Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKO LEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

“APLIKASI ETIKA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN”

OLEH:
DE FITRA ARMEDIYAN (1821021)
PRODI : D3 KEBIDANAN SEMESTER 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PATRIA HUSADA BLITAR


Jl. Sudancho Supriadi No.168 Blitar
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Etiko Legal dalam Praktik Kebidanan.
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang
Aplikasi Etika Dalam Praktik Kebidanan. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat
menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Etiko Legal Dalam Praktik
Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat sangat membangun, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun

Blitar, 25 Maret 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan, serta kemudahan dalam akses informasi, era globalisasi atau
kesejagatan membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat masyarakat semakin kritis. Disisi lain menyababkan timbulnya berbagai
permasalahan etik. Selain itu perubahan gaya hidup, budaya dan tata nilai masyarakat,
membuat masyarakat makin peka menyikapi berbagai persoalan, termasuk memberi penilaian
terhadap pelayanan yang diberikan oleh bidan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap
meningkatnya kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayan
kebidanan. Menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompotensi dan
profesionalisme dalam menjalankan praktek kebidanan serta dalam memberikan pelayanan
berkualitas.
Ketika masyarakat merasakan ketidakpuasan terhadap pelayanan, atau apabila seseorang
bidan merugikan pasien, tidak menutup kemungkinan dimeja hijaukan. Maka dari itu sebagai
bidan perlu mengetahui etika dari profesi bidan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika,moral, profesi,bidan dan etika profesi bidan?
2. Apa fungsi etik dan moralitas bidan?
3. Apa tujuan etik dalam pelayanan kebidanan?
4. Apa hak kewajiban dan tanggung jawab?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian etika,moral, profesi,bidan dan etika profesi bidan.
2. Untuk mengetahui fungsi etik dan moralitas bidan.
3. Untuk mengetahui tujuan etik dalam pelayanan kebidanan.
4. Untuk mengetahui hak kewajiban dan tanggung jawab
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dasar
1. Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (ahlak). (Supardan Suriani. 2008 : 4)
Etika adalah penerapan teori dan proses filsafat moral dalam kehidupan nyata,
etika mencakup prinsip konsep dasar dan nilai-nilai yang membimbing mahluk hidup dalam
berfikir dan bertindak. (Supardan Suriani. 2008 : 4)
2. Moral
Moral berasal dari bahasa latin moralis artinya segi moral suatu perbuatan atau
baik buruknya,sifat moral atau keseluruhan azas dan nilai yang berkenaan dengan baik buruk.
Nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya ( catatan Kuliah 2007:2)
3. Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang memiliki pengetahuan khusus, melaksanakan
peran bermutu, melaksanakan cara yang disepakati, merupakan ideology, terikat pada
kesetiaan yang diyakini dan melalui perguruan tinggi. (Schein E.H. 1962 : 56)
4. Bidan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku,
dicatat (register), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek. (Sofyan Mustika, dkk.
2009 : 78)
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun internasional oleh
sejumlah praktisi diseluruh dunia. (Atik Purwandari 2008 : 4).
5. Etika profesi bidan
Profesi berasal dari kata prosefio (latin) yang berarti pengakuan. Selanjutnya
profesi adalah suatu tugas atau kegiatan fungsional dari suatu kelompok tertentu yang diakui
dalam melayani masyarakat. Etika profesi bidan adalah norma-norma atau perilaku bertindak
bagi bidan dalam melayani kesehatan masyakat.
Etika profesi bidan adalah perilaku seseorang dalam menjalankan segala tugasnya
sesuai dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.
Etika profesi bidan juga Merupakan Suatu pernyataan komperhensif dari profesi
bidan yang memberikan tuntunan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang
profesinya baik yang berhubungan dengan klien/ pasien , kelurga, masyarakat teman sejawat,
profesi & dirinya sendiri.
Dengan demikan etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok social (profesi) itu sendiri.
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bila mana dalam diri para elit profesional tersebut
ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan
jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang
semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi
sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan
nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek
maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

B. Fungsi Etik Dan Moralitas Bidan


1. Bidan harus menjadikan nuraninya sebagai pedoman.
2. Hati nurani paling mengetahui paling mengetahui kapan perbuatan individu melanggar
Etika atau sesuai etika.
3. Untuk memecahkan masalah dalam situasi yang sulit
4. Mampu melakukan tindakan yang benar dan mencegah tindakan yang merugikan,
memperlakukan manusia secara adil,menjelaskan dengan benar, menepati janji yang telah
disepakati,menjaga kerahasiaan.
5. Membantu mengambil keputusan tentang tindakan apa yang kita lakukan
6. Menjadi otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
7. Menjaga privasi setiap individu
8. Mengatur sikap,tindak tanduk dalam menjalankan tugas profesinya (Puji riri
lestari,2011)
C. Tujuan Etik Dalam Profesi
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the
performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan
memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di
dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni
pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang
secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat
yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode
etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok sosial
(profesi) itu sendiri..
Dengan Demikian Tujuan etika dalam profesi yaitu:
1. Untuk mengatur dalam menjalankan tugas sesuai profesi
2. Menjadi alat self control dari tindakan yang menyimpang
3. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
4. Menjaga dan memelihara kesejahteraan pelayanan kebidanan
5. Meningkatkan kualitas pelayanan.
D. Hak Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Hak Pasien
Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:
1) Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di rumah sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
2) Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3) Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi.
4) Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.
5) Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan
bayinya yang baru dilahirkan.
6) Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan
berlangsung.
7) Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.
8) Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.
9) Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang
merawat.
10) Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
11) Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan kebidanan yang akan dilakukan
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
12) Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
13) Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah memperoleh informasi
yang jelas tentang penyakitnya.
14) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
15) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal
itu tidak mengganggu pasien lainnya.
16) Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah
sakit.
17) Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.
18) Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal-praktek.
2. Kewaiiban Pasien
1) Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib
rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.
2) Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang
merawatnya.
3) Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.
4) Pasien dan atau penangggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu
disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
3. Hak Bidan
1) Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
2) Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang
pelayanan kesehatan.
3) Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan dan kode etik profesi.
4) Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh
pasien, keluarga maupun profesi lain.
5) Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan
maupun pelatihan.
6) Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan jenjang karir dan jabatan
yang sesuai.
7) Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.
1. Kewajiban Bidan Terhadap Pasien
1) Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara
bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.
2) Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi
dengan menghormati hak-hak pasien.
3) Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4) Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau
keluarga.
5) Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai
dengan keyakinannya.
6) Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.
7) Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan
serta risiko yang mungkiri dapat timbul.
8) Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan
dilakukan.
9) Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.
10) Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya
melalui pendidikan formal atau non formal.
11) Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal balik
dalam memberikan asuhan kebidanan
2. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat Dan Tenaga Kesehatan Lainnya
1) Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
3. Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya
1) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
7. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
1) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannva agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik.
2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.
8. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah Nusa, Bangsa Dan Tanah Air
1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidan kesehatan khususnya dalam pelayanan KIA/ KB dan
kesehatan keluarga.
2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika profesi bidan adalah perilaku seseorang dalam menjalankan segala tugasnya sesuai
dengan keahlian dan pengetahuan yang dimiliki.
Fungsi etik dan moralitas bidan
· Bidan harus menjadikan nuraninya sebagai pedoman.
· Untuk memecahkan masalah dalam situasi yang sulit
· Mampu melakukan tindakan yang benar dan mencegah tindakan yang merugikan,berlaku
adil, dan menjaga privacy.
· Membantu mengambil keputusan tentang tindakan apa yang kita lakukan
· Menjadi otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
· Menjaga privasi setiap individu
· Mengatur sikap,tindak tanduk dalam menjalankan tugas profesinya
Tujuan Etik Dalam Profesi
· Untuk mengatur dalam menjalankan tugas sesuai profesi
· Menjadi alat self control dari tindakan yang menyimpang
· Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
· Menjaga dan memelihara kesejahteraan pelayanan kebidanan
· Meningkatkan kualitas pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA

Mustika,sofyan. Dkk, 2009. 50 Tahun IBI. Bidan menyongsong masa depan. Pengurus pusat
IBI. Jakarta
Nurdiansyah. 2012. Etika profesi. Pdf. Jakarta
Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia.
Puji, wahyuningsih. 2009. Etika Profesi kebidanan. Fitrayana. Yogyakarta
Purwandari, Atik. 2008. Sejarah profesionalisme. Konsep kebidanan. EGC. Jakarta
Suriani,dr. H. 2008. Etika kebidanan. EGC. Jakarta
Wahyuningsih, Heni Puji. 2008. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
http://ririnpujilestari.blogspot.com/p/fungsi-etika-dan-moralitas-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai