Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENDEKATAN TEORITIS TERHADAP BIOETIK

Disusun sebagai penugasan mata kuliah Etika Keperawatan


Dosen Pembimbing : Ns. Muhammad Al Amin, S.Kep., M.Kes

Disusun oleh :

Sri Handayani NIM : 202002T055

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


PROGRAM NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


2020
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul makalah : pendekatan teoritis terhadap Bioetik


2. Nama pembuat makalah : Sri Handayani
3. Dosen pembimbing : Ns. Muhammad Al Amin, S.Kep., M.Kes

Banyuwangi, 11 Oktober 2020


Menyetujui, Pembuat makalah

(Ns. Muhammad Al Amin, S.Kep., M.Kes) (Sri Handayani)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa
halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat
mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama
yang berada di STIKES Banyuwangi, materi tentang “Pendekatan Teoritis
Terhadap Bioetik” sehingga diharapkan dengan mempelajari makalah ini
mahasiswa maupun pembaca lainnya untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini
pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.

Banyuwangi, 11 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................... 4
1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................................... 5
1.3.1      Tujuan Umum............................................................................................ 5
1.3.2      Tujuan Khusus........................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN............................................................................................................... 6
2.1 PENGERTIAN INTUITIONISME................................................................. 6
2.2 TEORI- TEORI DAN TOKOH-TOKOH INTUITIONISME......................8
2.3 PENDEKATAN INTUITIONISM................................................................ 11
BAB III........................................................................................................................... 13
PENUTUP....................................................................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN............................................................................................... 13
3.2 SARAN............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


 Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak
besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan.  Pelayanan
keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan
tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan
profesi lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk
pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif. 
Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan
suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan
bertanggungjawab secara moral.
Dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi
merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan
perbuatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang
terjadi disebabkan oleh pertimbangan etis. Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu
dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit
untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hariya. Salah satu yang
mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral
sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat
keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua
profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu
profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all,
1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat,
yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut
tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu
dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap pengambilan
keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata
tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan
tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan
(Hudak & Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu
pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan
dan kode etik profesi keperawatan.
Intuitionism adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap
asuhan kesehatan. Intuitionism adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan
kesehatan (Hudak & Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan
mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi
keperawatan dan kode etik keperawatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian etik dan Bioetik
2. Pendekatan Bioetik
3. Pendekatan Teologi
4. Pendekatan Deontologik
5. Pendekatan Intuitionisme
6. Isu Bioetik dalam Keperawatan
7. Nilai-nilai pribadi dan praktik profesional

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1      Tujuan Umum
Meningkatkan pemahaman mengenai pendekatan teoritis terhadap bioetik
keperawatan
1.3.2      Tujuan Khusus
1. Mengetahui Pengertian etik dan bioetik
2. Mengetahui pendekatan Bioetik
3. Mengetahui pendekatan teologi
4. Mengetahui pendekatan Deontologik
5. Mengetahui pendekatan intuitionisme
6. Mengetahui Isue bioetik dalam keperawatan
7. Mengetahui nilai nilai pribadi dan praktik profesional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA DAN BIOETIK


Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut
Araskar dan David (1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif atau
dorongan yang mempengaruhi prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi.
2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang
baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip
bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan
hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan yang mempunyai prinsip
benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung
jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku
yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga yang berhubungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-
undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika
berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat
dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai
dan situasi individu yang dilayani.
Bioetik adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan
(saddam-damchin.blogspot.com). Bioetik adalah etika yang menyangkut
kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang sberkaitan dengan
pendekatan terhadap asuhan kesehatan (Ismani Nila, 2001 hal;16 ). Bioetik
merupakan evaluasi etik pada moralitas treatment atau inovasi teknologi,
dan waktu pelaksanaan pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih
luas, bioetik mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap
perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan
dengan tindakan pengobatan dan biologi.
Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang
menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip
etik terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan.
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan dalam kaitannya
dengan pengobatan. Lebih lanjut bioetik difokuskan kepada pertanyaan
etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi,
pengobatan,politik, hukum dan theologi.Isu bioetik yang muncul antara
lain peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pmberian pelayananan
kesehatan.
Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik
pada moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan
pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau
bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut
dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan
pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik antara lain : peningkatan mutu
genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan.
Bioetik adalah cabang etik yang mengkaji masalah etika dalam
dunia kesehatan/medis ( pelayanan kesehatan,penelitian kesehatan dll )
sering disebut etika medis atau etikabiomedik.
Bioetik mulai berkembang pada awal tahun 1960-an, karena pada
saat itu banyak bermunculan teknologi medis sebagai upaya untuk
memperpanjang/meningkatkan kualitas hidup manusia.

2.2 PENDEKATAN BIOETIK


Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat
yang berarti masyarakat memberikan kepercayaan kepada keperawatan
untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan.Konsekwensi dari hal
tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus
mampu dipertanggungjawabkan dan setiap pengambilan keputusan
tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata, tetapi
juga pada pertimbangan etik.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan
kedokteran telah menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etik
kesehatan yang sebagaian besar belum teratasi ( Catalano,1991 )
Tenaga keperawatan memiliki komitmen yang tinggi untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas berdasarkan standar
perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional
Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat
dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan rekan sejawat
atau teman di lingkungan sekitar baik kampus ataupu lingkungan tempat
tinggal. Dalam hal ini keperawatan seringkali menggunakan 3 pendekatan
yaitu : pendekatan teleologik, deontologik dan intuitionism.

2.3 PENDEKATAN TELEOLOGIK


Pendekatan Teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan
fenomena dan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan pendekatan
terhadap etika dihadapkan terhadap konsekuensi dan keputusan- keputusan
etis. Dengan kata lain pendekatan ini mengemukakan tentang hal- hal yang
berkaitan dengan the endjustifies the means (pada akhirnya membenarkan
secara hukum tindakan atau keputusan yang diambil untuk kepentingan
medis).
Contoh :
Dalam situasi dan kondisi dimana seorang pasien harus segera dioperasi,
sedangkan tidak ada ahli bedah yang berpengalaman dalam bidang
tersebut, dokter ahli bedah yang belum bepenglaman sekalipun tetap
dibenarkan untuk melakukan tindakan pembedahan sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.Hal ini dilakukan demi keselamatan pasien
tersebut.
2.4 PENDEKATAN DEONTOLOGIK
Pendekatan Deontologi merupakan suatu teori atau studi tentang
kewajiban moral.
Contoh :
Seorang perawat yang berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu
kebenaran merupakan hal yang sangat penting, dan tetap harus
disampaikan tanpa peduli apakah hal tersebut mengakibatkan orang lain
tersinggung atau tidak.

2.5 PENDEKATAN INTUITIONISME


Intuisionisme adalah sistem etika yang tidak mengukur baik atau
buruk sesuatu perbuatan berdasarkan hasilnya tetapi berdasarkan niat
dalam melaksanakan perbuatan tersebut. Dalam bahasa Inggris
Intuisionisme berasal kata Intuiton yang berarti manusia memliki gerak
hati atau disebut hati nurani. Gerak hati mampu membuat manusia melihat
suatu perkara benar atau salah, jahat atau baik. Intuisionisme juga
merupakan suatu proses melihat dan memahami secara spontan dan
intelektual. Organ fiskal yang berkaitan dengan gerak hati atau intuisi
tidak diketahui secara jelas. Namun, setengah ahli filsafat menyebutkan
jantung dan otak. kanan sebagai organ fiskal yang menggerakan intuisi.
Di dalam otak, terdapat dua tipe sistem berpikir, yaitu sistem sadar
dan sistem tidak sadar (bawah sadar). Bagian otak yang mengatur sistem
sadar manusia adalah otak kiri dan sistem ini bekerja secara lebih lambat,
menjadi pusat analisis, rasional, bekerja berdasarkan fakta dan pengalaman
yang pernah terjadi, serta semua yang dikerjakan sistem ini diketahui oleh
Anda. Sementara sistem bawah sadar atau tidak sadar, diatur oleh otak
kanan, bekerjanya tidak diketahui secara sadar, dan menghasilkan respon
yang cepat. Intuisi diatur oleh sistem bawah sadar Anda. Intuisi
sebenarnya juga berasal dari informasi atau pengalaman yang pernah Anda
alami sebelumnya, namun informasi tersebut berada di alam bawah sadar
Anda. Ketika intuisi muncul maka keputusan itu adalah keputusan yang
muncul dari alam bawah sadar Anda. Sehingga, intuisi muncul tanpa Anda
harus berpikir dengan matang dan menganalisis semua kejadian yang
pernah terjadi, tiba-tiba muncul begitu saja.
Gerak hati yang tidak mampu dijangkau oleh akal yaitu
pengalaman emosional dan spiritual. Menurut Immanuel Kant, akal tidak
pernah mampu mencapai pengetahuan langsung tentang sesuatu perkara.
Akal hanya mampu berpikir perkara yang dilihat terus (fenomena) tetapi
hati mampu menafsir suatu perkara dengan tidak terhalang oleh perkara
apapun tanpa ada jarak antara subjek dan objek.
Gambar 1.1 Otak Kiri dan Otak Kanan
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam
lingkungan tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap
asuhan kesehatan. Dalam pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada
bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik,
pendekatan deontologik, dan pendekatan Intuisionism. Yang akan dibahas
dari etika keperawatan terhadap bioetik adalah Pendekatan Intuitionism.

Pendekatan intuitionism menyatakan pandangan atau sifat manusia


dalam mengetahui keyakinan akan etika keperawatan yang akan dilakukan
dan meyakini baik dan benar. Hal tersebut terlepas dari pemikiran rasional
atau irasional suatu keadaan.

Contoh kasus :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan
lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika dari seorang yang
diyakini dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk
dilakukan.
2.6 ISU BIOETIK DALAM KEPERAWATAN
Isu boietik melibatkan perawat dalam pelaksanaan praktik
keperawatan dan berhubungan dengan profesi lain, serta muncul dalam
semua bidang praktik keperawatan. Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang mempunyai bidang memberikan kesejahteraan kepada manusia.Hal
ini dilakukan salah satunya dengan memberikan bantuan kepada individu baik
sehat maupun sakit.

Contoh : Beberapa tahun lalu, salah satu Pahlawan Nasional Korea Selatan,
Profesor Woo Suk Hwang, seorang pioner dan pakar terkenal bidang kloning
telah tersandung kasus bioetika. Hasil kerja keras bersama timnya sejak tahun
2001 telah menghasilkan karya yang bisa disebut monumental yaitu melakukan
kloning sel somatis manusia untuk mendapatkan sel stem, suatu proyek yang
didanai Pemerintah Korea sebesar 4 milyar won atau sekitar 40 milyar rupiah.
Sebelumnya, tim riset yang dipimpinnya pertama kali di dunia berhasil
mengkloning anjing, dan salah satu staf pengajar Universitas Gadjah Mada juga
merupakan kandidat doktor ikut terlibat di dalamnya.

Kesuksesan luar biasa tersebut ternyata diikuti dengan tuduhan bernada


miring yaitu adanya kemungkinan bahwa Profesor Woo Suk Hwang telah
melakukan kebohongan publik dan melanggar rambu-rambu bioetika. Dia
dianggap telah menggunakan telur yang diperoleh dengan cara membeli dari
donor di rumah sakit maupun mendapatkannya dari beberapa anggota tim yang
terlibat langsung dalam penelitian tentang kloning tersebut.

Walaupun tuduhan ini lebih besar gaungnya di luar negeri ketimbang di


dalam negeri, namun Profesor Hwang merasa perlu untuk mundur dari segala
jabatan strategis terutama jabatan sebagai ketua lembaga pusat sel stem
dunia.Keputusan berat yang berarti kemungkinan besar harus meninggalkan
segala kemewahan fasilitas penelitian yang telah dikucurkan oleh pemerintah
Korea.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bioetik merupakan etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu
atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.Etika
keperawatan dalam pelaksanaanya mengacu kepada bioetik yang terdiri dari tiga
pendekatan, yaitu pendekatan teleologik, pendekatan deontologik dan pendekatan
intuitionism.
Intuitionism adalah Untuk menentukan apa yang baik dan apa yang buruk hanya
berdasarkan perasaan moralnya, bukan berdasarkan situasi, kewajiban atau hak. Yang
menjadi titik tolaknya hanyalah perasaan moral. Jadi Intuisi termasuk salah satu kegiatan
berpikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan sering bercampur aduk dengan
perasaan.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup keperawatan
mengakibatkan terjadinya konflik antara nilai-nilai yang dimiliki perawat dengan
pelaksanaan praktik keperawatan yang dilakukan setiap hari.
Pihak atasan membutuhkan perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
tertentu, tetapi seorang perawat mempunyai hak untuk menerima ataupun menolak tugas
tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Sebagai contoh kasus dalam kehidupan sehari – hari atau dalam lingkungan
kerja kita sering berkaitan dengan kasus etik dn bioetik. Diantarnya ketika kita bekerja
sebagai tenaga keperawatan, kemudian seorang pasien dianjurkan untuk di rujuk ke
rumah sakit lebih tinggi, dengan alasan tindakan tidak bisa dilakukan di rumah sakit
setempat, padahal perawat tahu alasan sebenarnya kenapa dokter tersebut merujuk, misal
karena statusnya orang miskin, cerewet dan sebagainya.
3.2 SARAN
Isu bioetik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang
bisa didapatkan oleh calon perawat sekalipun.. Dengan mempelajarinya secara rinci, dan
dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan
seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang
diperbolehkan. Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan
diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu.  Dan kita juga diajarkan
tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik keseharian kita.
Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam pengajaran mata kuliah
etika keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Mita, Nimas. 2017. Dari mana datangnya intuisi.
(Online) https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/apa-itu-intuisi/

Ismani Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta. Widya Medika

Lubis Sofyan. 2009. Mengenal Hak Konsumen Dan Pasien.  Jakarta. Pustaka Yustisia.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Intuisionisme

Amir amri. 1997. Hukum kesehatan. Jakarta. Bunga Rampai.

http//saddam-damchin.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai