0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
249 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam pemberian obat pada pasien yang akan dioperasi, meliputi 3 fase operasi yaitu pra-operasi, intra-operasi, dan pasca-operasi. Peran perawat meliputi pemberian obat secara independen, interdependen, dan dependen serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pre-medikasi dan antibiotik profilaksis.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Implikasi Keperawatan Terhadap Pemberian Obat Dalam Program Operasi.ppt
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam pemberian obat pada pasien yang akan dioperasi, meliputi 3 fase operasi yaitu pra-operasi, intra-operasi, dan pasca-operasi. Peran perawat meliputi pemberian obat secara independen, interdependen, dan dependen serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pre-medikasi dan antibiotik profilaksis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam pemberian obat pada pasien yang akan dioperasi, meliputi 3 fase operasi yaitu pra-operasi, intra-operasi, dan pasca-operasi. Peran perawat meliputi pemberian obat secara independen, interdependen, dan dependen serta kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat pre-medikasi dan antibiotik profilaksis.
Obatan Pada Pasien Yang Diprogramkan Operasi Oleh : A s r i n, MN
PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG Pengertian Keperawatan Perioperatif
Keperawatan perioperatif merupakan proses
keperawatan untuk mengembangkan rencana asuhan secara individual dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan pada pasien yang mengalami pembedahan atau prosedur invasif (AORN, 2013). Fase Pebedahan
Kata “perioperatif” adalah suatu istilah
gabungan yang mencakup tiga fase pembedahan yaitu : 1. Pre operatif 2. Intra operatif 3. Post operatif (Hipkabi, 2014). Gambaran Umum Fase Pre Operatif
Dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan
intervensi bedah dan diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi.
Lingkup aktivitas keperawatan selama waktu
tersebut dapat mencakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik ataupun rumah, wawancara pra operatif dan menyiapkan pasien untuk anstesi yang diberikan dan pembedahan Gambaran Umum Fase Intra Operatif
Dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi
bedah dan berakhirsaat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup pemasangan IV cath, pemberian medikasi intaravena, melakukan pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. Contoh : memberikan dukungan psikologis selama induksi anstesi, bertindak sebagai perawat scrub, atau membantu mengatur posisi pasien diatas meja operasi dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar kesimetrisan tubuh Gambaran Umum Fase Post Operatif
Dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan
(recovery room) dan berakhir dengan evaluasi tindaklanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup aktivitas keperawatan mecakup renatang aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agen anstesi dan memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi. Aktivitas keprawatan kemudian berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk penyembuhan dan rehabilitasi serta pemulangan. Peran Perawat Dalam Pemberian Obat 1.Independen 2.Interdependen 3.Dependen 4.Peneliti Peran Independen Mempertahankan dan mengevaluasi terapi obat yang diberikan kepada pasien. Memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan. Memberikan obat dengan benar . Memantau respon klien Membantu klien menggunakannya dengan benar berdasarkan pengetahuan. Mengawasi persediaan obat dengan ketat dan memastikan area penyimpanan terkunci saat tidak diawasi. Pemberian Obat 12 Benar 1. Klien yang benar 2. Obat yang benar 3. Dosis yng benar 4. Waktu yng benar 5. Rute yang benar 6. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien 7. Benar dokumentasi 8. Hak klien untuk menolak 9. Benar pengkajian 10. Benar evaluasi 11. Benar reaksi terhadap makanan 12. Benar reaksi terhdap obat lain Persiapan Pre Operatif : Pemberian Obat-Obat Pre Medikasi Melakukan kolaborasi dengn dokter dalam pemberian obat-obatan pre medikasi pembedahan.
Pasien akan diberikan obat-obatan premedikasi untuk memberikan kesempatan pasien
mendapatkan waktu istirahat yang cukup.Obat-obatan premedikasi yang diberikan biasanya adalah valium atau diazepam. Antibiotik profilaksis biasanya di berikan sebelum pasien di operasi. Antibiotik profilaksis yangdiberikan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi selama tindakan operasi,antibiotika profilaksis biasanya di berikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca bedah 2- 3 kali. Antibiotik yang dapat diberikan adalah ceftriakson 1gram dan lain-lain sesuai indikasi pasien Macam-Macam Rute Pemberian Obat 1. Rute oral (mulut) 2. Rute sublingual dan rute bukal 3. Rute dubur (rektal) 4. Rute okular (mata) 5. Rute telinga (otic) 6. Rute nasal 7. Rute inhalasi 8. Rute nebulisasi 9. Rute kutanea 10. Rute transdermal 11. Rute Injeksi Macam-Macam Rute Pemberian Obat 1. Diminum (oral) 2. Diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena), ke dalam otot (intramuskular), ke dalam ruang di sekitar sumsum tulang belakang (intratekal), atau di bawah kulit (subkutan) 3. Ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau antara gusi
dan pipi (bukal)
Macam-Macam Rute Pemberian Obat : Lanjutan............ 4. Dimasukkan ke dalam rektum (dubur) atau vagina (vagina) 5. Ditempatkan di mata (rute okular) atau telinga (rute otic) 6. Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui membran hidung (nasal) 7. Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya melalui mulut (inhalasi) atau mulut dan hidung (dengan nebulisasi) Macam-Macam Rute Pemberian Obat : Lanjutan............ 8. Diterapkan pada kulit (kutanea) untuk efek lokal (topikal) atau seluruh tubuh (sistemik) 9. Dihantarkan melalui kulit dengan patch (transdermal, semacam koyo) untuk efek sistemik.