PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori-teori keperawatan berpengaruh secara signifikan dalam
memperbaiki praktek keperawatan, melalui riset keperawatan, dan praktik
keperawatan memberikan fenomena yang perlu dilakukan riset untuk dapat
memperkokoh teori keperawatan. Teori-teori keperawatan yang disusun secara
jelas meningkatkan pemahaman terhadap fenomena keperawatan yang ada dan
mengarahkan perkembangan ilmiah dari ilmu dan praktek keperawatan itu
sendiri.
Teori keperawatan berkembang sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari perkembangan pemikiran dan ide-ide yang dituangkan ahli keperawatan
berdasarkan filosofi, paradigma, serta latar belakang pendidikan dan kehidupan
para ahli tersebut, sehingga masing-masing teori mempunyai perbedaan asumsi
terhadap praktek keperawatan. Akan tetapi pada dasarnya semua teori
keperawatan yang ada mempunyai apresiasi yang sama yaitu terhadap proses
pemberian asuhan keperawatan, dimana klien diberikan kesempatan dan ruang
untuk dapat berkembang secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya selama rentang kehidupan.
Penerapan teori keperawatan dalam praktek layanan keperawatan
memberikan dasar kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan. Teori keperawatan sekarang ini sedang
berkembang pesat untuk menjadi sebuah sain keperawatan mulai dari teori pada
ranah filosofi, grand theory, middle range theory maupun practice theory, dalam
makalah ini akan dibahas tentang grand theory Menurut McEwen & Wills (2006)
yang termasuk dalam grand theory adalah Myra E. Levine: The Conservation
Model, Martha E. Roger: Unitary of Human Being,Dorothea E. Orem: Self Care
Deficit Theory of Nursing, Imogene King: Interacting System Framework and
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimanakah biografi Martha Elizabeth Rogers ?
2. Bagaimanakah definisi dan konsep utama teori keperawatan Martha Elizabeth
Rogers?
3. Bagaimanakah gambar dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?
4. Bagaimanakah aplikasi dari teori keperawatan Martha Elizabeth Rogers ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui biografi Martha Elizabeth Rogers.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Biografi Martha E. Rogers
Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas,
Texas.Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas
Tennessee diKnoxville pada tahun 1931.Beliau masuk sekolah keperawatan di
RSU Knoxvillepada September 1933.Beliau menerima gelar Diploma
Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody
College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mendapat gelar MA
dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas
Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan
kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD
dengan memperoleh gelar MPH tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di
tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di NewYork University pada
tahun 1954. Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan
Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan.
Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar
Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau
meninggal pada 13 maret 1994.
Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia
berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995).
Selain itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan
menunjukkan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa
bagian (Rogers 1970). Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi
energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
menunjukkan kesatuan dan yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian
4
5
empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan
ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan
tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan
kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam
intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan
akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan
diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan
perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain
secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat
disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran
penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk
mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang
utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan
individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan
memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan
partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan
manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam
merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan
masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.
a. Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang
pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan
alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan
keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan
pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu
sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan
dan ritual.
7
e. Agama
Fokus dari teori keperawatan Martah E. Rogers adalah memandang
manusia secara utuh dan saling bertukar enegi dengan lingkungannya. Hal
ini seperti halnya Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam atau
makhluk lain di sekitarnya pada dasarnya ada dua: pertama, kewajiban
menggali dan mengelola alam dengan segala kekayaannya; dan kedua,
manusia sebagai pengelola alam tidak diperkenankan merusak lingkungan,
karena pada kahirnya hal itu akan merusak kehidupan manusia itu sendiri.
Mengenai prinsip yang pertama, Allah berfirman dalam Al-Quran surat
Hud ayat 61: Artinya: “Dia (Allah) telah menciptakan kamu dari bumi
(tanah) dan memerintahkan kalian memakmurkannya (mengurusnya)”.
Adapun mengenai prinsip yang kedua, yaitu agar manusia jangan merusak
alam, dinyatakan oleh Allah melalui berbagai ayat dalam Al-Quran, di
antaranya dalam surat Al-A’raf ayat 56: Artinya: “Janganlah kamu berbuat
kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya”. Dengan
demikian, dapat dipahami dengan jelas bahwa kesadaran melestarikan
lingkungan, sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang-orang sekarang
ini, dasar-dasarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang
lalu. Hanya saja, karena keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohannya
sendiri, umat Islam seringkali kurang memahami arti dari ayat-ayat dari Al-
Quran. Oleh karena itu, salah satu tugas utama Islam adalah menghapus
keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan dari kehidupan umat.
Apa yang dikemukakan diatas merupakan prinsip dasar hubungan
manusia dengan alam sekitar, yaitu prinsip pemanfaatan dan sekaligus
pelestarian lingkungan alam. Agama memberi motivasi kepada manusia
untuk mewujudkan kedua hubungan itu dengan sebaik-baiknya.
Menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan
lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
11
BAB III
APLIKASI TEORI
Deskripsi Kasus
Teori Martha E. Rogers tidak memberikan teori yang spesifik dalam
aplikasinya dalam proses keperawatan, akan tetapi dengan mengadaptasikan prinsip
hemodinamik, maka perawat dapat menuangkan dasar-dasar pemikiran Martha E.
Rogers ke dalam tahap demi tahap proses keperawatan. Untuk lebih dapat
memudahkan pemahaman dapat kita lihat contoh kasus keperawatan yang kemudian
di dalam asuhan keperawatannya menggunakan konsep dasar hemodinamik Martha
E. Rogers
Contoh Kasus: Tn. M. Berusia 35 tahun adalah seorang karyawan sebuah
perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa. Posisi yang ditempati Tn. M adalah
sekretaris di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, Tn. M. Terbiasa bekerja di ruang
ber AC dengan kondisi lingkungan yang tenang, bersih dan menyenangkan. Dua hari
yang lalu Tn. M mengalami kecelakaan di sebuah jalan pertokoan, ketika itu Tn. M.
Sedang istirahat dan keluar dari kantor untuk membeli makanan, Tn. M. Yang
hendak menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah sepeda motor yang mengakibatkan Tn.
M mengalami fraktur Femur yang membuatnya harus di rawat di RS.
Dalam kasus tersebut, aplikasi teori keperawatan Martha E. Rogers dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dialami Tn. M adalah menggunakan konsep-konsep prinsip
hemodinamik (integrity, resonansi, dan helicy).
11
12
BAB IV
PEMBAHASAN
12
13
yang tenang, bersih dan menyenangkan. Klien baru pertama kali masuk rumah
sakit, sehingga klien merasa tidak nyaman dengan kondisi dirumah sakit
karena sangat berbeda dengan lingkurang di rumahnya dan tempat ia bekerja.
Saat ini pasien merasa dengan operasi yang dilakukan Dia tidak bisa
beraktivitas lagi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penulisan makalah teori keperawatan Martha E. Rogers penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa model Rogerian muncul dari basis sejarah yang
luas dan telah pindah ke garis terdepan sebagai pengetahuan ilmiah telah
berkembang. memahami konsep dan prinsip-prinsip ilmu manusia kesatuan
memerlukan pondasi dalam pendidikan umum, kesediaan untuk melepaskan
tradisional, dan kemampuan untuk melihat dunia dalam cara baru dan kreatif.
muncul dari dasar pendidikan yang kuat, model memberikan kerangka kerja yang
menantang dari yang untuk memberikan asuhan keperawatan. ide-ide abstrak
diuraikan dalam model Rogerian congruance mereka dengan knowlodge ilmiah
modern memacu teori-teori baru dan menantang yang lebih pemahaman manusia
kesatuan. keperawatan sarjana dan praktisi yang membawa ide-ide rogers ke
abad berikutnya.
B. Saran
Dengan adanya teori keperawatan Martha E. Rogers yang memandang
manusia secara keseluruahn dan terus-menerus terjadi pertukaran energi dengan
lingkungannya. Keperawatan merupakan seni dan ilmu yang berhubungan
lansung terhadap kebutuhan manusia dengan sifat dasar dan perkembangan
manusia. Maka perawat memerlukan kreatifitas dalam pemenuhan kebutuhan
dasar manusia dan meningkatkan status kesehatan manusia.
14
15
DAFTAR PUSTAKA
15