Disusun oleh :
NIM : G2E022037
2022
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, para bidan maupun calon bidan, wajib bisa tahu kondisi
masyarakat yang semakin kritis pada memandang kualitas pelayanan kebidanan,
termasuk pula ketidakpuasan dalam pelayanan.
PEMBAHASAN
Pengertian Etika
Kata Etik berasal bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal istilah ‘etika’ yaitu
ethos. Pada Kamus Bahasa Indonesia yang lama (Poerwadarminta, semenjak
1953-mengutip berasal Bertens, 2000), etika memiliki arti menjadi : “ilmu
pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral)”. Sedangkan kata ‘etika’ dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1988 – mengutip berasal Bertens 2000), mempunyai arti :
Ilmu perihal apa yang baik serta apa yang buruk dan tentang hak serta
kewajiban moral (akhlak).
Gugusan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
Nilai mengenai benar serta salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
Di tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI menggunakan ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat-RI No.VI/MPR/2001 wacana Etika Kehidupan Bangsa.
Etika kehidupan bangsa bersumber di agama yang universal serta nilai-nilai luhur
budaya bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupan berbangsa diantaranya mencakup:
Etika Sosial Budaya, Etika Politik dan Pemerintahan, Etika Ekonomi serta bisnis,
Etika Penegakkan aturan yang Berkeadilan, Etika Keilmuan, Etika Lingkungan,
Etika Kedokteran dan Etika Kebidanan.
Pengertian Hukum
Hak serta kewajiban artinya hubungan timbal balik pada kehidupan sosial
sehari-hari. Pasien mempunyai hak terhadap bidan atas pelayanan yang
diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien. Sedangkan
bidan mempunyai kewajiban/keharusan buat pasien, jadi hak merupakan sesuatu
yg diterima oleh pasien. Sedangkan kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh
bidan. Seharusnya juga terdapat hak yang harus diterima oleh bidan serta
kewajiban yang wajib diberikan oleh pasien.
a. Hak Pasien
b. Kewajiban Pasien
Pasien dan keluarganya berkewajiban buat mentaati segala
peraturan dan tata tertib tempat tinggal sakit atau institusi
pelayanan kesehatan.
Pasien berkewajiban buat mematuhi segala instruksi dokter,
bidan, perawat yang merawatnya.
Pasien dan atau penangungnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan, dokter, bidan serta perawat.
Pasien serta atau penangggungnya berkewajiban memenuhi
hal-hal yg selalu disepakati/perjanjian yang sudah dibuatnya.
c. Hak Bidan
Bidan berhak menerima proteksi hukum pada melaksanakan
tugas sesuai menggunakan profesinya.
Bidan berhak buat bekerja sesuai dengan baku profesi pada
setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan.
Bidan berhak menolak impian pasien/klien serta famili yang
bertentangan dengan peraturan perundangan serta kode etik
profesi.
Bidan berhak atas privasi dan menuntut apabila nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun
profesi lain.
Bidan berhak atas kesempatan buat menaikkan diri baik
melalui pendidikan maupun pelatihan.
Bidan berhak memperoleh kesempatan buat mmingkatkan
jenjang karir dan jabatan yang sinkron.
Bidan berhak menerima kompensasi dan kesejahteraan yang
sinkron.
d. Kewajiban Bidan
Bidan harus mematuhi peraturan rumah sakit sinkron dengan
korelasi aturan antara bidan tersebut menggunakan rumah
sakit bersalin dan wahana pelayanan dimana dia bekerja.
Bidan harus memberikan pelayanan asuhan kebidanan
sinkron menggunakan baku profesi dengan menghormati
hak-hak pasien.
Bidan wajib merujuk pasien menggunakan penyulit kepada
dokter yang memiliki kemampuan serta keahlian sesuai
menggunakan kebutuhan pasien.
Bidan harus memberi kesempatan kepada pasien buat
didampingi suami atau keluarga.
Bidan wajib menyampaikan kesempatan pada pasien untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Bidan harus merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien.
Bidan harus menyampaikan isu yang seksama perihal
tindakan yang akan dilakukan dan risiko yang mungkiri
dapat ada.
Bidan harus meminta persetujuan tertulis (informed consent)
atas tindakan yang akan dilakukan.
Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang
diberikan.
Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain serta pihak
yang terkait secra timbal kembali pada memberikan asuhan
kebidanan.
KESIMPULAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika artinya formasi asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlak, sedangkan etiket ialah sopan santun. Hukum
berhubungan erat dengan moral. hukum membutuhkan moral, hukumtidak
mempunyai arti, kalau tidak dijiwai oleh moralitas. Etika pada pelayanan
kebidanan merupakan issue utama pada berbagai kawasan, dimana tak jarang
terjadi sebab kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap
etika. Pelayanan kebidanan merupakan proses dari berbagai dimensi.
Hal tadi membutuhkan bidan yang bisa menyatu dengan ibu serta
keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive di
neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas dan aspek sah pada
pelayanan kebidanankode etik profesi bidan adalah suatu pedoman pada tata cara
serta keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan.
REFERENSI
Wahyuningsih, H.P. and Zein, A.Y. (2005) Etika Profesi Kebidanan. Yogyakarta:
Fitramaya.
mrtan2 (2022) Prinsip-Prinsip Hukum Dan Etika Yang Diterapkan Bidan Dalam
praktek Sehari Hari, termasyhur. termasyhur. Available at:
https://termasyhur.com/prinsip-prinsip-hukum-dan-etika-yang-diterapkan-
bidan-dalam-praktek-sehari-hari (Accessed: October 12, 2022).