Disusun Oleh:
MAHASISWA PROFESI NERS
1. Latar Belakang
2. Tujuan Intruksional
a. Tujuan Umum
4. KEGIATAN PENYULUHAN
5. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Jumlah peserta yang hadir penyuluhan minimal 80%.
2. Penyuluhan menggunakan PPT dan leaflet
3. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Tunggu IGD RSSA
Malang
4. Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
Sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
1. Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
2. Peserta mendengarkan penjelasan dengan baik dan berperan secara aktif
dalam penyuluhan.
3. Selama penyuluhan berlangsung tidak ada peserta yang meninggalkan
tempat.
c. Evaluasi Hasil
1. Mencatat atau menampilkan pertanyaan dari peserta dan jawaban dari
narasumber.
6. MATERI PENYULUHAN (Terlampir)
Materi Penyuluhan
1. Definisi
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang
disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan
renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Mansjoer & Suprohaita, 2000).
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit demam yang berlangsung
akut menyerang baik orang dewasa maupun anak – anak tetapi lebih banyak
menimbulkan korban pada anak–anak berusia di bawah 15 tahun disertai dengan
perdarahan dan dapat menimbulkan syok yang disebabkan virus dengue, sejenis
virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypty (betina). Sehingga penularannya melalui gigitan
nyamuk Aedesaegypty tersebut (Suharso, 1994).
2. Penyebab
a. Virus Dengue
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk ke dalam
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus
dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia
dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavivirus ini berdiameter 40 nonometer dapat berkembang
biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan baik yang berasal dari sel-
sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster Kidney) maupun sel-
selArthropoda misalnya sel aedes Albopictus. (Suharso, 1994)
b. Vector
c. Host
d. Lingkungan
a. Kepadatan penduduk
b. Sanitasi lingkungan
Puskesmas
Tatakerja/Koordinasi di Lapangan
Tatakerja/koordinasi jumantik di lapangan adalah sebagai berikut :
Polson, K.A., et al., 2002. The Use of Ovitrap Baited with Hay Infusion as a
Surveillance Tool for Aedes aegypti Mosquitoes in Cambodia. Dengue
Bulletin, Vol 26: 178 – 184.
Sudarmaja, I.M. and S.J. Mardihusodo. 2009. Pemilihan Tempat Bertelur Nyamuk
Aedes aegypti pada Air Limbah Rumah Tangga di Laboratorium. Jurnal
Veteriner. 10 No. 4 : 205-207.