Anda di halaman 1dari 29

1

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN DAN FORMAT PENGKAJIAN


BERDASARKAN MODEL TEORI MARTHA ELIZABETH ROGER

OLEH KELOMPOK : III (TIGA)

1. Hylda Marryana (11194562011063)


2. Hefzi Rahman (11194562011061)
3. Golan Reza (11194562011059)
4. Widia Rahayu Pertiwi (11194562011085)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


ALIH JENJANG MITRA WILAYAH
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2020
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teori menghasilkan pengetahuan keperawatan yang dapat digunakan
dalam praktik. Integrasi teori ke dalam praktik merupakan dasar profesi
keperawatan (McEwen dan Wills, 2007). Selain itu, teori dapat menunjukkan
bagaiman perawat menggunakan proses keperawatan.
Teori keperawatan adalah konseptualitas dari beberapa aspek
keperawatan untuk mancapai tujuan menggambarkan, menjelaskan,
memperkirahkan, dan /atau pelaksanaan asuhan keperawatan (Meleis,
2006). Teori kepearawatan membuata perawat- perawat melihat situasi klien
secara perspektif, sebuah cara untuk mengolah data,dan sebuah metode
untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi. Teori keperawatan
membuat perawat-perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebuah
cara untuk mengolah data, dan sebuah metode untuk menganalisis dan
menginterpretasi informasi.
Misalnya, Teori Rogers yang memiliki tujuan keperawatan yaitu
mengelola dan mempromosikan kesehatan, pencegahan penyakit,
pelayanan, serta rehabilitasi penyakit dan klien yang cacat melalui “ilmu
kemanusiaan keperawatan”(Rogers 1970 & 1990). Menurut Martha Rogers
(1970) menganggap individu sebagai energi lingkungan yang berada dalam
jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi terus-menerus dengan
lingkungan, mempunyai integritas pribadi dan karakter (Rogers, 1970 &
1990).
Manusia tunggal adalah suatu “energi lingkungan empat dimensi yang
dikenali dari bentuk dan karakteristik tertentu dan tidak dapat diperkirakan
dari bagian pengetahuan” (Tomey dan Alligood, 2006). Empat dimensi dari
teori Rogers-energi: lingkungan keterbukaan, bentuk dan organisasi, serta
dimensionalitas-membantu dalam perkembangan prinsip yang berhubungan
dengan perkembangan manusia.
3

B. Rumusan masalah
1. Bagaimanakah biografi Martha E. Rogers ?
2. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha E.
Rogers?
3. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha E. Rogers ?
4. Bagaimanakah aplikasi dari teori keperawatan Martha E. Rogers ?

C. Tujuan
1. Mengetahui biografi Martha E. Rogers.
2. Menjelaskan definisi dan konsep teori keperawatan Martha E. Rogers.
3. Mengetahui gambar dari teori keperawatan Martha E. Rogers.
4. Menjelaskan aplikasi dari teori Martha E. Rogers
4

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 APLIKASI SELF CARE DALAM PRITAS KEPERAWATAN


Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.
Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee
di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU
Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan
pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di
Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam
bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas
Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951
dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg
memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan
menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.
Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala
Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada
tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya
dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal
pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus menerus dengan
lingkungan (lutjens,1995). Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh
memiliki integritas diri dan menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar
gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).
Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang
diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan
kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya”
(Maminer – Toey,1994).
5

Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,


keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas
manusia digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana
berkembang.

2.2 Definisi Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan
dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam
perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip
dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu
kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan
perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip
kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers
merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak,
pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan
adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi
keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian,
intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep
pemahaman manusia / individu seutuhnya.

2.3 Konsep Utama Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Martha Elizabeth Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau
menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai
suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi.
Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan
berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut
merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara,
berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia
mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari
kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu
sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan,
keperawatan dan kesehatan.
6

Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi


keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan
tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan
diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan
perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain
secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat
disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran
penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang
utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan
individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan
partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan
manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam
merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai
kesehatan.
1. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang
pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan
alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan
pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu
sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan
dan ritual.
2. Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal
merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai
asumsi pada prinsip hemodinamika.
3. Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat
disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu
dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana.
7

Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini


dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
4. Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
5. Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin
ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
6. Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
7. Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip
tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.

2.4 Bagan Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


Untuk menggambarkan dinamisme proses dalam keperawatan, Rogers
membuat ilustrasi dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Resonancy Helicy Integrality

Bultemeler Barrett
1993 1990 Floyd 1983

1. Integritas (Integrality) merupakan proses hubungan yang menguntungkan


antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2. Resonansi (Resonancy) merupakan prinsip yang membicarakan tentang
alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan.
Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang
ditunjukkan denagn perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke
frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3. Helicy merupakan prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami,
hubungan manusia, dan lingkungan adalah berkesinambungan,
menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
8

2.5 Aplikasi dari Teori Keperawatan Martha Elizabeth Rogers


2.5.1 Praktik
Martha Elizabeth Rogers mengungkapkan bahwa teori yang
diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam
praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada
dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori
yang di kemukakan Martha E Rogers.
1. Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien
2. Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar
3. Penyesuaian terhadap pola
4. Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan
dalam proses penyembuhan.
5. Menunjukkan suatu perubahan yang positif
6. Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan
7. Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.

2.5.2 Pendidikan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali
program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan.
Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan
dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan
untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari,
unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat
menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam
keperawatan.

2.5.3 Penelitian
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers
secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu
keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk
9

aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan


betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi
dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan
mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah
sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya
Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan
adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian
keperawatan.

2.5.4 Perkembangan dimasa depan


Rogers (1986a) percaya bahwa pengetahuan pengembangan dalam
model nya adalah "proses yang tiada akhir" menggunakan "banyaknya
pengetahuan dari berbagai sumber ... kemungkinan untuk membuat
kaleidoskop. Eksplorasi filsafat baru oleh para sarjana Rogerian ke budha,
hindu, dan aborigin contoh kepercayaan ini dalam kesatuan esensial
(madrid, 1997). Fawcett (2000) mengidentifikasi tiga theoris berikut dasar
yang dikembangkan oleh rogers dari ilmu kesatuan manusia:
1. Teori percepatan evolusi
2. Teori kolerasi ritmis perubahan
3. Teori fenomena paranormal
penjelasan lebih lanjut dan pengujian teori-teori dan prinsip-prinsip
homeodynamic akan memberikan kontribusi untuk ilmu pengetahuan
keperawatan.

2.5.5 Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang
manusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya.
Hal ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam
atau makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama,
kewajiban menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya;
dan kedua, manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan
merusak lingkungan, karena pada kahirnya hal itu akan merusak
10

kehidupan manusia itu sendiri. Mengenai prinsip yang pertama, Allah


berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 61:
ِ ْ‫ه َُوأَ ْن َشأ َ ُك ْ^م م َِن اأْل َر‬
‫ض َواسْ َتعْ َم َر ُك ْم فِ ْي َها‬
Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.

Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan


merusak alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-
Quran, di antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56:
ِ ْ‫َواَل ُت ْفسِ د ُْوا فِى اأْل ر‬
‫ض َبعْ دَ إِصْ اَل ِح َها‬
Artinya: “Janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah
(Allah) memperbaikinya”.
Dengan demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran
melestarikan lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-
orang sekarang ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak
lima belas abad yang lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan,
kemiskinan, dan kebodohannya sendiri, umat Islam seringkali kurang
memahami arti dari ayat-ayat dari Al-Quran. Oleh karena itu, salah satu
tugas utama Islam adalah menghapus keterbelakangan, kemiskinan, dan
kebodohan dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan
manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus
pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada manusia
untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.
11

BAB III
FORMAT PENGKAJIAN BERDASARKAN
MODEL TEORI ROGER

Tujuan Tugas
Mengaplikasikan teori self care dalam pRitas keperawatan pada pasien di klinik.
Kasus
Bapak Udin saat ini dirawat di rumah sakit karena habis operasi usus buntu hari
kedua. Saat ini mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, dengan skala nyeri 8. Dari
hasil pengkajian didapatkan data luka bekas operasi masih basah, sepanjang 10cm,
tampak bersih, tidak kemerahan, suhu tubuh 370C.

Prolog : Suatu pagi di rumah sakit RSPB Amuntai terdapat seorang pasien bernama
Bp. Udin berusia 36 tahun,dirawat dalam rangka pemulihan post operasi appendiciti.

Tahap Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan pada pasien.
Perawat : Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya suster Lena dan ini rekan
saya suster Sri. Benar dengan Bp. Udin usia 35th? Saya lihat
gelangnya ya pak.

Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana pak perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat,
semalam tidurnya nyenyak atau tidak pak?
Pasien : Saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya, saya
itu merasagelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus,
sebentarsebentar terbangun.

Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.Hari ini pak, saya dan rekan-
rekan perawat shift pagi akan membantu merawat bapak sampai jam 2 siang
nanti.Nah pak, seperti yang telah kita sepakati sebelumnya pagi ini saya
akan meminta waktu bapak sebentar, sekitar 10 menit saja untuk
12

mengumpulkan data kondisi kesehatan bapak dengan menanyakan


beberapa pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan ringan. Bapak
sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau belum pak?

Pasien : Iya suster saya sudah siap, sudah nyaman juga kok sus.
Perawat : Agar lebih cepat saya mulai sekarang ya pak. Bapak merasa sulit untuk
bernafas atau tidak?
Pasien : Perawat :
Iya sus, saya itu merasa sesak nafas.
Merasa sesak nafasnya terus menerus atau hanya sesekali pak?
Pasien : Sesekali sih sus kadang sesak sus kadang ya lega napasnya (Sembari
bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan pasien)
Perawat : Bapak sejak semalam sudah minum berapa banyak ?
Istri Pasien : Ini sus habis 4 gelas ini sus (menunjukkan sebuah gelas)
Perawat : Lalu Bapak tadi sarapannya dihabiskan atau tidak?
Istri Pasien : Ini sus cuma dimakan 3 sendok saja.
Perawat : Aduh kok makannya cuma sedikit, ditambah ya pak makannya supaya
tidak lemas. Sedikit-sedikit saja makannya tidak apa-apa tapi sering ya. Lalu
tadi sayurnya dimakan apa tidak?

Istri Pasien : Dimakan kok sus, dihabiskan malahan, cuma bapak ini makan nasinya itu
lho sus yang susah.

Perawat : Oh bagus sekali sayurnya dihabiskan nanti siang nasinya juga di habiskan
ya pak.

Pasien : (tersenyum dan mengangguk)


Perawat : Bapak muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Istri Pasien : Muntah tidak sus, mual juga tidak.
Perawat : Sejak semalam bapak sudah BAB belum?
Pasien : Sudah sus.
Perawat : Berapa kali pak? BAB-nya lancar atau tidak? Banyak atau sedikit?
Istri Pasien : Satu kali, Lancar sus.
Pasien : Seperti biasa sus BAB-nya seperti sebelum sakit.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Sejak semalam sudah BAK berapa kali?
Istri Pasien : Pipisnya sudah tiga kali sus.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa ibu memperhatikan warna urine bapak?
Istri Pasien : Pipisnya ya segini ini lho sus, warnanya kuning pekat sus (menunjukkan
pispot yang berisi urine pasien)

Perawat : Ini bapak kurang minum pak, minumnya ditambah ya pak sedikit-sedikit
saja kalau tidak bisa banyak yang penting sering.

Istri Pasien : Iya sus.


Tu pak dengar kata susternya, bapak minumnya harus dibanyakin.
Pasien : (tersenyum simpul)
Pasien : Perawat :
Perawat : Lalu apakah ada keluhan lain pak soal BAB dan BAK-nya?
Setelah operasi sus saya merasakan sakit tiap pipis
Sakitnya seperti apa ya pak?
Pasien : Seperti terbakar gitu sus rasanya saat pipis
Perawat : Ada lagi yang lain pak?
Pasien : Itu sus saya masih belum bisa kentut semenjak operasi
Perawat : Untuk luka operasinya sendiri bagaimana pak? Ada keluhan?
Pasien : Rasanya itu sus sakit sekali perut saya yang bagian di operasi itu lho sus
yang sakit sekali.

Perawat : Sakitnya itu seperti apa ya pak?


Pasien : Nyeri gitu sus rasanya.
Perawat : Permisi ya pak, saya lihat ya pak luka operasinya.
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih basah namun tidak kemerahan
dan luka operasi tersebut bersih)

Perawat : Pak ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak
kemerahan.
Hanya belum kering saja.
Pasien : Memang lukanya memang keringnya lama ya sus?
Perawat : Ya semuanya tergantung kondisi bapak juga, kalau kondisi bapak stabil
luka bekas operasinya juga aka cepat kering. Nah bapak, apakah bapak
merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?

Pasien : Kalau istirahat ya terganggu sus, kan saya merasa nyeri jadi tidak bisa
nyenyak tidurnya.

Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri pak? Bapak sudah bisa duduk?
Pasien : Belum sus, tiduran saja sakit.
Perawat : Oh begitu ya, jadi bapak masih memerlukan bantuan untuk melakukan
aktivitas yang ringan?

Pasien : Iya sus, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu. Tapi kalau hanya
menggerakkan tangan dan kaki saya masih bisa kok sus.

Perawat : Kok hanya ibu yang nungguin pak?


Istri Pasien : Anak-anak kan sekolah sus, tapi nanti adiknya bapak akan gantikan saya
jaga bapak soalnya saya mau bereskan pekerjaan dirumah. Tidak enak juga
sus nitip anak-anak ke tetangga lama-lama.

Perawat : Oh begitu ya, tu bapak kasihan anak-anaknya ditinggal dirumah, bapak


Pasien : Perawat :
banyak istirahat dan makan ya dan jangan banyak bergerak dulu supaya lekas
pulih kondisinya. Jadi dapat segera berkumpul dengan anak-anak.
Iya sus saya juga tidak mau lama-lama di rumah sakit.
Nah bapak saya sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin bapak
sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan?

Istri Pasien : Ini sus badan suami saya kok rasanya panas ya sus
Pasien : Iya sus saya merasa panas sus badan saya
Perawat : Saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya pak (perawat melakukan
validasi pernyataan pasien dengan mengukur suhu tubuh dan tensi pasien)

Istri Pasien : Bagaimana sus suhu badan suami saya berapa?Tensinya berapa?
Perawat : Suhunya normal kok 370 C dan tekanan darahnya juga normal
120/80mmhg. Baik bapak, saya sudah mendapatkan data yang saya
butuhkan. Jadi bapak merasa luka operasinya nyeri dan lukanya juga masih
basah, bapak juga terkadang merasa sesak nafas ya pak, makannya hanya
tiga sendok, minumnya sudah empat gelas, BAB-nya seperti biasa, sejak
selesai opersi sampai saat ini belum kentut ya, BAK-nya sudah tiga kali
warna urinenya kuning pekat dan bapak merasakan sakit saat kencing, lalu
untuk melakukan aktivitas ringan masih memerlukan bantuan dan tidurnya
belum bisa nyaman ya pak.

Pasien : Iya sus benar


Perawat : Nah bapak sudah bagus sekali bapak mau makan pagi ini meskipun belum
dihabiskan dan bapak juga sudah banyak minum sejak semalam tapi nanti
siang makannya dihabiskan ya pak dan minumnya ditambah lagi.

Pasien : Iya sus baik


Perawat : Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang
akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
menyampaikan diagnosa keperawatan dari gangguan kesehatan yang bapak
alami. Bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya,
kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya kami siap membantu bapak, saya
permisi dulu ya pak, bu (berpamitan).

Tahap Diagnosa
Perawat : Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya suster Rita.Benar dengan Bp. Udin
Pasien : Perawat :
usia 36th? Saya lihat gelangnya ya pak.
Istri Pasien : Iya suster benar
Pasien : (Mengangguk)
: :

Perawat Bagaimana pak perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih


pucat?
Pasien Saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak nyenyak sus,
sebentarsebentar terbangun.

Perawat : Aduh pantas saja wajahnya belum cerah.Hari ini pak, saya dan rekan-
rekan perawat shift pagi akan membantu merawat bapak sampai jam 2 siang
nanti.Nah pak, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan
ada perawat lagi yang akan kemari ya pak untuk menyampaikan diagnosa
keperawatan mengenai gangguan kesehatan yang bapak alami saat
ini.Bapak sudah siap menerima penjelasan dari saya? Posisinya sekarang
sudah nyaman atau belum pak?

Pasien : Iya suster silahkan saya sudah siap, posisi saya sudah enak kok sus.
Perawat : Bapak, berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami kaji kami
mendiagnosa bapak mengalami nyeri akut berhubungan dengan agens
cedera atau nyeri yang bapak rasakan disebabkan operasi usus buntu yang
baru saja dijalani. Bapak juga beresiko infeksi berhubungan dengan
pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat atau bapak ada resiko infeksi
karena kekebalan tubuh bapak menurun. Tapi bapak tidak perlu khawatir
infeksi itu hanya resiko dan kami disini berupaya mencegah resiko tersebut
dengan sebaik-baiknya.

Perawat : Nah bapak saya sudah selesai menyampaikan diagnosa keperawatan, ada
keluhan yang ingin bapak sampaikan atau barangkali ada yang ingin
ditanyakan?Atau ada penjelasan saya yang kurang jelas?

Pasien : Tidak suster, saya sudah mengerti.


Perawat : Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang
akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan bapak terima
selama dirawat disini. Bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya, terima kasih
atas waktunya, kalau perlu bantuan silahkan pencet belnya, saya permisi dulu
ya pak, bu (berpamitan).

Tahap Intervensi
Perawat : Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya suster Zuna.
:
:
Benar dengan Bp. Udin usia 35th? Saya lihat gelangnya ya pak.
Pasien (Mengangguk)
Perawat Bagaimana pak perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya kurang semangat?
Pasien : Ini sus saya merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak nyaman rasanya,
saya itu merasa gelisah sekali sus jadi saya tidak bisa nyaman beristirahat.

Perawat : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.Hari ini pak, saya dan rekan-
rekan perawat shift pagi akan membantu merawat bapak sampai jam 2 siang
nanti.Seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan ada
perawat lagi yang akan kemari ya pak untuk menyampaikan rencana
tindakan keperawatan yang akan bapak terima selama menjalani perawatan
disini.Nah, bapak sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau
belum pak?

Pasien : Iya suster saya sudah siap, sudah nyaman juga kok sus posisinya.
Perawat : Tadi kan bapak sudah diberitahu gangguan kesehatan yang bapak alamai.
Kami sudah berkolaborasi dengan Dokter dan bapak mendapat terapi obat.
Ada obat analgesic untuk diminum dan ada antibiotik yang suntikkan..Obat
ini berfungsi agar nyeri yang bapak rasakan berkurang serta mencegah
infeksi lebih lanjut.Kami juga akan membersihkan luka operasi bapak secara
berkala. Untuk antibiotiknya sendiri harganya cukup mahal jadi kami minta
persetujuan dulu dan perlu tanda tangan dari pihak keluarga jika setuju.

Istri Pasien : Memang harga antibiotiknya berapa ya sus?


Perawat : Harganya Rp 200.000,00 tiap suntikan dan satu hari bapak akan disuntik 2
kali jadi untuk antibiotiknya saja sehari biayanya Rp 400.000,00.

Istri Pasien : Gimana pak, mau tidak?


Pasien : Mau lah bu, bapak inigin cepat sembuh.
Istri Pasien : Baik sus, saya akan menandatanganinya.
Perawat : Silahkan bu tanda tangan disini. Nah bapak saya sudah selesai
menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan bapak terima
selama menjalani perawatan disini supaya bapak lekas sembuh, bagaimana
bapak sudah jelas atau belum?Perlu saya ulang pak penjelasannya?

Pasien : Sudah cukup sus saya sudah jelas.


Perawat : Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang
akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk
melaksanakan rencana tindakan keperawatan yangbaru saja saya jelaskan
kepada bapak. Bapak silahkan dilanjutkan istirahatnya, jika perlu bantuan
:
:
silahkan pencet bel ya pak. Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu ya
pak, bu (berpamitan).

Tahap Implementasi
Perawat : Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya suster Ninda.
Benar dengan Bp. Udin usia 35th? Saya lihat gelangnya ya pak.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana pak perasaannya pagi ini? Sudah merasa baikan atau belum?
Pasien : Belum sus saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri sus, tidak
nyaman rasanya, saya itu merasa gelisah sekali sus jadi ya tidurnya tidak
nyenyak sus, sebentar-sebentar terbangun.

Perawat : Jadi nyerinya masih terasa sekali ya pak?


Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah pak, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan lagi
yang akan kemari ya pak untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang
tadi sudah dijelaskan. Nah, bapak sudah siap?

Pasien : Iya suster saya sudah siap.


Perawat : Permisi pak saya bersihkan dulu ya luka operasinya. (perawat
membersihkan luka bekas operasi pasien).Nah bapak ini obatnya yang
untuk diminimun, bisa minum obatnya sendiri kan pak?

Istri Pasien : Biar saya saja sus yangbantuminumkan.


Pasien : Tidak usah bu, bapak bisa kok minum obatnya sendiri
Perawat : Iya pak memang sebaiknya obatnya diminum sendiri, sekalian bapak
latihan
bergerak sedikit-sedikit. Saya suntikkan ya antibiotiknya.
(pasien meminumobat dan perawat menyuntikan antibiotik)
Perawat : Baik bapak, saya sudah selesai melaksanakan tindakan keperawatan
untuk bapak.Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada keluhan yang
ingin disampaikan?

Pasien : Tidak sus terimakasih saya mau istirahat sus ngantuk rasanya habis
minum obat.

Perawat : Iya pak memang seharusnya bapak banyak istirahat supaya lekas
sembuh.
Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini akan ada perawat lagi yang
akan kemari, mungkin saya atau rekan perawat yang lainnya untuk melakukan
:
:
evaluasi kondisi kesehatan bapak dari pagi sampai siang ini setelah
mendapatkan serangkaian asuhan keperawatan dari kami. Bapak silahkan
dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, jika perlu
bantuan silahkan pencet belnya ya, saya permisi dulu pak, bu
(berpamitan).

Tahap Evaluasi
Perawat : Selamat siang bapak. Perkenalkan saya suster Afung dan ini rekan
saya suster Ayu.

Benar dengan Bp. Udin usia 35th? Saya lihat gelangnya ya pak.
Pasien : (Mengangguk)
Perawat : Bagaimana pak perasaannya siang ini?
Pasien : Sudah lebih baik suster dari pada pagi tadi.
Perawat : Aduh pantas mukanya sudah lebih cerah.Nah pak, seperti yang telah
disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari
ya pak untuk melihat kondisi bapak setelah mendapatkan serangkaian
tindakan keperawatan dari kami dari pagi tadi sampai siang ini.Nah saya
akanmenanyakan beberapa pertanyaan dan melakukan beberapa
pemeriksaan ringan.Nah, bapak sudah siap? Posisinya sekarang sudah
nyaman atau belum pak?

Pasien : Iya suster saya sudah siap


Perawat : Apakah sudah merasa baikan atau masih merasakan nyeri di luka bekas
operasinya?

Pasien : Sudah lebih baik sus, ya masih nyeri tapi nyerinya tidak terus menerus
seperti pagi tadi.
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka mulai kering, tidak
kemerahan dan luka operasi tersebut bersih)

Perawat : Pak ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak
kemerahan dan sudah mulai kering.

Bapak masih merasa sesak napas pak?


Pasien : Sudah tidak sus, tidak sama sekali.
(Sembari bertanya perawat memeriksa RR pasien untuk memvalidasi pernyataan
pasien)
Perawat : Bapak sejak pagi sampai siang ini sudah minum berapa
banyak ?
Istri Pasien : Ini sus habis 2 botol air mineral.
Perawat : Lalu Bapak makan siangnya dihabiskan atau tidak?
Istri Pasien : Dihabiskan sus semuanya.
Perawat : Oh bagus sekali bapak nafsu makannya sudah kembali
Pasien : (tersenyum dan mengangguk).
Perawat : Bapak muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Istri Pasien : Muntah tidak sus, mual juga tidak.
Perawat : Dari tadi pagi bapak sudah BAB belum?
Pasien : Belum sus.
Perawat : Lalu untuk BAK-nya? Dari pagi tadi sudah BAK berapa kali?
Istri Pasien : Sudah 2 kali sus.
Perawat : Pipisnya banyak atau tidak? Apa ibu memperhatikan warna urine
bapak?
Pasien : Pipisnya seperti biasa sus warnanya juga seperti bisa sebelum
sakit.
Perawat : Lalu apakah bapak sudah bisa kentut?
Pasien : Sudah sus, perut saya rasanya lega sekali.
Perawat : Lalu kencingnya masih sakit pak?
Pasien : Sudah tidak kok sus.
Perawat : Nah bapak, apakah bapak masih merasakan gangguan istirahat
dan aktivitas?

Pasien : Kalau istirahat saya sudah mulai bisa nyenyak tidurnya sus, kan
nyerinya sudah banyak berkurang.

Perawat : Lalu untuk aktifitasnya sendiri pak?


Pasien : Saya tadi sempat duduk sebentar sus dan rasanya badan saya
sudah mulai enak untuk digerakan.

Perawat : Sudah mulai bisa duduk ya, nah selanjutnya bapak berlatih untuk
bangun dari tempat tidur ya. Sekarangsaya ukur suhunya dan
sekalian tensinya ya pak. Suhunya normal 370 C dan tekanan
darahnya juga normal 120/80mmHg.Baik bapak, saya sudah
mendapatkan data yang saya butuhkan. Jadi bapak merasa nyeri
luka operasinya sudah berkurang ya, bapak juga sudah tidak sesak
nafas, makan siangnya dihabiskan, minumnya juga banyak, bapak
belum BAB tapi sudah bisa kentut ya pak, BAK-nya dua kali warna
urinenya jernih seperti sebelum sakit dan bapak sudah tidak
merasakan sakit saat kencing, lalu bapak sudah bisa duduk dan
tidurnya sudah mulai nyenyak ya pak.

Pasien : Iya sus benar


Perawat : bapak sudah mengalami kemajuan yang cukup baik dibandingkan
kondisi bapak pagi tadi. Dipertahankan ya pak, juga berlatih
bergerak sedikit-sedikit ya pak supaya kondisinya lekas pulih
sepenuhnya.
Pasien : Iya sus baik
Perawat : Baik bapak, cukup sekian dari saya, setelah ini bapak akan dibantu rekanrekan
perawat shift siang untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan bapak
secara berkala, sekalian saya dan rekan-rekan perawat shift pagi mohon
pamit. Jikabapak butuh bantuan silahkan pencet bel. Silahkan dilanjutkan
istirahatnya, terima kasih atas waktunya, saya permisi dulu ya pak,

(berpamitan).

LAMPIRAN
Form Pengkajian Pasien
I. Identitas Pasien
No RM :15321
Nama : Udin
Usia : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl Lahir : Amuntai 28 Februari 1983
Alamat : Sungai Malang
No Telp : 082199889899
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Sudah Kawin
II. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Siti
Alamat : Sungai Malang
No Telp : 0821988998999
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Hubungandengan Pasien : Istri
III. Pengkajian(Senin, 7 Oktober 2019 pukul 08.00 WITA)
1. Oksigen
*Pasien menyatakan terkadang merasa sesak napas.
Pemeriksaan RR pasien 18x/menit.
2. Cairan
*Pasien menyatakan badannya panas.
Pemeriksaan suhu tubuh 370C.
Pasien minum 4 gelas air.
3. Nutrisi / Makanan
Pasien makan 3 sendok nasi dari porsi makan yang disediakan RS.
Pasien tidak merasa mual dan tidak muntah.
4. Eliminasi Febal / BAB
*Pasien menyatakan sudah 1x BAB dan BAB normal seperti sebelum
sakit.
*Pasien menyatakan belum bisa buang gas sejak setelah operasi.
5. Eliminasi Urine / BAK
*Pasien menyatakan sudah 3x BAK dan merasa sakit seperti terbakar
saat BAK.
Urine pasien berwarna kuning sedikit pekat.
6. Akifitas
*Pasien menyatakan badannya masih lemas dan memerlukan
bantuan untuk melakukan aktivitas bahkan aktifitas ringan dan pasien
belum dapat duduk.

