Anda di halaman 1dari 40

 

 
Rencana Harian Kepala Ruangan 

 Nama : Ruangan : Tanggal:


Jumlah perawat : Jumlah pasien :

Waktu Kegiatan Keterangan  


07.00 Operan
 Pre conference (jika
conference (jika jumlah tim lebih dari 1), mengecek
SDM dan sarana prasarana.
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang
memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana
Perawat 1 :………………………..(nama) 
:………………………..(nama) 
……………………………………(tindakan)  
……………………………………(tindakan)
Perawat 2 :………………………..(nama) 
:………………………..(nama) 
……………………………………(tindakan)  
……………………………………(tindakan)
Perawat 3 :………………………..(nama) 
:………………………..(nama) 
……………………………………(tindakan)  
……………………………………(tindakan)
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat

12.00 terstruktur/insidentil
Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang
 belum teratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post
Mengobservasi  post conference 
conference 
14.00 Operan
 

1.1.1.  Rencana Harian Ketua Tim


Isi rencana harian ketua tim adalah:

a.  Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi


tanggung jawabnya
 b.  Melakukan supervisi perawat pelaksana
c.  Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
d.  Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
Contoh Rencana Harian Ketua Tim dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 1
Rencana Harian Ketua Tim  

 Nama Perawat : Ruangan: Tanggal:


 Nama pasien :
1. ________________
_____________ ___ 4. _____________
_______________
2. ________________
_____________ ___ 5. _____________
_______________
3. ________________
_____________ ___ 6. _____________
_______________

Waktu  Kegiatan   Keterangan  


07.00 Operan
 Pre conference (jika
conference (jika jumlah anggota tim lebih dari 1
orang)
Membimbing makan dan memberi obat pasien
08.00 Pasien 1…………………………(tindakan) 
1…………………………(tindakan) 
Pasien 2…………………………(tindakan) 
2…………………………(tindakan) 
Pasien 3………………………...(tindakan)
3………………………...(tindakan)
09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi dan
kebutuhan)
Perawat 1.......................................(nama)
1.......................................(nama)
…………………………… (tindakan)
Perawat 2.......................................(nama)
2.......................................(nama)
...........................................(tindakan)
10.00 Memimpin Terapi Aktivitas Kelompok
11.00 Pasien 1…………………………(tindakan) 
1…………………………(tindakan) 
Pasien 2…………………………(tindakan) 
2…………………………(tindakan) 
Pasin 3…………………………..(tindakan) 
3…………………………..(tindakan) 
12.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien
Ishoma
13.00  Post conference dan
conference dan menulis dokumentasi
Memeriksa kelengkapan dokumentasi askep
Alokasi pasien sesuai dengan perawat yang dinas
14.00 Operan
 

1.1.2.  Rencana Harian Perawat Pelaksana


Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk
sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian
 perawat pelaksana shif sore dan malam agak berbeda jika hanya satu
orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim

dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan  pre


 pre   dan  post
conference..
conference

Tabel 2
Rencana Harian Perawat Pelaksana 

 Nama perawat : Ruangan : Tanggal:


 Nama pasien :
1. _____________ 4. ___________________
____________ _______
2. _____________ 5. ___________________
____________ _______
3. _____________ 6. ___________________
____________ _______

Waktu Kegiatan Ket

07.00 14.00 21.00 Operan


 Pre conference (jika
conference (jika 1 tim lebih dari 1 orang)
Membimbing makan dan memberikan obat (dinas
 pagi)
08.00 15.00 22.00 Pasien 1……………………………(tindakan)
1……………………………(tindakan)  
Pasien 2……………………………(tindakan) 
2……………………………(tindakan) 
Pasien 3……………………………(tindakan) 
3……………………………(tindakan) 
09.00 16.00 23.00 Pasien 4……………………………(tindakan) 
4……………………………(tindakan) 
Pasien 5……………………………(tindakan) 
5……………………………(tindakan) 
Pasien 6……………………………(tindakan) 
6……………………………(tindakan) 
10.00 17.00 24.00 Pasien 1……………………………(tindakan) 
1……………………………(tindakan) 
Pasien 2……………………………(tindakan)
2……………………………(tindakan)  
Pasien 3……………………………(tindakan) 
3……………………………(tindakan) 
11.00 18.00 05.00 Pasien 4……………………………(tindakan) 
4……………………………(tindakan) 
Pasien 5……………………………(tindakan) 
5……………………………(tindakan) 
Pasien 6……………………………(tindakan) 
6……………………………(tindakan) 
12.00 19.00 Membimbing makan dan memberi obat pasien
Istirahat
13.00 20.00 06.00  Post Conference (jika
Conference (jika tim lebih dari satu orang)
dan dokumentasi askep
14.00 21.00 07.00 Operan
 

1.1.3.  Penilaian Rencana Harian Perawat


Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan melalui
observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian (Tabel 6).

Setiap Ketua Tim mempunyai instrumen dan mengisinya setiap


hari.Pada akhir bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana
harian masing-masing perawat.

Tabel 3
Dokumentasi Pembuatan Rencana Harian (RH) Perawat 

 No  Nama Bulan : 


Perawat  1  2  3  4  5  6  7  8 9 10 30  Jml  % 
1 Ali       0         0     9 100
2 Adi -         0           9 90
3 Ani     0         0       9 100
4 Ami 0    0     0  8 100
5 Aki -          0                  9 90
6 Bona 0       -         0   8 88,9
7 Buni     0         0       9 100
8 Buri       0         0     9 100

Keterangan ( ) Perawat membuat rencana harian

(-) Perawat tidak membuat rencana harian

(0) Perawat libur

Presentasi RH = Jumlah RH Yg Dibuat x 100%


Jumlah hari dinas pd bulan tersebut

1.1.4.  Rencana bulanan


A.  Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan Kepala Ruangan melakukan evaluasi hasil
keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi
tersebut kepala ruangan akan membuat rrencana tindak lanjut dalan
rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup
rencana bulanan karu adalah:

1.  Membuat jadual dan memimpin case conference 


conference 
 

2.  Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok


keluarga
3.  Membuat jadual dinas
4.  Membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat
5.  Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan

6.  Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan
 perawat pelaksana
7.  Melakukan audit dokumentasi
8.  Membuat laporan bulanan
Tabel 4
Rencana Bulanan Kepala Ruangan

RENCANA KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN MPKP

Bulan : ____________
______________________
__________

Senin  Selasa  Rabu  Kamis  Jumat  Sabtu  Minggu 


1 2 3 4 5 6 7
Rapat Rgn Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Penkes Klp
LapBul Katim PA Klg
8 9 10 11 12 13 14
Rapat Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Case Conf
koord Katim PA
15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Penkes Klp
Katim PA Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Case Conf
 jadwal Katim PA
Dinas
29 30 31
Rapat Supervisi Audit dok
Koord Katim
Mengetahui
Kepala Ruangan

( ……………………..) 
……………………..) 

B.  Rencana bulanan ketua tim


Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang
keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-egiatan
yang mencakup rencana bulanan katim adalah:

1.  Mempresentasikan kasus dalam case conference 


conference 
 

2.  Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga


3.  Melakukan supervisi perawat pelaksana

Tabel 5
Rencana Bulanan Ketua Tim 

RENCANA KEGIATAN BULANAN KETUA TIM MPKP

Bulan : ____________
______________________
__________
Senin  Selasa  Rabu  Kamis  Jumat  Sabtu  Minggu 
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
Ruangan PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
 pasien PA PA PA PA Conf
Penkes

Klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
 pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
 jadwal PA PA PA PA Conf
dinas Tim Penkes
Klg
29 30 31
Menyusun Koordinasi Menyusun
Laporan dg Katim Laporan
Tim menyusun Bulanan
Lap Bln
Ketua Tim Kepala Ruangan

( ……………………..) ( ………………………)
………………………)  

1.1.5.  Rencana tahunan


Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil kegiatan
dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut
serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan
mencakup:
 

a.  Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik
 proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar
 praktek professional) serta evaluasi mutu pelayanan
 b.  Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing
tim.

c.  Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang


masih rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja
yang telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannnya di masa
mendatang
d.  Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan
 jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi
karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal, membuat
 jadual untuk mengikuti
mengikuti pelatihan-pelatihan.
a.  Pengorganis
Pengorganisasian
asian Di Ruang MPKP 
Ruang MPKP

Pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas untuk mencapai tujuan,


 penugasan suatu kelompok tenaga keperawatan, menentukan cara dari
 pengkoordinasian aktivitas yang tepat, baik vertikal maupun horizontal, yang
 bertanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP menggunakan
 pendekatan Sistem Penugasan Modifikasi
Modifikasi Keperawatan Tim-Primer.Secara vertikal
ada Kepala Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana.Setiap Tim bertanggung
 jawab terhadap sejumlah pasien. Pengorganisasian di Ruang MPKP terdiri dari:
1.  Struktur Organisasi Ruang MPKP 

Struktur organisasi Ruang MPKP menggunakan sistem penugasan Tim-primer


keperawatan.Ruang MPKP dipimpin oleh Kepala Ruangan yang membawahi
dua atau lebih Ketua Tim.Ketua Tim berperan sebagai perawat primer
membawahi beberapa Perawat Pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan
kepera watan
secara menyeluruh kepada sekelompok pasien.Struktur Organisasi tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk bagan.
a.  Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP  
1.  Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 Tim dan tiap tim
diketuai masing-masing oleh seorang ketua Tim yang terpilih melalui

test.
2.  Kepala Ruangan bekerja sama dengan Ketua Tim mengatur jadwal dinas
(pagi, sore, malam)
 

3.  Kepala Ruangan membagi klien untuk masing-masing Tim.


4.  Apabila suatu ketika satu Tim kekurangan Perawat Pelaksana karena
kondisi tertentu, Kepala Ruangan dapat memindahkan perawat
 pelaksana dari tim lain ke Tim yang mengalami kekurangan
kekurangan anggota
5.  Ketua Tim menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan pagi

apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas. Untuk
itu yang dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang
ada. Sebagai pengganti Kepala Ruangan adalah Ketua Tim, sedangkan
 jika Ketua Tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim
(perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara anggota tim.
6.  Ketua Tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.
7.  Ketua Tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh Perawat Pelaksana
anggota Timnya

8.  Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Jiwa lain dilakukan oleh Ketua Tim.
Bila Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung
 jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di
dalam tim
9.  Masing-masing Tim memiliki Buku Komunikasi
10. Perawat Pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang
menjadi tanggung jawabnya
 

 
Tabel 6
Evaluasi Kegiatan Menyusun Struktur Organisasi

No  Aspek yang di nilai  Dilakukan  Tidak keterangan  


dilakukan 
01 Menggambarkan

02 kedudukan kepala
Adanya posisi tim ruangan
I dan II
03 Gambaran jumlah perawat
 pelaksana
04 Jumlah pasien yang
dikelola

 Nilai AktivitasPenyusunan Struktur Organisasi:


Organisasi:
Jumlah nilaiyg dilakukanx 100%
4
Keterangan :
Dilakukan :1
Tidak dilakukan : 0

1.  Uraian Tugas ( Job Deskripsi MPKP 


Deskripsi ) Personil di MPKP
a. Kepala Ruangan 
1)  Management Approach:
Approach:
a) Perencanaan
a.  Menyusun visi
 b.  Menyusun misi
c.  Menyusun filosofi
d.  Menyusun Rencana Jangka Pendek: Harian, Bulanan, Tahunan

b) Pengorga
Pengorganisasian
nisasian
a.  Menyusun struktur organisasi
 b.  Menyusun jadwal dinas
c.  Membuat daftar alokasi pasien
c) Pengarahan
a.  Memimpin operan
 b.  Menciptakan iklim motivasi
c.  Mengatur pendelegasian
d.  Melakukan supervisi

d) Pengendalian
a.  Mengevaluasi indikator mutu
 b.  Melakukan audit dokumentasi
 

c.  Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga


kesehatan lainnya
d.  Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) C om
ompe
pensato
nsatorr y re
r ewa
warr d  
a.  Melakukan penilaian kinerja ketua Tim dan Perawat Pelaksana

 b.  Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf


 3) Pro
Pr ofe
fess
ssion
iona
al rel
rela
ation
ionsh
ship
ip 
a.  Memimpin rapat keperawatan
 b.  Memimpin konferensi kasus
c.  Melakukan rapat timkesehatan
d.  Melakukan kolaborasi dengan dokter

4) P asien ca
carr e delilive
verr y
a.  Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
pasie n dengan gangguan

sistim tubuh sesuai tumbuh kembang.


b. Ketua Tim 
1) M ana
anaggement A pp
pprr oa
oach
ch 
a) Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian, Rencana Bulanan)
 b) Pengorganisasian
Menyusun jadwal dinas bersama Kepala Ruangan
Membagi alokasi pasien kepada Perawat Pelaksana
c) Pengarahan

1.  Memimpin pre conference


2.  Memimpin post conference
3.  Menciptakan iklim motivasi di timnya
4.  Mengatur pendelegasian dalam timnya
5.  Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya
d) Pengendalian
Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan
oleh Perawat Pelaksana
Memberikan umpan
umpan balik pada Perawat Pelaksana

2) C om
ompe
pensato
nsatorr y re warr d  
r ewa
Menilai kinerja perawat pelaksana
 3) Pro
Pr ofe
fess
ssii ona
nall R ela
lattion
ionship
ship 
 

  Melaksanakan konfrensi kasus


Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) P atient C ar e D elilive
verr y  
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistim tubuh sesuai
tumbuh kembang.

c. Perawat pelaksana 
1. Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian,)
2. P atient C ar e D eli
live
verr y  
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistim tubuh sesuai
tumbuh kembang.
2.  Daftar Dinas Ruangan 
Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat
sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan

 jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu
tersebut untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya bekerja sama dengan
Ketua Tim. Setiap tim mempunyai
mempunyai anggota
anggota yang berdinas pada pagi, sore dan
malam, dan yang lepas dari dinas ( libur ) malam hari
hari dan yang libur. Contoh Daftar
Dinas seminggu dapat dilihat pada table I.8.
Tabel 7
Daftar Dinas Ruangan Disusun Berdasarkan Tim 

No  Nama Petugas  Sn  Sl  Rb  Km  Jm  Sb  M  Sn 
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Karu  P P P P P P L P
Tim I 
2 Katim P P P P P P L P

3 PA. A M M M M - L P P
4 PA. B P P P P L S P S
5 PA. C S L S S S S S L
6 PA .D S* S* L M* M* M* M
7 PA. E P  S L S S S S S*
Tim II 

8 Katim P P P P P P L P
9 PA. F S S S S* L P P P
10 PA G M* M* M* M* - L P P
 

11 PA H P P P P P L S S
13 PA I P P P L S* S* S* S
14 PA.J S S S L M M M M*

 Pagi 7 6 6 5 4 4 4 6

 Sore 4 3 4 3 3 5 4 4

 Malam 2 2 2 2 2 2 2 2

Keterangan:
P : Pagi S : Sore M : Malam L: Libur * :Penanggung jawab

Tabel 8
Evaluasi Kegiatan Penyusunan Daftar Dinas Ruangan MPKP

No  Aspek yang dinilai  Dilakukan  Tidak dilakukan  Ket 


01 Menggunakan format
yang disediakan
02 Tercantum nama-nama
 perawat per Tim
03 Tergambar adanya
 penanggung jawab
harian
04 Susunan dinas pership,
 pagi, sore dan malam
05 Jadual dibuat untuk
satu bulan
Keterangan :
Dilakukan : I
Tidak dilakukan : 0

 Nilai Aktivitas Penyusunan Daftar Dinas:

Jumlah
5 nilai x 100%

3.  Daftar Pasien 


Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab tiap Tim
selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat y
yang
ang bertanggung jawab secara
total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar pasien tidak perlu
mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien terjaga. Daftar pasien

dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas
asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien yang
holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan
 

keluarga untuk berkolaborasi


berkolaborasi tentang perkembangan
perkembangan dan perawatan pasien.
pasien. Daftar
 pasien di ruangan diisi oleh Ketua Tim sebelum operan dengan dinas
dinas berikutnya dan
dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Contoh daftar pasien dapat dilihat pada Tabel
12

Tabel 9
Daftar Pasien Ruangan MPKP

 Nama  Nama  Nama PP Pagi Sore Malam


 No Pasien Dokter Katim 7/2-06 6/2-06 6/2-06
Tim I
1 Ferri Dr. Citra Hartini Tono Tono Ulfa* Ujang*
2 Zulkifi Dr. Citra Hartini Ujang Tono* Ulfa* Ujang
3 Arman Dr. Akbar Hartini Henny Henny Pustie* Ujang*
4 Bary Dr. Akbar Hartini Ulfa Henny* Ulfa Ujang*
5 Dullah Dr. Pudi Hartini Tito Tito Pustie* Ujang*
6 Achmad Dr. Anton Hartini Pustie Tito* Pustie Ujang*
7 Polan Dr Joni Hartini Hartini Hartini Pustie* Ujang*

 No Tim II

Alokasi pasien terhadap perawat yang dinas pagi, sore atau malam dilakukan oleh Ketua Tim
 berdasarkan jadwal dinas. Kegiatan ini dilakukan
dilakukan sebelum operan
operan dari dinas pagi ke dinas
dinas sore.
Contoh di atas menunjukkan:
  Dinas pagi tanggal 7 Februari 2006 adalah Tono, Henny, Tito, dan Hartini. Tono
merawat Ferri sebagai penanggung jawab dan merawat Zulkifli sebagai perawat asosiet
karena Ujang yang bertanggung jawab sedang dinas malam
  Dinas sore tanggal 6 Februari 2006 adalah Ulfa dan Pustie
  Dinas malam tanggal 6 Februari 2006 adalah Ujang

