DI SUSUN OLEH
TINGKAT
1A
2020
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu memahami konsep legal etik keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami difinisi etika
b. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Isi dari prinsip–prinsip legal dan etis
c. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Masalah Legal Dalam Keperawatan
d. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Landasan Aspek Legal Keperawatan
e. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Aplikasi Aspek Legal Dalam
Keperawatan
f. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami contoh kasus terkait dengan etik dan
legal beserta penyelesaiannya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Aspek legal keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan,termasuk hak dan kewajibannya.
Etik legal keperawatan ialah kita sebagai calon perawat harus mempelajari dan
memahami
cara pengambilan keputusan yang benar dan sesuai dengan legal etis keperawatan, ini sangat
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukaan,warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang di anut, serta
kedudukan social dan juga kita sebagai perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragam klien karena tanggung jawab utama perawat adalah kepada
mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan.
3. Oktavianus J.L Kodi
Etik kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, system nilai, standar perilaku
individu atau kelompok tentang penilaian terhadap pa yang benar dan apa yang salah, mana
yang baik dan mana yang buruk, apa yang merupakan kebajikan dan apa yang merupakan
kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang di tolak
Kode etik merupakan salah satu ciri atau persyaratan profesi yang memberikan arti
penting dalam penentuan, mempertahankan dan meningkatkan standar profesi. Kode etik
menunjukkan bahwa tanggung jawab dan kepercayaan pada masyarakat telah diterma oleh
profesi. Apabila seorang anggota melanggar kode etik profesi, organisasi profesi dalam
memberi sanksi atau mengeluarkan anggota tersebut.
Aspek legal keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan,termasuk hak dan kewajibannya. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pad
ailmu dan kiat keperawatan ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Kode etik merupakan salah satu ciri atau persyaratan profesi yang memberikan arti
penting dalam penentuan, memepertahankan dan meningkatkan standar profesi.
Adapun tujuan kode etik keperawatan di antaranya:
Sebagai aturan dasar terhadap hubungan antara perawat, klien, tenaga kesehatan,
masyarakat’ dan profesi
Sebagai standar untuk menhgeluarkan perawat yang tidak menaati peraturan
Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan
Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal yang ada
dalam praktik keperawatan. Sama dengan semua aspek keperawatan, pemahaman tentang,
implikasi hokum dapat mendukung pemikiran, kristis perawat. Perawat perlu memahami
hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah. Perawat tidak perlu
takut hokum, tetapi lebih melihat hokum sebagai dasar pemahaman terhadap apa yang
masyarakat harapkan dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang professional.
Ada beberapa situasi yang perlu dihindari dalam masalah legal dalam keperawatan
Kelalaian, seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan
cara tidak melakukan pekerjaan sesuai yang dengan diharapkan
Pencurian, mengambil sesuatu yang bukan milik anda bersalah karena mencuri
Fitnah, jika andamembuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang
tersebut
False imprisonment, menahan tindakan seseorang tanpa otoritas yang tepat
merupakan pelanggaran pelanggaran hokum
menyentuh tubuh orang lain atau bahkan mengancam untuk melakukannya.
Pemukulan berarti secara nyata menyentuh orang lain tanpa ijin
Pelanggaran privasi, pasien punya ha katas kerahasiaan dirinya dan urusan
pribadinya
Pengananiayaan
Definisi legal
Legal atau syah adalah tindakan yang tidak bertentangan dengan aturan atau undang-
udang yang berlaku
Legal = hokum makna lebih luas apapun dapat bermakna hokum
Bersinggungan dengan berbagai pihak di lingkungan rumah sakit mulai dari
pimpinan sampai bawahan
Lingkup memberikan pelayanan mulai dari pasian datang sampai pasien pulang
Aspek legal dapat di definisikan sebagai studi kelayakan yang mempermasalahkan
keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum yang berlaku di Indonesia. Asuhan
keperawatan merupakan aspek legal bagi seorang perawat walaupun format model asuhan
keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda. Aspek legal dikaitkan dengan
dokumentasi keperawatan merupakan bukti tertulis terhadap tindakan yang sudah
dilakukan sebagai bentuk asuhan keperawatan pada pasien, keluarga, kelompok, dan
komunitas
Prinsip etik
Hak untuk di hormati
Hak pasien memilih
Bertindak untuk keuntungan orang lain atau pasien
Hak kerahasiaan
Keadilan
Ketatan
Varacity
Etik legal dalam keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan asuha
keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang di atur dalam undang-undang keperawatan.
Masalah legal dalam keperawatan
Pencurian
Kelalaian
Pelanggaran privasi
Kegiatan secara langsung dapat berhubungan dengan aspek legalisasi keperawatan
Proses keperawatan
Tindakan keperawatan
Informend consent
Fungsi hukum dalam praktik perawat (Aspek legal keperawatan) memberikan kerangka
untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai dengan hukum membedakan
tanggung jawab perawat dengan profesi lain, membantu menentukan batas-batas
kewenangan tindakan keperawatan mandiri, membantu mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum.
16. Musa
Hak Perawat
pendidikannya
undangan
keluhan kesehatan
Berhak untuk diberlakukan secara adil oleh instusi pelayanan maupun pasien
19. Naftalia Mauren Wila
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan
Perawat sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja
membutuhkan kesabaran.
Aspek legal dalam praktik keperawatan tercantum dalam
UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat
Area overlapping ( Etik hukum)
Hak-hak pasien
Informand-consent
Kode etik merupakan salah satu ciri atau persyaratan profesi yang memberikan arti penting
dalam penentuan, mempertahankan dan meningkatkan standar profesi. Kode etik
menunjukkan bahwa tanggung jawab dan kepercayaan pada masyarakat telah diterma oleh
profesi. Apabila seorang anggota melanggar kode etik profesi, organisasi profesi dalam
memberi sanksi atau mengeluarkan anggota tersebut.
Kode etik keperawatan juga berpedoman kepada dasar-dasar seperti berikut
Perawat dan praktek
Perawat dan masyarakat
Perawat dan teman sejawat
Perawat dan profesi
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Perawat perlu memahami dan menerapkan banyak aspek legal pada berbagai peran perawat
Aspek legal keperawatan meliputi
Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum
Membedakan tanggung jawab perawat dan profesi klien
Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum
Melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang di tunjukkan untuk
penyelamatan jiwa
Perawat menjalankan praktek perorangan harus mencantumkan SIPP di ruang
praktiknya
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, system nilai standar perilaku individu atau
kelompok tentang penilaiaan terhadap apa yang benar dan apa yang salah. Nama yang baik
dan nama yang buruk, apa yang merupakan kebijakan dan apa yang merupakan kejahatan.
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh warga negara.
Setiap orang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara hukum untuk menanggung
denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari seorang perawat :
a) Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan cara tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melakukan tugas
dengan hati-hati sehingga mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
b) Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda bersalah karena mencuri.
Jika anda tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang tidak berharga
sekalipun dapat dianggap sebagai pencurian.
c) Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang tersebut,
anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda menyatakan secara verbal
atau tertulis.
d) False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan pelanggaran hukum
atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan
melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk dalam false imprisonment.
Penyokong dan restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter
e) Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk menyentuh tubuh orang lain atau
bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh
orang lain tanpa ijin.Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien atau informed
consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan dan
kita lakukan.
37. Bastian
a. Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan pribadinya.Pelanggaran
terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran privasi dan itu adalah tindakan yang melawan
hukum.
b. Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat anda terikat secara
hukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar etik meminta perawat untuk tidak
melakukan sesuatu yang membahayakan pasien. Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanya
orang tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya,pemberi layanan atau keluargalah
yang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini. Mungkin sulit dimengerti mengapa
seseorang menganiaya ornag lain yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapa
orang merasa puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua penganiayaan
berawal dari perasaan frustasi dan kelelahan dan sebagai seorang perawat perlu menjaga
keamanan dan keselamatan pasiennya.
Kompetensi dalam keperawatan berarti kemampuan khusus perawat dalam bidang tertentu
yang memiliki tingkat minimal yang harus dilampaui. Dalam profesi kesehatan hanya
kewenangan yang bersifat umum saja yang diatur oleh Departemen Kesehatan sebagai
penguasa segala keprofesian di bidang kesehatan dan kedokteran. Sementara itu,
kewenangan yang bersifat khusus dalam arti tindakan kedokteran atau kesehatan tertentu
diserahkan kepada profesi masing- masing.
Berdasarkan undang-undang kesehatan yang diturunkan dalam Kepmenkes 1239 dan
Permenkes No. HK.02.02/Menkes/148/I/2010, terdapat beberapa hal yang berhubungan
dengan kegiatan keperawatan. Adapun kegiatan yang secara langsung dapat berhubungan
dengan aspek legalisasi keperawatan :
1) Proses Keperawatan
2) Tindakan keperawatan
3) Informed Consent
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan Keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang-undang
keperawatan.
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal yang
ada dalam praktik perawat. Sama dengan semua aspek keperawatan, pemahaman tentang
implikasi hukum dapat mendukung pemikiran kristis perawat. Perawat perlu memahami
hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah. Perawat tidak
perlu takut hukum, tetapi lebih melihat hukum sebagai dasar pemahaman terhadap apa
yang masyarakat harapkan dari penyelenggara pelayanan keperawatan yang profesional.
B. SARAN
Arizal Fahri, Perawat yang Profesional, Bina Media Perintis, Jakarta, 2010.
Frans Maramis, Hukum Pidana Umum dan Tertulis di Indonesia, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012.
Henny Yulianita, Legalitas Perawat dalam Tindakan Medis, EGC, Jakarta, 2011.
http://www.slideshare.net/nslutfi90/tugas-legal-etik-kelompok-4-sp-ikd-1
Jimly Asshiddiqie, Prasyarat Penegakan Hukum, Mahkamah Konstitusi Press, Jakarta, 2001.
__________, Menuju Negara Hukum yang Demokratis, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2009.
Jusuf Hanifah dan Amir, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Penerbit Buku Kedokteran
Kusnanto, Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta, 2000.
M. Jusuf Hanafiah, Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, EGC, Jakarta, 2003.
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan (Kumpulan Karya
Munir Fuady, Sumpah Hippocrates dan Aspek Malpraktik Dokter, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2005.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2006 P.A.F. Lamintang, Dasar-
R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Romli Atmasasmita, Asas-asas Perbandingan Hukum Pidana, Yayasan LBH, Jakarta, 2002.
S.R. Sianturi, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Storia Grafika, Jakarta,
2002.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Press, Jakarta,
1997.
Sri Praptianingsih, Kedudukan Hukum Perawat dalam Upaya Pelayanan Kesehatan di Rumah