Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN

PENDEKATAN TEORITIS TERHADAP BIOETIK

Untuk memenuhi mata kuliah etika keperawatan : Ns.Muhammad Alamin,M.Kep

Disusun oleh :

EMILIA NURHAYATI
202002T028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

TAHUN 2020

1
Makalalah yang berjudul

Pendekatan teoritis terhadap bioetik

Telah disyahkandan disetujui oleh :

Mahasiswa Dosen pembimbing

( Emilia Nurhayati ) (Ns.Muhammad Alamin,M.Kep)

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tugas mata kuliah Etika
Keperawatan yang berjudul “Pendekatan teoritis terhadap bioetik” tepat waktu.

Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Semua pihak yang turut
membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kemajuan makalah ini di masa mendatang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca

3
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................................................i

Kata pengantar........................................................................................................................ii

Daftar isi................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................................2

1.3 Rumusan Masaah...............................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Etika.................................................................................................3

2.2 pengertian Etik...................................................................................................3

2.3 Pengertian Etiket................................................................................................3

2.4 Perbedaan Etiket dan Etika................................................................................3

2.5 Kode Etik Keperawatan.....................................................................................3

2.6 Prinsip Etika Keperawatan.................................................................................4

2.7 Contoh Prinsip Etika Keperawatan....................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 kesimpulan............................................................................................................

3.2 saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan.  Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja
secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien
baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang
manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif.  Sebagai tenaga yang
profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin
terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi
kehidupan.  Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa
masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh
masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi
merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari
pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh
pertimbangan etis.Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai
bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-
hariya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika.
Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam
standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).

5
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan
mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.
(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
B. Rumusan masalah
  1. Pengertian etik dan Bioetik
  2. Pendekatan Teologi
  3. Pendekatan Deontologik
  4.Pendekatan intituonism
  5.Isu Bioetik dalam Keperawatan
  6.Nilai-nilai pribadi dan praktik profesional

C. Tujuan
Tujuan umum dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik
2. Mengetahui pendekatan bioetik keperawatan
3. Isue bioetik dalam keperawatan

6
Tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek – aspek etik dan bioetik dalam
aplikasi pelayanan keperawatan.
2. Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata kuliah Etika Keperawatan
D. MANFAAT
Makalah etika ini diharapakan mahasiswa mampu memahami dan
mengaplikasikan mengenai etik dan bioetik keperawatan

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    PENGERTIAN ETIKA DAN BIO ETIK


Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria
tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan
sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi
Suhaemi. 2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan
kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan
yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki
prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan
dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap
menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan
penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Bioetik adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan (saddam-
damchin.blogspot.com). Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang sberkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan
kesehatan (Ismani Nila, 2001 hal;16 ). Bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas
treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
tindakan pengobatan dan biologi.Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada

8
dilema yang menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip
etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.Bioetik merupakan studi filosofi
yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan
dalam kaitannya dengan pengobatan. Lebih lanjut bioetik difokuskan kepada pertanyaan
etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan,politik, hukum dan theologi.Isu bioetik yang muncul antara lain
peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pmberian pelayananan kesehatan.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada moralitas
treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia.
Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang
mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika
lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam dunia
kesehatan/medis ( pelayanan kesehatan,penelitian kesehatan dll ) sering disebut etika
medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960-an, karena pada saat itu
banyak bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk
memperpanjang/meningkatkan kualitas hidup manusia.

B.    PENDEKATAN BIOETIK


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti
masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan.Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan setiap
pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di
bidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema
etik kesehatan yang sebagaian besar belum teratasi ( Catalano,1991 )

9
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan professional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat
dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di
lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini
keperawatan seringkali menggunakan 3 pendekatan yaitu : pendekatan teleologik,
deontologik dan intuitionism.
1. Pendekatan Teleologik
Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan
akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika
dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain
pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the
endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau
keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).
Contoh :Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang
tersebut, dokter ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap
dibenarkan untuk melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien
tersebut.
2. Pendekatan Deontologik
Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban moral.
Contoh :Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu
kebenaran merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus
disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain
tersinggung atau tidak.
3. Pendekatan Intuitionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusai dalam mengetahui hal
yang benar atau salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasional
suatu keadaan.

10
Contoh :Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar.Hal tersebut tidak perlu diajarkan
lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang
diyakini dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk
dilakukan.

C. ISU BIOETIK DALAM KEPERAWATAN


          Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi
keperawatan.
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu
atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.  Dalam
pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan
intuitionism.        
Kelalaian Perawat dalam menjalankan tugas. Dalam menjalankan tugas
keprofesiannya, perawat bisa saja melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien
sebagai penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih
parah lagi mengakibatkan kematian, terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak
sesuai dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini di kenal dengan malpraktek
dan hal ini merupakan kelalaian perawat dalam menjalankan tugas.
Bioetika keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang
mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan
bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi
hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah
etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga

11
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar
praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti
masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan
dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan
etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani,
2001).
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi
keperawatan.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian besar
belum teratasi ( catalano, 1991).
Issue bioetik keperawatan mencakup banyak hal,sesuai dengan kewenangan
perawat, sesuai dengan bidang kerjanya. Diantaranya keperawatan anak, gerontik,
bedah, maternitas, komunitas, keluarga dll.
Masalah bioetik semakin berkembang dengan munculnya berbagai sistem
pelayanan kesehatan baru,seperti nursing care (perawat rumah),telenursing (perawatan
jarak jauh) dll.
Contoh kasus Issue Bioetik keperawatan :
1. Keperawatan maternitas :            
- Aborsi
- Kehamilan remaja
- Penanganan Bayi berisiko tinggi

12
2. Keperawatan gerontologi :
- Penganiayaan lanjut usia
- Euthanasia
- Penanganan pasien HIV/AIDS

D. NILAI PRIBADI DAN PRAKTEK PROFESIONAL


Definisi Nilai menurut Kamus besar bahasa indonesia,edisi 3 tahun 2003 yaitu :
Sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Atau sesuatu yang
menyempurnakan manusia sesuai hakekatnya.
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yg dipegang sedemikian oleh
seseorang sesuai dgn tuntutan hati nurani (Pengertian secara umum).
 Nilai adalah seperangkat keyakinan & sikap pribadi seseorang ttng kebenaran,
keindahan, dan penghargaan dr suatu pemikiran, objek atau perilaku yg berorientasi
pd tindakan dan pemberian arah serta makna pd kehidupan seseorang (Simon,
1973)
 Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran,
keinginan mengenai ide-ide, objek atau prilaku khusus (Znowski, 1974).
Klasifikasi nilai adalah suatu proses orang atau seseorang dapat menggunakannya untuk
mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri.Perawat dalam melaksanakan ASKEP selain
menggunakan ilmu keperawatan yang dimiliki juga diperkuat oleh nilai yang ada dalam
diri mereka.
Klasifikasi Nilai-nilai ada 2 yaitu Nilai-nilai nurani dan nilai-nilai memberi.
 Nilai nurani yaitu nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang
menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain.Contoh :
keberanian,kejujuran,cinta damai,keandalan diri,potensi,disiplin,tahu
batas,kemurnian dan kesesuaian.
 Nilai-nilai memberi yaitu nilai yang perlu di praktekkan atau yang diberikan yang
kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan. Contoh : setia,dapat
dipercaya,hormat,cinta kasih sayang,tidak egois,baik hati,ramah adil dan murah
hati.

13
Definisi Nilai Etika yaitu nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh misalnya
kejujuran atau nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak,benar dan salah yang dianut
oelh golongan atau anggotanya.(kamus besar bahasa indonesia edisi 3 tahun 2003 ).
Dalam diri manusia terdapat 2 nilai yaitu nilai personal ( nilai-nilai manusia sebagai
pribadi yang utuh ) dan nilai profesional yaitu nilai-nilai manusia berdasarkan
profesinya.
Nilai-nilai tersebut merupakan suatu ciri:
 Nilai-nilai yang membentuk dasar perilaku seseorang.
 Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten.
 Nilai-nilai menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang
 Nilai-nilai merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang yang
secara intelektual diyakinkan tentang suatu nilai serta memegang teguh dan
mempertahankannya.
Adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek
keperawatan dan bidang tekhnologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
konflik antara nilai-nilai pribadi yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktek
yang dilakukan sehari-hari. Selain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat
untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu, dinilai pihak perawat
mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai
pribadi mereka.
Untuk praktik sebagai perawat profesional diperlukan nilai-nilai yg sesuai dengan kode
etik profesi, antara lain:
1.      Menghargai martabat individu tanpa prasangka
2.      Melindungi seseorang dalam hal privasi
3.      Bertanggung jawab untuk segala tindakannya
Berdasarkan teori klarifikasi nilai-nilai, keyakinan atau sikap dapat menjadi suatu nilai
apabila keyakinan tersebut memenuhi tujuh kriteria sbb:
 Menjunjung dan menghargai keyakinan & perilaku seseorang
 Mengaskannya di depan umum, apabila cocok
 Memilih dari berbagai alternatif

14
 Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
 Memilih secara bebas
 Bertindak
 Bertindak dengan pola konsistensi
Perawat secara hukum dan etika berkewajiban untuk memenuhi tanggung jawab dan
kewajibannya dalam peraturan yang membatasinya dan kode etik yg membimbingnya
Perawat didalam menjalankan kewajibannya tidak terlepas dari nilai-nilai personal dan
professional.

15
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioetika Keperawatan


Bioetika terbentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu “bios”berati hidup
dan “ethos” berati adat istiadat atau moral, yang secara keseluruhan berarti etika hidup.
Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan
terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam
arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat,
pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.
Bioetika juga dapat dikatakan sebagai kombinasi antara pengetahuan hayati
(biologi) dengan pengetahuan sistem nilai manusia.Definisi ini sekaligus memberikan
pula tujuan bioetika, yaitu membangun jembatan antara ilmu pengetahuan dan
humaniora (kemanusiaan), membantu “kemanusiaan” untuk tetap selamat dan lestari,
serta menyempurnakan dunia beradab.
Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh
perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro,
masa kini dan masa mendatang.Bioetika mencakup isu-isu sosial, agama, ekonomi, dan
hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis, seperti abortus,
euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa genetik,
membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
kesehatan masyarakat, hak pasien, moralitas penyembuhan tradisional, lingkungan
kerja, demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap
penelitian kesehatan pada manusia dan hewan percobaan.

B. Pendekatan Teoristis Terhadap Bioetik

Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat yang berarti


masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan.Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan
dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan setiap

16
pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata, tetapi juga pada pertimbangan etik.

Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah
menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik kesehatan yang sebagaian besar
belum teratasi (Catalano,1991 )

Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan


keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek
asuhan profesional

Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat dan berlanjut pada
diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat atau teman di lingkungan sekitar
baik kampus ataupu lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali
menggunakan tiga pendekatan yaitu : pendekatan teleologik, deontologik dan
intuitionism.

1. Pendekatan Teleologik

Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan fenomena dan


akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan terhadap etika
dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan etis. Dengan kata lain
pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang berkaitan dengan the
endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan secara hukum tindakan atau
keputusan yang diambil untuk kepentingan medis).

Contoh :Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang tersebut, dokter
ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap dibenarkan untuk melakukan
tindakan pembedahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini
dilakukan demi keselamatan pasien tersebut.

17
2. Pendekatan Deontologik

Pendekatan dentologik merupakan suatu teori atau studi tentang kewajiban


moral. Simplikasi dari pendekatan dalah moralitas dari suatu keputusan etis yang
sepenuhnya terpisah dari konsekuensinya.

Contoh :Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu


kebenaran merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus disampaikan tanpa
peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain tersinggung atau tidak.

3. Pendekatan Intiutionism

Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam mengetahui hal
yang benar dan salah.Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional atau irasionalnya
suatu keadaan.

Contoh :Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien


merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi
kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang diyakini dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

C. Isu Bioetik Dalam Keperawatan

Isu boietik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik keperawatan dan


berhubungan dengan profesi lain, serta muncul dalam semua bidang praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang
memberikan kesejahteraan kepada manusia.Hal ini dilakukan salah satunya dengan
memberikan bantuan kepada individu baik sehat maupun sakit.

Contoh : Beberapa tahun lalu, salah satu Pahlawan Nasional Korea Selatan,
Profesor Woo Suk Hwang, seorang pioner dan pakar terkenal bidang kloning telah
tersandung kasus bioetika. Hasil kerja keras bersama timnya sejak tahun 2001 telah
menghasilkan karya yang bisa disebut monumental yaitu melakukan kloning sel
somatis manusia untuk mendapatkan sel stem, suatu proyek yang didanai

18
Pemerintah Korea sebesar 4 milyar won atau sekitar 40 milyar rupiah. Sebelumnya,
tim riset yang dipimpinnya pertama kali di dunia berhasil mengkloning anjing, dan
salah satu staf pengajar Universitas Gadjah Mada juga merupakan kandidat doktor
ikut terlibat di dalamnya.

Kesuksesan luar biasa tersebut ternyata diikuti dengan tuduhan bernada miring
yaitu adanya kemungkinan bahwa Profesor Woo Suk Hwang telah melakukan
kebohongan publik dan melanggar rambu-rambu bioetika. Dia dianggap telah
menggunakan telur yang diperoleh dengan cara membeli dari donor di rumah sakit
maupun mendapatkannya dari beberapa anggota tim yang terlibat langsung dalam
penelitian tentang kloning tersebut.

Walaupun tuduhan ini lebih besar gaungnya di luar negeri ketimbang di dalam
negeri, namun Profesor Hwang merasa perlu untuk mundur dari segala jabatan
strategis terutama jabatan sebagai ketua lembaga pusat sel stem dunia.Keputusan
berat yang berarti kemungkinan besar harus meninggalkan segala kemewahan
fasilitas penelitian yang telah dikucurkan oleh pemerintah Korea.

19
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan
tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan
kesehatan.Etika keperawatan dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang
terdiri dari tiga pendekatan, yaitu pendekatan teleologik, pendekatan deontologik
dan pendekatan intuitionism. Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada
ruang lingkup keperawatan mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai
yang dimiliki perawat dengan pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan
setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan tertentu, tetapi seorang perawat mempunyai hak untuk menerima
ataupun menolak tugas tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari – hari atau dalam
lingkungan kerja kita sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya
ketika kita bekerja sebagai tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien
dianjurkan untuk di rujuk ke rumah sakit lebih tinggi, dengan alasan tindakan
tidak bisa dilakukan di rumah sakit setempat, padahal perawat tahu alasan
sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk, misal karena statusnya orang miskin,
cerewet dan sebagainya.

B. SARAN
Isu bioetik dalam  praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka,
yang bisa didapatkan oleh calon perawat sekalipun.  Dengan mempelajarinya
secara rinci, dan dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka
tidaklah bisa dikatakan seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan
tindakan di luar batas yang diperbolehkan.Dengan adanya bahasan menganai isu
bioetik seperti ini, kita akan diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar
aturan itu.  Dan kita juga diajarkan tentang bagaimana menyikapi segala bentuk

20
dilema dalam praktik keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan,
atau referensi dalam pengajaran mata kuliah etika keperawatan.

21
DAFTAR PUSTAKA
Amir amri.  1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.
Brunner & Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, EGC http//saddam-
damchin.blogspot.com
Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika
Ismani Nila,2010.SKM, Etika Keperawatan, Widya Medika
Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien.  Jakarta. Pustaka
Yustisia.

22

Anda mungkin juga menyukai