Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

ETIKA KEPERAWATAN
BIOETIK KEPERAWATAN

NAMA DOSEN :
Sariman Pardosi, S.Kp., M.Si

Nama Kelompok 9:

1. Agung Epriansyah
2. Dela Janiarti
3. Shintania Mayzaro
4. Tiara Ariska Sari

Kelas 1A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul BIOETIK KEPERAWATAN. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih terutama kepada dosen pembimbing yang telah membantu proses penulisan
makalah ini. Ucapan terima kasih juga Penulis ucapkan kepada rekan – rekan yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu kritik yang membangun dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.

Bengkulu, 23 januari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara
mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.Perawat dituntut untuk
melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual
yang komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya
diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan
bertanggungjawab secara moral. Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat
dipisahkan dari segala segi kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup
yang bersih tanpa masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih
dominan oleh masalahnya. Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu
yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan
perbuatan dari pihak yang tidak  bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi
disebabkan oleh pertimbangan etis. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan
kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup
sehari-hari.
Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus
mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dalam setiap pengambilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga
dengan mempertimbangkan etika.Etika adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang
baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawanb moral.Bila jasmani, bioetik adalah studi tentang isu etika dalam
pelayanan kesehatan (Hundak & Gallo,1997) dalam pelaksanaannya etika keperawatan
mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan
dan kode etik profesi keperawatan.

B.RUMUSAN MASALAH 

1. Pengertian bioetik keperawatan


2. Konsep-konsep bioetik keperawatan
3. Pendekantan bioetik keperawatan
4. Unsur-unsur bioetik keperawatan

C.TUJUAN
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah 6'.
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik.
2. Mengetahui kosep-konsep bioetik keperawatan.
3. Mengetahui pendekatan bioetik keperawatan.
4. Mengetahui Unsur-unsur bioetik keperawatan.
BAB II
ISI

1. Pengertian Bioetik Keperawatan


bioetik terbentuk dari dua kata dalam bahasa yunani yaitu Abios berati hidup dan Aethos
berati adat istiadat atau moral, yang secara keseluruhan berarti etika hidup. Bioetik dapat
dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada
penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. dalam arti yang lebih
luas, bioetik adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan
kesehatan dan bidang-bidang terkait. bioetik juga dapat dikatakan sebagai kombinasi
antara pengetahuan hayati biologi dengan pengetahuan sistem nilai manusia. Bioetik
adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan ( saddam-
damchin.blogspot.com). Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang sberkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan
kesehatan ( Ismani Nila, 2001 hal;16 ).
Definisi ini sekaligus memberikan pula tujuan bioetik, yaitu membangun jembatan antara
ilmu pengetahuan tentang kemanusiaan, membantu kemanusiaan untuk tetap selamat dan
lestari, serta menyempurnakan dunia beradab. bioetik merupakan studi interdisipliner
tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi baik skala
mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. bioetik mencakup isu-isu sosial,
agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. bioetik selain membicarakan bidang medis,
juga membicarakan tebntang faktor budaya yang berperan dalam lingkup kesehatan
masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan kerja, dan
sebagainya. bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap penelitian kesehatan
pada manusia dan hewan percobaan.

2. Pendekatan Teori Bioetik


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan
keperawatan harus mampu dipertanggung jawabkan dan setiap pengambilan keputusan
tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi juga pada
pertimbangan etik. Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan tenaga
keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan keperawatan
yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan
professional Pengetahuan tentang perilaku bioetik dimulai dari pendidikan perawat dan
berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di
lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal & alam hal ini
keperawatan seringkali menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan teleologik,
deontologik dan intuitionism.
a) Pendekatan Teleologik
Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya,dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika dihadapkan
terhadap konsekuensidan keputusan" keputusan etis.
pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk
kepentingan medis.
Contoh
Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi, sedangkan tidak
ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter ahli bedah yang belum
bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan tindakan pembedahan sesuai
dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien
tersebut.
b) Pendekatan Deontologik 
Pendekatan deontologik merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral.
Simplikasi dari pendekatan adalah moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya
terpisah dari konsekuensinya.
Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran merupakan
halyang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut
mengakibatkan oranglain tersinggung atau tidak.
c) Pendekatan intuitionisms
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal yang
benar dan salah.
Contoh :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan tindakan
yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat karena sudah
mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk untuk dilakukan.

3. Prinsip – Prinsip Etik


 Otonomy ( Autonomy )
Prinsip Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri.  Orang dewasa dianggap kompeten
dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan
tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktik
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak – hak klien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

 Berbuat Baik ( Beneficience )


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi
pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.

 Keadilan ( Justice )
Prinsip Keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjun prinsip – prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
 Tidak Merugikan ( Non Maleficience )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan psikologis selama
perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.

 Kejujuran ( Veracity )
Prinsip Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
menyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argumen
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan
kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik
bahwa “doctors know best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki
hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.

 Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

 Menepati Janji ( Fidelity )


Prinsip Fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk
mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.  
 Kerahasiaan ( Confidentiality )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau
etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.Etika keperawatan
dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu
pendekatan teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan intuitionism
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan
mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan tertentu,
tetapi seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tugas tersebut
sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari –
hari atau dalam lingkungan kerja kita sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik.
Diantarnya ketika kita bekerja sebagai tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien
dianjurkan untuk di rujuk ke rumah sakit lebih tinggi, dengan alasan tindakan tidak bisa
dilakukan di rumah sakit setempat, padahal perawat tahu alasan sebenarnya kenapa
dokter tersebut merujuk, misal karena statusnya orang miskin, cerewet dan sebaganya.
B.Saran
Diharapkan kepada rekan – rekan perawat agar setiap melaksanakan tugas sesuai dengan
nilai – nilai etik profesional, sehingga kejadian- kejadian yang tidak diharapkan bisa kita
hindari
DAFTAR PUSTAKA

Amir amri. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Dampai.Lubis Sofyan. Mengenal Hak Konsumen Dan
Pasien. Jakarta. Pustaka Austisia.

http//saddam-damchin.blogspot.com

Ismani Nila,SKM, Etika Keperawatan, Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai