Anda di halaman 1dari 4

CHECKLIST PEMASANGAN INFUS

Katim : Rianita Efrianti


Nim : 191 FK 04042
Perawat Pelaksana : Fransiska Sitanggang

ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
Definisi :
Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui jarum
kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan

Tujuan :
1. Untuk menyediakan air, elektrolit, dan nutrien untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
2. Untuk menggantikan air dan memperbaiki kekurangan elektrolit
3. Untuk menyediakan suatu medium untuk pemberian obat secara
intravena

Indikasi :

1. Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan


komponen darah)
2. Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah)
3. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur
(paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
4. “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada
dehidrasi)
5. Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
6. Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
7. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan
cairan tubuh dan komponen darah)

1
Kontraindikasi

a. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi


pemasangan infus.
b. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi
ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-
V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
c. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena
kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena
di tungkai dan kaki).

A. Persiapan alat dan bahan :


Alat :

Bak instrumen berisi :

1. Perlak pengalas
2. Larutan yang benar
3. Jarum yang sesuai (abbocath, wing needle/butterfly)
4. Set infuse
5. Selang intravena
6. Alkohol dan swab pembersih yodium (povidon)
7. Torniket
8. Sarung tangan sekali pakai
9. Kasa atau balutan trasparan dan larutan atau salep yodium
(povidon)
10. Plester dan gunting plester
11. Handuk/pengalas tangan
12. Tiang penyangga IV
13. Bengkok (tempat pembuangan jarum)

2
Persiapan Pasien

a. Jelaskan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan


(meliputi proses pungsi vena, informasi tentang lamanya
infus dan pembatasan aktivitas)
b. Jika pasien akan menggunakan anestesi lokal pada area
insersi, tanyakan adanya alergi terhadap anestesi yang
digunakan
c. Jika pasien tidak menggunakan anestesi, jelaskan bahwa
nanti akan muncul nyeri ketika jarum dimasukkan, tapi akan
hilang ketika kateter sudah masuk.
d. Jelaskan bahwa cairan yang masuk awalnya akan terasa
dingin, tapi sensasi itu hanya akan terasa pada beberapa
menit saja.
e. Jelaskan pada pasien bahwa jika ada
keluhan/ketidaknyamanan selama pemasangan, supaya
menghubungi perawat.

Persiapan Lingkungan

Pasang sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan

3
kasa steril; rekatkan dengan plester nonalergenik tetapi
jangan melingkari ekstremitas.
20. Plesterkan sedikit lengkungan selang IV ke atas balutan.
21. Tutup tempat penusukan dengan balutan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur rumah sakit. Balutan kasa atau
transparan mungkin digunakan.
22. Beri label balutan dengan jenis dan panjang kanula, tanggal,
dan inisial.
23. Hitung kecepatan infus, dan atur aliran infus.
24. Rapikan alat dan pasien
25. Cuci tangan

Tahap terminasi
1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :

0 = tidak dikerjakan

1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna

2= dikerjakan dengan sempurna

Anda mungkin juga menyukai