Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HILMAN IRSHADI

NPM : 09180000076
PRODI : S1 KEPERAWATAN 7B

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju


Program studi Sarjana Keperawatan
Ujian Tengah Semester

Matakuliah : Keperawatan Kritis


Dosen : Ns. Weslei daeli dan Tim

Soal
1. Sebutkan Prinsip keperawatan pasien kritis
2. Sebutkan Peran Perawat dalam pelaksanaan perawatan pasien kritis
3. Sebutkan Kriteria pasien masuk ruangan ICU
4. Jelaskan pengkajian 6 B dalam perawatan kritis
5. Sebu alat bantu pernapasan yang mampu mengantarkan oksigen (O2)
sebanyak 10-15 liter/ menit dengan fraksi oksigen (O2) sebesar 80-85%
6. Kasus
Pasien datang ke IGD dengan penurunan Kesadara, Nadi: 76x/Menit, RR: 32
x/Menit, terdapat penumpukan sekret pada jalan napas terdengar suara
stridor, perawat melakukan seksen untuk membebaskan jalan napas, dan
memasan O2.
a. Berapa efektifita jika menggunakan Rebrething 8 Liter/menit
b. Jika menggunakan ventilator mekanik berapa liter/menit diberikan kepada
pasian dengan kasus diatas.

JAWABAN:

1. Prinsip keperawatan kritis


 Pre Hospital
 UGD
 ICU/ICCU/PICU/NICU
2. Peran perawat perawatan kritis
 Pemberi asuhan
 Pembuat keputusan
 Manager kasus
 Pelindung dan advokat pasien
 Rehabilitator
 Pembuat kenyamanan
 Pemberi keyakinan
 Edukator
 Kolaborator
 Konsultan
 pembaharu
3. Indikasi pasien masuk ICU
 Pasien dengan satu atau lebih gagal sistem/organ akut atau pasien
dengan ancaman gagal sistem/organ akut yang membutuhkan
pemantauan dan alat-alat bantu
 Terdapat harapan pulih kembali
Dibagi 3 prioritas pasien masuk ruangan ICU
 Prioritas 1 (satu): pasien kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti dukungan/bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif,
kontinyu, dll. Contoh pasien pasca bedah kardiotoraksik atau pasien
shock septic
 Prioritas 2 (dua): pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan
canggih dari ICU. Jenis pasien yang berisiko dan memerlukan terapi
intensif segera, karenanya pemantauan intensif menggunakan metode
seperti pulmonary arterial catheter sangat menolong. Contoh pada
pasien yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau ginjal akut
dan berat atau yang mengalami pembedahan mayor.
 Prioritas 3 (tiga):  pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil dimana
status kesehatannya sebelumnnya, penyakit yang mendasarinya, atau
penyakit akutnya, baik masing-masing atau kombinasinya, sangat
mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau mendapat manfaat
dari terapi di ICU. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan
keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial temponade,
atau sumbatan jalan napas atau pasien menderita penyakit jantung
atau paru paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat.
 Pengecualian: Jenis pasien tidak mempunyai kriteria yang sesuai
untuk masuk ICU, dan hanya dapat masuk dengan pertimbangan
seperti pada keadaan luar biasa, atau atas persetujuan kepala ICU.
Namun, bila perlu pasien tersebut dapat dikeluarkan mengingat
fasilitas yang terbatas. Pasien ini antara lain DNR (Do-Not
Resuscitate), vegetatif permanen, dan mati batang otak.
4. Pengkajian 6 B dalam perawatan kritis
 B1 (breathing) merupakan pengkajian bagian organ pernapasan.
 B2 (blood) merupakan pengkajian organ yang berkaitan dengan
sirkulasi darah, yakni jantung dan pembuluh darah.
 B3 (brain) merupakan pengkajian fisik mengenai kesadaran dan fungsi
persepsi sensori.
 B4 (bladder) merupakan pengkajian sistem urologi.
 B5 (bowel) merupakan pengkajian sistem digestive atau pencernaan.
 B6 (bone) merupakan pengkajian sistem muskuloskletal dan
integumen.
5. Sungkup muka dengan kantong penampung (partial rebreathing)
6. A. Berdasarkan kasus diatas pasien dinyatakan dengan masalah pernapasan
stridor jadi suction yang efektif dilakukan untuk membebaskan jalan nafas
adalah diberi o2 5-8 liter permenit dgn efektifitas 80% ke dalam tubuh
B. 10 liter/menit

Anda mungkin juga menyukai