A. PENDAHULUAN
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik
yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam
praktik professional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien,
perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian
terhadap etik. Standar perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang
disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian
atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi,
perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki tanggung jawab
untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien (R. Rizal
Isnanto. 2009).
Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan
lindungan yang jelas. Para perawat harus tahu berbagai konsep hukum yang
berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai
akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka
lakukan. Secara umum terdapat dua alasan pentingnya para perawat
mengetahui tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama adalah
untuk memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang
dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip hukum, dan yang kedua untuk
melindungi perawat dari liabilitas (Mujtahid, 2010).
Saat ini profesi dan pelayanan kesehatan telah menjadi sasaran kritik
dan sorotan media massa, terutama setelah adanya kasus Terri Schiavo di AS
yang pada akhir Maret lalu meninggal dunia setelah pengadilan mengabulkan
permohonan suaminya, Michael Schiavo. Kasus ini menjadi perhatian dunia,
karena di blow up oleh media internasional (Mujtahid, 2010).
Ada tiga petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan syarat
prasarana luar biasa. Pertama, dari segi medis ada kepastian bahwa penyakit
sudah tidak dapat disembuhkan lagi. Kedua, harga obat dan biaya tindakan medis sudah
1
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2
MAKALAH : TEORI ETIK DAN HUKUM KEPERAWATAN
terlalu mahal. Ketiga, dibutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan obat atau
tindakan medis tersebut. Dalam kasus-kasus seperti inilah orang sudah tidak
diwajibkan lagi untuk mengusahakan obat atau tindakan medis (Tongat,
2005).
Etika adalah kode perilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik
bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi
perbuatan yang benar, etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang
tidak baik dengan kewajiban moral, etika berhubungan dengan peraturan
untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta
prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggungjawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik dan
tidak memiliki moral yang baik.
Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau cara
hidup, sehingga etik merefleksikan sifat, prinsip dan standar seseorang yang
mempengaruhi perilaku profesional. Cara hidup moral perawat telah
dideskripsikan sebagai etik perawatan. Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa etik merupakan istilah yang digunakan untuk
merefleksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang
seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain (Makhfudli. 2009)
a. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik. Menyangkut masalah biologi dan pengobatan
lebih lanjut. Bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul
tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobbatan
politik, hukum dan teologi.
a. Otonomi (Autonomy)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu
berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri
c. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tempat yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan.
e. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
g. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
h. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali (R. Rizal Isnanto, 2009).
D. PEMBAHASAN
Peran etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah, baik
dan buruk dalam hubungan dengan orang lain. Etik merupakan studi tentang
perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa
yang baik dan berharga bagi semua orang. Secara umum, terminologi etik dan
moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan moral
bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis
atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu. Moral mendeskripsikan,
perilaku aktual, kebiasaan dan kepercayaan sekelompok orang atau kelompok
tertentu.
Pelaksanaan kode etik sangat berhubungan dengan profesionalisme dari
suatu profesi. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung
jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Pada
dasarnya, peran kode etik adalah upaya dalam menjalankan setiap tugas dan
fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Salah satu
peranan kode etik adalah merupakan dasar dalam mengatur hubungan antara
perawat dengan pasien, karena hukum mempunyai beberapa peranan yaitu :
1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan mana yang
sesuai dengan hokum
E. KESIMPULAN
Mengingat kondisi demikian, yang dibutuhkan kemudian adalah
perawatan dan pendampingan baik bagi pasien maupun pihak keluarga.
Perhatian dan kasih sayang sangat diperlukan bagi penderita sakit terminal,
bukan lagi bagi kebutuhan fisik, tetapi lebih pada kebutuhan psikis dan
emosional, sehingga baik secara langsung maupun tidak kita dapat membantu
pasien menyelesaikan persoalan-persoalan pribadinya dan kemudian hari siap
menerima kematian dengan penuh penyerahan kepada penyelenggaraan Tuhan Yang
Maha Esa. Bagaimanapun pasien adalah manusia yang masih hidup, maka
perlakuan yang seharusnya adalah perlakuan yang manusiawi kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA