KLAS A S1 TRANSFER
Oleh:
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul “Terapi Modalitas Keperawatan : Inspiratory Muscle Training Pada
Pasien Chronic Heart Failure (CHF)”walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalam
rangka pemahaman yang lebih seksama dari materi yang disajikan. Dalam materi ini
disajikan secara ringkas hal- hal yang perlu diketahui yang berkaitan dengan materi
pengujian hipotesis. Kami sangat menyadari bahwa apa yang disajikan ini masih jauh
dari kesempurnaan, walaupun kami yakin bahwa materi ini akan sangat bermaanfaat
bagi teman-teman guna membantu kelancaran dan kemudahan dalam memahami
materi yang disajikan. Kami senantiasa berupaya memperbaiki makalah ini sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis guna
penyempurnaan makalah ini. Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Gagal Jantung Kongesif ......................................................... 3
2.2 Penyebab Gagal jantung Kongesif....................................................... 3
2.3 Gejala Gagal Jantung Kongesif ........................................................... 4
2.4 Tujuan Dan Syarat Diet ....................................................................... 5
2.5 klasifikasi Pemberian Diet ................................................................... 6
2.6 Jenis Diet Gagal Jantung ...................................................................... 7
2.7 Pemilihan Bahan Pada Penyakit Gagal Jantung Kongesif .............. 8
2.8 Pencegahan Gagal Jantung Kongesif................................................... 8
BAB III
3.1 Simpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran ...................................................................................................... 12
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara
normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi
ketidakefisienan fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak
terkompensasi, sirkulasi darah tidak normal menyebabkan sesak nafas,
rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah
dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan
darah yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya
menyebabkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi,
gagal jantung, setelah myocard infarct, dan setelah operasi jantung.
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak dipusat
dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang
sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah
(ventrikel) yang mengeluarkan darah). Agar darah hanyak mengalir dalam
satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu
katup pada jalan keluar.
Tugas utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh
dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh, dan memompanya ke dalam paru-
paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya
oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan seluruh tubuh.
I.2 Tujuan
a. Tujuan Umum : Setelah mengikuti penyuluhan tentang Penyakit Jantung
Kongesif diharapkan 80 % peserta dapat mengetahui diet penyakit gagal
jantung kongesif
1
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi pada gagal jantung kongesif
2. Mengetahui penyebab gagal jantung kongesif
3. Mengetahui gejala gagal jantung kongesif
4. Mengetahui jenis diet gagal jantung kongesif
5. Mengetahui tujuan dan syarat diet gagal jantung kongesif
6. Mengetahui pemilihan bahan pada penyakit gagal jantung kongesif
7. Mengetahui pencegahan pada penyakit gagal jantung kongesif
BAB II
2
TINJAUAN TEORI
a. Umur
Umur berpengaruh terhadap kejadian gagal jantung walaupun
gagal jantung dapat dialami orang dari berbagai golongan umur tetapi
semakin tua seseorang maka akan semakin besar kemungkinan
menderita gagal jantung karena kekuatan pembuluh darah tidak elastis
pada saat muda dan juga timbulnya penyakit jantung yang lain pada
usia lanjut yang merupakan faktor resiko gagal jantung.
3
c. Merokok dan mengkonsumsi alkohol
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Merokok mempercepat denyut jantung, merendahkan kemampuan
jantung dalam membawa dan mengirimkan oksigen, menurunkan
level LDL (kolesterol baik) di dalam darah, serta menyebabkan
pengaktifan platelet, yaitu sel-sel penggumpalan darah. Pengumpalan
cenderung terjadi pada arteri jantung, terutama jika sudah ada
endapan kolesterol di dalam arteri.
Alkohol dapat berefek secara langsung pada jantung,
menimbulkan gagal jantung akut maupun gagal jantung akibat aritmia
(terserang atrial fibrilasi). Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat
menyebabkan kardiomiopati dilatasi (penyakit otot jantung
alkoholik). Alkohol menyebabkan gagal jantung. Alkohol juga dapat
menyebabkan gangguan nutrisi dan defisiensi tiamin.
Obat-obatan juga dapat menyebabkan gagal jantung. Obat
kemoterapi seperti doxorubicin dan obat antivirus seperti zidofudin
juga dapat menyebabkan gagal jantung akibat efek toksik langsung
terhadap otot jantung.
