PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
Karies gigi menyerang semua orang, semua umur, baik laki-laki maupun
perempuan, semua suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial ekonomi
2009).
1
2
dengan 7 dari 20 gigi yang rusak. Perawatan gigi rusak pada anak termasuk
sulit, memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu,
pencegahan terhadap karies atau kerusakan gigi yang lain jauh lebih baik
(Riskesdas,2013).
karies molar pertama permanen terdapat pada anak usia 9, 10, dan 11 dengan
kategori status gizi gemuk presentase masing-masing 100%, 83,3%, dan 75%
58,2% dan kedalaman karies superfisial serta jumlah karies rata-rata tiga. Uji
kedalaman karies dengan kualitas hidup dengan arah korelasi negatif. Nilai
dari jumlah karies pada tabel di atas diperoleh nilai R = -0,127 dan P = 0,185,
berarti tidak ada korelasi atau hubungan antara jumlah karies dengan kualitas
Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan usaha kesehatan gigi sekolah
sekolah dasar sebesar 156 anak dari 238 anak yang diperiksa.
dan dana yang tidak sedikit.Oleh sebab itu,pencegahan terhadap karies atau
kerusakan gigi yang lain,jauh lebih baik daripada merawat kerusakan gigi
Hasil penelitian Suryawati, dkk juga menyebutkan bahwa 76,8% ibu anak
balita memiliki peran yang kurang terhadap kesehatan gigi dan mulut
anaknya dan 71,33% ibu tidak pernah memeriksakan gigi anaknya ke dokter
gigi karena mereka beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan
diganti dengan gigi permanen sehingga ibu menganggap kerusakan gigi susu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Kabupaten Balangan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
lainnya.