Anda di halaman 1dari 5

OLEH :

TINGKAT 3.1

PT EKA SRI WAHYUNI DHARMA P.


(P07120016040)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2018

HARI/TANGGAL : KAMIS , 27 SEPTEMBER 2018


WAKTU : 08.00 WITA

PERTEMUAN KE : 1 (PERTAMA)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI PASIEN
Ny A berusia 40 tahun datang ke Rumah Sakit Mata Bali Mandara dengan
keluahan susah untuk melihat dan pandangan kabur. TD : 130/70 mmHg,
N : 90 x/m, S : 36,5 O C, RR : 18 x/m. Saat dilakukan pemeriksaan dokter
mendiagnosa Ny.A katarak pada mata kanannya dan menyarankan agar
secepatnya dilakukan operasi untuk mengangkat kataraknya tersebut. Saat
mengetahui hal tersebut pasien mengatakan takut operasinya akan
mengalami kegagalan dan akan berdampak ia mengalami kebutaan
selamanya pada mata kanannya. Pasien tampak gelisah dan bingung.
Pasien tampak cemas.

2. DIAGNOSE KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
dibuktikan dengan pasien mengatakan takut akan jalannya operasi akan
mengalami kegagalan, pasien tampak bingung, pasien tampak gelisah.

3. TUJUAN
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengontrol kecemasannya pada jalannya operasi yang
akan dilaksanakan.
c. Pasien mampu mengatasi kecemasannya menggunakan teknik
relaksasi
d. Pasien tampak lebih tenang dari sebelumnya.

4. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Minta pasien untuk berdoa untuk kelancaran jalannya operasi
c. Jelaskan prosedur operasi yang akan digunakan pada pasien
d. Berikan terapi relaksasi napas dalam untuk mengurangi kecemasan
yang dialami pasien
e. Beri motivasi pada pasien untuk melakukan teknik relaksasi setiap
kecemasannya muncul lagi.
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN KECEMASAN
1. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
P :”Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Eka, saya perawat yang
bertugas di ruangan ini dan akan menemani ibu sampai pukul 14.00
Wita nanti. Nama ibu siapa bu? Ibu senang dipanggil siapa?”
K :”Pagi sus, saya ibu A. panggil saja saya ibu A.”
P :”Baiklah bu.”
b. Validasi Data
P :”Bagaimana perasaan ibu hari ini bu?”
K :”Saya sangat takut dan gelisah karena operasi mata saya sus,.”
c. Kontrak
P :”Oh jadi ibu mencemaskan operasi yang akan dilakukan,
bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan yang
ibu rasakan? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang kurang
lebih 20 menit bu?”
K :”Baiklah sus”
P :”Kita berbincang-bincang dimana bu? Bagaimana kalau disini
saja?”
K :”Baik sus disini saja”

2. FASE KERJA
P :”Tadi ibu katakan ibu merasa takut dan gelisah. Coba ibu certikan
lebih lanjut mengenai perasaan yang ibu rasakan bu? Apa yang
sedang ibu pikirkan? Apa yang ibu takuktkan sehingga ibu merasa
begitu gelisah dan takut?”
K :”Saya takut operasi mata saya tidak berjalan dengan lancar sus,
bagaimana kalau operasinya gagal dan saya akan buta selamanya?
Saya sangat takut sus”
P :”Jadi ibu mentakutkan operasinya gagal. Kalau ibu sedang gelisah,
bagaimana kebiasaan makan dan pola tidur ibu?”
K :”Saya jadi susah tidur sus”
P :”Dalam keluarga ibu apa yang biasanya dilakukan ika mengalami
gelisah?”
K :”Saya biasanya curhat dengan suami saya sus, saya memang cepat
panic dalam menghadapi masalah sus”
P :”Oh, jadi ibu memang cepat panic dalam menghadapi masalah?
Bagaimana kebiasaan ibu beribadah?”
K :”Saya biasanya sembahyang 2 kali sehari sus.”
P :”Baiklah bu, ibu harus banyak berdoa agar Tuhan selalu
memberikan kelancaran dalam setiap proses operasi yang akan
dilakukan ke ibu.”
K :”Baiklah sus.”
P :”Apakah ibu sebelumnya pernah mengalami pengalaman yang
tidak menyenangkan? Apa yang ibu lakukan? Dengan siapa ibu
biasanya minta bantuan untuk mengatasi masalah tersebut? Apakah
ibu berhasil menyelesaikan masalah itu?”
K :”Saya dulu pernah mengalami masalah saat harus kehilangan
pekerjaan saya. Saat itu usaha yang sudah saya rintis dari awal
harus bangkrut karena tertipu oleh mitra kerja saya sendiri. Waktu
itu suami dan keluarga saya selalu memotivasi saya agar tetap tegar
dan berkat dukungan mereka semua, akhirnya saya bisa memulai
dari awal lagi usaha saya”
P :”Wah, baik sekali, berarti dulu ibu pernah mampu mengatasi
maslah yang cukup berat. Saya yakin sekali sekarang ibu pasti
mampu menyelesaikan kecemasan yang ibu rasakan.”
K :” Baiklah sus”
P :”Jadi ibu harus tenang bu, prosedur operasinya hanyalah
mengangkat lensa keruh di mata ibu, lalu setelah itu doter akan
menggantinya dengan lensa baru, sehingga nanti ibu tiak akan
mengalami kesulitan lagi saat melihat. Tenang, percaya dan
berdoalah bu agr operasinya berjalan dengan lancar tanpa
halangan.”
K :”Oh jadi begitu prosedur operasinya sus, baiklah sus.”
P :”Baiklah bu, bagaimana kalau kita mencoba mengatasi kecemasan
ibu dengan latihan relaksasi nafas dalam? Cara ini merupakan salah
satu cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan.
Bagaiamana kalau kita latihan disini bu?”
K :”Baiklah sus”
P :”Baiklah bu,ibu perhatikan saya, lalu ibu bisa mengikuti cara yang
sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Ibu silahkan duduk dengan
relaks. Pertama-tama ibu tarik nafas dengan perlahan, setelah itu
tahan, lalu hembuskan udara melalui mulut. Nah sekarang coba ibu
praktikkan bu.”
K : (mempraktikkan teknik relaksasi nafas dalam).
P :”Wahh.. bagus sekali bu. Ibu bisa melakukan latihan ini selama 5–
10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai.”

3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
P :”Bagaimana perasaan ibu setelah ngobrol tentang masalah
yang ibu rasakan dan latihan relaksasi tadi bu?”
K :”Saya sudah merasa lebih tenang sus.”
P :”Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari tadi bu.
Wahhh bagus sekali bu, ibu bisa menggunakan teknik ini
jika rasa cemas ibu datang lagi bu.”
K :”Baik sus.”
2) Evaluasi Objektif
a) Pasien tampak lebih tenang dari sebelumnya
b) Gelisah pasien tampak berkurang
b. Rencana Tindak Lanjut
P :”Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini bu? Mari
kita masukkan dalam jadwal.”
K :”Kira-kira jam 10.00 sus.”
c. Kontrak Yang Akan Datang
P :”Baiklah bu, nanti jam 10.00 Wita kita akan melakukan latihan ini
lagi ya bu.”
K :”Baiklah sus. Terimakasi.”
P :”Sama-sama bu.”

Anda mungkin juga menyukai