Anda di halaman 1dari 21

Asuhan Keperawatan pada Kasus An.

NAH di
Instalasi Kamar Operasi OK VIII RSPAD Gatot
Soebroto Jakarta dengan Diagnosa Medis
Ventrikel Septal Defek
Kelompok I UIN
Aresy Quratul Aini
Febriyani Pamikatsih
Monica Virly
Pendahuluan
• PJB merupakan salah satu kelainan bawaan terbanyak dan
mengakibatkan berbagai masalah tertentu pada keluarga (Emery,
1989).
• Penyakit jantung bawaan dapat bersifat sianotik (tetralogi of fallot,
dextroposisi aorta, atresia pulmonal, dll) dan non-sianotik Ventricle
Septal Defect (VSD), defect septum atrioventriculare, Patent Ductus
arteriosus (PDA), dll) (Moons,2008)
• VSD (Ventrikel Septum Defek ) adalah Adanya defek pada ventrikel,
menyebabkan tekanan ventrikel kiri meningkat dan resistensi sirkulasi
arteri sistemik lebih tinggi dibandingkan dengan resistensi pulmonal
melalui defek septum (Indriwanto, 2007).
Definisi
O Ventrikel Septal Defek adalah kelainan
jantung bawaan berupa tidak terbentuknya
septum antara ventrikel jantung kiri dan kanan
sehingga antara keduanya terdapat lubang
(tunggal atau multiple) yang saling
menghubungkan (Wahab, 2006).
Klasifikasi
O Defek Kecil (Diameter defek 0-3 mm saat
lahir atau defek <1/3 diameter aorta)
O Defek Sedang (diameter defek 3-5 mm saat
lahir atau defek antara 1/3-2/3 diameter aorta)
O Defek Besar (diameter defek >5 mm saat lahir
atau defek mendekati ukuran aorta)
Etiologi
Etiologi dari Ventrikel Septal Defek, yaitu: (Davey, 2006)
Faktor Internal
OInfeksi rubella pada trimester I
OHubungan darah antara ayah dan Ibu
OObat – Fenitoin, Etanol, Asam retroat, Litium.
Kelainan Kromosom
ODefek jantung sering terjadi aneuploidy, delesi, duplikasi
seperti sindrom down (Trisomi 21), Sindrom Turner (XO),
Sindrom Klinefelter (XXY).
Kelainan Gen Tunggal
OBiasanya faktor transkripsi yang turut mengatur
perkembangan embrionik jantung atau gen yang mengkode
protein structural.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
O Sesak napas
O Sianosis
O BB sulit meningkat
O Kardiomegali
O CHF: mumur, distensi vena jugularis
Pemeriksaan Penunjang
O Rontgen >> kardiomegali
O Elektrokardiogram >> hipertrofi biventricular
O Ekokardiografi >> memperliatkan defek
O Kateterisasi >> untuk mengukur besar pirau
dan tekanan arteri pulmonalis.
Penatalaksanaan
O antibiotic profilaksis >> endokarditis
O Diuretic
O Pembedahan
Asuhan Keperawatan
Identitas klien
O Nama : An. N
O Usia : 6 tahun
O No.RM : 42. 27.15
O Dx Medis : VSD sub Aortic
O Tindakan Medis : VSD closure
O Jenis Anestesi : umum
ANAMNESA
• Keluhan Utama
Klien sianotik
• Riwayat Kesehatan Saat Ini
Bibir klien biru, jari-jari tangan dan kaki biru-biru bila capek. Nyeri
dada bila batuk, berat badan klien sulit naik. Klien pernah menjalani operasi
kateterisasi jantung, defek yang ada dekat dengan katup sehingga
diindikasikan untuk dilakukan VSD closure, klien mulai pusa untuk persiapan
operasi mulai jam 22.00, dan pengosongan kandung kemih mulai jam 05.00,
obat diberikan pre operasi
• Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Kanak-kanak : gagal tumbuh kembang, BB sulit naik
Kecelakaan : tidak pernah
Pernah dirawat : pernah
Operasi : pernah, pemasangan kateterisasi jantung
Riwayat Kesehatan Keluarga :Keluarga menyangkal memiliki riwayat
sakit
Riwayat Alergi : Klien tidak memiliki riwayat alergi
PEMERIKSAAN FISIK
O BB/ TB : 13 kg/ 110 cm
O TTV : TD : 130/ 80 mmHg, N : 100x/ menit , RR
20x/menit, S: 36 °C
O Kondisi Umum : sedang
O Kesadaran : Compos Mentis
O Kepala : Rambut bersih, luka (-), bengkak (-), benjolan (-)
simetris, konjungtiva ananemis, pupil isokor,
O Mata : sklera anikterik, pemakkaian lensa kontak (-),
pemakaian kaca mata (-)
O Hidung : bersih, polip (-)
O Mulut : mukosa bibir lembab, caries gigi, pemakian gigi palsu (-)
O Telinga : simetris, serumen (-)
O Pembesaran : KGB (-), kelenjar tiroid (-)
O Dada : gerakan dada simetris, bunyi jantung, CRT > 2 detik,
bunyi nafas vasikuler
O Abdomen : massa (-), bising usus 8 x/ menit
O Ekstremitas : atas +/+, bawah +/+
Pemeriksaan penunjang
Thoraks Foto
• Jantung ukuran normal, tampak penonjolan
segmen pulmonal
• Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
• Trakea ditengah, kedua hilustidak menebal
• Tampak infiltrat dilapangan tengah kanan dan
kiri dengan curiga tanda awal atelektasis
kanan
Hasil lab & Obat- obatan
O Hasil Laboratorium dan obat-obatan VSD.doc
ASKEP PREOPERATIF
Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi
keperawatan Hasil
Ansietas (ringan) b.d Tujuan : Kaji tingkat kecemasan
tindakan setelah dilakukan
pembedahan yang tindakan Jelaskan pada klien dan
akan dilakukan keperawatan selama keluarga tentang tindakan yang
1x15 menit semas akan dilakukan.
teratasi
  Libatkan keluarga dalam
kriteria hasil : memberikan support
Klien tampak
tenang, tanda -tanda •Beritahukan pasien dan dilakukan
vitas dalam batas anastesi umum
normal, klien tidak
gelisah Kolaborasi :
- Pemberian midazolam
Diagnosa keperawatan implementasi evaluasi

