1. Daftulangi
2. Ermawati
3. Lisa Kurniawati
4. M. Ghufron
5. Nelly Herawati
6. Reni Novianti
7. Rinda Agustina
8. Septiany Permatasari
9. Siti Maysarah
Apa Itu Mioma Uteri ??
fisik
compos mentis
Klien sudah puasa sejak jam 00.00 malam
Pasien sudah menggunakan baju operasi
Rambut sudah menggunakan topi
Pencukuran bulu pubis sudah dilakukan
Klien tidak memakai lensa kontak, alat bantu pendengaran
Klien tidak menggunakan gigi palsu
Klien terpasang IV line RL makro 20 tpm pada tangan kanan
Mengecek kelengkapan syarat-syarat operasi
Melakukan pemeriksaan TTV
Mengecek kembali status klien untuk mencocokkan kembali nama pasien, diagnosa
medis, tindakan operasi yang akan dilakukan dengan jadwal operasi.
Memindahkan pasien dan mengantar dari ruang penerimaan ke kamar operasi
Mengeksplorasi perasaan klien saat akan menjalani operasi
a) Status emosional dan tingkat kesadaran:
Klien mengalami cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini. Tindakan operasi yang
harus dijalani klien menambah kecemasan klien. Tingkat kesadaran klien yaitu
composmetis (15), Eye = 4, Verbal =5 dan Motoric =6
b) Rentang gerak: rentang gerak pasien baik
Kekuatan otot
5 5
5 5
- N
: 80 x / menit
- RR : 22 x/menit
- Suhu : 36,00C
Intervensi Keperawatan
N Diagnosa NOC NIC
o
1 Ansietas b/d Setelah dilakukan tindakan
. Pengurangan Kecemasan (5820)
krisis keperawatan selama selama
1. Bina hubungan saling percaya.
situasional 1x60 menit, klien mampu
mengontrol cemas, dengan 2. Identifikasi tingkat kecemasan
kriteria hasil : 3. Dorong pasien untuk
Kontrol Kecemasan Diri (1402) mengungkapkan perasaan,
1. Klien mampu ketakutan, persepsi
mengidentifikasi dan 4. Jelaskan semua prosedur dan apa
mengungkapkan gejala yang dirasakan selama prosedur
cemas 5. Bantu pasien mengenal situasi
2. Mengidentifikasi, yang menimbulkan kecemasan
mengungkapkan dan 6. Instruksikan pasien menggunakan
menunjukkan tehnik untuk teknik relaksasi nafas dalam
mengontol cemas
Implementasi Keperawatan
Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Ansietas b/d 08.00 1. Membina hubungan S:
krisis saling percaya - Klien mengatakan merasa takut
situasional 08.20 2. Menanyakan tentang untuk memulai prosedur
perasaan klien pembedahan.
08.30 3. Menjelaskan prosedur - Klien mengatakan mulai mengerti
pembedahan yang akan sedikit mengenai prosedur
09.00
dilakukan pembedahan yang akan dijalaninya
4. Menganjurkan pasien nanti, menjadi lebih lega setelah
menggunakan teknik dijelaskan namun tetap takut.
O: Perawat
relaksasi nafas dalam
untuk menenangkan - Wajah klien tampak masih tegang.
diri - Terlihat sesekali klien tarik nafas
dalam
- Klien masih tampak gelisah.
- Klien tampak keluar keringat
dingin.
A: Masalah teratasi sebagian ditandai
dengan :
- Klien masih tampak tegang
- Klien mampu menggunakan
teknik relaksasi
P: Lanjutkan Intervensi
- Anjurkan klien untuk tetap
menggunakan teknik relaksasi
A. ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
Kasus Mioma Uteri
I. PENGKAJIAN
a. Persiapan perawatan :
1. Persiapan Psikologis pasien
2. Mempersiapkan bahan habis pakai.
3. Mempersiapkan alat medis steril.
4. Mempersiapkan alat medis non steril.
5. Mengecek kelengkapan alat operasi.
6. Berkoordinasi dengan anastesi tentang persiapan dan kesiapan serta berkoordinasi
pada bagian penerimaan tentang kesiapan pasien yang akan dioperasi.
7. Berkoordinasi dengan dokter atau operator yang akan mengoperasi
8. Pengaturan posisi klien
9. Pengkajian psikososial
b. Prosedur anastesi
- Jenis anastesi : Regional anastesi/ Spinal Anestesi
- Persiapan anastesi : Persiapkan obat anastesi dalam spuit, kemudian dimasukkan
melalui cairan intravena.
- Posisi anastesi : Supinasi
a. Persiapan alat dan ruang:
Alat tidak steril :
1. Hypafic
2. Gunting Verban/ Bandage scissors
3. Ground beserta alat mesinnya
4. Lampu Operasi
5. Meja Operasi dan Meja Instrumen
6. Standar Infus
7. Monitor
8. Tempat sampah
9. Mesin suction
10. Suhu ruangan 19-24 0C, kelembaban udara 40-60 0C,
tekanan udara ruangan positif
Alat steril :
1. Set steril terdiri dari:
a. Kassa
b. Pinset Cirugi
c. Pinset Anatomi
d. Gunting
e. Towel klem
f. Scapel mess
g. Allis klem
h. Atraumatic Needle
i. Kom
j. Bengkok
k. Gunting benang
l. Desinfeksi Klem (Sponge Holding Forceps).
Bahan medis habis pakai :
a. Sarung tangan bermacam-macam ukuran (7 dan 7,5)
b. Desinfektan betadin 10% dan Alkohol 70 %, NaCl 0.9 %
c. Kasa
d. Spuit
e. Benang chrom, surgicryl, silk usp
Alat steril :
1. Set steril terdiri dari:
a. Kassa
b. Pinset Cirugi
c. Pinset Anatomi
d. Gunting
e. Towel klem
f. Scapel mess
g. Allis klem
h. Atraumatic Needle
i. Kom
j. Bengkok
k. Gunting benang
l. Desinfeksi Klem (Sponge Holding Forceps).
Bahan medis habis pakai :
a. Sarung tangan bermacam-macam ukuran (7 dan 7,5)
b. Desinfektan betadin 10% dan Alkohol 70 %, NaCl 0.9 %
c. Kasa
d. Spuit
e. Benang chrom, surgicryl, silk usp
Analisa Data Intra Operatif
N Data Masalah Penyebab
o
DS
1 :- Resiko Pembeda
DO
. : Perdarahan han
- Hb : 10,9 mg/dl
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80 x/menit
- Tampak adanya pengeluaran darah sekitar
100 cc
- Pasien terlihat lemah
DS:-
2 Resiko Infeksi Prosedur Infasif
.
DO:
- Pasien tampak dilakukan prosedur
pembedahan histerektomi
- Pasien terpasang infus pada tangan kanan
- Terdapat luka pembedahan pada bagian
bawah umbilicus
- Panjang luka kurang lebih 10 cm
- Luas luka kurang lebih 2 cm
Rencana Keperawatan
N Diagnosa NOC NIC
o
1 Resiko Perdarahan b/d Keparahan Kehilangan Darah Pencegahan Perdarahan (4010)
pembedahan (0413) 1. Monitor risiko perdarahan pada klien
Setelah dilakukan tindakan 2. Catat nilai hemoglobin dan
keperawatan selama 1 x 60 menit hematokrit sebelem dan sesudah
diharapkan perdarahan terhenti
pembedahan
dengan kreteria hasil:
3. Monitor tanda-tanda vital klien
1. Tidak kehilangan darah >500cc 4. Lakukan perawatan luka dengan
2. Tekanan darah dalam batas normal hati-hati dengan menekan daerah
3. Tidak ada distensi abdominal luka dengan kassa steril dan
4. Hemoglobin dan hematokrit dalam tutuplah dengan tehnik aseptic
batas normal
2 Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 Kontrol infeksi
prosedur infasif x 60 menit, klien tidak mengalami infeksi
dengan kriteria hasil: 1. Bersihkan lingkungan setelah
Status imunitas dipakai pasien lain
Pengetahuan: kontrol infeksi 2. Gunakan sabun antimikroba untuk
1. Klien bebas dari tanda dan gejala cuci tangan
infeksi 3. Cuci tangan setelah maupun
2. Menunjukkan kemampuan untuk sebelum tindakan
mencegah timbulnya infeksi 4. Gunakan baju dan sarung tangan
3. Jumlah leukosit dalam batas normal sebagai alat pelindung
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat 5. Pertahankan lingkungan aseptic
selama pemasangan alat
6. Berikan antibiotik bila perlu
Implementasi & Evaluasi
Keperawatan
Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf
Resiko 09.00 1. Memonitor ketat tanda- S: -
Perdarahan tanda perdarahan O:
09.15 2. Memonitor tanda-tanda - Hb : 10,9 mg/dl
vital - TD : 110/70 mmHg
09.20 3. Menilai perdarahan
- N : 80 x/menit
yang dialami klien
selama prosedur - Tampak adanya pengeluaran darah
09.30 sekitar 100 cc
pembedahan
4. Memberikan cairan - Pasien terlihat lemah Perawat
10.00
intravena A:
- Masalah teratasi sebagian
ditandai dengan:
1. Tidak ada tanda- tanda perubahan
tekanan darah
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Observasi TTV
2. Observasi risiko perdarahan
3. Kirim pasien ke recovery
room
Resiko 1. Membersihkan S: -
Infeksi b/d 09.15 lingkungan setelah O:
prosedur dipakai pasien lain - Pasien tampak dilakukan prosedur
infasif 09.20 2. Menggunakan sabun pembedahan histerektomi
antimikroba untuk cuci - Pasien terpasang infus pada tangan
09.30 tangan kanan
3. Melakukan cuci tangan - Terdapat luka pembedahan pada
setelah maupun sebelum bagian bawah umbilicus
10.00
tindakan keperawatan - Panjang luka kurang lebih 10 cm
4. Melakukan prinsip steril - Luas luka kurang lebih 2 cm
dalm proses pembedahan A: Perawat
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Beri obat antibiotik
2. Klaborasi dengan dokter
terapi yang akan diberikan
3. Kirim klien ke recovery
Asuhan Keperawatan Post Operatif
a. Tanda-tanda vital
Waktu TD Nadi Pernapasan Saturasi Tempe Masalah Intervensi
Oksigen ratur (jika ada)
10.30 110/70 80x/mnt 22 x/mnt 98% 36,00 C - -
mmHg
N
Data Masalah Penyebab
o
1
DS : Resiko
.
- Klien masih mengatakan merasa lemas jatuh
DO:
- Klien masih mengalami kelemahan (belum
bisa menggerakan kedua ektremitas bawah)
- Klien akan dipindahkan ke recovery room
- Nilai Bromage score masih 2
- Terpasang side trail pada bed tidur klien
2. DS: - Kerusakan Prosedur
DO:
- Klien dengan posisi Supinasi dengan Integritas Jaringan pembedahan
regional anastesi
- Klien sedang menjalani histerektomi
- Terdapat luka jahitan
- Panjang luka kurang lebih 10 cm
- Luas luka kurang lebih 2 cm
Rencana Keperawatan Post Operatif
N
Diagnosa NOC NIC
o
1
Resiko jatuh Setelah dilakukan asuhan Environment Management
1. Sediakan lingkungan yang aman
keperawatan selama 20 menit dan nyaman
menunjukkan resiko jatuh bisa 2. Posisikan tidur sesuai instruksi
teratasi dengan kriteria hasil: medis / anastesi
Risk Kontrol 3. Memasang side trail tempat tidur
1. Klien bebas dari resiko 4. Hindari dari perabot yang
jatuh. berbahaya
5. Kaji tingkat kesadaran
6. Dampingi selama pasien belum
sadar penuh
2
Kerusakan Integritas Setelah dilakukan perawatan Pengecekan Kulit (3590)
selama 20 menit, kerusakan Monitor kondisi luka operasi
Jaringan integritas jaringan dapat teratasi Monitor warna dan suhu kulit
dengan kriteria hasil: Monitor kulit untuk adanya lecet
Integritas Jaringan : Kulit dan Monitor warna, tekstur, dan kebengkaan
Membran Mukosa (1101)
pada area sekitar luka operasi
1. Suhu dalam batas normal
(36-37,5oC)
2. Tidak ada penebalan kulit
3. Integritas kulit tidak
terganggu
Implementasi & Evaluasi Keperawatan Post Operatif
Diagnosa Jam Implimentasi Evaluasi Paraf