Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas limpahan berkah dan
Dasar dengan judul “Teori Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasar Menurut Martha E.
Rogers”, sesuai dengan waktu yang diberikan. Kami menyadari atas kesulitan yang kami
hadapi dalam mengerjakan makalah tersebut. Kesulitan yang kami hadapi dapat kami atasi
dengan adanya kerjasama yang baik antar anggota kelompok. Serta kesadaran kami akan
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat, kami
juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka kami
memohon kritik dan saran pembaca sehingga kedepannya kami dapat lebih baik dalam
membuat makalah. Demikian, kami mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan,
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Teori adalah salah satu pandangan yang sistematis terhadap suatu gejala atau
fenomena yang ada dengan menentukan hubungan spesifik terhadap konsep yang digunakan
dalah suatu pandangan atau pedoman yang diterapkan dalam keperawatan baik untuk
keperawatan membuat perawat melihat situasi klien secara perspektif, sebua cara
untuk mengolah data dan sebuah metode untuk menganalisis dan menginterpretasi
penyait dan klien yang cacat melalui “ Ilmu Kemanusiaan Keperawatan” (Rogers
1970 & 1990). Menurut Marta Rogers (1970) menganggap individu sebagai energi
lingkungan yang berada dalam jagat raya. Individu secara keseluruhan berinteraksi
secara terus menerus dengan lingkungan mempunyai integritas pribadi dan karakter
memperkokoh teori keperawatan. Teori keperawatan yang disusun secara jelas dapat
kerja dan memberikan kerangka kerja perawat dalam melaukan asuhan keperawatan.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Martha Elizabeth Rogers lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau
tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1936.
Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari
George Peabody Collage di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mendapat
Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan
keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali
Beliau di tetapkan menjad iKepala Bagian Keperawatan di New York University pada
tahun 1954. Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Profesor dan Kepala Bagian
Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalampelayanan.Pada tahun 1979 beliau
pensiun dengan hormatdengan memakai gelar Profesornya dan terus aktif mengembangkan
dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994. Dalam teorinya, Martha
Rogers (1970), mempertimbang kan manusia (kesatuanmanusia) sebagai sumber energy yang
utuh memiliki integritas diri dan menunjukan karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan
dari beberapa bagian (Roders 1970). Manusia yang utuh merupakan “Empatsum berdimensi
energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukan
kesatuan dan yang tidakdapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer Toey,
1994). Keempat dimensi yang digunakan oleh Martha E. Rogers sumber energy, keterbukaan,
memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis
Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubunganny
prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers
dalamaktifitasnyamengedepankanaplikasiketerampilan,danteknologi.
Aktivitaskeperawatanmeliputipengkajian, intervensi,
danpelayananrehabilitatifsenantiasaberdasarpadakonseppemahamanmanusiaatauindividuseut
uhnya.
Dalam teori Martha E. Rogers yaitu Unitary Human Being, beliau mengemukakan
bahwa manusia merupakan individu holostik yaitu individu yang saling bertimbal balik
dengan individu lain dan lingkungan sekitarnya. Dalam teori tersebut juga menyangkut 4
keperawatan merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam memberikan perawatan harus dapat menyesuaikan dengan keempat konsep tersebut,
yaitu situasi dan kondisi individu yang dirawat serta keadaan lingkungan disekitarnya. Dasar
dari teori Martha E. Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta
Teori ini berfokus pada proes kehidupan manusia secara utuh. Sesuai dengan arti dari
keperawatan sendiri yaitu ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam
dan perkembangan manusia secara langsung (Tomey & Alligood, 1998) Teori ini juga
menyatakan bahwa proses kehidupan manusia yang terdiri dari lahan energi, sistem terbuka,
pola dan pandimensional. Tujuan dari teori ini untuk memahami perubahan manusia serta
potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kehidupan manusia yang lebih baik.Martha E.
Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang
manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan
selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat
diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut
merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan,
emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi
negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku
yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu
Rogers dalam McEwen & Wills, 2011, mengemukakan beberapa asumsi yang terdiri dari
1. Unifield whole is greater and different than the sum of part.Manusia adalah system yang
utuh yaitu merupakan keseluruhan dari proses yang utuh dari dirinya dan antara satu dan
energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai
faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
semua hal.
3. Unidirectionality: life process does not reverse nor repeat. Bahwa proses kehidupan
manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang
waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau
4. Pattern and organization identify the human field. Pola dan organisasi mengidentifikasi
5. Human beings have abstraction, imagery, language, and thought, sensation and emotion.
sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu
Lima asumsi diatas, definisi, dan Prinsip-prinsip hemodinamik merupakan inti teori
a. Energy Fields (Bidang Energi). Bidang Energi merupakan satuan dasar kehidupan dan
non kehidupan, seperti energi manusia dan energi lingkungan. Bangunan ini bersifat tak
terbatas terdiri dari mahluk hidup dan lingkungannya. Kedua komponen ini tidak dapat
energi bersifat tak terbatas dan terbuka, menyatu antara satu dengan yang lainnya.
c. Pattern (Pola). Sifat pola berubah secara kontinyu dan inovatif, unik dan menyatu dengan
bangunan lingkungannya sendiri. Pola yang konstan dan tidak berubah bisa menjadi
dimensi energi yang diidentifikasi oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang
atribut, atau mengenai ruang tanpa batas. Menurut Martha E. Roger ilmu tentang
kemukakannya. Konsep ini menganggap bahwa bangunan energi bersifat tak terbatas dan
1. Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human Being, yaitu manusia
sebagai unit. Dia mengartikan bahwa tidak ada ilmu lain yang mempelajari manusia secara
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan adalah ilmu pengetahuan
humanistik yang didedikasikan untuk menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki
kesehatan, mencegah penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan
cacat. Praktek professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif, eksis untuk melayani
orang, hal tersebut berakar dalam keputusan intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan
2. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan oleh budaya atau
pola perilaku yang nilainya tinggi dan rendah. Rogers memandang konsep sehat-sakit sebagai
suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam proses yang mendasar
3. Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat direduksi yang diidentifikasi
dengan pola dan manifestasi karakteristik yang spesifik. Lingkungan mencakup segala
sesuatu yang berada diluar yang diberikan oleh bangunan manusia. (Meleis 2007)
4. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda-
beda. Proses kehidupan manusia dinamis selalu berinteraksi dengan lingkungan, saling
mempengaruhi dan dipengaruhi atau sebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan
manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secara kreatif dalam perubahan. (Meleis,
2007).
E. Aplikasi Teori Keperawatan Martha E. Rogers
mengarahkan pola dari bidang manusia dan lingkungan untuk realisasi maksimum kesehatan
(Rogers, 1992).
perawat dan melibatkan perawat dan klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu atau
seseorang di luar individu adalah bagian dari lingkungan, maka perawat akan menjadi bagian
mempertahankan diperlukan jika klien berusaha mencapai potensi maksimal dengan cara
Keterlibatan ini dalam proses keperawatan oleh perawat menunjukkan kepedulian terhadap
semua orang bukan dari satu aspek, satu masalah, atau segmen terbatas pemenuhan
kebutuhan. Dalam tahap keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan lingkungan
dikumpulkan. Karena keterbatasan kita dalam mengukur dan alat pengumpulan data,
informasi yang dikumpulkan sesering mungkin dari suatu pemisahan diri atau bagian lainnya.
Namun, untuk melaksanakan pedoman, analisis data harus dalam keadaan yang
mencerminkan prinsip resonancy. Seri terakhir dari pertanyaan akan dipengaruhi oleh prinsip
helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan ditambahkan beberapa pertanyaan
untuk prinsip helicy sebagai pertimbangan. Harus diingat bahwa tanggapan klien merupakan
cerminan suatu titik tertentu dalam ruang-waktu. Akibatnya, pola yang diidentifikasi ini tidak
statis tetapi terus berubah, mencerminkan perubahan waktu dan menambahkan pengalaman
masa lalu. Bukan berarti pertanyaan-pertanyaan ini memuat semua, tetapi menggunakan
mereka sebagai referensi akan membantu memberikan perawat dengan melihat klien
seutuhnya. Ini akan mengidentifikasi perbedaan individu dan pola pertukaran bagian-bagian
secara berurutan dalam proses kehidupan. Penilaian keperawatan adalah penilaian dari
seluruh keadaan manusia dan bukan penilaian yang hanya berdasarkan fisik atau status
mental. Ini merupakan penilaian potensi sehat dan sehat secara mandiri dan bukan penilaian
dari suatu penyakit atau proses penyakit. Hasilnya ialah bahwa kemandirian memiliki
Kesimpulannya adalah diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan, dan
dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengetahui pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan yang mencakup
keperawatan berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon memiliki potensi yang lebih
yang lebih tentang keutuhan individu. Mengingat bersifat statis dan kehilangan tradisi
sepanjang diagnosa, sehingga penggunaannya dalam sistem abstrak dinamis bahkan mungkin
tidak tepat (Smith, 1988). Dengan membuat diagnosis keperawatan, mengarahkan perawat
memberikan asuhan keperawatan. Fokus pada perkembanagn yang membutuhkan
yang satu ini akan terkait dengan perubahan simultan lainnya. Karena integrasi individu
dengan lingkungan, masalah kesehatan tidak dapat dipisahkan dari penyakit sosial di dunia.
Oleh karena itu, masalah ini tidak bisa ditangani dengan efektif dengan cara yang umumnya
diterima secara umum, transisi, tindakan penyakit berorientasi (Rogers, 1992). Dibutuhkan
atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan
tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke tingkat
yang lebih tinggi lebih beragam eksistensi. Program keperawatan di bidang helicy
mendukung atau memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan
partisipasi dan aktif dari klien dalam asuhan keperawatannya. Kesehatan tidak hanya tercapai
untuk memahami prinsip-prinsipnya. Meskipun asumsi dasar yang diberikan dan prinsip-
prinsip yang ditetapkan, sistem tetap abstrak. Persyaratan belum cukup untuk
pengoperasian konsep serta membawa keabstrakan konsep dan hubungan ke tingkat empiris
untuk pengujian yang mengganggu banyak ilmuwan perawat (Kim, 1986). Definisi
operasional diperlukan untuk pengembangan hipotesis bahwa tes konsep teoritis dan untuk
pemilihan instrumen yang memadai akan mengukur konsep-konsep yang terlibat (Hardy,
1974).
Pada tahap dalam perkembangan ilmu keperawatan, instrumen yang cukup akan
menilai manusia dalam totalitas mereka tidak ada. Tanpa instrumen tersebut, kemampuan
menggunakan atau menguji sistem abstrak sepenuhnya adalah hampir tidak mungkin.
Selanjutnya, ketidakmampuan untuk cukup menggunakan atau menguji sistem yang membuat
B.1995:241)
Dalam tahap pengkajian keperawatan, semua fakta dan opini tentang klien dan
berikutnya akan mencerminkan prinsip resonancy, dan tahap akhir dari pertanyaan akan
dipengaruhi oleh prinsip helicy. Untuk mencerminkan pola gagasan, terkadang akan
Kesimpulan ini merupakan diagnosis keperawatan, langkah kedua dalam proses keperawatan,
interaksi, dan variasi proses kehidupan terlihat dengan jelas. Diagnosis keperawatan
bertujuan untuk mengetahui pola pertukaran bagian-bagian tersebut dalam proses kehidupan
atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh manusia. karena proses kehidupan
tingkat mantan keberadaan, melainkan, perawat membantu individu bergerak maju ke tingkat
yang lebih tinggi lebih beragam eksistensi. Program keperawatan di bidang helicy
mendukung atau memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk melakukan ini membutuhkan
partisipasi aktif dari klien, kesehatan tidak dapat tercapai dengan mempromosikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Secaraumum, pembacadiharapkanmampumenelaahdanmempelajarisetiapkonsepdan
norma, danbudaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://galih-priambodo.blogspot.com/2013/02/teori-keperawatan-martha-elizabeth-
roger_7058.html
https://www.kompasiana.com/sriyulian -r