Ansietas (ringan) b.d Mengkaji riwayat S : klien mengatakan


tindakan pembedahan kejadian mengkaji lebih tenang
yang akan dilakukan tingkat kecemasan :  
ringan O : TD :130/ 80 N:100
Menjelaskan prosedur RR:20 S:36
yang akan dilakukan,
anestesi umum A : tujuan tercapai
Mempersilahkan seluruhnya
keluarga untuk  
menemani klien P : lanjutkan asuhan
Menganjurkan klien keperawatan berikutnya (
untuk berdoa intra operatif)
Monitor tanda-tanda
Vital Klien
Pengkajian dan analisa data
O 1. intra operatif
O 2. post operatif
intraoperatif dan post operatif.docx
Kesimpulan
O An. NAH usia 6 tahun dengan diagnosa VSD sub aortic,
keluhan utama sering mengalami kebiruan (siaonsis) pada
bagian mulut, tangan, dan ujung-ujung jari tangan, nyeri dada
ketika batuk, mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangan yang ditandai dengan BB yang sulit bertambah.
Pernah menjalani kateterisasi jantung pada tahun 2013, terdapat
defek lebih dari satu dan letaknya dekat dengan katup sehingga
diindikasikan untuk dilakukan tindakan VSD closure. Dari
pengkajian yang dilakukan penyebabnya belum dapat diketahui
karena ketika ditanyakan keluarga menyangkal memiliki
riwayat penyakit jantung bawaan (PJB) dan tidak memilki
riwayat minum alkohol.
Lanjutan
O Masalah keperawatan yang muncul saat fase preoperatif yaitu ansietas sedang,
fase intraoperatif yaitu penurunan curah jantung, dan fase postoperatif yaitu
risiko infeksi. Intervensi masalah ansietas sedang yang sudah dilakukan antara
lain kaji tingkat kecemasan, jelaskan pada klien dan keluarga tindakan yang
akan dilakukan, libatkan keluarga dalam memberikan support, kolaborasi
pemberian medozolam. Intervensi masalah penurunan curah jantung yang sudah
dilakukan antara lain pantau status hemodinamik, observasi kualaitas dan
kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna, dan kehangatan kulit, kolaborasi
tindakan pembedahan VSD closure dan kolaborasi pemberian obat dobutamin.
Intervensi risiko infeksi yang sudah dilakukan antar lain kaji faktor terjadinya
infeksi, modifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya infeksi, melakukan
penutupan area insisi pembedahan terbuka menggunakan plastik steril,
kolaborasi pemberian antibiotik ceftriaxone.
Diskusi
O Hani : dipengkajian ada data anak sianosis
bisa ditambahkan dalam pathway
O Ari : pada saat diruang intraoperatif,
perdarahan 2L, cairan yang diberikan apa saja.
Anak kecil, tindakan autramatik apa? Intake
cairan, urin?

Anda mungkin juga menyukai