4
melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak
akan terjadi ketika penderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika
penderita sedang beristirahat.
5
7. Makanan mudah dicerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup.
9. Cairan cukup.
10. Bentuk makanan sesuai, porsi kecil frekuensi sering.
11. Jika kebutuhan oral tidak terpenuhi maka diberikan gizi enteral dan
parenteral.
6
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti
digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah
ini sudah cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi
hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang,
peyakit hipertensi timbul bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.
Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal :
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau
2 gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Dimeja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus
tomat dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Jika
memungkinkan susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang
kandungan natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari :
1) Makanan asin seperti ikan asin, telur asin, keju, dendeng, abon,
kornet, sarden dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan seperti sayur asin, asinan sayuran
dan buah, acar dan sebgainya.
3) Sebagai bahan penyedap seperti garam dapur, bumbu asin, soda kue,
kecap, saus, terasi, dan sebagainya.
4) Makanan cemilan seperti roti, kue, biscuit, dan lain-lain yang diolah
dengan soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan seperti margarine dan lain
sebagainya.
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan
penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka,
bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, laos, daun salam dan lain-lain.
2. Diet rendah kolesterol lemak terbatas
Penurunan kadar kolesterol darah di mungkinkan dengan cara
mengurangi konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan
mengurangi makan-makanan yang berlemak seperti sate kambing,
gulai kambing, jeroan, kue-kue kering, makanan gorengan, keju,
7
mentega, susu full krim. Makanan yang mengandung lemak
mempunyai nilai kalori yang tinggi.
Konsumsi kolesterol setiap hari dapat dikendalikan dengan cara :
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu kedelai
c. Mengganti penggunaan lemak hewani untuk menggoreng dengan lemak
nabati. Pemakaian sebaiknya direbus atau ditumis dengan sedikit minyak.
Pemakaian santan yang kental juga harus dihindari
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolesterol
e. Menghindari makanan yang banyak mengandung yang manis-manis.
2. Kandungan serat
Sayuran yang mengandung serat banyak yaitu labu siam, timun,
belimbing, seledri mengandung kalium dan mempunyai efek diuretika.
8
b. Pola makan yang sehat dan seimbang
Makanan penuh lemak akan mempercepat proses penebalan
dinding pembuluh darah. Hal ini membuat pembuluh darah
menyempit, akibatnya semakin besar peluang untuk terjadinya
penyumbatan.
9
berkeluarga dan bekerja. Banyak penderira diabetes meninggal
bukan disebabkan meningkatnya kadar gula darah, namun karena
kondisi komplikasi jantung mereka kadar gula dalam darah juga
penting untuk diperiksakan sejak anak - anak terutama bagi
keluarga yang mempunyai riwayat penyakit diabetes.
10
sewaktu memompa darah .satu batang rokok akan mempercepat denyut
jantung dari 72 sampai di atas 80 denyutan permenit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
11
Gagal Jantung Kongestif adalah ketidak mampuan jantung untuk
memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap oksigen dan nutrisi, dikarenakan adanya kelainan fungsi
jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah.
Penyebab dari Gagal Jantung Kongestif adalah :
1. Umur
2. Penyakit Jantung Koroner
3. Merokok dan mengkonsumsu Alkohol
3.2 Saran
Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit jantung dalam
modifikasi diet, kelompok menyarankan beberapa hal seperti dibawah ini :
1. Mempertahankan berat badan yang ideal
2. Mengurangi konsumsi yang berlemak
3. Mengurangi konsumsi garam.
DAFTAR PUSTAKA
Uripi Vera, 2015. Penuntun Praktikum Dietetik Gizi Lebih dan Penyakit Degeneratif.
Bogor : IPB
12
Sholeh S. Naga. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta:
DIVA Press.
Suryaningsih E.Koni. 2009. Mengenal dan Mencegah Penyakit Jantung Kanker
Stroke. Yogyakarta: Kirana Publisher
Sitorus Ronald. 2005. Gejala Penyakit dan Pencegahannya. Bandung: Yrama Wiidya
Asmi Ulul.2010. Makalah Gagal Jantung. Diunduh: 23 Februari 2016.
https://www.academia.edu/11015382/Makalah_gagal_jantung
Wisnu Fahlian. 2013. Congestive Heart Failure (CHF). Diunduh: 23 Februari 2016.
https://www.academia.edu/6725840/Congestive_Heart_Failure_CHF_
13