7. Istirahat
*Pasien menyatakan belum dapat beristirahat dengan nyaman dan
belum dapat tidur dengan nyenyak.

8. Seksualitas
*Pasien menyatakan memiliki dua orang anak
9. Privasi dan Interaksi Sosial
*Pasien menyatakan berhubungan baik dengan orang-orang
disekitarnya
10. Pencegahan Resiko
*Pasie menyatakan jarang bergerak setelah operasi
11. Promosi kesehatan
Pasien disarankan untuk lebih banyak beristirahat dan makan.
IV. Pemeriksaan Fisik
Luka post operasi appendictomi masih basah, tidak kemerahan dan
bersih.
RR 18x/menit
Suhu tubuh 370C.
Tekanan darah 120/80mmHg.
Nadi 78x/menit.
V. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer yang
tidak adekuat.

VI. Intervensi
1. Lakukan kalaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi obat.
2. Lakukan manajemen nyeri.
3. Lakukan pencegahan resiko infeksi.
4. Lakukan pemeriksaan TTV tiap 4jam. Terapi Obat

1. Analgesik (oral) 125mg 3kali/hari setelah makan.


2. Antibiotik (rectal injeksi) 50cc 2kali/hari.

VII. Implementasi
1. Berikan terapi obat analgesik (oral) 125mg 3kali/hari setelah makan.
Dan antibiotik (rectal injeksi) 50cc 2kali/hari.

2. Beri posisi nyaman pada pasien.


3. Periksa dan bersihkan luka post operasi apendictomi 2kali/hari.
4. Periksa TTV pasien tiap 4jam

VIII. Evaluasi (Senin, 7 Oktober 2019 pukul 13.30 WITA)


1. Oksigen
*Pasien menyatakan sudah tidak sesak napas.
Pemeriksaan RR pasien 18x/menit.
2. Cairan
Pasien minum 2 botol air mineral
3. Nutrisi / Makanan
Pasien menghabiskan makanan yang disediakan RS.
*Pasien tidak merasa mual dan tidak muntah.
4. Eliminasi Febal / BAB
*Pasien menyatakan belum BAB sejak pagi.
*Pasien menyatakan sudah bisa buang gas dan perutnya terasa
lega.
5. Eliminasi Urine / BAK
*Pasien menyatakan sudah 2x BAK dan sudah tidak merasa sakit
saat BAK.
*Pasien menyatakan banyak dan warna urine seperti saat sebelum
sakit.
6. Akifitas
*Pasien menyatakan sudah dapat duduk sebentar, badannya terasa
lebih enak saat bergerak.

7. Istirahat
*Pasien menyatakan dapat beristirahat dengan nyaman dan dapat
tidur dengan nyenyak.

8. Seksualitas
*Pasien menyatakan memiliki dua orang anak
9. Privasi dan Interaksi Sosial
*Pasien menyatakan berhubungan baik dengan orang-orang
disekitarnya
10. Pencegahan Resiko
*Pasien menyatakan jarang bergerak setelah operasi
11. Promosi kesehatan
Pasien disarankan untuk mulai belajar turun dari tempat tidur
Pasien termasuk dalam katagori partial care dan mambutuhkan
Partly Compensatory Nursing System.
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang luas
dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah
berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan
memerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk melepaskan
tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif.
muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja
yang menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide
abstrak diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan
knowlodge ilmiah modern memacu teori-teori baru dan menantang yang lebih
pemahaman manusia kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang
membawa ide-ide rogers ke abad berikutnya.

3.2 Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang
manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi
dengan lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang
berhubungan lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan
perkembangan manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Untuk meningkatkan status kesehatan
manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi N.S. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Mariner-tomey & Alligood. (2006). Nursing Theorists and Their Works. 6th
Ed.St.Louis: Mosby Elsevier, Inc
Perry dan Potter. (2009). Fundamental keperawatan ed 7. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai