Anda di halaman 1dari 20

“ MANAJEMEN PADA

KASUS KRITIS
BERBAGAI SISTEM ”
Oleh Kelompok 4 :
Ardiyanto H. Yusuf
Dwi Suci Rhamdanita
Erik Prasetya Usman
Moh. Firmansyah Rauf
Nilam Sari Baharu
Ninik Sri Wulandari
Niryolandani Hasan

1
Konsep Pasien Kritis
> Pasien dengan penyakit kritis merupakan keadaan
akut disfungsi organ sampai pada potensial penyakit
hingga kegagalan organ yang reversible. Pasien kritis akut
merupakan pasien yang membutuhkan pemulihan kembali
secara cepat atau jika tidak pasien dapat menuju pada
kondisi kritis kronis bahkan meninggal pada masa kritis
akut
> Peran perawat kritis dalam perkembangannya memiliki
lingkup yang spesifikdalam pemberian asuhan
keperawatankritis. Peran perawat pada unit keperawatan
kritis dapat sebagai menejer ruangan, perawat educator,
pemberi asuhan keperawatan kritis, advokasi pasien dan
keluarga.
2
Macam-macam pasien
kritis
1.pasien kritis akut
2.pasien kritis kronis

3
Klasifikasi Pasien Kritis
> level 0 : Pasien yang kebutuhannya dapat dipenuhi di rumah sakit
dengan perawatan akut.
> level 1 : Pasien yang berisiko memburuk kondisinya segera
dipindahkan ke tingkat perawatan yang lebih tinggi untuk
menerima tambahan dukungan dari tim perawatan medis
> level 02 : Pasien yang membutuhkan pertolongan dan atau
intervensi yang lebih rinci termasuk dukungan untuk sistem
kegagalan tunggal organ atau pasca operasi dan pasien yang
menolak dari tingkat perawatan yang lebih tinggi.
> level 3 : Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan tingkat
lanjut atau dukungan pernapasan dasar bersama dengan dukungan
dua sistem organ. Level ini termasuk semua pertolongan dan
intervensi tinggi.

4
Manajemen Pasien Kritis

Manajemen pasien yang kritis dapat ditingkatkan


melalui beberapa inisiatif pendidikan pengetahuan
multidisiplin, keterampilan, dan sikap manajemen
pasien yang sakit kritis, seperti:

1. ALERT
2. Advanced Trauma Life Support (ATLS)
3. Advanced Life Support (ALS)
4. Immediate Life Support (ILS)
5. Care of the Critically Ill Surgical Patient
(CCrISP )
6. START Surgery

5
Konsep icu
> Unit perawatan kritis atau ICU adalah merupakan unit
perawatan khusus yang membutuhkan keahlian dalam
penyatuan informasi, membuat keputusan dan dalam
membuat prioritas, karena saat penyakit menyerang sistem
tubuh, sistem yang lain terlibat dalam upaya mengatasi
adanya ketidakseimbangan.
> Adapun beberapa kriteria pasien yang memerlukan
perawatan di ICU adalah Pasien berat, kritis, pasien tidak
stabil yang memerlukan terapi intensif seperti bantuan
ventilator, pemberian obat vasoaktif melalui infus secara
terus menerus, contoh gagal nafas berat, syok septik. Pasien
yang memerlukan pemantauan intensif invasive atau non
invasive sehingga komplikasi berat dapat dihindari atau
dikurangi, contoh paska bedah besar dan luas, pasien
dengan penyakit jantung, paru, ginjal .
6
Fungsi dan tujuan icu
Fungsi icu tujuan ICU
> Menyelamatkan kehidupan
Fungsi ICU Dari segi
> Mencegah terjadinya kondisi
fungsinya, ICU dapat dibagi memburuk dan komplikasi melalui
menjadi ICU Medik, ICU observasi dan monitaring evaluasi
trauma/bedah, ICU umum, yang ketat disertai kemampuan
menginterpretasikan setiap data
ICU pediatrik, ICU neonatus, yang didapat dan melakukan tindak
ICU respiratorik. Semua jenis lanjut.
ICU tersebut mempunyai > Meningkatkan kualitas pasien dan
tujuan yang sama, yaitu mempertahankan kehidupan.
mengelola pasien yang sakit > Mengoptimalkan kemampuan
kritis sampai yang terancam fungsi organ tubuh pasien.

jiwanya. > Mengurangi angka kematian


pasien kritis dan mempercepat
proses penyembuhan pasien

7
Jenis-jenis ICU
> ICU Primer: Ruang Perawatan Intensif primer
memberikan pelayanan pada pasien yang
memerlukan perawatan ketat (high care). Ruang
perawatan intensif mampu melakukan resusitasi
jantung paru dan memberikan ventilasi bantu 24-
48 jam
> ICU Sekunder: Pelayanan ICU sekunder adalah
pelayanan yang khusus mampu memberikan
ventilasi bantu lebih lama, mampu melakukan
bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks
> ICU Tersier: Ruang perawatan ini mampu
melaksanakan semua aspek perawatan intensif,
mampu memberikan pelayanan yang tertinggi
termasuk dukungan atau bantuan hidup multi
system yang kompleks8
dalam jangka waktu yang
Kriteria Pasien ICU
> Pasien prioritas 1 : Kelompok ini merupakan pasien
kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi
> Pasien prioritas 2: Golongan pasien memerlukan
pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat
beresiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera.
> Pasien prioritas 3: Pasien golongan ini adalah pasien
kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya

9
Jenis Pelayanan Perawatan
Kritis

• Pelayanan intensif dewasa


(ICU-CCU)
• Pelayanan intensif anak-anak
dan neonatus (PICU-NICU).
• Pelayanan Khusus : yaitu bedah
jantung dan isolasi pasien kritis.

10
Alur Pelayanan ICU

Alur pelayanan ICU di RS


(Kemenkes RI, 2011) Pasien
yang memerlukan pelayanan
ICU berasal dari Pasien dari
Instalasi Gawat Darurat (IGD),
Pasien dari High Care Unit
(HCU), Pasien dari kamar
operasi atau kamar tindakan
lain seperti kamar bersalin,
ruang endoskopi, ruang dialysis
dan sebagainya.

11
Peran Perawat Icu

a. Caring Role
b. Coordinating Role:
c. Therapeutik Role

12
Standar Ketenagaan Perawat

a. Pendikan formal minimal D3 Keperawatan


b. Perawat bersertifikat ICU, gawat darurat, kardiologi
dasar, kardiologi lanjutan.
c. Minimal sudah berpengalaman kerja di unit penyakit
dalam dan bedah.
d. Memiliki paling sedikit seorang yang mampu
mendidik medik dan perawat agar dapat memberikan
pelayanan yang optimal pada pasien.
e. Mampu melakukan semua bentuk pemantauan intensif
baik invasive maupun noninvasive

13
Standard Kompetensi Minimum Pelayanan

a. Resusitasi Jantung Paru


b. Airway management
c. Therapi Oksigen
d. Monitoring EKG, Pulse & Oksimetri
e. Pemeriksaan Lab
f. Terapi Titrasi
g. Tehnik khusus sesuai pasien

14
Prinsip-Prinsip Etik
a. Beneficence: Mengerjakan
yang baik
b. Non maleficence: Tidak
menimbulkan bahaya.
c. Otonomi: Menghargai
penentuan diri Sendiri.
d. Kesetiaan: Ketulusan
dalam berhubungan
dengan orang lain.

15
Sumber Daya
Manusia dan
Metode
Penugasan
Kepala ICU
Ketua tim
 Perawat
pelaksana

16
Proses Keperawatan
Kritis
Pengkajian : pengakajian awal,
pengkajian dasar,pengkajian terus
menerus.
Diagnosa keperawatan
Perencanaan keperawatan
Intervensi
Implementasi
evaluasi

17
Contoh Manajemen Kasus Kritis di Ruang ICU
Studi Kasus COVID-19: Pendekatan
Multidisiplin
Pasien laki-laki, 63 tahun, diagnosis: pneumonia ec COVID-19, PPOK
Pasien menunjukkan P/F ratio rendah, SpO2 92%, kompliansi paru
sangat rendah, D-Dimer mulai naik, dan ferritin sangat tinggi. Pasien
dilakukan intubasi dengan ventilator mode pressure controlled
ventilation (PCV) serta diberikan Favipiravir (Avigan"), antibiotik
empirik, dan kortikosteroid sistemik sebagai terapi. COVID-19 RSUI-99
Metildprednisolon diberikan karena pasien mengalami ARDS berat,
dimulai dengan dosis kecil 2 mg/kgBB/hari selama 8 hari. Karena tidak
ada kontraindikasi pemasangan NGT pasien diberikan nutrisi enteral
via NGT dengan protein 1-1,2 g/kgBB/hari. Follow- up pada hari ke-8
menunjukkan bahwa x-ray toraks pasien lebih baik dibandingkan hari
pertama dan pasien sudah dapat diekstubasi lalu di-switch ke Optiflow.
Optiflow dipasang di belakang dengan tujuan agar pasien tidak lagi
masuk ke ventilator. Pasien menolak melakukan prone position dengan
Optiflow namun setuju untuk melakukan miring kiri-kanan tiap 2 jam.
Pasien membaik dan berhasil dipulangkan.
18 18
kesimpula
n
• Keperawatan kritis merupakan perawatan yang mengkhususkan pada
hal-hal yang mengancam nyawa. Pasien dengan sakit yang parah
berisiko tinggi untuk menagalami atau berpotensi terhadap kondisi
yang mengancam nyawa. Untuk itu perawat yang menangani pasien
dengan berbagai penyakit kritis harus memilki kemapuan yang
mempuni dan berfikiran kritis.
• Tujuan pelayanan keperawatan kritis yaitu, menyelamatkan
kehidupan, mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi,
meningkatkan kualitas hidup pasien, mengoptimalkan fungsi organ
tubuh, mengurangi angka kematian pasien kritis dan mempercepat
proses penyembuhan pasien.
• Perawatan pada pasien dengan kondisi kritis biasa berada dalam ICU.
ICU merupakan area khusus pada sebuah rumah sakit dimana pasien
yang mengalami sakit kritis atau cedera memperoleh pelayanan
medis dan keperawatan secara khusus. Kriteria pasien yang berada
dalam ICU yaitu pasien berat, kritis, pasien tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif seperti bantuan ventilator, pemberian obat
vasoaktif melalui infus secara terus-menerus, contoh gagal nafas,
syok septik. 19
Terima
kasih
20

Anda mungkin juga menyukai