Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS MATAKULIAH KDK 1

“ISU-ISU ETIK DALAM KEPERAWATAN”

DOSEN PENGAMPU:

DEWI KARTIKA WULANDARI S.KEP,.NS

OLEH :
RIKE DWI PANDANI (1614201110108)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas hikmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang saya miliki. Saya sangat beraharp makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai isu-isu etik dalam keperawatan. Dan
semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi yang membacanya. Sebelumnyaa ssaya
minta maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik
dan sarannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang............................................................................................

1.2. Tujuan penulisan.......................................................................................

1.3 Manfaat Penulisan......................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian etika..........................................................................................

2.2 Isu etik keperawatan...................................................................................

2.3 Tipe-tipe etik...............................................................................................

2.4 Kode etik dan prinsip etika keperawatan di Indonesia

2.5 Penanganan masalah isu-isu dalam keperawatan........................................

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................

3.2 Saran.............................................................................................................

3.3 Daftar pustaka...............................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap
klien, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar profesi yang telah di
tetapkan. Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang di maksud adalah bentuk implementasi
keperawatan yang di tujukan kepada pasien/klien baik kepada individu, keluarga dan
masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan guna untuk
mempertahankan dan memilihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lain
upaya praktek keperawatan ini berupa promotiv, preventif, kuratif dan rehabilitasi.

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan
manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hdupnya sehari-hari. Salah satu yang mengatur hubungan
antara perawat pasien adalah etika. Oleh karena itu profesi keperawatan harus harus
mempunyai standar profesi dan aturan lain yang didasari oleh ilmu pengetahuan yang
dimilikinya, guna memberi perlindungan kepada masyarakat yanng membutuhkan. Dengan
adanya standar praktek keperawatan ini dapat di lihat apakah seorang perawat melakukan
malpraktek ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan yang lainnya baik itu yang
berkaitan dengan etika ataupun pelanggaran terkait dengan masalah hukum.

Dalam etika keperawatan ada 3 masalah dbidang kesehatan yang berkaitan dengan hukum
yang aktual dan biasanya sering dibicarakan dan dapat di golongkan ke dalam masalah klasik
bidang kedokteran yaitu transplantasi organ, eutanasia, dan abortus.

Transplantasi organ atau donor organ adalah pemindahan organ tubuh manusia yang masih
memiliki daya hidup dan sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak
berfungsi dengan baik apabila di obati dengan teknik dan cara biasa, bahkan harapan hidup
penderita hampir tidak ada lagi. Organ tubuh yang biasanya di donor adalah ginjal, jantung,
dan lain-lain.
Euthanasia sudah ada sejak kalangan kesehatan menghadapi penyakit yangtak tersembuhkan,
sementara pasien sudah dalam keadaan merana dan sekarat. Dalam situasi demikian tidak
jarang pasien memohon agar di bebaskan dari penderitaan ini dan tidak ingin di perpanjang
hidupnya lagi atau di lain keadaan pada pasien yang sudah tidak sadr, keluarga orang sakit
yang tidak tega melihat pasien yang penuh penderitaan menjelang ajalnya dan minta kepada
dokter untuk tidak meneruskan pengobatan atau bila perlu memberikan obat untuk
mempercepat kematiannya.

Aborsi merupakan masalah kesehatan masyarakat karena memberikan dampak pada


kesakitan dan kematian ibu. Diketahui penyebab utama kematian seorang ibu hamil dan
melahirkan adalah pendarahan, infeksi dan eklampsia. Hal itu biasanya terjadi karena hingga
saat ini aborsi masih merupakan masalah konterversional di masyarakat.

1.2 Tujuan Penulisan

Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengetahui apa saja yang
menjadi isu-isu yang terjadi dalam praktik keperawatan dan lebih mengetahui tentang
transplantasi organ

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan di sini untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam hal


menyusun suatu laporan dan menambah wawasan tentang isu-isu etik keperawatan, serta
bagaimana cara melakukan praktik yang baik dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang
dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral. (Nila Ismani,,2001).

Etika atau athics berasal dari kata yunani yaitu etos yang artinya adat, kebiasaan, perilaku,
atau karakter. Sedangkan menurut kamus webster, etik adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut
aturan – aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu baik dan
benar serta kewajiban dan tanggung jawab.

