HEMANGIOMA
tidak normal dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah.
Hemangioma sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia kurang
anak. Meskipun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang tua,
jinak, kecil, red-purple papule pada kulit orang tua. Umumnya hemangioma
diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian tubuh yang vital, seperti pada
mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila menutupi sebagian besar tempat
hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ pernafasan, otak)
mengganggu bagi para orang tua ketika hemangioma tumbuh pada muka atau
kepala bayi.
2.2. ETIOLOGI
Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum
A. Hemangioma kapiler
patch” berwarna lebih muda sedang “Port wine stain” lebih gelap
permukaan kulit.
B. Hemangioma kavernosum
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan
C. Hemangioma Campuran.
Gejala klinis
Tergantung macamnya :
kulit.
pertumbuhan dari pembuluh darah yang normal dan proses angiogenesis dapat
yang ada dalam sistem vaskular tubuh. Selama fase proliferasi, hemangioma
mengubah kepadatan dari sel-sel endotel dari kapiler-kapiler kecil. Sel marker
dari angiogenesis, termasuk proliferasi dari antigen inti sel, collagenase tipe
cepat dimana ukuran dan volume bertambah secara cepat. Fase ini diikuti
dengan fase istirahat, dimana perubahan hemangioma sangat sedikit, dan fase
↓ vol. cairan
2.5. KLASIFIKASI
1. Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)
atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi prematur dan
piogenik. Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi
sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada
semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh
2. Hemangioma Kavernosum
Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan
memiliki batas tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa atau nodus
kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau
misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya;
paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa
gambaran lesinya khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat
lebih dalam.
merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat
tumor solid.
peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini jarang
digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga
internal dari suatu hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot
hemangioma dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk
2.7. KOMPLIKASI
A. Perdarahan
lainnya. Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding
B. Ulkus
dapat juga terjadi akibat ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar dapat
C. Trombositopenia
D. Gangguan Penglihatan
dan harus lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari
2.8. PENATALAKSANAAN
A. MEDIS
1) Cara Konservatif
maksimum dan sesudah itu terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan,
tidak diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang
2) Cara Aktif
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga,
B. PEMBEDAHAN
Indikasi :
C. RADIASI
5) Kortikosteroid
campuran dapat diobati bila steroid diberikan secara oral dan injeksi
D. OBAT SKLEROTIK
namor hocate 50%, HCl kinin 20%, Na-salisilat 30%, atau larutan NaCl
hipertonik. Akan tetapi cara ini sering tidak disukai karena rasa nyeri dan
menimbulkan sikatrik.
E. ELEKTROKOAGULASI
Cara ini dipakai untuk spider angioma untuk desikasi sentral arterinya,
F. PEMBEKUAN
G. ANTIBIOTIK
3.1.PENGKAJIAN
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
(Nursalam, 2001)
Data subyektif
Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
Data objektif
keluhan.
Meliputi keluhan atau gangguan yang sehubungan dengan
batuk, nyeri dada, keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu
B. Keluhan utama
gejala yang pertama timbul saat pasien datang ke Rumah sakit yaitu
C. Lama keluhan
G. Riwayat lingkungan
Apakah keadaan lingkungan keluarga / klien sudah
A. Aktivitas /Istirahat
B. Integritas Ego :
3. Cemas.
C. Makanan/Cairan :
D. Nyaman/nyeri :
E. Pernapasan :
1. Terpajan lama
F. Kemanan/Keselamatan :
G. Interaksi Sosial :
Perasaan terisolasi/ditolak.
3.2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
3.3.INTERVENSI KEPERAWATAN
3.3.1 Nyeri b/d penekanan daerah vaskularisasi dan syaraf
akhirnya hilang.
Kriteria :
Intervensi:
pengobatan.
b. Pantau TTV
tidak tertekan.
seseorang.
Kriteria Hasil:
Intervensi:
asupan makannya.
laboratoorium
asupan nutrisi.
Kriteria Hasil:
dan output
Intervensi:
a. Observasi TTV
hipovolemia.
tanda-tanda dehidrasi
R/ Tanda-tanda hipovolemia segera diketahui dengan adanya
Kriteria :
b. Luka membaik
Itervensi :
tindakan selanjutnya.
Kriteria :
Intervensi:
diberikan.
penyembuhannya.
diberikan perawat.
klien.
DAFTAR PUSTAKA
in: Jurkiewicz MJ, et al. Plastic Surgery principles and practice. 1st