KEPERAWATAN KRITIS
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Kritis
Disusun Oleh :
20101440120022
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keperawatan kritis dalah keahlian khusus didalam ilmu perawatan yang menghadapi
secara rinci dengan manusia yang bertanggungjawab atas masalah yang mengancam jiwa.
Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggungjawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga mereka menerima kepedulian
optimal (American Association of Critical – Care Nurses).
Jenis pelayanan keperawatan kritis atau gawat darurat yang menjadi tanggung jawab
pemberi pelayanan gawat darurat meliputi :
1. Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat dengan tujuan menyelamatkan
kehidupan pasien
2. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan
pelayanan rawat inap intensif
3. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat dalam bentuk menampung
serta menjawab semua pertanyaan anggota masyarakat yang ada hubungannya
dengan keadaan medis darurat
BAB II
ISI
1) Definisi
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus pula
yang ditujukan untuk observasi,perawatan dan terapi pasien-pasien yang
menderita penyakit,cidera atau penyulit-penyuit yang mengancam
nyawa atau potensial mengancam nyawa. Unit perawatan ini melibatkan
berbagai tenag profesionalyang terdiri dari multidisiplin ilmu yang
bekerja sama dalam tim.
2) Tujuan Pelayanan di ICU
Tujuan pelayanan keperawatan kritis/ intensif adalah menyelamatkan
nyawa, mencegah terjadinya kondisi memburuk dan komplikasi melalui
observasi dan monitoring yang ketat, disertai kemampuan
menginterpretasikan setiap data yang didapat dan melakukan tindak
lanjut, meningkatkan kualitas hidup pasien.dan mempertahankan
kehidupan, mengoptimalkan kemampuan fungsi organ tubuh
,pasien,mengurangi segala kematian dan kecacatan pasien kritis dan
mempercepat proses penyembuhan pasien.
3) Ruang Lingkup Pelayanan ICU
Association of critical carenurse norse (AACN) menyatakan
bahwa asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosa dan
penatalaksanaan respon manusia terhadap penyakit yang aktual atau
potensial yang mengancam kehidupan (AACN,1989).
Lingkup praktek asuhan keperawatan didefinisikan dengan
interaksi perawat kritis, pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan
yang memberikan sumber-sumber adekuat untuk pemberian perawatan
titik pasien yang masuk ke lingkungan keperawatan kritis menerima
asuhan keperawatan intensif untuk berbagai masalah kesehatan titik
serangkaian gejala memiliki rentang dari pasien yang memerlukan
pemantauan yang sering dan membutuhkan sedikit intervensi sampai
pasien dengan kegagalan fungsi multi sistem yang memerlukan
intervensi yang mendukung fungsi hidup yang mendasar.
4) Klasifikasi ICU
1. Pelayanan ICU primer
Mampu memberikan pengelolaan resusitasi segera untuk pasien
sakit gawat,tunjangan kardio-respirasi jangka pendek,dan
mempunyai peran penting dalam pemantauan dan pencegahan
penyulit pada pasien medic dan bedah yang beresiko.
2. Pelayanan ICU Sekunder
Memberikan standar ICU yang tinggi, yang mendukung peran
rumah sakit yang lain yang telah digariskan, misalnya
kedokteran umum,bedah, pengelolaan trauma, bedah saraf,
bedah vaskuler dan lain lainnya.
3. Pelayanan ICU Tersier
Merupakan rujukan tertinggi untuk ICU, memberikan pelayanan
yang tertinggi trmasuk dukungan atau bantuan hidup multisistim
yang kompleks dalam jangka waktu yang tak terbatas.
5) Kualifikasi Dan Kompetensi Perawat ICU
Perawat ICU/kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang
keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap
terhadap masalah yang mengancam kehidupan.
Kompetensi yang harus dicapai oleh seorang perawat kritis
sesuai Standar Operasional Prosedur yang dilakukan di ICU Menurut
Depkes RI(2006) : Advanced Life Support (ALS), interpretasi hasil foto
thorax, mempersiapkan pemberian terapi melalui syringe pimp dan
infuse pump,melakukan evaluasi post streptase dan memberikan
pendidikan kesehatan dalam pemberian strepstase.
6) Standar Minimum Pelayanan ICU
Resusitasi jantung paru (BHD)
Airway management
Terapi oksigen: ventilator
Monitoring EKG, Pulse Oximetri
Pemeriksaan lab
Terapi titrasi
Teknik khusus sesuai pasien
7) Indikasi Pasien Keluar-Masuk ICU
1) Pasien prioritas 1 :
Kelompok ini merupakan pasien kritis, tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif dan teritrasi seperti : dukungan
ventilasi, alat penunjang fungsi organ, infus, obat vasoaktif/
inotropik obat anti aritmia. Sebagai contoh pasien pasca bedah
kardiotoraksis, sepsis obat, gangguan keseimbangan asam basa
dan elektrolit yang mengancam nyawa.
2) Pasien prioritas 2 :
Golongan pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan
canggih di ICU, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan
terapi intensif segera. Misalnya pemantauan intensif
menggunakan pulmonnary arterial catheter.contoh pasien yang
mengalami penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan
berat atau pasien yang telah mengalami pendarahan mayor.
3) Pasien prioritas 3 :
Pasien kritis yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang
disebabkan penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya.
Secara sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh atau
manfaat terapi di ICU pada golongan ini snagat kecil. Sebagai
contoh antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai
penyulit infeksi, pericardial tamponande, sumbatan jalan nafas.
4) Pengecualian :
Dengan pertmbangan luar biasa, dan atas persetujuan kepala
instansi rawat intensif, indikasi masuk pada beberapa golongan
pasien bisa dikecualikan dengan catatan bahwa pasien golongan
demikian sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU agar
fasilitas terbatas dapat digunakan untuk pasien prioritas 1,2,3
sebagai contoh pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi
menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi
perawatan yang aman saja, pasien dengan perintah “Do Not
Resuscitate”, pasien dalam keadaan vegetatif permanen, pasien
yang dipastikan mati batang otak namun hanya karena
kepentingan donor organ, maka pasien dapat dirawat di ICU
demi menunjang organ sebelum dilakukan pengambilan organ
untuk donasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan kritis dalah keahlian khusus didalam ilmu perawatan yang
menghadapi secara rinci dengan manusia yang bertanggungjawab atas masalah yang
mengancam jiwa. Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang
bertanggungjawab untuk memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga-keluarga
mereka menerima kepedulian optimal (American Association of Critical – Care
Nurses).
Pelayanan kritis atau kegawatdaruratan merupakan pelayanan keperawatan
khusu, karena pada pelayanan kritis atau kegawatdarurat dibutuhkan keterampilan
klinis dan pengetahuan khusus mengenai kegawatdaruratan yang meliputi segala
rentang usia serta mengelola situasi-situasi yang melibatkan penggunaan teknologi
yang kompleks. Pelayanan kritis merupakan kegiatan yang dilakukan dengan segera
intuk memberikan pertolongan tepat dan cepat untuk mencegah terjadinya kecacatan
atau meninggal dunia.
B. Saran
Diharapkan mampu mengetahui bagaimana pelayanan keperawatan kritis dan
konsep keperawatan kritis
DAFTAR PUSTAKA
Buku mata ajar Keperawatan Kritis: Asuhan keperawatan yang etis, legal dan peka budaya
pada klien yang mengalami kritis dan mengancam kehidupan. (2021). (n.p.): Lembaga
Chakra Brahmana Lentera.
Agustina, A. N., Tavip Dwi Wahyuni, B., Pranata, L., Damayanti, D., Pangkey, B. C.,
Indrawati, I., ... & Ernawati, N. (2022). Anatomi Fisiologi. Yayasan Kita Menulis.
Utami, R. S. (2017). Pengalaman Perawat dalam Proses Penyapihan Ventilator di Ruang ICU
RSUD dr Adyatma Semarang (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).
Melinda, L., & Faried, R. (2019). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien
Pnemothorax Terpasang Ventilator dengan Intervensi Inovasi Terapi Kombinasi Foot
Massage dan Lateral Position Terhadap Status Hemodinamik di Ruang Intensive Care
Unit (ICU) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2019.
Nuraeni, A., Mirwanti, R., Sugiharto, F., Istiazahra, D., Sonandar, E. E., Komala, K., ... &
Pratiwi, W. (2022). Efikasi Pemantauan Hemodinamik Non-Invasif Pada Pasien Gagal
Jantung: Literature Review. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(3).
SETIOPUTRO, B., A'LA, M. Z., & YUNANTO, R. A. Modul Praktikum: Keperawatan Kritis.