Etik mempunyai arti dalam peggunaan umum. Pertama,etik mengacu pada metode
penyelidikan yang membantu orang memahami moralitas perilaku manusia; yaitu etik adalah
studi moralitas. Ketika digunakan dalam acara ini, etik mengacu pada praktek, keyakinan,
dan standar perilaku kelompok tertentu seperti kode etik kedokteran dan kode etik
keperawatan. Etika yang bersumber dari martabat dan hak manusia yang memiliki sikap
menerima dan kepercayaan dari profesi.

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman perilaku
dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang
perawat Indonesia dalam menjalankan tugasnya atau sebagai pedoman bagi perawat agar
selalu berpegang teguh pada kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di hindarkan
atau di cegah.

Moral istilah berasal dari bahasa latin yang berarti adat dan kebiasaan. Pengertian moral
adalah perilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang merupakan “ standar perilaku “ dan
nilai-nilai yang harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat di mana ia
tinggal.
Etiket atau adat merupakan sesuatu yang di kenal, diketahui, diulang, serta menjadi suatu
kebiasaan di dalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan yang
nyata.

2.2 Isu Etika Keperawatan

Bebarapa isu etika keperawatan yang di antaranya :

A. Isu-isu etika biomedis meyangkut persepsi dan perilaku profesional dan instutisional
terhadap hidup dan kesehatan manusia dari sejak sebelum kelahiran, pada saat sejak lahir,
selama pertumbuhan, jika terjadi penyakit atau cidera, menjadi tua, sampai saat-saat
menjelang akhir hidup, kematian dan malah beberapa waktu setelah itu. Etika biomedis
dallam arti ini di definisikan oleh Intenational association of bioethics sebagi berikut, bioetika
adalah studi tetang isu-isu etis sosial, hukum, dan isu-isu lain yang ttimbul dalam pelayanan
kesehatan dan ilmu-ilmu biologi.

Pengertian isu etika biomedis juga masih perlu dipilih lagi dalam isu-isu etika medis
tradisional yang sudah di kenal sejak ribuan tahun, dan lebih banyak menyangkut hubungan
indiviual dalam interaksi terapeutik antara dokter dan pasien. Kemungkinan adanya masalah
etika medis yang dalam pelayanan di rumah sakit sekarang oleh masyarakat dan media masa
ditunding sebagai malpraktek.

B. Isu-isu Bioetika adalah kegiatan rekayasa genetik, teknologi, dan transplantasi organn ,
penggantian kelamin, euthanasia, isu-isu pada akhir hidup, kloning terapeutik dan kloning
repraduktif. Sesuai dengan definisi di atas tentang bioetika oleh International Assoclation of
Biothics, kegiatan-kegiatan di atas dalam pelayanankesehatan dan ilmu-ilmu biologi tidak
hanya menimbulkan isu-isu etika, tapi juga isu-isu sosial, hukum, ekonomi, kependudukan
lingkungan hidup, dan mungkin juga isu-isu di bidang lain.

Dengan demikian, identifikasi dan pemecahan masalah etika biomedis dalam arti tidak tidak
hanya terbatas pada kepedulian internal saja. Misalnya penanganan masalah etika medis
tradisional melainkan kepedulian dan bidang kajian banyak ahlimulti dan inter displiner
tentang masalah-masalah yang timbul karena perkembangan bidang biomedis pada skala
mikro dan makro, tentang dampaknya atas masyarakat luas dann sistem nilainya kini dan di
masa mendatang.
C. Isu-isu Etika medis, masalah etika medis tradisioanal dalam pelayanan medis dirumah
sakit kita lebih banyak di kaitkan dengan kemungkinan terjadinya malpraktek. Padahal, etika
di sini terutama di artikan kewajiban dan tanggung jawab institusional rumah sakit.
Kewajiban dan tanggung jawab itu dapat berdasar pada ketentuan hukum atau norma-norma
etika.

D. Isu-isu keperawatan pelaksanaan kolaborasi perawat dengan dokter, kalaborasi merupakan


istilah umum yang sering di gunakan untuk menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang
di lakukan pihak tertentu. Seperti yang di kemukakan National Joint Practice Commision
(1997) yang di kutip Slegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yag mampu
menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kalaborasi dalam kontek perawatan
kesehatan. Apapun bentuk dan tempatnya, kalaborasi meliputi efektifitas hubungan
kolaborasi yaitu suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada
seluruh kolaborator. Efektifitas hubungan kolaboasi profesional membutuhkan mutual respek
baik setuju atau ketidaksetujuan yang dicapai dalam interaksi tersebut. Parthnership
kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outocome yang lebih
baik bagi ppasien dalam mencapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup.

Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang


direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Adapun bentuk
dan tempatnya, kolaborasi meiputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan
perseptif kepada seluruh kolaborator. Kolaborasi merupakan proses kompleks yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan dan menjadi tanggung jawab bersama
untuk merawat pasien.

Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok profesional yang mempunyai


aturan yang jelas , tujuan umum yang berbeda. Pasien secara integral adalah anggota tim
yang penting. Partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan aka menambah kemungkinan
suatu rencana menjadi efektif. Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya
dapat di capai jika pasien sebagai pusat anggota tim.

Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat
memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek
profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagi penghubung penting antara pasien dan
pemberi pelayanan kesehatan.
Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnoosis, megobati dan mencegah penyakit. Pada
situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian obat dan
pembedahan.

Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam
mencapai tujuan. Elemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerja
sama, asertifitas, tanggung jawab, komunikasi , otonomi dan koordinasi.

2.3 Tipe-tipe etik

a. Bioetik

bioetik adalah cabang etik yang mengkaji amsalah etika dalam dunia kesehatan/medis
(pelayanan kesehatan,penelitian,kesehatan dll). Yangs ering disebut etika medis atau
etikablomedik. Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960’an karena pada saat itu
banyak bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/meningkatkan
kwalitas hidup manusia.

b. Clinical ethics/etik klinik

etik klinik merupakan bsgian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik
selama pemberian pelayanan pada klien.

c. Nursing ethics/etik keperawatan

bagian dari bioetik yang merupakan studi formal tentang isu etik dan dikembangkan dalam
tindakan keperawatan serta di analisis untuk mendapatkan keputusan etik.

1) Euthanasia

Secara etimologis, euthanasia dapat di artikan kematian yang baik atau mati dengan baik
tanpa penderitaan. Ada pula yang menyebutkan bahwa euthanasia merupakan praktek
pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang di anggap tidak menimbulkan
rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya di lakukan dengan cara
memberikan suntikan yang mematikan. Belanda salah satu Negara di Eropa yang maju dalam
pengetahuan hukum kesehatan mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang
dibuat oleh euthanasia study group dari KNMG (ikatan dokter Belanda), yaitu :
‘’Euthanasia adalah dengan senagaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpanjang hidup
seseorang pasien atau sengaja melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau
mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini di lakukan untuk kepentingan pasien itu sendiri.

Jenis-jenis euthanasia :

a. Euthanasia Pasif

adalah perbuatan menghentikan atau mencabut segala tudakan atau pengobatan yang sedang
berlangsung untuk mempertahankan hidup pasien. Tindakan pada euthanasia pasif ini di
lakukan secara sengaja dengan tidak lagi memberikan bantuan medis yang dapat
memperpanjang hidup pasien, seperti tidak memberikan alat-alat bantu hidup atau obat-
obatan penahan rasa sakit. Penyalahgunaa euthanasia pasif biasa dilakukan keluarga pasien
sendiri. Keluarga pasien bisa saja menghendaki kematian anggota keluarga mereka dengan
berbagai alasan. Misalnya mengurangi penderitaan pasien itu sendiri atau karena tidak
mampu membbayar biaya pengobatan.

b. Euthanasia Aktif atau Agresif

Euthanasia aktif atau euthanasi agresif adalah perbuatan yang dilakukan secara medik melalui
intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk mengakhiri hidup manusia. Dengan
kata lain euthanasia agresif adalah suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter
atau tenaga kesehatan lain untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup pasien.

c. dari sudut pemberian izin, euthanasia dapat dibedakan menjadi dua yaitu yang pertama :
euthanasia volunter yang berarti klien secara sukarela dan bebas untuk memilih meninggal
dunia.Yang kedua euthanasia involunter, di lakukan bukan atas dasar persetujuan klien dan
sering kali melanggar klien.

2). Aborsi

Adalah cara menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran di kenal dengan istilah
abortus yang berarti mengeluarkan hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma)
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Hal ini dapat di simpulkan bahwa abortus
adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberikan kesempatan untuk
bertumbuh.
Penyebab utama kematian seorang ibu hamil dn melahiran adalahh pendarahan, infeksi dan
eklampsia. Hal itu terjadi karena higga saat ini aborsi masih merupakan masalah
kontroversial di masyarakat. Di satu pihak aborsi di anggap ilegal dan di larang oleh agama
sehingga masyarakat cenderung menyembunyikan kejadian aborsi, di lain pihak aborsi terjadi
di masyarakat.

Jenis-jenis aborsi:

a. Aborsi spontan atau alamiah. Berlangsung tanpa tindakan apapun, kebanykan disebabkan
karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

b. Aborsi buatan atau sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28
minggu sebagai suatu akibat tindakan yang di sengaja dan di sadari oleh calon ibu maupun si
pelaksana aborsi.misalnya dengan bantuan obat aborsi.

c. Aborsi terapeutik atau medis adalah pengguguran kandungan buatan yang di lakukan atas
indikasi medis.

3). Transplantasi Organ

Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan organ manusia tertentu dari suatu
tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan
kondisi tertentu, namun tidak semua organ dapat ditransplantasikan. Transplantasi terbagi
menjadi dua yaitu transplantasi jaringan seperti pencangkokkan kornea mata dan transplantasi
organ seperti pencangkokkan ginjal, jantung, dan sebagainya. Transplantasi organ dan
jaringan tubuh manusia merupakan tindakan medik yng sangat bermanfaat bagi pasien
dengan gangguan fungsi organ tubuh yang berat. Ini adalah terapi pengganti (alternatif) yang
merupakan upaya terbaik untuk menolong penderita/pasien dengan kegagalan organnya,
karena hasilnya lebih memuaskan diibandingkan dengan pengobatan biasa atau dengan cara
terapi. Tindakan medik ini tidak dapat dilakukan begitu saja, karena masih harus
dipertimbangkan dari segi non medik , yaitu dari segi agama, hukum, budaya, etika, dan
moral.Banyak sekali kasus di mana tim kesehatan berhasil mencangkokkan organ terhadap
klien yang membutuhkan. Dalam kasus tumor ginjal, gagal ginjal, ginjal dari donor
ditranspantasikan kepada ginjal penerima. Akan tetapi tidak semua perawat terlibat dalam
tindakan transplantasi, perawat hanya berperan seperti merawat dan meningkatkan kesehatan
pemberi donor, membantu di kama operasi dan merawat klien setelah ooperasi
(Megan,1991).
Pelaksaan transplantasi di Indonesia di atur dalam PP No.18 tahun 1981, tentang bedah mayat
klimis dan bedah mayat anatomis/transplantasi alat atau jaringan tubuh yang masih
mempunyai daya hidup sehat. Tindakan transplantasi tidak menyalahi aturan semua agama
dan kepercayaan sepanjang penentuan saat mati dan penyelenggaraan jenazah terjamin dan
tidak terjadi penyaahgunaan (Est. Tanxil.1991)

Jenis-jenis transplantasi organ organ yaitu, sebagai berikut:

a. Autograf (Autotransplantasi ) yaitu, pemindahan suatu jaringan atau organ ke tempat lain
dalam tubuh orang itu sendiri. Mislnya operasi bibir sumbing, di mana jaringan atau organ
yang di ambil untuk menutup bagian yang sumbing di ambil dari jaringan tubuh pasien itu
sendiri.

b. Allograft ( Homotransplantasi ) yaitu, pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh
seseorang ke tubuh yang sama spesiesnya, yakni manusia dengan manusia.
Homotransplantasi yang sering terjadi dan tingkat keberhasilannya tinggi adalah transplantasi
ginjal dan korne mata.

c. Xenograft ( Heterotransplantasi ) yaitu, pemindahan dari tubuh yang satu ke tubuh yang
lain namun berbeda spesiesnya. Misalnya antara spesies manusia dan binatang. Yang sudah
terjadi contohnya adalah pencangkokan hati manusia dengan baboon (sejenis kera ) meskipun
tingkat keberhasilannya sangat kecil.

d. Isograft yaitu, transplantasi singenik yaitu pemindahan suatu jaringan atau organ dari tubuh
seseorang ke organ tubuh orang lain yang identik misalnya masih mempunyai hubungan
secara genetik.

