Anda di halaman 1dari 19

suhan kerawatan dan akep kelolaan pada pasien STT di ruang instls rawat

bedah RSUD kayu agung palembang (dwi novita sari )

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma.
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak tumbuh
seperti kanker.
STT adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel yang baru.
Jadi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal
didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang.

2. Anatomi Fisiologi

3. Etiologi
a. Kondisi Genetik
Ada bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumaoi jarinan lunak. Dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
memiliki peran penting dalam menentukan diagnosis.
b. Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong
transformasi neoplastik.
c. Infeksi
Infeksi firus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah ini juga
akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.
d. Trauma
Hubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja. Trauma mungkin
menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.

4. Menisfestasi Klinik
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau benjolan
tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak
terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasaakan sakit.
Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang relatif
elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar, sebelum sipenderita merasakan
adanya tumor yang dideritanya.

5. Patofisiologi
Menurut perjalanan penyakitnya, pada umumnya STT adalah poliverasi masenkimal
yang terjadi pada jaringan non-epitelial ekstra-skeletaltubuh. STT dapat tumbuh dimana saja,
STT dapat bersifat jinak dan ganas.
Setelah tumor atau benjolan mencapai batas anatomis, maka tumor akan membesar
melewati batas sampai ke stuktur neurovascular. STT ini timbul atau tumbuh pada daerah
sekitar lekukan.
Ada beberapa proses perubahan STT jinak menjadi ganas, antara lain :

1. Perubahan ganas pada sel sel target


2. Pertumbuhan pada sel sel transformasi
3. Invasi lokal
4. Metastasis
6. Patoflow
Kondisi genetik, Radiasi, Infeksi, Trauma

Terbentuknya benjolan (tumor) dibawah kulit

Soft Tissue Tumor (STT)

Pre Operasi Post Operasi

Adanya Inflamasi

Perubahan Fisik Menstimulasi respon nyeri Adanya luka bekas operasi

Anatomi kulit yang abnormal Merangsang BPH Peradangan pada kulit

Kurangnya pengaetahuan Saraf Afferen Bercak-bercak merah

Kerusakan
Integritas Kulit
Cemas / Ansietas
Medulla Spinalis

Thalamus

Korteks Serebri
Saraf Efferen

Nyeri
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Lab
b. Radiologi
c. EKG dn USG

8. Penatalaksanaan Medik
a. Bedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah mencapai angka keberhasilan
yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk mengangkat tumor atau
benjolan tersebut.
b. Kemoterapi
Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk
membunuh sel sel tumor tersebut. Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor.
Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor dan kanker
dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.
c. Teraoi Radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari radioaktif.
Kadang radiasi yang diterima merupankan terapi tyunggal. Tapi, terkadang dikombinasikan
dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.

9. Penatalaksanaan Keperawaatan
a. Perhatikan kebersihan luka pada pasien
b. Perawatan luka pada pasien
c. Pemberian obat
d. Amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah dilakukan
operasi.

Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a. Data klien
b. Riwayat penyakit
c. Faktor resiko
d. Pemeriksaan fisik dan lab
e. Pola hidup sehari hari :
- Kebutuhan nutrisi
- Eliminasi
- Personal hygine
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1. Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi
b. Post Operasi
2. Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah operasi
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi
3. Intervensi
a. Pre Operasi
1. Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi.
Kriteria hasil : Klien tampak relaks dan klien dapat mengontrol dirinya.

INTERVENSI RASIONAL
- -
Berikan penyuluhan kepada klien Agar pasien dapat memahami penyakit
terhadap penyakit yang dideritanya. yang dideritanya dan pentingnya
tindakan operasi.
- Anjurkan tehnik relaksasi. - Agar pasien dapat tanang dan
mengontrol diri.
- -
Kolaborasi dengan tim medis dalam Untuk menyetabilkan kondisi pasien
pemberian terapi dan tindakan.

b. Post Operasi
2. Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah dilakukan operasi pengangkatan tumor.
Kriteria hasil : Nyeri daapat diatasi dan klien dapat beraktifitas normal.

INTERVENSI RASIONAL
- Kaji TTV pada klien. - Untuk mengetahui kondisi klien
sekarang.
- Anjurkan teknik relaksasi pada pasien.- Agar klien dapat melakukan teknik
relaksasi.
- -
Kolaborasi dengan tim medis dalam Untuk mengurangi rasa nyeri pada
terapi pemberian obat.. klien.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi.


Kriteria hasil : Agar kondisi kulit klien dapat kembali normal.

INTERVENSI RASIONAL
- Kaji TTV pada klien. - Untuk mengetahui kondisi klien sekarang.
- Perawatan luka pada pasien. - Agar kondisi luka pada pasien tetap steril
dan bersih.
- Kolaborasi -
dengan tim medis Untuk mengembalikan bentuk anatomi
dalam pemberian terapi obat. kulit pada.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_tissue_tumor

http://www.dinkes.kalbar.go.id/

http://blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap

sjamsuhidayat.r,jang.W.D.editor.2005
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN .S DENGAN STT REGIO ABDOMEN

DI RUANG INSTALASI RAWAT BEDAH RSUD KAYU AGUNG


Nama Mahasiswa : Dwi Novita Sari

NPM : 11142013421

Tempat Praktek : Instalasi Rawat Bedah

Jam/ Pengkajian : 01 April 2014 / Jam : 14:00

A. Pengkajian
Nama Klien : Tn. S
Usian : 60 Tahun
Jam / MRS : O9:00/ 31 Maret 2014
Alamat : Sri Dalam
Diagnosa Medis: SST Ragio Abdomen
No Rm : 427145
Alasan MRS : Beberapa Bulan Yang Terdapat Benjolan Di Perut

B. Penangung Jawab
Nama Penanggung Jawab : Ny A
Status : Istri
Usia : 52 Tahun
Alamat :Sri Dalam

C. Riwayat penyakit sekarang


a. Keluhan utama : klien mengatakan terdapat luka benjolan pada bagian perut
Dan terdapat nyeri tkan pada bagian abdomen
b. Riwayat penyakit masa lalu : klien mengatakan tidak pernah mempunyai
Penyakit yang sama pada masa lalu
c. Riwayat penyakit sekarang : klien mengatakan ada benjolan sejak beberapa
bulan yang lalu
D. Keadaan saat ini
1. Diagnosa medis : Tn. S
2. No. Cm : 427145
3. Tanggal MRS : 31 maret 2014
4. Tanggal operasi : 01 april 2014

E. Pemeriksaan fisik
a. Keluahan umum: klien mengtakan merasakan nyeri tekan pada bagian abdomen
b. Keluhan pasca operasi : meraskan nyeri pada bagian bekas operasi
c. TTV :
Keadaaan umum : K.U lemah
TD : 130/80 MmHg
RR : 84×/ menit
P : 24 ×/ menit
F. Pemeriksaan
1. Kepala : bentuk simetris
2. Keadaan rambut : rambut berwarna putih
3. Hidung : bentuk simetris
4. Telinga : bentk simetris , bersih
5. Mulut : entk simetris, tidak ada radang
6. Dada : simetris
7. Genetelia : anus : normal
Penis : normal

G. Hasil laboraturium
No Jenis pemeriksaan hasil
1 HB 14,1
2 Leokosit 6.900 m3 50
3 Monosit 9
4 Trombosit 198.000 mm3 150.0

H. Terapi yang di berikan


No Nama obat Golongan Indikasi Dosis
1 Ceftriaxone Antibiotik Anti infeksi 2×1 vial
2 Kataralog Antipiretik Mengurangi rasa 3×1 amp
nyeri
3 Ranitidin Anti tuka lambung Mengurangi rasa 3×1 amp
mual

ANALISA DATA

Inisial Klien : Ny.”S” Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam) Hari/Waktu : 01 April 2014

No Data Etiologi Masalah


keperawatan
1 Ds: klien mengatakan post op
meraskan nyeri di daerah Adanya luka post op
bekas luka operasi jaringan terputus
Do: tampak ada bekas luka Merangsang area NYERI
post op yang tertutup sensorik
Skala nyeri 6
TD : 130/ 80 NYERI
N: 84 ×/ menit
RR: 20 ×/ menit

2 Ds: klien mengatakan Post Op


belum mampu neraktivitas Luka post op INTOLERANSI
normal seperti semula Jaringan terputus AKTIVITAS
Do: klien tampak berbaring kurang pergerakan
dan belum bisa melakukan kelemahan otot
aktvitas INTOLERANSI
AKTIVITAS

Ds : klien mengatakan lukia Luka post op


3. op peedih RESTI
Ds : adanya luka sayatan di Jarinagn terbuka INFEKSI
bagian abndomen Invasi bakteri

RESTI INFEKSI

RENCANA KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny.”S” Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam) Hari/Waktu : 01 April 2014

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasion


1. Nyeri b. Adanya luka Setelah di beri tindakan 1. Melakukan pengkajian secara 1. Untuk mentuka
post op 2×24 ja di harapkan kooverativ selanjutnya
nyeri berkurang dengan 2. Untuk menguran
KH :
2. Mengajarkan teknik non
3. Untuk menguran
1. Klien mengtakan nyeri analgetik
nyeri
berkuranmg
3. Kaloborasi dengan tim dokter
2. Sekala nyeri
dalam pemberian obat analgetik
Menurun

1. Untuk menentuk
intervensi selanj
1. Kaji TTV
2. Meningkatkan k
mandiri

2. Ajarkan Klien aktivitas mandiri


Setelah diberikan
tindakan keperawatan
2×24 diharapkan dapat
3. Untuk memnbna
mobilitas dengan
selama masa pem
3. Kalaborasi dengan keluarga
KH :
dalam pemenuhan ADL klien
1. Klien dapat berakivotas
Intoleransi aktivitas b.d
sekitar tuangan
post op
2. Klien dapat melakukan
aktit\vitas mandiri
2.
1.Untuk menunjuk
Setelah di lakukan tidak hya infeksi
perawatan 3×24 jam di1. Kaji TTV dan tanda-tanda 2.Perawatan yang
harapka tidak ada infeksi infeksi akan menghinda
infeksi
1. KH : tidak d temukan
3.Untuk memperc
tanda-tanda infeksi
2. Perawatan luka post op
2. TTv normal
3. Luka op kering

3. Kalaborasi dengan tim medis


dalam pemberian obat
Resti infeksi b.d insisi
jaringan

3.
TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny.”S” Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam) Hari/Waktu : 01 April 2014

osa Implementasi Respon


i b.d post op 1.Melakukan pengkajian secara 1. klien mengatakan bahwa nyeri berasal dari abdomen
kooperativ 2. klien mengikuti napa yang di anjurkan oleh perawat

2. mengajarkan mengunakan teknik


3. klien tampak kooperatif dan obat analgetik un
non analgesik ( relaksasi )
menghilangan nyeri

3. kaloborasi dengan tim medis dalam


pmberian obat analgetik

1. TTV :
TD : 120/80 MmHg
1. Kaji TTV
RR : 84×/ menit
P : 24 ×/ menit
2. Klien tampak melakukan aktivitas secara mandiri

ansi aktivitas b.d 3. Keluarga mengikuti anjuran dari perawat dalam memba
2. Mengajarkan klien untuk aktivitas
a post op klien untuk beraktivitas
mandiri
3. Kaloborasi dengan keluarga dalam
pemenuhan aktifitas klien

1. Tampak tidak terjadi infeksi pada luka post op


1. Kaji TTV dan tanda infeksi 2. Tidak terjadi infeksi luka post op sc pasien
2. Melakukan perawatan mengunanakan
kasa aseptik untuk menganti pembalut
luka post sc
3. Kalaborasi dengan dokter dalam
memberikan obat analgesik

3. ‘klien mengikuti perintah perawat dan anjuran un


meminum obat
infeksi b.d insinsi
n op

EVALUASI KEPERAWATAN

Inisial Klien : Ny.”S” Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam) Hari/Waktu : 03 April 2014

No Diagnosa Evaluasi
1. Nyeri b.d post op S: klien mengatakan nyeri

O: K.U tenang

(TTV: 120/80 , N: 90× , RR 20×, skala nyeri 2

A: masalah teratasi

P : intervensi di hentikan

2. Intoleansi aktiitas b.d adanya post op S: klien mengatakan dia telah melakukan aktivitas

A: klien tampak melakukan aktivitas mandiri

O: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

S: klien mengatakan tidak pedih lagi


Resti infeksi b.d insisi jaringan post op

O: tiadak ada tanda infeksi


3.

A: intervensi teratasi

P : intervensi di hentikan

CATATAN PERKEMBANGAN
Inisial Klien : Ny.”S” Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam) Hari/Waktu : 02 April 2014

No Diagnosa keperawatan Jam Catatan perkembangan


1 Nyeri b.d post sc 17:15 S: klien mengatakan nyeri pada bagian beka
O: klien tampak gelisah dan sekala nyeri 6
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
I:
-menganjurkan teknik relaksasi
-Kaloborasi dengan tim medis dalam pembe
analgetik
E:
S: klien mengatakan nyeri berkurang
O: klien tampak tenang dan skala nyeri 3

S: klien mengatakan belum bisa beraktivitas


normal
O: klien tampak berbaring
2 Intoleansi aktiitas b.d adanya post op 18:00 A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
I:
-anjurkan aktivitas mandiri
-kalobrasi dengan keluarga dalam pemenuha
klien
E:
S: -klien mengatakan muli bisa melakukan a
secara mandiri
O: tampak klien sudah mulai berjalan

S: klien mengatakan luka op pedih


O: tampak ada luka op
A: masalah belum teratasi
Resti infeksi b.d insisi jaringan post op P : intervensi di lanjutkan
3 18:30 I:
-melakukan perawatan luka
E:
S:Klien mengatakan luka tidak pedih lagi
O: tidak terdapat tanda-tanda infeksi

Diposting oleh dwi novita sari di 22.23

Anda mungkin juga menyukai