasif x 24 jam diharapkan alergi
Tidak terjadi transmisi
2) Monitor tanda dan
agen infeksi dengan
kriteria hasil : gejala infeksi lokal dan
1. Alat dan bahan yang
sistemik
digunakan tidak
terkontaminasi 3) Cuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
dengan pasien dan
lingkungan pasien
4) Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
beresiko tinggi
4 Risiko jatuh Setelah dilakukan 1) Identifikasi faktor
berhubungan dengan tindakan Asuhan
lingkungan yang
efek agen farmakologis Keperawatan selama …
(anastesi umum) x 24 jam diharapkan meningkatkan risiko
Risiko jatuh tidak
jatuh
terjadi dengan kriteria
hasil : 2) Pastikan roda tempat
1. Klien tidak terjatuh
tidur selalu dalam
kondisi terkunci
3) Pasang handrail tempat
tidur
4) Atur tempat tidur
mekanis pada posisi
terendah

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Intraoperatif


No Dx Implementasi Evaluasi
Risiko 1) Memonitor tanda dan gejala S : -
perdarahan perdarahan O:
berhubungan 2) Memonitor nilai - Tidak terjadi
dengan hematokrit/hemoglobin sebelum dan perdarahan pada klien
tindakan setelah kehilangan darah - Tidak tampak tanda
pembedahan 3) Memonitor tanda-tanda vital dan gejala perdarahan
ortostatik - Tanda-tanda vital
4) Mempertahankan bed rest selama dalam rentang normal
perdarahan A : Masalah risiko
perdarahan teratasi
P : Hentikan intervensi
Risiko 1) Memonitor hipotermia S:-
hipotermia 2) Mengidentifikasi penyebab O :
perioperatif hipotermia - Hipotermia tidak
berhubungan 3) Memonitor tanda dan gejala akibat terjadi
dengan hipotermia (Hipotermia ringan: - Tanda dan gejala
prosedur takipnea, disartria, menggigil, hipotermia tidak
pembedahan hipertensi, diuresis; Hipotermia terjadi
dan suhu sedang: aritmia, hipotensi, apatis, A : Masalah risiko
pra-operasi koagulopati, refleks menurun; hipotermia perioperatif
rendah Hipotermia berat: Oliguria, refleks teratasi
(<36°C) menghilang, edema peru, asam-basa P : Hentikan intervensi
abnormal)
4) Melakukan penghangatan pasif
(mis.selimut, menutup kepala,
pakaian tebal)
Risiko 1) Mengidentifikasi riwayat kesehatan S : -
infeksi dan riwayat alergi O:
berhubungan 2) Memonitor tanda dan gejala infeksi - Alat yang digunakan
dengan lokal dan sistemik tidak terkontaminasi
prosedur 3) Mencuci tangan sebelum dan sesudah - Tidak terjadi infeksi
invasif kontak dengan pasien dan lingkungan pada klien
pasien A : Masalah risiko risiko
4) Mempertahankan teknik aseptik pada infeksi belum teratasi
pasien beresiko tinggi P : Lanjutkan intervensi 2,
3 dan 4
Risiko jatuh 1) Mengidentifikasi faktor lingkungan S : -
berhubungan yang meningkatkan risiko jatuh O : Klien tidak terjatuh
dengan efek 2) Memastikan roda tempat tidur selalu A : Masalah risiko jatuh
agen dalam kondisi terkunci teratasi
farmakologis 3) Memasang handrail tempat tidur P : Hentikan intervensi
(anastesi 4) Mengatur tempat tidur mekanis pada
umum) posisi terendah
POST OPERATIF

Diagnosa Keperawatan Post Operatif


1. Gangguan pertukaran gas b.d efek samping dari anasthesi.
2. Gangguan integritas kulit b.d luka post operasi
3. Nyeri akut b.d proses pembedahan

Intervensi Keperawatan Post Operatif


Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1 Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 1. Monitor frekuensi,
gas b.d efek samping tindakan Asuhan irama, kedalaman dan
dari anasthesi. Keperawatan selama … upaya napas
x 24 jam diharapkan 2. Monitor adanya
gangguan pertukaran sumbatan nafas
gas tidak terjadi dengan 3. Palpasi kesimetrisan
kriteria hasil : ekspansi paru
1. Status neurologis 4. Auskultasi bunyi nafas
DBN 5. Monitor saturasi
2. Dispnea tidak ada oksigen
3. PaO2, PaCO2, pH 6. Dokumentasikan hasil
arteri dan SaO2 dalam pemantauan
batas normal 7. Jelaskan Tujuan dan
4.Tidak ada gelisah, prosedur pemantauan
sianosis, dan keletihan 8. Informasikan hasil
pemantauan
2 Gangguan integritas Setelah dilakukan 1. Monitor karakteristik
kulit b.d luka post tindakan Asuhan luka (mis. drainase,
operasi Keperawatan selama … warna, ukuran, bau)
x 24 jam diharapkan 2. Monitor tanda-tanda
gangguan integritas infeksi
kulit tidak terjadi 3. Lepaskan balutan dan
dengan kriteria hasil : plester secara perlahan
1. Kerusakan kulit 4. Cukur rambut di sekitar
tidak ada Eritema daerah luka, jika perlu
kulit tidak ada 5. Bersihkan dengan
2. Luka tidak ada pus cairan NaCl atau
3. Suhu kulit DBN pembersih nontoksik,
sesuai kebutuhan
6. Berikan salep yang
sesuai ke kulit/lesi, jika
perlu
7. Pasang balutan sesuai
jenis luka
8. Pertahankan teknik
steril saat melakukan
perawatan luka
9. Ganti balutan sesuai
jumlah eksudat dan
drainase
10. Jadwalkan perubahan
posisi setiap 2 jam atau
sesuai kondisi pasien
11. Berikan suplemen
vitamin dan mineral
sesuai indikasi
12. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
13. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan tinggi kalori
dan protein
14. Ajarkan prosedur
perawatan luka secara
mandiri
15. Kolaborasi prosedur
debridement, jika perlu
16. Kolaborasi pemberian
antibiotic, jika perlu
3 Nyeri akut b.d proses Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi,
pembedahan tindakan Asuhan karakteristik, durasi,
Keperawatan selama … frekuensi, kualitas,
x 24 jam diharapkan intensitas nyeri
Nyeri akut 2. Identifikasi skala nyeri
berkurang/hilang 3. Identifikasi respon
dengan kriteria hasil : nyeri non verbal
1. Klien melaporkan 4. Identifikasi faktor
nyeri berkurang dg yang memperberat dan
scala 2-3 memperingan nyeri
5. Identifikasi
2. Ekspresi wajah
pengetahuan dan
tenang keyakinan tentang
3. klien dapat istirahat nyeri
dan tidur 6. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. terapi
musik, terapi pijat,
kompres
hangat/dingin)
7. Fasilitasi istirahat dan
tidur
8. Jelaskan Penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
9. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
10. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
11. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
12. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Post Operatif


No Dx Implementasi Evaluasi
Gangguan 1. Memonitor frekuensi, irama, S : Klien mengatakan tidak
pertukaran kedalaman dan upaya napas pasien
sesak nafas
gas b.d efek 2. Memonitor adanya sumbatan nafas
samping dari 3. Mendengar bunyi nafas O:
anasthesi. 4. Memonitor saturasi oksigen
- TTV normal
5. Mendokumentasikan hasil
pemantauan - Respirasi rate normal
6. Menjelaskan Tujuan dan prosedur
- Tidak ada sumbatan
pemantauan
7. Menginformasikan hasil nafas
pemantauan
- Saturasi oksigen
normal
A : Masalah gangguan
pertukaraan gas teratasi
P : Hentikan intervensi
Gangguan 1. Memonitor karakteristik luka (mis. S : Klien mengatakan
drainase, warna, ukuran, bau)
integritas Lukanya membaik
2. Memonitor tanda-tanda infeksi
kulit b.d 3. Melepaskan balutan dan plester O:
secara perlahan
luka post - Luka tampak bersih
4. Mencukur rambut di sekitar daerah
operasi luka - Tidak ada tanda-tanda
5. Membersihkan dengan cairan NaCl
infeksi
atau pembersih nontoksik, sesuai
kebutuhan - Klien mengatakan
6. Memasang balutan sesuai jenis luka
mampu merawat luka
7. Mempertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka mandiri dengan teknik
8. Mengganti balutan sesuai jumlah
steril
eksudat dan drainase
9. Menjadwalkan perubahan posisi A : Masalah gangguan
setiap 2 jam atau sesuai kondisi
integritas kulit teratasi
pasien
10. Menjelaskan tanda dan gejala P : Hentikan intervensi
infeksi
11. Menganjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan protein
12. Mengajarkan prosedur perawatan
luka secara mandiri
13. Berkolaborasi pemberian antibiotik
Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan Nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi,
b.d proses berkurang/hilang dengan
kualitas, intensitas nyeri
pembedahan 2. Mengidentifikasi skala nyeri skala 1-3
3. Mengidentifikasi respon nyeri non
O:
verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang - TTV dalam rentang
memperberat dan memperingan
normal
nyeri
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan - Skala nyeri 0-3
keyakinan tentang nyeri
A : Masalah Nyeri akut
6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
7. Menjelaskan Penyebab, periode dan teratasi
pemicu nyeri
P : Hentikan intervensi
8. Menganjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
9. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
10. Berkolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai