ETIKA KEPERAWATAN
BIOETIK KEPERAWATAN
NAMA DOSEN :
Sariman Pardosi, S.Kp., M.Si
Nama Kelompok 9:
1. Agung Epriansyah
2. Dela Janiarti
3. Shintania Mayzaro
4. Tiara Ariska Sari
Kelas 1A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul BIOETIK KEPERAWATAN. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih terutama kepada dosen pembimbing yang telah membantu proses penulisan
makalah ini. Ucapan terima kasih juga Penulis ucapkan kepada rekan – rekan yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu kritik yang membangun dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan demi tercapainya
kesempurnaan dari makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara
mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.Perawat dituntut untuk
melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual
yang komperhensif. Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya
diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan
bertanggungjawab secara moral. Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat
dipisahkan dari segala segi kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup
yang bersih tanpa masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih
dominan oleh masalahnya. Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu
yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan
perbuatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi
disebabkan oleh pertimbangan etis. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan
kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup
sehari-hari.
Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus
mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dalam setiap pengambilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga
dengan mempertimbangkan etika.Etika adalah peraturan atau norma yang dapat
digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang
baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawanb moral.Bila jasmani, bioetik adalah studi tentang isu etika dalam
pelayanan kesehatan (Hundak & Gallo,1997) dalam pelaksanaannya etika keperawatan
mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan
dan kode etik profesi keperawatan.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah 6'.
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik.
2. Mengetahui kosep-konsep bioetik keperawatan.
3. Mengetahui pendekatan bioetik keperawatan.
4. Mengetahui Unsur-unsur bioetik keperawatan.
BAB II
ISI
Keadilan ( Justice )
Prinsip Keadilan dibutuhkan untuk tercapainya sesuatu yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjun prinsip – prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Tidak Merugikan ( Non Maleficience )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya / cedera fisik dan psikologis selama
perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.
Kejujuran ( Veracity )
Prinsip Veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
menyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar
menjadi akurat, komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama
menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat beberapa argumen
mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan
kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik
bahwa “doctors know best” sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki
hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran
merupakan dasar dalam membangun hubungan saling percaya.
Akuntabilitas ( Accountability )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Amir amri. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Dampai.Lubis Sofyan. Mengenal Hak Konsumen Dan
Pasien. Jakarta. Pustaka Austisia.
http//saddam-damchin.blogspot.com