Tabel 10
Evaluasi Daftar Pasien MPKP

No  Aspek yang Dinilai  Dilakukan  Tidak


Dilakukan 
1 Tercantum nama pasien tiap tim
2 Tercantum nama Ketua Tim
3 Tergambar nama perawat pelaksana

4
5 Tergambar perawat
Tercantum nama asosiet
dokter yang(PA)
merawat
6 Tergambar perawat dinas pagi, sore, malam
7 Tercantum tanggal, bulan, dan tahun
 

Keterangan :
Dilakukan :1 Tidak dilakukan : 0
 Nilai Aktivitas Penyusunan Daftar Pasien:

Jumlah nilai yang dilakukan x 100%


6

b.  Pengarahan Pelayanan KeperawatanDi Ruang MPKP


Pengarahan adalah langkah keempat dari fungsi manajemen, yaitu penerapan
 perencanaan dalam bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Istilah lain yang digunakan sebagai padanan
 pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilah yang digunakan
 pada akhirnya akan bermuara pada “melaksanakan” kegiatan yang telah
direncanakan sebelumnya. (Marquis & Houston, 1998)
Dalam pengarahan, pekerjaan diuraikan dalam tugas-tugas yang mampu kelola, jika

 perlu dilakukan pendelegasian. Untuk memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan


pekerj aan oleh
staf, seorang manajer harus melakukan upaya-upaya(Marquis & Houston, 1998)
sebagai berikut:
1.  Menciptakan iklim motivasi
2.  Mengelola waktu secara efisien
3.  Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang terbaik
4.  Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
5.  Melaksanakan sistem pendelegasian dan supervisi
6.   Negosiasi

Di ruangan MPKP pengarahan diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai


 berikut:
1.  Menciptakan budaya motivasi
2.  Manajemen waktu: Rencana Harian
3.  Komunikasi efektif, melalui kegiatan:
a.  Operan antar shift
b.   Pre conference tim
conference tim
c.   Post conference tim
conference tim
4.  Manajemen konflik

5.  Pendelegasian dan supervisi


 

Berikut adalah penjelasan darimemaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleh staff,


seorang manajer.
1.  Menciptakan Budaya Motivasi
Motivasi adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang individu untuk memuaskan
kebutuhannya. Karena kebutuhan manusia bervariasi , maka motivasi memiliki rentang

yang sangat luas. Pemenuhan kebutuhan individu merupakan salah satu cara memotivasi (
Marquis& Houston, 1998).
Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan berikut ( Marquis& Houston, 1998):
a.  Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan mengkomunikasikan harapan tersebut
secara efektif
 b.  Bersikap fair dan konsisten terhadap semua staf
c.  Membuat keputusan yang bijaksana
d.  Mengembangkan konsep kerja kelompok
e.  Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan kebutuhan dan tujuan

organisasi
f.  Mengenali staf secara pribadi dan
dan membiarkan
membiarkan staf mengetahui bahwa pimpinan
mengetahui keunikan dirinya
g.  Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang telah dikerjakan
h.  Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
i.  Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
 j.  Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di belakang semua keputusan dan tindakan
k.  Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
l.  Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf

m.  Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya


n.  Menjadi role model  bagi
 bagi staf
o.  Memberikan reinforcement  sesering
 sesering mungkin

2.  Penciptaan Iklim Motivasi di MPKP


Di Ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara sebagai berikut:
a.  Budaya pemberian reinforcement  positif
 positif
Reinforcement positif adalah upaya menguatkan perilaku positif dengan memberikan
reward. Reward 
 Reward  yang
  yang diberikan di MPKP adalah pemberian pujian yang tulus.Masing-

masing staf dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus di antara mereka terhadap
kinerja dan penampilan.
 b.  Doa bersama sebelum memulai kegiatan.
 

Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai operan semua staf
 berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing. Dengan berdoa diharapkan timbul  self awareness 
awareness  dan dorongan
spiritual.
c.  Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap personil secara

mendalam dan membantu penyelesaiannya.


Kepala Ruangan perlu berkomunikasi secara intensif dengan semua staf baik Ketua Tim
maupun perawat pelaksana untuk mempererat hubungan dengan semua staf, memahami
 problematika masing-masing sehingga pendekatan kepada staf disesuaikan dengan
kepribadian masing-masing.Hal ini diharapkan dapat memacu motivasi staf perawat
yang bekerja di MPKP.
d.  Manajemen Sumber Daya Manusia melalui penerapan pengembangan jenjang karir dan
kompetensi (Lihat Modul Compensatory Reward )
e.  Sistem reward  yang
 yang fair sesuai dengan kinerja (Lihat Modul Compensatory Reward )

3.  Evaluasi Aktivitas Menciptakan Iklim Motivasi  


Aktivitas menciptakan iklim motivasi dievaluasi
dievaluasi oleh Kepala Ruangan dan Ketua Tim
setiap 6 bulan sekali (per semester) dengan menggunakan instrumen self evaluasi pada
Tabel 14

Tabel 11
Instrumen Evaluasi Penciptaan Iklim Motivasi

 Nama Kepala Ruangan : …………………… 


…………………… 

Tanggal : …………………... 
…………………...
Jawablah pernyataan-pernyataan   memberi tanda  pada kolom sebelah
berikt ini dengan
kanan masing-masing pernyataan pada kolom:
4: Jika Anda Selalu mengerjakan isi pernyataan
3: Jika Anda Sering mengerjakan isi pernyataan
2: Jika Anda Kadang-kadang mengerjakan isi pernyataan
1: Jika Anda Tidak pernah mengerjakan isi pernyataan

No  Kriteria  4  3  2  1 
1 Anda memberi harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap semua
staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf dengan
kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
 

6 Anda melibatkan staf dalam pengambilan keputusan


7 Anda memberikan kesempatan kepada staf menilai
dan mengontrol pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling percaya dan
menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement (pujian)

Sub
Totaltotal

Total nilai
 Nilai = -------------- X 100  Nilai: ……….
56

4.  Manajeme
Manajemen
n Waktu
a.  Pengertian  
Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal
optimal waktu yang dipunyai. Tahapan
manajemen waktu meliputi tiga tahapan yaitu:
1.  Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas
2.  Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan, menyelelesaikan tugas
sebelum memulai tugas yang lain
3.  Membuat prioritas ulang berdasarkan informasi yang diterima
b.  Penerapan Manajemen Waktu di MPKP 
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan rencana kerja
harian yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui jadwal kerja yang disusun secara
 berurutan yang disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Rencana harian
dibahas secara detail dalam Modul Perencanaan.
c.  Evaluasi Aktivitas Manajemen Waktu  
Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui instrumen perencanaan (Modul I-A)
5.  Pendelegasian
a.  Pengertian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Dalam organisasi
 pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
Pendelegasian dilaksanakan melalui proses:
1.  Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
2.  Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas
3.  Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
4.  Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya.
 

5.  Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas


6.  Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah
tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi nara sumber untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi
7.  Evaluasi kinerja setelah tugas selesai

8.  Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan


b.  Penerapan Pendelegasian
Pendelegasian di MPKP
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk
bentuk pendelegasian
pendelegasian tugas oleh Kepala
Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana. Pendelegasian
dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas
ini dilakukan secara berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu
 pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil.
Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang
r uang MPKP. Bentuknya adalah:

a.  Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas
sementara karena alasan tertentu
 b.  Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shiff
c.  Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan
Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan
hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur
 pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau
Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan. Mekanismenya

sebagai berikut:
a.  Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim
untuk menggantikan tugas Kepala Ruangan
 b.  Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala Ruangan menunjuk salah satu
Anggota Tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas Ketua Tim
c.  Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan
 personil maka Kepala Ruangan/Penanggung Jawab Shift berwenang memindahkan
 perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut
te rsebut atau
Katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang hadir.

Pendelegasian Tugas di MPKP 


c.  Prinsip-prinsip Pendelegasian
1.  Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian tugas
 

2.  Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan
setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
3.  Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai
tertulis
4.  Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan

menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi


5.  Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan
dan hasilnya.

Tabel 12
Surat Pendelegasian Tugas

SURAT PENDELEGASIAN TUGAS 

Yang bertanda tangan di bawah ini:


 Nama : …………………………… 
…………………………… 
 NIP : …………………………… 
…………………………… 
Unit kerja : …………………………… 
…………………………… 
Jabatan : …………………………... 
…………………………... 
Menyatakan tidak dapat melaksanakan tugas sebagai ………………………….. pada:  pada: 
Hari, tanggal : ……………………….. 
……………………….. 
Demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, saya mendelegasikan pelaksanaan tugas
 beserta kewenangannya kepada:
 Nama : …………………………….. 
…………………………….. 
 NIP : …………………………….. 
…………………………….. 

Unit Kerja :: ……………………………. 


Jabatan …………………………….
…………………………….  
……………………………. 
Demikian surat pendelegasian ini saya buat dengan sungguh-sungguh.

Jakarta, ………………. 2017 2017 


Yang mendelegasikan tugas Penerima Delegasi

( ………………………….) ( ……………………) 
……………………) 

d.  Evaluasi Penera


Penerapan
pan Pendelegasian Tugas 
Pendelegasian Tugas

Pendelegasian tugas di MPKP dievaluasi dengan menggunakan instrumen (Tabel 16)


yang diisi oleh seluruh staf perawat dengan cara self evaluasi
 

Tabel 13Instrumen Evaluasi Pelaksanaan Pendelegasian 

Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan memberi tanda  pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan

Skor 
No  Kriteria  4  3  2  1 
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang
memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam
menjalankan tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila yang melaksanakan tugas mengalami
kesulitan, Kasie, Karu, Katim memberikan arahan
untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
Total skor

Total skor
 Nilai = ---------------------- X 100
24

 
6. Supervisi 
a.  Pengertian  
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
 bidang yang disupervisi. Dalam struktur organisasi, supervisi
s upervisi biasanya dilakukan oleh
atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana. Dengan supervisi

diharapkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak menyimpang
dan menghasilkan keluaran (produk) seperti yang diinginkan.
 

Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapi lebih
kepada pengawasan partisipatif yaitu mendahulukan penghargaan terhadap pencapaian
atau hal positif yang dilakukan dan memberikan jalan keluar untuk hal yang masih
 belum dapat dilakukan. Dengan demikian bawahan tidak merasakan bahwa ia sekedar
dinilai akan tetapi dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar.

b.  Penerapan Supervisi di MPKP 


Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan
 pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professional yang telah
ditetapkan.Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik dalam
manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasasi pilar-pilar profesionalisme
yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut:
1.  Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala
Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
2.  Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat

Pelaksana
3.  Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana
Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing
staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi supervisi adalah
kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim
disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan
keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok bagi staf maka

 perlu disusun standar penampilan


penampilan yang diharapkan dari masing-masing staf y
yang
ang sudah
dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi. Contoh jadwal supervisidapat
dilihat pada Tabel 17

Tabel 14
JADWAL SUPERVISI RUANG ……………… 
………………  

No  Waktu  Supervisor  Yang Materi Supervisi 


Disupervisi 
1 6/3-06 Karu Katim I Memimpin Pre conference
2 6/3-06 Karu Katim II Memimpin Pre conference

3 7/3-06 Katim I PA: Ujang Askep: halusinasi


4 7/3-06 Katim II PA: Paulin Askep: PK

c.  Evaluasi Aktivitas Supervisi 


 

Aktivitas supervisi dievaluasi oleh Kepala Ruangan dan Ketua Tim yang melakukan
supervisi dengan self
dengan self evaluation.
evaluation. Instrumen dapat dilihat pada Tabel 18
 

Tabel 15
n Evaluasi Aktivitas Supervisi 
Instrumen
Instrume

Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda  pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan

Skor 
No  Kriteria   4  3  2  1 
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinfrocement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
 perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
 bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi
yang telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
 pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
Total

Total
 Nilai aktivitas supervisi: ----------------------
------------------ ---- X 100
40
 

7.  Komunikasi Efektif


a.  Pengertian  
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya pengarahan.
Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi. Komunikasi yang kurang baik
dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran, perasaan, pendapat dan saran yang
terjadi antara dua manusia atau lebih yang bekerja bersama.
b.  Penerapan Komunikasi di MPKP 
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
1.  Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan
dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh
kepala ruangan , sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh
 penanggung jawab shift sore.
2.   Pre Conference 
Conference  yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai

operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau Pj
Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
orang, maka  pre conference
conference  
ditiadakan. Isi  pre conference 
conference  adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
3.   Post Conference 
Conference  yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi  post
conference adalah: hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post
lanjut).  Post conference dipimpin
conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.
Tabel 16
Pedoman Operan antar Shift

PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)
Tempat : Nursing Station/Kantor
: Nursing Station/Kantor Perawat
Penanggung Jawab : Kepala Ruangan/PJ Shift
Kegiatan :
Karu/Pj shift membuka acara dengan salam
PJ shift yang mengoperkan menyampaikan:
Kondisi/keadaan pasien: Dx keperawatan, Tuk yang sudah dicapai, tindakan yang sudah
dilaksanakan, hasil asuhan
Tindak lanjut untuk shift berikutnya
Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah disampaikan

Karu
Karu memimpin
merangkumronde ke kamar
informasi pasien
operan, memberikan saran tindak lanjut
Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
Bersalaman
 

Tabel 17
Pedoman Pre
Pedoman Pre Conference 
Conference 

PEDOMAN PRE CO
CONFE
NFE RE NC
NCE 
E  

Waktu Kegiatan : Setelah operan


Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab: Ketua Tim/Pj Tim
Kegiatan:
Katim/Pj Tim membuka acara
Katim/Pj Tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
Katim/PJ Tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
Katim/PJ Tim memberikan reinforcement  
Katim/Pj Tim menutup acara

Tabel 18
Pedoman Post
Pedoman Post conference 
conference 

PEDOMAN POSTPOST CO NF E RE NCE  


CONF
Waktu Kegiatan : sebelum operan ke dinas berikut
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab: Ketua Tim/Pj Tim
Kegiatan:
1.  Katim/Pj Tim membuka acara
2.  Katim/Pj Tim menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien
3.  Katim/Pj Tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
4.  Katim/Pj Tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya
5.  Katim/Pj Tim menutup acara

c.  Evaluasi Pelaksanaan Aktivitas Komunikasi di MPKP 


Aktivitas komunikasi di MPKP dievaluasi oleh seluruh staf perawat MPKP. Evaluasi
dilakukan tiap bulan dengan menggunakan format sesuai Tabel 22.
Tabel 19
Instrumen
Instrumen Evaluasi Aktivitas Komunikasi

Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda  pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Selalu melaksanakan isi pernyataan
3: Jika Anda Sering melaksanakan isi pernyataan
2: Jika Anda Kadang-kadang melaksanakan isi pernyataan
1: Jika Anda Tidak pernah melaksanakan isi pernyataan

Skor 
No  Kriteria  4  3  2  1 
1 Operan dilaksanakan setiap pergantian dinas
 

2 Pre conference dilakukan di tiap tim sebelum mulai


dinas
3 Post conference dilakukan setelah selesai
memberikan asuhan di tiap tim
Sub Total
Total

Total Skor X 100


 Nilai aktivitas komunikasi: ----------------
12

8.  Manajeme
Manajemen
n Konflik
a.  Pengertian
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain.
Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar belakang
yang berbeda konflik mudah terjadi.Demikian juga di Ruang MPKP konflik pun bisa
terjadi.Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan upaya-upaya
mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini
sedi ni mungkin di ruang MPKP.
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:
a.  Bersaing
 b.  Berkolaborasi
c.  Menghindar
d.  Mengakomodasi
e.  Berkompromi
Mengatasi konflik dengan
dengan bersaing adalah penanganan
penanganan konflik di mana seseorang atau
satu kelompok berupaya memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan
dampaknya pada orang lain atau kelompok lain. Cara ini kurang sehat apabila diterapkan
karena bisa menimbulkan potensi konflik yang lebih besar terutama pada pihak yang
merasa dikalahkan.Untuk itu organisasi sebaiknya menghindari metode penyelesaian
konflik jenis ini.
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk memuaskan kedua belah pihak yang
sedang berkonflik. Cara ini adalah salah satu bentuk kerja sama. Berbagai pihak yang
terlibat konflik didorong menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan jalan
mencari dan menemukan persamaan kepentingan dan bukan perbedaan.Situasi yang
diinginkan adalah tidak ada satu pihakpun yang dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian
konflik ini disebut juga win-win solution.
solution.
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik di mana pihak yang sedang berkonflik
mengakui adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau
menekan konflik tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara ini tidak
 

dianjurkan dalam upaya penyelesaian konflik karena masalah mendasar tidak


diselesaikan, penyelesaian yang terjadi adalah penyelesaian semu.Untuk itu tidak
dianjurkan organisasi untuk menggunakan metode ini.
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan cara salah satu pihak yang
 berkonflik menempatkan kepentingan pihak lain yang berkonflik dengan dirinya lebih

tinggi. Salah satu pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang lain. Ini suatu
upaya lose  –   win solution.
solution. Upaya penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya
 juga tidak digunakan terlalu sering karena kepuasan tidak terjadi secara penuh dan bisa
menimbulkan potensi konflik di masa mendatang.
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik di mana semua pihak yang berkonflik
mengorbankan kepentingannya demi terjalinnya keharmonisan hubungan dua belah
 pihak tersebut. Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau kalah. Ini
adalah lose-lose solution 
solution  di mana masing-masing pihak akan mengorbankan
kepentingannya agar hubungan yang dijalin tetap harmonis.

b.  Penerapan Manajemen


Manajemen Konflik di MPKP
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya yang win-win
 solution.. Suatu upaya berkolaborasi. Untuk itu pembudayaan kolaborasi antar staf
 solution
menjadi prioritas utama dalam menyelenggarakan pengelolaan ruangan MPKP.
Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah dengan pendekatan
 penyelesaian masalah ( problem
 problem solving ) yang meliputi:
1.  Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan melakukan klarifikasi pada
 pihak yang berkonflik
2.  Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik

3.  Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin diterapkan


4.  Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
5.  Menerapkan solusi pilihan
6.  Mengevaluasi peredaan konflik
Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
 belum berhasil maka Kepala Ruangan dapat berkonsultasi dengan Kepala Seksi
Perawatan atau Konsultan.
c.  Evaluasi Penerapan Aktivitas Penyelesaian Konflik  
Aktivitas penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh staf keperawatan

MPKP.Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pada Tabel 23.

Tabel 20
n Evaluasi Penyelesaian Konflik  
Instrumen
Instrume
 

Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda  pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan

Skor 
No  Kriteria   4  3  2  1 
1 Komunikasi antar perawat terbuka
2 Konflik diungkapkan secara terbuka
3 Staf saling menghargai pendapat yang lain
4 Semua staf saling mencari solusi menyelesaikan
masalah
5 Solusi terbaik yang dipilih adalah yang terbaik
untuk semua
6 Bila konflik tidak selesai dikonsultasikan kepada
atasan atau konsultan
Sub Total
Total

Total nilai
 Nilai aktivitas mengatasi konflik: ------------------- X 100
24

a.  Pilar II: Sistem Penghargaan


Penghargaan

Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan professional


 berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja orientasi, penilaian kinerja, staf
 perawat.proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada
 penambahan perawatan baru.

b.  Pilar III: Hubungan Professiona


Professionall

Hubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawata (tim kesehatan) dalam


 penerima palayana keperawatan (klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya hubungan
 professional secara
secar a interal
inte ral artinya hubungan yang terjadi antara pembentuk
p embentuk pelayanan
kesehatan misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan dan
lain – 
lain  –  lain.
 lain. Sedangkan hubungan professional secara eksternal adalah hubungan antara
 pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.

c.  Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan


 

Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan
mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan
keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan
 proses keperawatan

B.  Komponen-Komponen MPKP

Terdapat 4 komponen utama dalam model praktek keperawatan professional, yaitu sebagai
 berikut :
1.  Ketenagaan Keperawatan
2.  Metoda pemberian asuhan keperawatan
3.  Proses Keperawatan
4.  Dokumentasi Keperawatan
 

DAFTAR RUJUKAN BELAJAR MAHASISWA

Depkes. Instrumen Keperawatan. Depkes: Jakarta.

Gillies.(2000). Manajemen keperawatan sebagai suatu pendekatan sistem.Bandung: IAPKP.

Huston, C.J. (2000). Leadership


 Leadership roles & management function in nursing: theory
&application.(third edition). Philadelphia: Lippincott.

 Nursalam. (2002). Managemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan profesional.


profesional.
Jakarta: Salemeba Medika.
 

L ampi r an 1: Form Penilaian Kinerja MPKP


FORM PENILAIAN KINERJA PERAN MPKP

A.  FORM PENILAIAN KINERJA KEPALA RUANG

Komponen Nilai

Evaluasi Diri Nilai


1.  Melakukan survey harian (tingkat ketergantungan,
keluhan pasien satu hari, ketersediaan logistik, audit
dokumentasi keperawatan)
2.  Membagi staf menurut metode yan kep yang ditetapkan
3.  Membagi pasien sesuai kemampuan dan beban kerja
4.  Memimpin pertemuan pagi dan mengarahkan tugas
sebelum semua staf melaksanakan tugas
5.  Memfasilitasi kelancaran kerja staf
6.  Melakukan delegasi
7.  Memberi reward dan punishment pada staf
8.  Melakukan supervisi
9.  Menilai kinerja staf
10.  Berperan sebagai konsultan keperawatan di ruangan
Total nilai :
Ket .penilaian: 4: sangat baik; 3: baik; 2: kurang baik; 0: tidak dilakukan

Jakarta,, …………. 
…………. 

Pembimbing,

( ........................................
..........................................)
..)
 

B.  FORM PENILAIAN KINERJA KETUA TIM

Komponen Nilai
Evaluasi Diri Nilai
1.  Survey awal (evaluasi SOAP asuhan keperawatan)
2.  Melakukan pengkajian ulang kondisi pasien
 
3. Menerima dan melakukan operan tugas
4.  Membagi tugas kepada anggota sesuai kemampuan
dan beban kerja
5.  Menyusun rencana perawatan berdasarkan
kemampuan perawat pelaksana dan ketergantungan
 pasien
6.  Memberikan asuhan keperawatan
7.  Melakukan dsupervisi tindakan perawat pelaksana
8.  Memberi reward dan punishment pada perawat
 pelaksana
9.  Memonitor dan mengevaluasi kinerja perawat
 pelaksana
10.  Memimpin
Memimpin pre
 pre dan
 dan post
 post conference 
conference 
Total nilai:
Ket: 4: sangat baik; 3: baik; 2: kurang baik; 0: tidak dilakukan

Jakarta,, ………….
………….  

Pembimbing,

( ........................................
..........................................)
..)
 

C.  LAPORAN KINERJA KEPALA RUANG/KETUA TIM ( LOGBOOK ) 

PERAN : KEPALA RUANG/KETUA TIM*


NAMA MAHASISWA :
RUANG :
TANGGAL :

NO JAM FUNGSI MANAJEMEN AKTIVITAS


 

NO JAM FUNGSI MANAJEMEN AKTIVITAS


 

D.  PENILAIAN LAPORAN KEPALA RUANG/KETUA TIM/PERAWAT


PELAKSANA 

Komponen Nilai
1 2 3
1.  Penguasaan konsep manajemen
 
2. Kemampuan mengaplikasikan konsep
3.  Analisa/berpikir kritis
4.  Sistematika laporan
5.  Keaslian laporan
Total nilai:
Ket: 3: sangat baik; 2: baik; 1: kurang baik

Jakarta,, …………. 
…………. 

Pembimbing,

( ..........................................)
..........................................)
 

 
E.  CEK LIST PENILAIAN KEPEMIMPINAN OLEH DIRI SENDIRI

No. Komponen Kepemimpinan Dilakukan Jarang Tidak


Baik Dilakukan Dilakukan
Baik Baik
Memberikan Pengarahan

1 saya menterjemahkan visi dan misi


organisasi ke semua orang lain

2 Saya mendorong pencapaian visi bersama

3 Saya mengklarifikasi peran dan tanggung


 jawab

4 saya mendefinisikan prioritas dalam


organisasi kami

5 saya membuat perencanaan strategis


 prioritas tinggi

Menunjukkan Keberanian 

6 saya mengambil sikap untuk penilaian saya

7 saya memahami tanggung jawab etik yg


saya hadapi dengan kepemimpinan dan

tindakan tepat

7 Saya berurusan dengan isu dan fokus pada


tindakan segera

8 Saya menantang orang lain untuk membuat


keputusan yang tepat

9 Saya membuat keputusan terlepas dari


 persetujuan atau penolakan oang lain

Penguatan tim 

10 Saya lebih suka bekerja tim daripada


individual

11 Saya membangun semangat dan moral tim


dan mendapatkan hasil
12 Saya memotivasi interaksi dan kolaborasi
diantara anggota tim
 

13 Saya mengarahkan perayaan untuk


keberhasilan tim

14 Untuk mengumpulkan beragam perspektif,


saya meminta masukan dari anggota tim
saya

Memperjuangkan Perubahan

15 Saya mengenalkan nilai perubahan

16 Saya aktif melibatkan orang lain dalam


 proses perubahan

17 Saya memotivasi orang lain dalam


merangkul perubahan

18 Saya menilai kesiapan dan resistensi


terhadap perubahan

19 Saya menyediakan energi yang mendorong


orang sepanjang mengubah proses, tidak
 peduli betapa besar kesulitan

Melatih dan Mengembangkan Orang lain 

20 Saya mengidentifikasi dan mencari


seseorang yang potensial

21 Saya mempertimbangkan dan menawarkan


tantangan perkembangan

22 Saya mengembangkan kepemimpinan di


semua level dalam organisasi

23 Saya menemukan cara untuk mensupport


dan menyemangati yg lain s

24 Saya menginvestasikan pengembangan


orang lain dalam organisasi saya

l ain 
Memotivasii Orang lain
Memotivas

25 Saya menginspirasi dan memprovokasi


orang lain untuk unggul

26 Saya percaya dengan kompetensi orang


lain
 

27 Saya menetapkan standar penampilan


kinerja tinggi

28 Saya mengarahkan dengan menyusun


contoh positif yang menginspirasi orang
lain

29 Saya menghargai penampilan kinerja dan


menyediakan umpan balik konstruktif

Membangun Hubungan

30 Saya mengawali hubungan dengan orang


lain

31 Saya bekerja efektif dengan orang lain


yang berbeda dengan saya

32 Saya memprioritaskan kesuksesan


 penyelesaian konflik dengan orang lain

33 Saya mempengaruhi jaringan sebagai


sumber dan memperkuat tugas saya

34 Saya menjaga informasi dari orang lain


tentang apa yang saya lakukan jika hal
tersebut mempengaruhi mereka

Bertindak dengan Intergral  

35 Saya memahami bahwa mengarhkan orang


lain dimulai dengan hati (kasih sayang,
sensitif, dengan integritas)

36 Saya menilai hati, karakter, dan integritas


dari diri saya sendiri dan yg
yg lain

37 Saya menindaklanjuti janji-janji dan


komitmen yang saya buat

38 Saya terbuka untuk membuat perubahan


 perilaku yang signifikan jika diperlukan
 

39 Saya mampu untuk menggunakan disiplin


diri ketika diperlukan

Cara penilaian: (beri skor pada setiap jawaban pernyataan dengan ketentuan sebagai
berikut:) 

- skor 1 = tidak dilakukan dengan baik

- skor 2 = jarang dilakukan dengan baik

- skor 3 = dilakukan dengan baik

Nilai: 

Jumlah skor x 100

'117

Kategori:Jakarta
Jakarta,……………………
,……………………  

-kepemimpinan baik : 76-100

-kepemimpinan sedang : 45-75

-kepemimpinan buruk : 0-44

Mahasiswa,

.............................................
 

L ampi r an 2 Pedoman Penilaian Seminar 


PEDOMAN PENILAIAN SEMINAR

Topik : ………………………………… 
………………………………… 

Tanggal : ………………………………… 
………………………………… 

Kelompok : ………………………………… 
………………………………… 
Presenter :…………………………………  
:…………………………………

Petunjuk :

1.  Berikan tanda   pada kolom yang


yang tersedia untuk
untuk setiap item
2.  Rentang nilai = 1 –   4
4
3.  Keterangan :
a.   Nilai 4 = Sangat baik
 b.   Nilai 3 = Baik
c.   Nilai 2 = Cukup
d.   Nilai 1 = Kurang
 Nilai
 No. Aspek yang dinilai 1 2 3 4
1. Makalah (35%):
a.  Sitematika
 b.  Kelengkapan isi
c.  Kejelasan keseluruhan materi
d.  Sumber yang digunakan
2. Presentasi (25%):
a.  Ketepatan waktu
 b.  Kejelasan penyajian dan penguasaan materi
(intisari materi)
c.  Efektifitas penggunaan alat bantu
3. Tanya jawab/diskusi/masukan (40%):
a.  Ketepatan menjawab
 b.  Kemampuan argumentasi
c.  Kemampuan mengorganisasikan
d.  Penampilan profesional dalam tanya jawab
e.  Merangkum hasil diskusi
JUMLAH
 Nilai Akhir :Jumlah nilai keseluruhan = ...................

Jakarta, 2018

Pembimbing,

(……………………....)

Anda mungkin juga menyukai