Disusun Oleh :
Kelompok 5
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnyakepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu tanpa ada halangansedikitpun.Tujuan kami membuat makalah ini
sebagai tambahan referensi bagi para mahasiswa yang membutuhkan ilmu tambahan
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada orang tua yang telah memberikan dukungan bagi kami. Serta tak lupa
teman-teman yang ikut bekerja sama menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa penulisan tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan para mahasiswa-mahasiswi
serta para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Karena kesalahan adalah milik
semua orang dankesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga makalah ini dapat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi perawat dewasa ini sangat diminati karena bidang pelayanan kesehatan
berkompeten di bidang pelayanan kesehatan. Perawat termasuk posisi vital dalam dunia
perawat, perawat dituntut memahami dan menerapkan kode etik keperawatan serta
hukum kesehatan yang mengatur relasinya baik terhadap dirinya sendiri maupun
terhadap dokter, tenaga medis yang lain, pasien/klien, dan masyarakat secara
sangatlah mulia sehingga dalam menjalankan tugasnya, perawat tidak bisa dilepaskan
dari kode etik keperawatan dan hukum kesehatan di manapun perawat itu berada dan
bekerja.
Seiring dengan kemajuan zaman, ilmu teknologi, dan informasi yang semakin
canggih. Membuat masyarakat menjadi lebih kritis. Perkembangan ilmu dan teknologi
kesehatan yang semakin maju membuat derajat kesehatan masyarakat menjadi tinggi.
Ketika masyarakat merasa tidak puas dengan pelayanan atau apabila seorang petugas
tersebut, menjadi hal yang perlu diperhatikan dan didukung pemahaman petugas
kesehatan mengenai kode etik dan hukum kesehatan, dasar kewenangan, dan aspek
legal dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu dibutuhkan suatu pedoman yang baik dan
benar-benar terpercaya tentang sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh seorang
petugas kesehatan, pedoman tersebut adalah kode etik dan hukum kesehatan.
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Nilai merupakan suatu keyakinan personal mengenai harga atas suatu idetingkah
laku, kebiasaan atau objek yang menyususn suatu dasar standar yang mempengaruhi
tingkah laku. Nilai-nilai berhubungan satu sama lain serta membentuk sistem nilai.
Pemahaman sistem nilai akan memahami perawat bertindak secaraprofesional.
Hans Jonas, nilai adalah sesuatu yg ditujukan dengan jawaban “ya” atau dengan
Kozier, nilai adalah kebebasan pilihan dan kepercayaan atauperilaku yg sangat
berharga bagi seseorang, objek, ide atau kegiatan.
Nilai dalam keperawatan mencakup penghargaan akan apa yang penting dan
baik untuk profesi dan keperawatan begitu pula baik untuk pasien sendiri (Rich and
secara konsisten dengan nilai personal manusia dan nilai dari profesi (ANA, 2001).
bahwa perawat harus mengahargai martabat, nilai, budaya dan kepercayaan pasien dan
etik. Rich dan Butts menjelaskan ketika perawat dipaksa dan ditekan untuk melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai mereka, nilai dari seorang perawat harus dapat
memandu penalaran moral dan aksi perawat bahkan ketika orang lain menantang
kepercayaan perawat (Rich and Butts, 2010). Dari sini jelas bahwa etika atau perilaku
etik yang digunakan perawat dalam praktek profesinya tidak lepas dari nilai-nilai
keperawatan sendiri sebagai dasar, sebagai panduan yang memberikan pencerahan dan
Nilai adalah cikal bakal daripada etika keperawtan itu sendiri. Pullman
mengatakan bahwa ada dua konsep dari martabat manusia. Yang pertama adalah
martabat dasar (basic dignity), dan kedua adalah martabat personal (personal dignity).
Memahami konsep martabat individu yang menjadi bagian utama dan penting dari diri
seseorang dan pasien lainnya merupakan nilai sendiri yang mana menjadi dasar bagi
perawat dalam melakukan penalaran moral (Pullman, 1999). Penalaran moral yang
menjadi dasar perilaku etik seorang perawat dijelaskan pullman diatas harus menghargai
dan memahami martabat dari individu. Nilai yang profesional adalah bagian didalam
Norma adalah suatu tolok ukur untuk menilai sesuatu. Norma terbagi menjadi
dua yaitu :
1. Norma umum, menyangkut tingkah laku manusia sebagai keseluruhan. Norma umum
Norma kesopanan atau etiket, hanya menjadi tolok ukur untuk menentukan
Norma hukum
Norma moral, norma moral bisa bersifat positif atau negatif. Positif tampak
Hak-hak Pasien
Ada beberapa hak dan kewajiban pasien yang tercantum dalam UU No. 29/2004 tentang
Nomor 23 tahun 1992 tanggal 17 September 1992 tentang kesehatan, yang isinya :
“Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang
optimal”.
Hak-hak pasien :
kedokteran.
Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya dan tindakan medis
Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik dan buruk
dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang perilaku, karakter dan
motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang. Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku
benar atau salah, kebijakan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.
Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral dalam situasi nyata
dan brfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dalam
kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang
menggunakan istilah etik untuk menggambarkan rtika suatu profesi dalam hubungannya
Etiket atau datat merupakan suatu yang dikenal, diketahui, diulang serta menjadi
suatu kebiasaan di dalam suatu masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bantuk
perbuatan yang nyata. Secara umum, termonologi etik dan moral adalah sama. Etik
memiliki terminologi yang berbeda dengan moral bila istilah etik mengarahkan
orang atau kelompok tertentu. Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu
pola atau cara hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang
Menurut Dian Ibung, moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam lingkungan
sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Selain itu, Maria Assumpta menambahkan
bahwa moral merupakan aturan-aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku
manusia (human behavior) sebagai manusia. Moral berkaitan dengan nilai dalam
menghilangkan moral, etika, dan nilai-nilai dengan tujuan sebagai rasa menghormati,
menghargai, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik. Moral merupakan hal yang
mutalak dimiliki oleh setiap orang. Orang yang tidak memiliki moral dan terbiasa
dengan kehidupan yang buruk atau negatif disebut amoral. Moral merupakan bagian
Moral dan etika selalu berhubungan dengan pekerjaan atau profesi seseorang.
Salah satunya adalah keperawatan. Keperawatan adalah sebuah profesi yang berfungsi
Dalam praktik keperawatan terdapat konsep moral yang berfungsi sebagai pedoman
pasiennya. Selain itu, komunikasi menjadi hal yang penting dalam keperawatan
Advokasi
Advokasi merupakan upaya untuk melindungi hak-hak manusia yang tidak mampu
dengan pasien. Selain itu, seorang perawat sebagai advokat juga dapat membantu
pasien dalam memilih atau menentukan keputusannya sendiri. Seorang perawat juga
Akuntabilitas
Konsep moral dalam praktik komunikasi keperawatan merujuk pada peraturan yang
teman seprofesinya.
Loyalitas
dengan profesi yang dijalani oleh perawat itu sendiri. Loyalitas adalah upaya
Loyalitas juga berfungsi sebagai rasa simpati dan solidaritas terhadap pasien dan
teman sejawat.
Tanggungjawab
kualitas obat yang baik agar kesehatan pasien segera meningkat, dan lainnya.
Kerahasiaan
merupakan konsep moral dalam praktik komunikasi perawat. Tugas seorang perawat
dalam hal ini adalah merahasiakan informasi pasien yang bersifat pribadi maupun
informasi dari dokter yang harus dirahasiakan berdasarkan perintah dari pihak
keluarga pasien. Informasi tersebut boleh saja disebarkan ke pihak yang telah
ditentukan tetapi atas ijin pihak pasien. Seorang perawat harus dapat menghargai
Kejujuran
Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan nilai-nilai moral yang telah
ditetapkan. Tidak hanya seorang perawat yang memiliki kejujuran, tetapi seluruh
staff dalam rumah sakit tersebut. Tujuan dari kejujuran adalah untuk memberikan
informasi yang akurat, komprehensif, dan objektif. Selain itu, kejujuran menjadi
Keadilan
Setiap orang ingin diperlakukan dengan adil, begitu pula pasien-pasien yang
Keadilan menjadi hal yang penting dimiliki oleh seorang perawat dalam
Kemurahan hati
Tidak merugikan
Konsep moral ini mencegah adanya kebohongan yang dilakukan pihak rumah sakit
terhadap pasien. Tidak merugikan berarti tidak membuat kesalahan yang merugikan
pasien seperti salah memberikan obat atau mal praktik yang menyebabkan cacat
Altruisme
dengan rasa simpati dan empati terhadap pasien. Seorang perawat dalam hal ini akan
merawat pasiennya.
Prinsip-prinsip moral memang harus dijadikan landasan oleh perawat ketika akan
bertentangan dengan prinsip moral sehingga tidak memungkinkan perawat untuk tetap
melaksanakan semua prinsip moral dengan baik dan lengkap. Oleh karena itu,
memperbolehkan perawat untuk tidak melakukan prinsip moral. Salah satu contoh
kasusnya adalah ketika perawat mengalami dilema moral, dimana ada dua atau lebih
prinsip moral yang bertentangan. Pada kejadian seperti itu, biasanya keputusan yang
paling menguntungkan tergantung pada keadaan. Ketika dilema moral terjadi, perawat
harus membuat pilihan antara dua alternatif yang keduanya tidak memuaskan.
Keputusan yang diambil oleh perawat juga tidak menutup kemungkinan adanya prinsip
moral yang "dikorbankan" atau tidak dilaksanakan demi tercapainya prinsip moral yang
lain yang dianggap lebih menguntungkan bagi klien (DeLaune & Ladner, 2011).
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ‘’’kebiasaan” model perilaku atau standart yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan
sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku. Menurut kamus Webster,
etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik apa yang buruk secara
moral. Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik dan
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu, etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan
kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan
yang mempunyai prinsip yang benar atau dan salah serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral. Menyimpang dari kode etika berarti tidak memiliki
keputusan benar atau tidaknya suatu perbuatan karna tidak ada undang-undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan, etika berbagai profesi digariskan
dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap
menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan
Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina
profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan
konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai
kepercayaan serta nilai individu. Contoh benarkah dipandang dari segi etis, hak asasi,
hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti membawa kematian.
organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek
manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan
mengharagai, mengamalkan dan mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang
keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan pada klien, keluarga
Pelayanan pada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar
kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain. Keperawatan adalah
pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat.
Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal
yang diperlukan, dan hal yang menguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena
itu manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman
Tidak mudah untuk menjelaskan apa itu suatu nilai. Setidaknya-tidaknya dapat
dikatakan bahwa niali merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kiti cari,
baik. Menurut perkataan bagu fisuf dari jeman- america, hans jonas, nialai adalah the
sesuau yang kita iakan atau kita aminkan . iya selalu mempunyai konotasi positif.
suatu tema filosofis yang berumur agak muda. Salah satu cara yang sering digunakan
berperan dalam suasana apresiasi atau penilaian dan akibatnya akan dinilai secara
2. Nilai moral
Yang dibicarakan tentang nilai pada umumnya tentu berlaku juga untuk nilai
moral. Tapi apakah kshususan suatu njiali moral? Apakah yang mengakbiatkan suatu
nilai menjadi nilai moral? Nilai moral tidak merupkan suatu kategori nlai tersendiri di
samping kategori- kategori nilai yang lain. Nilai moral tidak terpisah dari nilai nilai
jenis lainnya. Setiap nilai dapat memproleh suatu “bobot moral”, bila dikutsekertakan
dalam tingkah laku moral. Ke jujuran, misalnya, merupaka suatu nilai moral, tapi
kejujuran itu sendiri” kosong bila tidak diterpkan pada niulai lain, seperti umpamya
nilai ekonomis. Kesetian merupakan suatu nilai moral yang lain, tapi harus diterapkan
pada niali manusiawi lebih umumnisalnya cinta anatara sumai istri. Walaupun nilai
moral biasanya menumpang pada nilai nilai lainya, namun ia tampak sebagai suatu nilai
baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi, hal itu ingin kami perlihatkan dengan
penpejarai ciri ciri nilai moral. Nilai moral mempunyai ciri ciri berikut ini.
Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Tapi hal yang sama dapat dikatakan
juga tentnag nilai nilai lain. Yang khusus menanai nilai moral ialah bahwa nilai ini
berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai nilai moral
jawab.
Semua nilai untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu mengandung semacam
undangan daatu himbauan. Nilai estetis, misalnya, seolah olah “minta” supaya
diwujudkan dalam bentuk lukisan, komposisi musik, atau cara lain. Dan kalau bsudah
jadi , lukisan “minta” unruk dipamerkan dan musik “minta” untuk diperdengarkan. Tapi
nilai nilai moral tuntutabn ini lebih mendesak dan lebih serius. Mewujudkan nilai nilai
moral merupaka “imbauan” dari hati nurani. Salah satu ciri khas nilai moral adalah
bahwa hanya nilai ini menimbulkan “suara” dari hati nurani yang menuduh kita bila
meremehkan atau menentnag nilai nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilai
nilai moral.
Kewajiban
Berhubungan earat dengan ciri tadi adalah ciri berikutkan.baha nilai nilai moral
mewajibkann kita secatra absolut dan dengan tidak bisa ditwar tawar. Nilaio nilai lain
sepatutnya diwujudkan atau seyogyanya diakui. Nilai estetis, umpamya . orang yang
berpendidikan dan berbudaya dan mengakui serta minikmati nilai estetis yang terwujud
dalam sebuah lukisan yang bermutui tinggi. Tapi orang bersikap acuh tak acuh terhadap
lukisan itu tidak bisa diprmasalahkan. Nilai estetis tidak dengak mutlak harus diterima.
Bersifat formal
Disini kami kembali pada awal uraian tentang nilai moral ini. Nilai moral tidak
merupakan suatu jenis nilai yang bisa ditemptkan begitu saja disampingh jenis jenis
nilai lainnya. Biarpun nilai nlai moral merupakan nilai nilai tertinggi yang harus
Nursing advocacy
Perawat sebagai advocacy yaitu sebagai penghubung antara klien-tim kesehatan lain
dalam rangka pemenuhan kebutuhan klien. Membala kepentingan klien dan membantu
klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan tim kesehatan.
Advocacy adalah mendukung pasien, biacara melewati individu pasien, dan menengahi
bila perlu. Advocacy ini bagian dari perawatan perawat dan bagian dari kedekatan dan
kepercayaan antara perawat dan pasien yang memberi perawatan sebuah tempat yang
Model ini menekankan kepada perawat untuk melindungi hak klien agar tidak ada
tindakan tenaga kesehatan yang akan merugikan pasien selama di rawat. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara menginformasikan kepada pasien tentang semua hak
Model ini menekankan pada perawat untuk menyerahkan segala keputusan tentang
perawatan yang akan dijalankan oleh pasien pada pasien itu sendiri, sesuai dengan
pasien mengeksplorasi keuntungan dan kerugian dari semua alternatif pilihan atau
keputusan.
Model ini menekankan pada perawat untuk menghargai pasaien sebagai manusia
yang unik, perawat harus menyadari bahwa sebagai manusia yang unik, pasien
mempunyai semua yang terbaik bagi pasien sesuai dengan kebutuhannya saat
itu.
bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
Contoh: Memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan
sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan
Contoh: perawat memberi informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu perawat juga melindungi
hak-hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau
klien.
memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan berguna bagi
kesehatan lain.
Paien adalah makhluk holistik dan otonom yang mempunyai hak untuk menentukan
harus memiliki nilai-nilai dasar di atas, perawat harus memiliki sikap yang baik agar
perannya sebagai advocat pasien lebih efektif. Bersikap efektif berarti mampu
memandang maslah pasien dari sudut pandang yang positif, aseftif meliputi
Mengakui bahwa hak-hak dan kepentingan pasien dan keluarga lebih utama
walaupun ada konflik dengan tenaga kesehatan yang lain. Sadar bahwa konflik
dapat terjadi sehingga membutuhkan konsultasi atau negosiasi antara perawat dan
bagian administrasi atau antara perawat dan dokter, dapat bekerjasama dengan
dan keluarga dalam mengambil keputusan saat berperan sebagai advocat bagi
pasien, perawat perlu meninjau kembali tujuan peran tersebut untuk menentukan
hasil yang diharapkan bagi pasien. Menjamin bahwa pasien keluarga dan tenaga
ksehatan lain adalah partner dalam parawatan pasien. Pasien bukanlah objek tetapi
Perawat perlu untuk memberikan alternatif pilihan pada pasien dan tetap memberi
Saat ada di rumah sakit, pasien memiliki banyak keterbatasan dalam melakukan
berbagai hal. Perawat berperan sebagai advocat untuk membantu dan memenuhi
Saat pasien memasuki lingkungan rumah sakit, pasien akan merasa asing dengan
dengan lingkungan rumah sakit sehingga pasien dapat beradaptasi dengan baik.
Dalam memberi asuhan keperawatan harus sesuai dengan ptotap sehingga pelayanan
lebih maksimal hasilnya. Mendukung pasien dalam perawatan sebagai advocat bagi
Perawat akan membantu pasien melewati rasa tidak nyaman dengan mendampinginya
dan bila perlu bertindak atas nama pasien menganjurkan dokter untuk memberikan obat
penghilang nyeri.
6) Menghargai pasien.
Saat perawat berperan sebagai advocat bagi pasien, perawat akan lebih mengerti dan
Perawat berperan melindungi hak-hak pasien sehingga pasien terhindar dari tindakan-
harapan-harapannya.
pilihan lainnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
organisasi profesi, hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan
karena bentuk kode etik yang ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap
B. Saran
mengetahui dengan pasti segala bentuk etika maupun isu etik keperawatan; dan makalah ini
merupakan salah satu bagian pembelajaran yang sesuai. Aplikasi dalam praktek klinis bagi
perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai kesehatan pada posisinya. Manfaat nilai
dalam bidang keperawatan salah satunya menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku
dan menjalin hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.
DAFTAR PUSTAKA