4). Supporting Devicies

adalah perangkat tambahan atau pendukung. Jika ditinjau dari segi keperawatan, maka dapat
disimpulkan kalau supporting devicies itu adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam
dunia kesehatan pada perawat dalam melakukan praktik keperawatan seeperti :Cusa, meja
operasi, gunting, pisau operasi, bedah minor set, slang-slang pembius, drap, plastik steril
untuk menampung darah, retractor, penghangat darah cairan , lampu operasi dan lain-lain.

2.4 Kode etik dan prinsip etika keperawatan di Indonesia

- Perawat dan Klien


Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan kesukaan,
wrna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang di anut serta kedudukan
sosialnya.

- Perawat dan Praktek

Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi di bidang keperawatan melalui belajar


terus menerusdan perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi di
sertai dengan kejujuran profesionaldalam menrapkan pengetahuan serta keterampilan yang
dimiliki perawat tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien.

- Perawat dan Masyarakat

Perawat membangun tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakasai dan


mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

-Perawat dan Teman sejawat

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

- Perawat dan Profesi

Perawat mempunayi peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

Prinsip Etika dalam keperawatan

- Benefience
- Non maleficience
- Autonomy
- Justice
- Veracity
- Fidelity
2.5 Penanganan masalah isu-isu dalam keperawatan

- Pemecahan masalah dan proses pengambulan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan
analisis yang dapat di tingkatkan dalam praktek.

- Pemecahan masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang


difokuskan untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya.

- Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang efektif prediksi bahwa individu harus
memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya bimbingan
dan role mdel di lingkungan kerjanya.

- Untuk mencapai pelayanan yang efektif maka perawat, dokter dan tim pelayanan kesehatan
harus berkalaborasi satu dengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan
lebih berkuasa di atas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi profesional
yang berbeda sehingga ketika di gabungkan dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan
yang di harapkan.

- memecahkan struktur masalah yang sudah teridentifikasi kedalam komponen komponennya,


menganalisis komponen komponen itu sehingga ditemukan akar masalah. akar masalah
adalah penyebab paling dasar dari maslaah etika yang terjadi.

- melakukan anlisis lebih dalam tentang akar masalah yang sudah ditemukan (root cause
analysis), untuk menetapkan arah pemecahannya.

- menetapkan alternatif yang situasional terbaik untuk pemecahan masalah itu dan
mengevaluasi penerapan upaya ppemecahan yang sudah di laksanakan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan interaksi
antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara mempertahankan
hidup dengan kebebasan dalam menantukan kematian, upaya mejaga keselamatan klien yang
bertentangan dengan kebebasan menentukan nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak
ilmiah dalam mengatasi masalah klien. Dalam membuat keputusan tehadap masalah etik,
perawat di tuntut dapat mengambil keputusan yang menguntungkan pasien diri perawat dan
tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Transplantasi adalah pemindahan
suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ketempat lain pada tubuhnya
sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu. Euthanasia dapat di
golongkan menjadi beberapa macam, di tinjau dari berbagai sudut pandang sebagai berikut
euthanasia pasif, euthanasia aktif dan euthanasia non agresif. Dalam dunia kedokteran di
kenal 3 jenis aborsi yaitu aborsi spontan, aborsi buatan dan aborsi terapeutik.

B. Saran

Isu etik dalam keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa di dapatkan oleh calon
perawat sekalipun. Dengan mempelajari secara rinci, dan dengan mengetahui akibat yang
dapat di timbulkannya. Maka tidaklah bisa di katakan seorang perawat yang baik, apabila
masih melakukan tindakan di luar batas yang di perbolehkan.

Dengan adanya pembahasan mengenai isu etik seperti ini, kita akan di ingatkan betapa
kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu. Dan kita juga di ajarkan tentang bagaimana
menyikapi semuanya itu dalam praktik keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi
acuan, atau referensi dalam pengajaran mata kuliah etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Amir & Hanafiah, (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, edisi ketiga : Jakarta :
EGC.

Carol T,Carol L, Priscilla LM. 1997.Fundamental Of Nursing Care, Third Edition, by


Lippicot Philadelpina, New York.

Ismaini, N. 2001 . Etika Keperawatan.

Jakarta : Widya Medika

http://www.slideshare.net/YafetGeu/dilema-etik-keperawatan

Anda mungkin juga menyukai