PENDAHULUAN
hidup sehat kita bisa menjalankan semua aktifitas dengan baik, pada zaman
seperti sekarang ini diamana tantangan hidup semakin besar dan kebutuhan
hidup jaga semakin banyak sehingga manusia dituntut untuk bekerja keras
ditimbulkan, seperti hernia penyakit ini bisa timbul karna pekerjaan yang
melalui bagian dinding perut yang lemah, kelainan ini terutama ditemukan di
daerah lipat paha. Hernia inguinalis lateralis bisa terjadi disemua umur, juga
banyak pada usia produkif, sehingga mempunyai dampak sosial ekonomi yang
cukup signifikan, oleh karena itu penanganan penyakit hernia yang efektif dan
Insidens hernia inguinalis lateralis pada bayi dan anak antara 1 dan 2
% kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60 % sisi kiri 20-25 % dan
1
2
usia lanjut tidak merupakan kontra indikasi operasi efektif (Suriadi & Yuliani
2008).
karena suatu organic disease tetapi suatu kelainan anatomi, bukan organ yang
abnormal, tetapi anatomi ada lobang yang besar, sehingga dia menonjol. Oleh
karena adanya perubahan anatomi ditubuh maka salah satunya jalan harus
tahunnya meningkat. Didapatkan data pada decade tahun 2005 sampai tahun
selain itu Negara Uni emirat arab adalah Negara dengan jumlah penderita
Indonesia periode Januari 2010 sampai dengan Februari 2011 berjumlah 1.243
Januari 2010 sampai dengan Januari 2011 dari keseluruhan pasien rawat inap
dengan penyakit bedah didapatkan data 430 pasien adalah pasien dengan
herniotomy.
3
Umum Provinsi NTB Kabupaten Lombik Barat didapatkan data pasien hernia
sedangkan pada tahun 2010 jumlah pasien yang mengalami hernia adalah
sebanyak 56 (56,56%).
(12,44%), Maret 13 orang (13,8%, April 7 orang (14%) dan pada bulan Mei
Asuhan keperawatan pada pasien dengan (Hernia Inguinalis Lateralis) pre dan
kasus pre dan post operasi hernia inguinalis lateralis yang harus dimiliki oleh
perawat untuk penanggulangan atau perawatan penderita pre dan post operasi
Studi Kasus tentang pre dan post operasi hernia inguinalis lateralis untuk
dan Benar pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan pada kasus pre
gangguan sistem pencernaan pada kasus pre dan post operasi hernia
benar.
benar.
benar.
benar.
kesehatan.
1.5.1 Wawancara
beratkan pada kasus pre dan post operasi hernia inguinalis lateralis.
Wawancara pada pasien pre dan post operasi hernia inguinalis lateralis
1.5.2 Observasi
1.5.3 Dokumentasi
atau catatan yang terdapat pada pasien dan laporan ruangan mengenai
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.5.1 Wawancara
1.5.2 Obsevasi
1.5.3 Dokumentasi
2.1.3 Etiologi
2.1.4 Klasifikasi
2.1.5 Patofisiologi
2.1.6 Pathway
2.1.9 Penatalaksanaan
9
inguinalis lateralis
1 Pengkajian
2 Diagnosa Keperawatan
3 Perencanaan
4 Pelaksanaan
5 Evaluasi
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hernia
2008).
(Tarwoto, W. 2007)
tidak normal karena usus keluar dari dinding perut yang memiliki
rongga , dan dalam keadaan normalnya menutup atau tidak ada rongga.
10
11
1. AnatomiHernia
a. Injesti
b. Pencernaan Mekanik
gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati.
c. Pencernaan Kimiawi
kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini
enzim.
d. Penyerapan
e. Penyingkiran
2.1.3 Etiologi
2.1.4 Klasifikasi
1. Henia indirekta
yanmg berisi bagian dari saluran pencernaan atau omentum. Hal ini
dalam skrotum.
2. Hernia direkta
segitiga hasselbach.
3. Hernia femoralis
4. Hernia incisional
sirkulasi darah.
2.1.5 Patofisiologi
yang berat, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat atau bersin
atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada
yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
15
intra abdomen.
kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal dengan tunika
2.1.6 Pathway
sempurna
Penonjolan
peritoneum
Gangguan pemenuhan Perforasi (menekan
Kebutuhan nutrisi peironeum)
benda berat
hernia
2. Laboratorium
sel/mm)
2.1.9 Penatalaksanaan
1. Konservatif
c. Celana penyangga
d. Istirahat baring
20
memperburuk gejala-gejala.
2. Pembedahan (Operatif) :
dipotong.
keperawatan.
proses keperawatan sangat bermanfaat bagi klien dan keluarga. Kegiatan ini
2.2.1 Pengkajian
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
f. Riwayat psikososial
anatara lain :
a) Pola respirasi
b) Pola nutrisi
beralkohol.
c) Pola Eliminasi
d) Pola aktivitas
h) Integritas ego
3.Jakarta, 2000).
h. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
klien mengejar,
d) Pemeriksaan penunjang
saluran kencing.
i. Analisa Data
Indonesia.
post-op.
ferforasi.
2.2.3 Perencanaan
dokumentasi.
1. Pre operasi
2. Post operasi
2.2.4 Pelaksanaan
2.2.5 Evaluasi
tindakan.
pada tahap ini madalah kriteria yang telah dibuat pada tahap
2010)
2. Tujuan Dokumentasi