TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga pasien di
ruang widuri mampu memahami tentang decubitus/luka tekan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 40 menit di harapkan
pasien dan keluarga pasien di ruang widuri dapat :
a. Memahami pengertian Dekubitus
b. Tanda dan gejala Dekubitus
c. Penyebab dekubitus
d. Memahami cara pencegahan dekubitus.
MATERI
1. Definisi dekubitus
2. Penyebab dekubitus
3. Faktor resiko dekubitus
4. Grade dekubitus
5. Tanda dan gejala dekubitus
6. Pencegahan dekubitus
MEDIA
Leaflet dan lembar balik
RENCANA KEGIATAN
Tahap dan
No. Kegiatan Pendidikan Kegiatan Peserta
Waktu
1. 10 menit 1. Petugas menyiapkan Leaflet, 1. Peserta
sebelum lembar balik untuk para peserta penyuluhan
acara edukasi menerima
dimulai leaflet
MATERI EDUKASI
MATERI EDUKASI
EDUKASI TENTANG LUKA TEKAN
1. Dekubitus
a) Pengertian dekubitus
Dekubitus/luka tekan adalah luka pada jaringan kulit yang
disebabkan oleh tekanan yang berlangsung lama dan terus menerus (Doh,
1993 dalam Martin, 1997). Istilah dekubitus diambil dari kata Latin
decumbere, yang artinya berbaring. Ini merupakan luka yang terjadi karena
tekanan atau iritasi kronis. Keadaan ini terjadi pada kulit punggung pasien
yang selalu terbaring di tempat tidur atau yang sulit bangkit dari ranjang
tulang. Hal in disebabkan adanya penekanan pada suatu bagian tubuh yang
berlangsung terus menerus misalnya karena tekanan dari tempat tidur, kursi
roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya sehingga peredaran darah di
sekitar daerah itu terhenti, yang mengakibatkan kerusakan/ kematian kulit dan
pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. Lokasi yang
sering terkena dekubitus adalah daerah tumit, siku, kepala bagian belakang,
b) Penyebab dekubitus
Kulit kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke
seluruh lapisannya. Jika aliran darah terputus lebih dari 2-3 jam, maka kulit
akan mati, yang dimulai pada lapisan kulit paling atas (epidermis).
meradang lalu membentuk luka terbuka (ulkus). Gerakan yang normal akan
mengurangi tekanan sehingga darah akan terus mengalir. Kulit juga memiliki
lemah, dipasung).
merasakan nyeri.
penting.
Gesekan dan kerusakan lainnya pada lapisan kulit paling luar bisa
seperti kulit tampak kemerahan yang tidak hilang setelah tekanan ditiadakan,
pada keadaan yang lebih lanjut kulit kemerahan di sertai adanya pengelupasan
sedikit. Bila keadaan ini dibiarkan setelah 1 minggu akan terjadi kerusakan
kulit dengan batas yang tegas. Biasanya kerusakan ini bisa mencapai tulang
dan lapisan di bawah kulit. Luka tekan yang tidak ditangani dengan baik dapat
d) Grade dekubitus
menonjol. Bila ini terjadi dalam durasi yang lama, pasien akan mudah
3) Kelembaban
pembuluh darah serta struktur jaringan yang lebih dalam yang berdekatan
dengan tulang yang menonjol. Contoh yang paling sering dari tenaga
yang merobek ini adalah ketika pasien diposisikan dalam posisi semi
fowler yang melebihi 30 derajat. Pada posisi ini pasien bisa merosot ke
darah, serta kerusakan pada jaringan bagian dalam seperti otot, namun
5) Pergesekan ( friction)
6) Nutrisi
Menurut penelitian Guenter (2000) stadium tiga dan empat dari luka
7) Usia
Pasien yang sudah tua memiliki risiko yang tinggi untuk terkena luka
tekan karena kulit dan jaringan akan berubah seiring dengan penuaan.
merobek.
tekan.
9) Stress emosional
10) Merokok
Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan
f) Pencegahan dekubitus
Upaya pencegahan dekubitus menurut berbagai ahli secara garis besar
meliputi
perawatan serta pendidikan kesehatan (Basta, 1991; Mc. Farland, 1993; Bell
& Mathew, 1993; Ortwitch, 1995 dalam Noviaestari, 1997) serta pemenuhan
lama.
2) Anjurkan masukan nutrisi yang tepat dan cairan yang adekuat. Cairan
kulit.
3) Segera bersihkan feses atau urin dari kulit karena bersifat iritatif terhadap
kulit. Cuci dan keringkan daerah tersebut dengan segera. Kulit yang
terkenan fesef atau urin yang lama dapat merusak lapisan kulit.
6) Jaga agar linen tetap kering, bersih dan bebas dari kerutan/ tidak kusut
9) Beri sedikit bedak tabur yang mengandung calamine, zinc, camphor yang
10) Lakukan latihan ROM minimal 2 kali sehari untuk mencegah kontraktur.
Latihan gerak / ROM dapat mencegah terjadinya atrofi otot pada tirah
12) Periksa selang NGT dan kateter untuk memastikan bahwa selang tersebut
13) Gunakan kasur busa, kasur kulit, atau kasur perubah tekanan. Jika pasien
harus menjalani tirah baring dalam waktu yang lama, bisa digunakan
kasur khusus, yaitu kasur yang diisi dengan air atau udara.
DAFTAR PUSTAKA
BPPSDM Pusdiknakes Depkes. 2006. Kurikulum Pendidikan DIII Keperawatan.
Jakarta : Departemen Kesehatan.
Depkes RI. 2001. Pedoman Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan.
Jakarta :Departemen Kesehatan.
Depkes RI. 2003. Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia
Lanjut. Jakarta : Departemen Kesehatan.
Hegner, Caldwell. 2003. Asisten Keperawatan. Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan. Edisi 6. Jakarta : EGC.
Kozier, B. 1991. Fundamental of Nursing. Four Edition. Addison Wisley.
Majalah Keperawatan. Nursing Journal of Padjadjaran University. Volume 4 No.
7 September 2002 – Maret 2003.
Mukti, Erni Novieastari. 2005. Penelusuran Hasil Penelitian tentang Intervensi
Keperawatan dalam Pencegahan terjadinya Luka Dekubitus pada Orang Dewasa.
Jakarta : www.fikui.ac.id.
Notoatmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset.
Pranarka. 1999. Buku Ajar Geriatri, Ilmu Kesehatan Usila. Edisi 2. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Sari, Yunita. Luka Tekan (Pressure Ulcer) : Penyebab Dan Pencegahan.
Purwokerto: Universitas Jenderal Soedirman.