Rencana Harian Kepala Ruangan
12.00 terstruktur/insidentil
Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang
belum teratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post
Mengobservasi post conference
conference
14.00 Operan
Tabel 1
Rencana Harian Ketua Tim
Tabel 2
Rencana Harian Perawat Pelaksana
Tabel 3
Dokumentasi Pembuatan Rencana Harian (RH) Perawat
6. Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan
perawat pelaksana
7. Melakukan audit dokumentasi
8. Membuat laporan bulanan
Tabel 4
Rencana Bulanan Kepala Ruangan
Bulan : ____________
______________________
__________
( ……………………..)
……………………..)
Tabel 5
Rencana Bulanan Ketua Tim
Bulan : ____________
______________________
__________
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
Ruangan PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
jadwal PA PA PA PA Conf
dinas Tim Penkes
Klg
29 30 31
Menyusun Koordinasi Menyusun
Laporan dg Katim Laporan
Tim menyusun Bulanan
Lap Bln
Ketua Tim Kepala Ruangan
( ……………………..) ( ………………………)
………………………)
a. Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik
proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar
praktek professional) serta evaluasi mutu pelayanan
b. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing
tim.
test.
2. Kepala Ruangan bekerja sama dengan Ketua Tim mengatur jadwal dinas
(pagi, sore, malam)
apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas. Untuk
itu yang dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang
ada. Sebagai pengganti Kepala Ruangan adalah Ketua Tim, sedangkan
jika Ketua Tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim
(perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara anggota tim.
6. Ketua Tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.
7. Ketua Tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh Perawat Pelaksana
anggota Timnya
8. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Jiwa lain dilakukan oleh Ketua Tim.
Bila Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung
jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di
dalam tim
9. Masing-masing Tim memiliki Buku Komunikasi
10. Perawat Pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang
menjadi tanggung jawabnya
Tabel 6
Evaluasi Kegiatan Menyusun Struktur Organisasi
02 kedudukan kepala
Adanya posisi tim ruangan
I dan II
03 Gambaran jumlah perawat
pelaksana
04 Jumlah pasien yang
dikelola
b) Pengorga
Pengorganisasian
nisasian
a. Menyusun struktur organisasi
b. Menyusun jadwal dinas
c. Membuat daftar alokasi pasien
c) Pengarahan
a. Memimpin operan
b. Menciptakan iklim motivasi
c. Mengatur pendelegasian
d. Melakukan supervisi
d) Pengendalian
a. Mengevaluasi indikator mutu
b. Melakukan audit dokumentasi
4) P asien ca
carr e delilive
verr y
a. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
pasie n dengan gangguan
2) C om
ompe
pensato
nsatorr y re warr d
r ewa
Menilai kinerja perawat pelaksana
3) Pro
Pr ofe
fess
ssii ona
nall R ela
lattion
ionship
ship
c. Perawat pelaksana
1. Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian,)
2. P atient C ar e D eli
live
verr y
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistim tubuh sesuai
tumbuh kembang.
2. Daftar Dinas Ruangan
Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat
sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan
jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu
tersebut untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya bekerja sama dengan
Ketua Tim. Setiap tim mempunyai
mempunyai anggota
anggota yang berdinas pada pagi, sore dan
malam, dan yang lepas dari dinas ( libur ) malam hari
hari dan yang libur. Contoh Daftar
Dinas seminggu dapat dilihat pada table I.8.
Tabel 7
Daftar Dinas Ruangan Disusun Berdasarkan Tim
No Nama Petugas Sn Sl Rb Km Jm Sb M Sn
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Karu P P P P P P L P
Tim I
2 Katim P P P P P P L P
3 PA. A M M M M - L P P
4 PA. B P P P P L S P S
5 PA. C S L S S S S S L
6 PA .D S* S* L M* M* M* M
7 PA. E P S L S S S S S*
Tim II
8 Katim P P P P P P L P
9 PA. F S S S S* L P P P
10 PA G M* M* M* M* - L P P
11 PA H P P P P P L S S
13 PA I P P P L S* S* S* S
14 PA.J S S S L M M M M*
Pagi 7 6 6 5 4 4 4 6
Sore 4 3 4 3 3 5 4 4
Malam 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan:
P : Pagi S : Sore M : Malam L: Libur * :Penanggung jawab
Tabel 8
Evaluasi Kegiatan Penyusunan Daftar Dinas Ruangan MPKP
Jumlah
5 nilai x 100%
dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas
asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien yang
holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan
Tabel 9
Daftar Pasien Ruangan MPKP
No Tim II
Alokasi pasien terhadap perawat yang dinas pagi, sore atau malam dilakukan oleh Ketua Tim
berdasarkan jadwal dinas. Kegiatan ini dilakukan
dilakukan sebelum operan
operan dari dinas pagi ke dinas
dinas sore.
Contoh di atas menunjukkan:
Dinas pagi tanggal 7 Februari 2006 adalah Tono, Henny, Tito, dan Hartini. Tono
merawat Ferri sebagai penanggung jawab dan merawat Zulkifli sebagai perawat asosiet
karena Ujang yang bertanggung jawab sedang dinas malam
Dinas sore tanggal 6 Februari 2006 adalah Ulfa dan Pustie
Dinas malam tanggal 6 Februari 2006 adalah Ujang
Tabel 10
Evaluasi Daftar Pasien MPKP
4
5 Tergambar perawat
Tercantum nama asosiet
dokter yang(PA)
merawat
6 Tergambar perawat dinas pagi, sore, malam
7 Tercantum tanggal, bulan, dan tahun
Keterangan :
Dilakukan :1 Tidak dilakukan : 0
Nilai Aktivitas Penyusunan Daftar Pasien:
yang sangat luas. Pemenuhan kebutuhan individu merupakan salah satu cara memotivasi (
Marquis& Houston, 1998).
Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan berikut ( Marquis& Houston, 1998):
a. Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan mengkomunikasikan harapan tersebut
secara efektif
b. Bersikap fair dan konsisten terhadap semua staf
c. Membuat keputusan yang bijaksana
d. Mengembangkan konsep kerja kelompok
e. Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi
f. Mengenali staf secara pribadi dan
dan membiarkan
membiarkan staf mengetahui bahwa pimpinan
mengetahui keunikan dirinya
g. Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang telah dikerjakan
h. Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
i. Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
j. Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua keputusan dan tindakan
k. Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
l. Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf
masing staf dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus di antara mereka terhadap
kinerja dan penampilan.
b. Doa bersama sebelum memulai kegiatan.
Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai operan semua staf
berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing. Dengan berdoa diharapkan timbul self awareness
awareness dan dorongan
spiritual.
c. Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap personil secara
Tabel 11
Instrumen Evaluasi Penciptaan Iklim Motivasi
Tanggal : …………………...
…………………...
Jawablah pernyataan-pernyataan memberi tanda pada kolom sebelah
berikt ini dengan
kanan masing-masing pernyataan pada kolom:
4: Jika Anda Selalu mengerjakan isi pernyataan
3: Jika Anda Sering mengerjakan isi pernyataan
2: Jika Anda Kadang-kadang mengerjakan isi pernyataan
1: Jika Anda Tidak pernah mengerjakan isi pernyataan
No Kriteria 4 3 2 1
1 Anda memberi harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap semua
staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf dengan
kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
Sub
Totaltotal
Total nilai
Nilai = -------------- X 100 Nilai: ……….
56
4. Manajeme
Manajemen
n Waktu
a. Pengertian
Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal
optimal waktu yang dipunyai. Tahapan
manajemen waktu meliputi tiga tahapan yaitu:
1. Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas
2. Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan, menyelelesaikan tugas
sebelum memulai tugas yang lain
3. Membuat prioritas ulang berdasarkan informasi yang diterima
b. Penerapan Manajemen Waktu di MPKP
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan rencana kerja
harian yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui jadwal kerja yang disusun secara
berurutan yang disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Rencana harian
dibahas secara detail dalam Modul Perencanaan.
c. Evaluasi Aktivitas Manajemen Waktu
Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui instrumen perencanaan (Modul I-A)
5. Pendelegasian
a. Pengertian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Dalam organisasi
pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
Pendelegasian dilaksanakan melalui proses:
1. Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
2. Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas
3. Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
4. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya.
a. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas
sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shiff
c. Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan
Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan
hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur
pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau
Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan. Mekanismenya
sebagai berikut:
a. Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim
untuk menggantikan tugas Kepala Ruangan
b. Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala Ruangan menunjuk salah satu
Anggota Tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas Ketua Tim
c. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan
personil maka Kepala Ruangan/Penanggung Jawab Shift berwenang memindahkan
perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut
te rsebut atau
Katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang hadir.
2. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan
setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
3. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai
tertulis
4. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan
Tabel 12
Surat Pendelegasian Tugas
( ………………………….) ( ……………………)
……………………)
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberi tanda pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila yang melaksanakan tugas mengalami
kesulitan, Kasie, Karu, Katim memberikan arahan
untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
Total skor
Total skor
Nilai = ---------------------- X 100
24
6. Supervisi
a. Pengertian
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
bidang yang disupervisi. Dalam struktur organisasi, supervisi
s upervisi biasanya dilakukan oleh
atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana. Dengan supervisi
diharapkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang
dan menghasilkan keluaran (produk) seperti yang diinginkan.
Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapi lebih
kepada pengawasan partisipatif yaitu mendahulukan penghargaan terhadap pencapaian
atau hal positif yang dilakukan dan memberikan jalan keluar untuk hal yang masih
belum dapat dilakukan. Dengan demikian bawahan tidak merasakan bahwa ia sekedar
dinilai akan tetapi dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar.
Pelaksana
3. Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana
Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing
staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi supervisi adalah
kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim
disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan
keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok bagi staf maka
Tabel 14
JADWAL SUPERVISI RUANG ………………
………………
Aktivitas supervisi dievaluasi oleh Kepala Ruangan dan Ketua Tim yang melakukan
supervisi dengan self
dengan self evaluation.
evaluation. Instrumen dapat dilihat pada Tabel 18
Tabel 15
n Evaluasi Aktivitas Supervisi
Instrumen
Instrume
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinfrocement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi
yang telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
Total
Total
Nilai aktivitas supervisi: ----------------------
------------------ ---- X 100
40
Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran, perasaan, pendapat dan saran yang
terjadi antara dua manusia atau lebih yang bekerja bersama.
b. Penerapan Komunikasi di MPKP
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
1. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan
dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh
kepala ruangan , sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh
penanggung jawab shift sore.
2. Pre Conference
Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau Pj
Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
orang, maka pre conference
conference
ditiadakan. Isi pre conference
conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
3. Post Conference
Conference yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah: hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post
lanjut). Post conference dipimpin
conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.
Tabel 16
Pedoman Operan antar Shift
PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)
Tempat : Nursing Station/Kantor
: Nursing Station/Kantor Perawat
Penanggung Jawab : Kepala Ruangan/PJ Shift
Kegiatan :
Karu/Pj shift membuka acara dengan salam
PJ shift yang mengoperkan menyampaikan:
Kondisi/keadaan pasien: Dx keperawatan, Tuk yang sudah dicapai, tindakan yang sudah
dilaksanakan, hasil asuhan
Tindak lanjut untuk shift berikutnya
Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah disampaikan
Karu
Karu memimpin
merangkumronde ke kamar
informasi pasien
operan, memberikan saran tindak lanjut
Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
Bersalaman
Tabel 17
Pedoman Pre
Pedoman Pre Conference
Conference
PEDOMAN PRE CO
CONFE
NFE RE NC
NCE
E
Tabel 18
Pedoman Post
Pedoman Post conference
conference
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Selalu melaksanakan isi pernyataan
3: Jika Anda Sering melaksanakan isi pernyataan
2: Jika Anda Kadang-kadang melaksanakan isi pernyataan
1: Jika Anda Tidak pernah melaksanakan isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Operan dilaksanakan setiap pergantian dinas
8. Manajeme
Manajemen
n Konflik
a. Pengertian
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain.
Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar belakang
yang berbeda konflik mudah terjadi.Demikian juga di Ruang MPKP konflik pun bisa
terjadi.Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan upaya-upaya
mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini
sedi ni mungkin di ruang MPKP.
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:
a. Bersaing
b. Berkolaborasi
c. Menghindar
d. Mengakomodasi
e. Berkompromi
Mengatasi konflik dengan
dengan bersaing adalah penanganan
penanganan konflik di mana seseorang atau
satu kelompok berupaya memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan
dampaknya pada orang lain atau kelompok lain. Cara ini kurang sehat apabila diterapkan
karena bisa menimbulkan potensi konflik yang lebih besar terutama pada pihak yang
merasa dikalahkan.Untuk itu organisasi sebaiknya menghindari metode penyelesaian
konflik jenis ini.
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk memuaskan kedua belah pihak yang
sedang berkonflik. Cara ini adalah salah satu bentuk kerja sama. Berbagai pihak yang
terlibat konflik didorong menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan jalan
mencari dan menemukan persamaan kepentingan dan bukan perbedaan.Situasi yang
diinginkan adalah tidak ada satu pihakpun yang dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian
konflik ini disebut juga win-win solution.
solution.
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik di mana pihak yang sedang berkonflik
mengakui adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau
menekan konflik tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara ini tidak
tinggi. Salah satu pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang lain. Ini suatu
upaya lose – win solution.
solution. Upaya penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya
juga tidak digunakan terlalu sering karena kepuasan tidak terjadi secara penuh dan bisa
menimbulkan potensi konflik di masa mendatang.
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik di mana semua pihak yang berkonflik
mengorbankan kepentingannya demi terjalinnya keharmonisan hubungan dua belah
pihak tersebut. Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau kalah. Ini
adalah lose-lose solution
solution di mana masing-masing pihak akan mengorbankan
kepentingannya agar hubungan yang dijalin tetap harmonis.
Tabel 20
n Evaluasi Penyelesaian Konflik
Instrumen
Instrume
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Komunikasi antar perawat terbuka
2 Konflik diungkapkan secara terbuka
3 Staf saling menghargai pendapat yang lain
4 Semua staf saling mencari solusi menyelesaikan
masalah
5 Solusi terbaik yang dipilih adalah yang terbaik
untuk semua
6 Bila konflik tidak selesai dikonsultasikan kepada
atasan atau konsultan
Sub Total
Total
Total nilai
Nilai aktivitas mengatasi konflik: ------------------- X 100
24
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan
mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan
keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan
proses keperawatan
Terdapat 4 komponen utama dalam model praktek keperawatan professional, yaitu sebagai
berikut :
1. Ketenagaan Keperawatan
2. Metoda pemberian asuhan keperawatan
3. Proses Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan
Komponen Nilai
Jakarta,, ………….
………….
Pembimbing,
( ........................................
..........................................)
..)
Komponen Nilai
Evaluasi Diri Nilai
1. Survey awal (evaluasi SOAP asuhan keperawatan)
2. Melakukan pengkajian ulang kondisi pasien
3. Menerima dan melakukan operan tugas
4. Membagi tugas kepada anggota sesuai kemampuan
dan beban kerja
5. Menyusun rencana perawatan berdasarkan
kemampuan perawat pelaksana dan ketergantungan
pasien
6. Memberikan asuhan keperawatan
7. Melakukan dsupervisi tindakan perawat pelaksana
8. Memberi reward dan punishment pada perawat
pelaksana
9. Memonitor dan mengevaluasi kinerja perawat
pelaksana
10. Memimpin
Memimpin pre
pre dan
dan post
post conference
conference
Total nilai:
Ket: 4: sangat baik; 3: baik; 2: kurang baik; 0: tidak dilakukan
Jakarta,, ………….
………….
Pembimbing,
( ........................................
..........................................)
..)
Komponen Nilai
1 2 3
1. Penguasaan konsep manajemen
2. Kemampuan mengaplikasikan konsep
3. Analisa/berpikir kritis
4. Sistematika laporan
5. Keaslian laporan
Total nilai:
Ket: 3: sangat baik; 2: baik; 1: kurang baik
Jakarta,, ………….
………….
Pembimbing,
( ..........................................)
..........................................)
E. CEK LIST PENILAIAN KEPEMIMPINAN OLEH DIRI SENDIRI
Menunjukkan Keberanian
tindakan tepat
Penguatan tim
Memperjuangkan Perubahan
l ain
Memotivasii Orang lain
Memotivas
Membangun Hubungan
Cara penilaian: (beri skor pada setiap jawaban pernyataan dengan ketentuan sebagai
berikut:)
Nilai:
'117
Kategori:Jakarta
Jakarta,……………………
,……………………
Mahasiswa,
.............................................
Topik : …………………………………
…………………………………
Tanggal : …………………………………
…………………………………
Kelompok : …………………………………
…………………………………
Presenter :…………………………………
:…………………………………
Petunjuk :
Jakarta, 2018
Pembimbing,
(……………………....)