Anda di halaman 1dari 15

Kumpulan Makalah Kebidanan Stefani Tuasela

Terimakasih sudah berkunjung di blog saya, semoga bermanfaat! Salam Bidan!

Makalah Sumber Etika

Mei 25, 2014

SUMBER ETIKA dan HAK,KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

TUGAS MATA KULIAH

ETIKOLEGAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

2014

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
konsep kebidanan yang berjudul “Sumber Etika dan Hak,Kewajiban,Tanggungjawab” dengan baik.

Tujuan makalah ini kami susun selain untuk melengkapi tugas Etikolegal dalam Praktik Kebidanan
Semester II, juga bertujuan untuk member pengetahuan lebih dalam untuk memahami teori tentang
etika dan juga sebagai bahan belajar.

Makalah ini kami buat dengan sebaik mungkin,dan taklupa kami mengucapkan terimakasih kepada
dosen kami yang bernama “ Astriana,S.ST” yang memotivasi kami untuk mengerjakan sekaligus mengerti
tentang makalah ini.

Bandar Lampung,22 Februari 2014


BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena lingkup kegiatan bidan sangat
berhubungan erat dengan masyarakat. Oleh karena itu, selain mempunyai pengetahuan dan
keterampilan, agar dapat diterima di masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai
pedoman bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik etika mata kuliah Etika dalam
praktik kebidanan namun semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak
mempraktekannya dalam kehidupannya di masyarakat.

Pada masyarakat daerah, bidan yang dipercaya adalah bidan yang beretika. Hal ini tentu akan sangat
menguntungkan baik bidan yang mempunyai etika yang baik karena akan mudah mendapatkan relasi
dengan masyarakat sehingga masyarakat juga akan percaya pada bidan.

Etika dalam pelayanan kebidanan merupakan isu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena
kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Pelayanan kebidanan adalah
proses yang menyeluruh sehingga membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan
keluarganya. Bidan harus berpartisipasi dalam memberikan pelayanan kepada ibu sejak konseling pra
konsepsi, skrening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensif pada neonatal, dan
postpartum serta mempersiapkan ibu untuk pilihannya meliputi persalinan di rumah, kelahiran seksio
sesaria, dan sebagainya. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional
dan akuntibilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan harus
menjaga perkembangan praktik berdasarkan evidence based ( Fakta yang ada) sehingga berbagai
dimensi etik dan bagaimna kedekatan tentang etika merupakan hal yang penting untuk digali dan
dipahami.

Dari uraian diatas, makalah ini akan membahas tentang Konsep Etika Moral dalam Memberikan
Pelayanan Kebidanan pada masyarakat agar pembacanya dapat termotivasi dan terpacu untuk menjadi
bidan yang beretika, profesional dan berdedikasi tinggi di kalangan masyarakat yang dapat dipelajari
dalam kode etik bidan dan etik profesi.

I.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Sumber etika ?

2. Apa itu Hak, kewajiban, dan tanggungjawab ?

I.3. TUJUAN

Tujuan Umum :

Agar pembaca bisa mengerti dan memahami :

1. Sumber etika

2. Hak, kewajiban, dan tanggungjawab

I.4. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

Kita dapat mengetahui bahwa apa saja tentang Bidan sebagai Profesi tersebut.

2. Manfaat Praktik

Kita dapat menambahkan wawasan bagi para mahasiswa calon bidan agar dapat melaksanakan
perannya dengan baik di kemudian bila menjadi seorang bidan.
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. SUMBER ETIKA

Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka nilai dasar Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber
pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam
norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman
atau acuan dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap
saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti
tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.

II.2. HAK KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

Hak merupakan pengakuan yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang terhadap orang atau
sekelompok orang lain. Ada beberapa macam hak, antara lain hak legal dan moral. Hak legal merupakan
hak yang didasarkan atas hukum. Hak moral adalah didasarkan pada prinsip atau etis.

Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain dan setiap hak seseorang berkaitan dengan
kewajiban orang lain untuk memenuhi hak tersebut. Menurut John Stuart Mill bahwa kewajiban
meliputi kewajiban sempurna dan kewajiban tidak sempurna. Kewajiban sempurna artinya kewajiban
didasarkan atas keadilan, selalu terkait dengan hak orang lain. Sedangkan kewajiban tidak sempurna,
tidak terkait dengan hak orang lain tetapi bisa didasarkan atas kemurahan hati atau niat berbuat baik
(Wahyuningsi, 2008).

Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki
hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu
pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang
diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada
hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.Menempatkan
kebutuhan pasien di atas kepentingan sendiri. Melindungi hak pasien untuk memperoleh keamanan dan
pelayanan yang berkualitas dari perawat. Selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian serta menjaga
perilaku dalam melaksanakan tugasnya.Tanggung jawab menunjukkan kewajiban. Ini mengarah kepada
kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara professional. Manajer dan para
staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing
perawat dan bidan serta hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas kinerja stafnya.
Perawat yang professional akan bertanggung jawab atas semua bentuk tindakan klinis keperawatan atau
kebidanan yang dilakukan dalam lingkup tugasnya.

Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang ditampilkan guna
memperoleh hasil pelayanan keperawatan atau kebidanan yang berkualitas tinggi. Yang perlu
diperhatikan dari pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang “uraian tugas dan
spesifikasinya” serta dapat dicapai berdasarkan standar yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini
berarti perawat mempunyai tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus
bekerja sesuai fungsi tugas yang dibebankan kepadanya.

Untuk mempertahankannya, perawat dan bidan hendaknya mampu dan selalu melakukan introspeksi
serta arahan pada dirinya sendiri (self-directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatif dan
senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar mereka dapat
mengidentifikasi elemen-elemen kritis untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja klinis mereka,
guna memenuhi kepuasan pasen dan dirinya sendiri dalam pekerjaannya. Mencatat respon dan
perkembangan pasen dengan lengkap dan benar merupakan salah satu tanggung jawab perawat dalam
melaksanakan tugasnya.

II.3.HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

Hak-hak pasien telah dijamin dalma Pasal 4 UU.No.23 tahun 1992 tanggal 17 Sepetember 1992 Tetang
Kesehatan,yang isinya. “ Setiap Orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.”

A. HAK PASIEN

Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien/klien:

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit atau instusi pelayanan kesehatan.
2. Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.

3. Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi.

4. Pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannya.

5. Pasien berhak mendapatkan ;nformasi yang meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang
baru dilahirkan.

6. Pasien berhak mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses persalinan
berlangsung.

7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan seuai dengan keinginannya dan sesuai dengan
peraturan yang berlaku di rumah sakit.

8. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dad pihak luar.

9. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit tersebut
(second opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat.

10. Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.

11. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi:

Ø Penyakit yang diderita

Ø Tindakan kebidanan yang akan dilakukan

Ø Alternatif terapi lainnya

Ø Prognosisnya

Ø Perkiraan biaya pengobatan

12. Pasien berhak men yetujui/mem berikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

13. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggungjawab sendiri sesuadah memperoleh informasi yang jelas
tentang penyakitnya.

14. Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

15. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggu pasien lainnya.
16. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit.

17. Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual.

18. Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus mal-praktek.

B. KEWAIIBAN PASIEN

1. Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tat tertib rumah sakit
atau institusi pelayanan kesehatan.

2. Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang merawatnya.

3. Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan
rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat.

4. Pasien dan atau penangggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu


disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

II.4.HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN

Hak dan kewajiban adalah hubungan timbal balik dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki
hak terhadap bidan atas pelayanan yang di terimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu,yaitu
pasien. Sedangkan bidan mempunyai kewajiban/keharusan untuk pasien,jadi hal adalah sesuatu yang di
terima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang di berikan oleh bidan. Seharusnya uga ada hak
yang harus di terima oleh bidan dan kewajbian yang harus diberikan oleh pasien.

A. HAK BIDAN

1. Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

2. Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan
kesehatan.

3. Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan
perundangan dan kode etik profesi.

4. Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien,
keluarga maupun profesi lain.

5. Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan.

6. Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk mmingkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai.

7. Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

B. KEWAJIBAN BIDAN
1. Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.

2. Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak-hak pasien.

3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan
keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.

4. Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluarga.

5. Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya.

6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien.

7. Bidan wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta risiko
yang mungkiri dapat timbul.

8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukan.

9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.

10. Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui
pendidikan formal atau non formal.

11. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secra timbal balik dalam
memberikan asuhan kebidanan

Beberapa kewajiban bidan yang di atur dalam pengabdian profesinya adalah:

a. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan

1) Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang serasi.

2) Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainnya.

b. Kewajiban bidan terhadap profesinya

1) Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

2) Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya

c. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

1) Setiap bidan wajib memelihara kesehatannva agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan
baik.

2) Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

3) Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

d. Kewajiban bidan teradap pemerintah nusa,bangsa dan tanah air

1) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan


pemerintah dalam bidan kesehatan khususnya dalam pelayanan KIA/ KB dan kesehatan keluarga.

2) Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada


pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga.

e. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

1) Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati danmengamalkan sumpah jabatannya dalam
melaksanakan tugas pengabdiannya.

2) Setiap bidan dalam menjalankan tugas proofesinya menjunjung tinggiharkat dan martabat
kemanusiaan yang yang utuh dan memelihara citra bidan

3) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman padaperan tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan kebutuhan klien,keluarga dan masyarakat

4) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentinganklien, menghormati hak klien,
dan menghormati niulai – nilai yangberlaku dimasyarakat.

5) Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukankepentingan klien, keluarga dan
masyarakat denganj indentitas yangsama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang
dimilikinya.

6) Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalamhubungan pelaksanaan tugasnya,
dengan mendorong partisipasimasyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
f. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

1) Setiap bidan senantiasa mwemberikan pelayanan paripurna terhadapklien, keluarga dan


masyarakat sesuai dengan kemampuan profesiyang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat

2) Setiap bidan berhal memberikan pertolongan dan mempunyaikewenangan dalam mengambil


keputusan mengadakan konsultasi danatau rujukan

3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilanatau diperlukan sehubungan kepentingan klien.

g. Penutup

Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode
Etik Bidan Indonesia. Disempurbakan dan disahkan dalma konas IBI ke XII tahun 1998 di Denpasar Bali

BAB III

PENUTUP

III.1. KESIMPULAN

Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena lingkup kegiatan bidan sangat
berhubungan erat dengan masyarakat. Oleh karena itu, selain mempunyai pengetahuan dan
keterampilan, agar dapat diterima di masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai
pedoman bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan kebidanan.
Agar mempunyai etika yang baik dalam pendidikannya bidan dididik etika pada mata kuliah Etikolegal
dalam Praktik Kebidanan namun semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik tidak
mempraktekannya dalam kehidupannya di masyarakat.

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial yang semakin mempengaruhi
munculnya masalah atau penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi atau ilmu pengetahuan
yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Penerapan kode etik dan etika profesi sangat dibutuhkan oleh
bidan dalam pelayanan kebidanan yang dilakukannya agar bidan tidak terjerat masalah hukum berkaitan
dengan etik yang akan merugikan bidan itu sendiri.

Sikap profesional dalam pelayanan sangat penting untuk menjaminnya keamanan dan kenyamanan
klien. Jabatan profesional bidan berbeda pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi melalui
pembiasaan melakukan keterampilan tertentu. Menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang
menyangkut wawasan, dan memiliki sikap yang positif dalam melaksanakan serta mengembangkan
mutu kerja.

III.2. SARAN

· Pasien diberikan pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa diskriminasi

· Bidan berhak mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja.

· Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak-hak pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Marimbi, Hanum. 2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia.

Wahyuningsih, Heni Puji. 2008. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.

H,Masruroh. 2010. Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Citra Pustaka

Komentar
Postingan populer dari blog ini

Asuhan kebidanan pada ibu bersalin (SOAP)

Oktober 24, 2016

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN TERHADAP NY.”S” DI BPM SULISTYANI,S.STT JL.KIMAJA GG.KEDUA
BANDAR LAMPUNG 2016 PENGKAJIAN DATA Hari/tanggal masuk : Selasa, 03 Mei 2016 Pukul
: 19.00 WIB

I.PENGKAJIAN A.DATA SUBJECTIF KALA I ( Pukul 19.00 WIB s/d 21.00 WIB) 1.Identitas Nama :
Ny.”S” Nama : Tn.”I” Umur : 28 Th Umur
: 31 Th Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh No.Hp
: 081377771685 No.Hp : 0857899454 Alamat : Jl. Terat…

BACA SELENGKAPNYA

Makalah Konseling Kebidanan

Mei 25, 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kasihnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep dasar Konseling”. Semoga
makalah ini mampu menambah wawasan bagi para pembaca maupun pendengar mengenai topik
tersebut. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan kepaa kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung,28 Februari 2014


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................... KATA


PENGANTAR....................................................................... 1 DAFTAR
ISI .........................................…

BACA SELENGKAPNYA

Makalah KB Alamiah / Sederhana

Mei 25, 2014

Gambar

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
kasihnyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kontrasepsi metode
sederhana/alamiah”. Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para pembaca maupun
pendengar mengenai topik tersebut. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing
yang telah memberikan arahan kepaa kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Bandar lampung,22 Mei 2014


DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................... KATA
PENGANTAR....................................................................... 1 DAFTAR ISI ..............................…

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh badins

Kontributor

Foto saya

STEFANIE VLORENSYA TUASELA,S.ST

Foto saya

STEVANI FLORENSYA TUASELA

Daftar Teori / Makalah :)

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai