0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
309 tayangan1 halaman
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan berbagai faktor seperti kelelahan otot pernafasan, hiperventilasi, nyeri, kecemasan, atau kerusakan jaringan saraf. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola nafas normal, ventilasi dan kepatenan saluran pernafasan, serta tanda-tanda vital dalam batas normal setelah 3 kali 24 jam perawatan melalui serangkaian intervensi seperti membersihkan saluran nafas
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan berbagai faktor seperti kelelahan otot pernafasan, hiperventilasi, nyeri, kecemasan, atau kerusakan jaringan saraf. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola nafas normal, ventilasi dan kepatenan saluran pernafasan, serta tanda-tanda vital dalam batas normal setelah 3 kali 24 jam perawatan melalui serangkaian intervensi seperti membersihkan saluran nafas
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan berbagai faktor seperti kelelahan otot pernafasan, hiperventilasi, nyeri, kecemasan, atau kerusakan jaringan saraf. Tujuan perawatan adalah mengembalikan pola nafas normal, ventilasi dan kepatenan saluran pernafasan, serta tanda-tanda vital dalam batas normal setelah 3 kali 24 jam perawatan melalui serangkaian intervensi seperti membersihkan saluran nafas
No & Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Nama & TT
Waktu Nursing Diagnosis Objective Interventions perawat Pola Nafas tidak efektif berhubungan Setelah diberikan askep selama 3 x 1. Pertahankan jalan nafas yang paten dengan kelelahan otot pernafasan / 24 jam diharapkan pola napas, 2. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi Hiperventilasi / Hipoventilasi sindrom / ventilasi dan patensi jalan napas 3. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau Nyeri / Kecemasan / Disfungsi serta tanda vital dalam batas jaw thrust bila perlu Neuromuskuler / Perlukaan pada normal dengan kriteria 4. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi jaringan syaraf tulang belakang / a. Menunjukkan 5. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat Imaturitas Neurologis / Keru- sakan jalan nafas yang paten (klien jalan nafas buatan persepsi / kognitif / Deformitas tulang / tidak merasa tercekik, irama 6. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea Kelainan bentuk dinding dada / nafas, frekuensi pernafasan 7. Pasang guedel bila perlu Penurunan energi / kelelahan / Perusakan dalam rentang normal, tidak 8. Lakukan fisioterapi dada jika perlu / pelemahan muskulo-skeletal / Obesitas ada suara nafas abnormal) 9. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction dan posisi tubuh ditandai dengan b. Tanda Tanda 10. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara - Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi vital dalam rentang normal tambahan - Penurunan pertukaran udara per menit (tekanan darah, nadi, 11. Lakukan suction pada guedel - Menggunakan otot pernafasan pernafasan) 12. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR tambahan c. Pasien 13. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign - Nasal flaring mendemonstrasikan batuk 14. Berikan bronkodilator bila perlu - Dyspnea efektif dan suara nafas yang 15. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl - Orthopnea bersih, tidak ada sianosis dan Lembab - Perubahan penyimpangan dada dyspneu (mampu mengeluarkan 16. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan - Nafas pendek sputum, mampu bernafas keseimbangan. - Pernafasan pursed-lip dengan mudah, tidak ada 17. Monitor respirasi dan status O2 - Tahap ekspirasi berlangsung sangat pursed lips) 18. Atur peralatan oksigenasi lama 19. Monitor aliran oksigen - Peningkatan diameter anterior- 20. Pertahankan posisi pasien posterior 21. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap - Frekuensi pernafasan abnormal oksigenasi