Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ISU ETIK KEPERAWATAN

DISUSUSN OLEH:
FLAVIANUS ALBERT 2121022
DELFITA GEGO 2121023
YOSEFINA KRISDAYANTI DU’A SONA 2121027

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKAASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
kaern atas berkat dan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “ISU ETIK KEPERAWATAN”. Kami juga
bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang di berikan kepada
kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan materi makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah yang telah kami buat ini masih jauh
dari kata sempurna, karena itu kami mengharapak saran dan kritik
yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
Demikianlah makalah yang kami buat ini, apabila kesalahan
dalam penulisan, kami mohon maaf sebesarnya dan sebelumnya kami
mengucapkan terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................
DAFTAR ISI..........................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................
A. Latar Belakang......................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................
C. Tujuan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................
A. Pengertian Issue etik keperawatan........................................
B. Tipe tipe etik legal..................................................................
C. Transplantasi Organ..............................................................
D. suporting devices...................................................................
E. Prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.................................
BAB III PENUTUP.................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang menurut araaskar
dan davit (1978)berarti “kebiasaan”. “ model perilaku “ atau setandar
yang diharaopkan dan kriteria tertentu untuk sutau
tindakan.penggunaan suatu etika sekarang ini banyak diartikan sebagai
motif atau dorongan yang mempengaruhi perilaku.(Dra.Hj Mimin emi
suhaemi.2002.7).
Etika dalam kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik
bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakaan peraturtan dan prinsip
bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik
dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk berbuat atau bertindak yang
mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena
etika mempunyai tanggujawab moral.
Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika
kesehatan, dimana telah terjadi perkembangan-perkembangan sesuai
kemajuan ilmu dan teknologi (revolusi biomedis).
Kaidah-kaidah dasar moral (asas etika) Beneficence dan non
maleficence (berbuat baik dan tidak , merugikan pasien ) sudah harus
mengalami perubahan sistem nilai. Daqlam banyak kasus asas otonomi,
beneficence dan non maleficence justice dan asas-asas derivative
belum, cukup sebagai acuan untuk pemecahan masalah yang dapat
diterima.
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang
batasan legal yang ada dalam praktik perawat. Sama dengan semua
aspek kweperawatan, pemahaman tentang implikasi hukum dapat
mendukuing pemikiran kritis perawat perawat perlu memahami hokum
untuk melindungi hak klien nya dan dirinya sendiri dari masalah
perawat tidak perlu takut hukuim. Tetapi lebih melhat hokum sebagai
dasar pemahaman terhadap apa yang masyarakat harapkan dari
penyelenggraan pelayanan keperawatan yang professional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian issue etika dalam keperawatan?
2. Apa saja tipe-tipe etik dalam keperawatan?
3. Apa pengertian dari Transplantasi Organ
4. Apa pengertian supporting devices?
5. Apa saja prinsip-prinsip etik dalam keperawatan
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari issue etika daalam keperawatan
2. Untuk menegetahui tipe-tipe etik dalam keperawatan
3. Untuk mengetahui pengertian Transplantasi Organ
4. Untuk mengetahui pengertian dari suporting devices
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etik dalam keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Masalah etika keperawatan pada dasarnya merupakan masalah etika
kesehatan, dimana telah terjadi perkembangan-perkembangan sesuai
kemajuan ilmu dan teknologi (revolusi biomedis). Kaidah-kaidah dasar
moral (asas etika) Beneficence dan non maleficence
(berbuat baik dan tidak , merugikan pasien ) sudah harus mengalami
perubahan sistem nilai. Daqlam banyak kasus asas otonomi, beneficence
dan non maleficence justice dan asas-asas derivative belum, cukup
sebagai acuan untuk pemecahan masalah yang dapat diterima.

Isu dalam pelayanan kesehatan meliputi Antara lain :


1. Pemberian pelayan kesehatan
2. Penolakan dan penghentian pelayanan kesehatan
3. Informed consent
4. Konfidensialitas (kerahasiaan)
5. Advance directives and living will
6. Awal hidup (konsepsi kehamilan, kelahiran )
7. Peningkatan mutu kehidupan dengan rekayasa genetic
8. Operasi penggantian kelamin
9. Eksperimen pada manusia : obat baru, cara pengobatan baru, alat
medis baru
10. Menunda proses kematian ( transplantasi organ, respirator, pacu
jantung, hemodialisis)
11. Mengakhiri hidup (aborsi, euthanasia)
12. Kelangkaan sumber daya kesehatan (tenaga kesehatan, dana
teknologi, obat, dan sebagainya) yang cenderung tidak mencukupi
kerena jumlah pendudukl yang meningkat.

B. Tipe-tipe etik dalam keperawatan

a. Bioetik
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam
dunia kesehatan/medis (pelayanan kesehatan, penelitian kesehatan
dll) yang sering disebut etika medisatau etikablomedik. Bioetik mulai
berkembang pada awal tahun 1960an, karena pada saat itubanyak
bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk memperpanjang/
meningkatakan kwalitas hidup manusia. Bioetik lebih berfokus pada
dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori
etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.

b. Etika Klinis/Etik Klinik


Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.Contoh
clinical ethics: adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang kurang
bermanfaat (sia-sia).

c. Nursing ethics/Etik Perawatan


Bagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik
dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis
untuk mendapatkan keputusan etik.
C. TRANSPLANTASI ORGAN
pada saat ini, dunia kedokteran telah memasuki teknologi yang
lebih tinggi. Transpalantasi organ yang dahulu hanya dilakukan di
rumah sakit luar negri , untuk saat ini telah dilakukan di Indonesia.
Menurut Helsinki, tidak semua perawat terlibat dalam tindakan ini,
namun beberapa hal perawat cukup berperan seperti merawat dan
meningkatkan kesehatan pemberi donor , membantu dikamar operasi
dan merawat klien setelah transplantasi.
Menurut WHO, transplantation is the transfer (engraftment) of human
cells, tissues or organs from a donor to a receipient with the aim of
restoring function(S) in the body. suporting devices

D. SUPPORTING DEVICES
perangkat tambahan atau pendukuing. Jika ditinjau dari segi
keperawatan, maka dapat kita simpulkan kalau supporting divices
adalah perangkat tambahan yang digunakan dalam dunia kesahatan
pada perawat dalam melakukan praktik.
Adapun peralatan mendukung yang sering digunakan perawat antara
lain :
1. cusa(pisau pemotong yang menggunakan gelombang ultrasonografi)
2. meja operasi
3. gunting
4. pisau operasi
5. bedah minor set
6. selang-selang pembius
7. drap(kain steril yang digunakan untuk menutup bagian tubuh yang
tidak dioperasi)
8. plastic steril berkantong yang fungsinya menampung darah yang
meleleh dari tubuh pasien
9. retractor
10. penghangat darah dan cairan
E. PRINSIP-PRINSIP ETIK LEGAL DALAM KEPERAWATAN

Ada 8 prinsip etik dalam keperawatan yaitu:


1. Autonomy (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir secara logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain harus
menghargainya. Otonomi merupakan hak kemandirian dan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri, dan perawat
haruslah bisa menghormati dan menghargai kemandirian ini. Salah
satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah
memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat
gangguan atau penyimpangan

2. Beneficence
(Berbuat Baik) Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal
yang baik sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dalam
melakukan pelayanan keperawatan. Contoh perawat menjelaskan
klien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati
untuk tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung. Hal
tersebut merupakan penerapan prinsip beneficence. Walaupun
memperbaiki kesehatan secara umum adalah suatu kebaikan,
namun menjaga resiko serangan jantung adalah prioritas kebaikan
yang haruslah dilakukan.

3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan ketika perawat bekerja sesuai ilmu dan kiat
keperawatan dengan memperhatikan keadilan sesuai standar praktik
dan hukum yang berlaku.
Contoh ketika perawat dinas sendirian dan ketika itu ada klien baru
masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan bantuan perawat
maka perawat harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam faktor
tersebut kemudian bertindak sesuai dengan asas keadilan.

4. Non-maleficence (tidak merugikan)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan
psikologis pada klien.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara
tertulis menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit
perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk
dan dokter harus mengistrusikan pemberian transfuse darah.
Akhirnya transfusi darah ridak diberikan karena prinsi beneficence
walaupun pada situasi ini
juga terjadi penyalahgunaan prinsi nonmaleficince.

5. Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki
oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan agar klien mengerti.
Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie
memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi
yang ia ingin tahu.

Contoh Ny. A masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur


karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan
tersebut dan meninggal dunia.
Ny. A selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter ahli
bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan
kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan
tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi
dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik
kejujuran.

6. Fidelity (Menepati janji)


Tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan
meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada orang lain.

7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien. Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa
dibaca guna keperluan pengobatan dan peningkatan kesehatan klien.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam kondisi tanpa terkecuali.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang


melibatkan interaksi antara klien dan perawat. Dalam membuat keputusan
terhadap masalah etik, perawat dituntut dapat mengambil keputusan yang
menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak bertentang dengan nilai-
nilai yang diyakini klien harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam
menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban
peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional.
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan
advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan
pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan berdampak
terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan
Etika atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta
menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau
suatu bentuk perbuatan yang nyata.
B. SARAN
Saran kami, pembaca lebih banyak lagi mengkaji terkait perangkat tambahan
atau pendukung. Jika ditinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita
simpulkan kalau supporting divices adalah perangkat tambahan yang
digunakan dalam dunia kesahatan pada perawat dalam melakukan praktik
ini secara bijaksana
DAFTAR PUSTAKA

http://materikeperawatankelasc1 Suit.blogspot.com
Ismaini, N. 2001. Etika Keperawatan, Jakarta : Widya Medika
Kozier. (2000). Dasar-dasar Keperawatan: konsep teori dan praktik.
Philadelphia. Tambahan
Wesley.

Anda mungkin juga menyukai