KELOMPOK 5
Nama :
1. Fitra alifiyah 09180000004
2. Rani dian Saputri 09180000008
3. Abiataro gulo 09180000016
4. Rania putri a 09180000074
5. Hilman irshadi 09180000076
6. Inneke septika r 09180000078
7. Bahar perwata aji 09180000111
8. Raihandika permana 09180000112
9. Atika 09180000097
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Mata Kuliah Komplementer III yang berjudul ’’ Etik keperawatan
luka ’’. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah
Komplementer III.
Dalam menyusun makalah ini, kami menghadapi banyak hambatan. Namun dengan usaha,
bimbingan, dan adanya dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini tentunya sangat
diperlukan. Semoga makalah ini, dapat menjadi manfaat bagi semua pihak.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan salah suatu profesi pemberi asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Salah satu
indikator keberhasilan Rumah Sakit adalah kinerja tenaga keperawatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang baik sesuai dengan standar pelayanan
keperawatan. Profesi perawat di Indonesia memiliki proporsi relatif besar yaitu 40% dari
jumlah tenaga kesehatan di Indonesia sehingga baik buruk kinerja perawat menjadi salah
satu indikator utama mutu asuhan keperawatan di rumah sakit atau instansi kesehatan
yang lain
Etik profesi merupakan prinsip moral atau asas yang harus diterapkan oleh
perawat dalam hubungannya dengan pasien, teman, sejawat dan masyarakat umumnya.
Etik ini mengatur tentang perilaku prfessional pada perawat dalam menjalankan
pekerjaannya, Dimana setiap keputusan yang diambil oleh seorang perawat harus
dipertangungjawabkan, setiap keputusan yang diambil juga tidak hanya dengan
pertimbangan ilmiah, namun juga harus mempertimbangkan etika dalam keperawatan
Kode etik keperawatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat
terhadap petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap
profesi.
Sudah banyak terjadi pelanggaran pelaksanaan asuhan keperawatan yang tidak
sesuai dengan kode etik, seharusnya seorang perawat harus menonjolkan sikap
independen dan professionalitas tinggi sesuai dengan kode etik keperawatan. Prinsip
prinsip etis yang menjadi bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan etis
diantaranya adalah otonomi, nonmaleficience, beneficience, justice, fidelity dan veracity.
Sehingga setiap keputusan yang di ambil perawat yang didasari dengan etik keperawatan
sebagai dasarnya akan sangat membantu dalam proses merawat pasien khususnya dalam
keperawatan luka yang sering terjadi kelalaian dan malapraktek.
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia,
ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. Luka adalah terputusnya kontinuitas
jaringan karena cedera atau pembedahan. Luka bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur
anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhan.
Berdasarkan latar belakang yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa kode etik
keperawatan dapat mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat terhadap
petugas, perawat terhadap sesama anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi.
Sehingga setiap keputusan yang di ambil perawat yang didasari dengan etik keperawatan
sebagai dasarnya akan sangat membantu dalam proses merawat pasien khususnya dalam
keperawatan luka yang sering terjadi kelalaian dan malapraktek. dan luka adalah
hilangnya atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
trauma-trauma, luka bisa diklasifikasikan berdasarkan stuktur anatomis, sifat, proses
penyembuhan, dan lama penyembuhan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang etik keperawatan luka.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui definisi etik keperawatan luka.
b. Mahasiswa dapat memahami tipe-tipe etika keperawatan
c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip etik keperawatan
d. Mahasiswa dapat memahami dan mengaplikasikan contoh kasus etik
keperawatan didalam menangani luka.
e. Mahasiswa dapat memahami cara pengambilan keputusan yang benar
dari tindakan etik
f. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahai peran etik didalam
perawatan luka
BAB II
TINJAUAN TEORI
Etika merupakan kata bahasa dari yunani yaitu ethos berarti kebiasaan atau
model perilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk sesuatu
tindakan, dapat di artikan segala sesuatu dengan pertimbangan pembuatan keputusan
benar atau tidaknya suatu perbuatan.
Perawat harus membiasakan diri untuk menerapkan kode etik yang memberi
gambaran tanggung jawabnya dalam praktek keperawatan perawat juga harus
mengerti undang-undang dan hukum yang berhubungan dengan kesehatan umum,
terutama undang-undang yang mengatur praktek keperawatan dan anggota profesi
keperawatan dituntut oleh sesama perawat, profesi lain dan masyarakat sebagai
penerima pelayanan keperawatan untuk menaati dan menentukan kode etik yang telah
di sepakati.
Dalam melaksanakan praktek keperawatan, seorang perawat harus mengambil
suatu keputusan dalam upaya pelayanan keperawatan. Keputusan yang diambil
berdasarkan pertimbangan dan kemampuan penalaran etika. Kode etik menerapkan
konsep etis karna profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai
kepercayaan serta nilai individu.
Luka adalah rusaknya integritas jaringan tubuh. Perawatan luka adalah
membersihkan luka, mengobati dan menutup luka dengan memperhatikan teknik steril
perawatan luka dilakukan dengan cara menutup luka dengan balutan basah dan
kering. Bagian yang basah dari balutan secara efektif membersihkan luka terinfeksi
dari jaringan nekrotik. Kassa lembab dapat mengabsorsi semua eksudat dan debris
luka lapisan luar kering membantu menarik kelembapan dari luka ke dalam balutan
dengan aksikpiler.
Berdasarkan luka dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa etik
keperawatan luka adalah perawatan luka yang membersihkan luka, mengobati dan
menutup luka dengan memperhatikan teknik sterilisasi perawatan luka, perawat harus
menerapkan kode etik yang memberi gambaran tanggung jawab dalam praktek
keperawatan luka.
B. Tipe-tipe Etika Keperawatan
Tipe-tipe etika keperawatan terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi
dalam etik,menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Lebih lanjut,
bioetik difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan
antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan
theologi.
Pada lingkup yang lebih sempit,bioetik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan
pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap pengobatan dan
biologi. Isu dalam bioetik antara lain: peningkatan mutu genetik, etika
lingkungan, pemberiaan pelayanan kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan,kesehatan modern,aplikasi teori etik,dan
prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan
2. Clinical Ethics/Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan
pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.
Contoh clinical ethics: adanya persetujuan atau penolakan,dan bagaimana
seseorang sebaiknya merespons permintaan medis yang kurang bermanfaat
(sia-sia).
3. Nursing Ethics/Etik Keperawatan
Bagian dari bioetik,yang merupakan studi formal tentang isu etik dan
dikembangkan dalam tindakan serta dianalisis untuk mendapatkan
keputusan etik.
5. Perawat harus memiliki citra yang baik sebagai seorang professional. Dengan
kejujuran dan menjaga kerahasiaan pasien yang ditangani, dalam menangani
tindakan keprawatan
Pada kasus ini menggunakan prinsip VERACITY dan CONFIDENTIALITY
(nisa, 2009)
6. sudah seharusnya seorang perawat yang professional memiliki komitmen yang
kuat, perawat harus independen dan tidak hanya menimbang keputusan secara
ilmiah tetapi juga dengan prinsip etik didalam keperawatan.
Pada kasus ini menggunakan prinsip FIDELITY (nisa, 2009)
7. pasien harus mendapatkan injeksi, namun pasien tidak bersedia. Maka pasien dan
keluarga harus menandatangi kontrak bahwa pasien tidak bersedia menerima
terapi. Dengan hal tersebut berarti perawat sudah menjalankan kewajibannya
sebagai perawat dan apabila terjadi kesalahan atau hal-hal yang membahayakan
pasien
sudah bukan menjadi tanggung jawab perawat lagi.
Pada kasus ini menggunakan prinsip ACCOUNTABILITY (nisa, 2009)
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Daftar pustaka