Anda di halaman 1dari 3

METODA PENELITIAN SURVEY*)

Sebelum membaca artikel singkat ini, jawablah pertanyaan berikut:


APAKAH YANG DIMAKSUD METODA PENELITIAN SURVEY?

Metode penelitian survey amat populer dan banyak digunakan secara meluas di berbagai bidang ilmu pengetahuan sebagai teknik
pengumpulan data. Apakah yang dimaksud Survey?
Secara sederhana survey dapat diartikan sebagai metoda penelitian untuk mengumpulkan data, dari sejumlah responden yang
merupakan sampel dari suatu populasi, yang anggotanya tersebar di suatu kawasan yang luas, dan kepada responden yang terpilih menjadi
sampel tersebut diajukan suatu daftar pertanyaan/pernyataan yang sama.

Disamping kepopulerannya, sama seperti teknik pengumpulan data yang lain, survey bisa terlaksana dengan baik. Atau sebaliknya dilakukan
dengan kurang sempurna, dengan cara-cara yang kurang tepat. Oleh sebab itu, survey yang sempurna atau baik memerlukan pengetahuan,
keterampilan, pemikiran dan upaya tertentu agar data yang diperoleh memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Banyak diantara peneliti yang
berpengalaman melaksanakan penelitian dengan metoda survey menyatakan, bahwa survey merupakan suatu proses dan seni mengumpulkan data
penelitian menggunakan cara-cara ilmiah. Hasil akhirnya berupa laporan tertulis dengan bentuk yang sesuai tujuan yang telah ditetapkan (Jurnal,
Laporan, Skripsi, Tesis, Disertasi).

Pertanyaan yang sesuai untuk penelitian survey

Dalam suatu survey, biasanya peneliti mengajukan banyak pertanyaan dalam selang waktu tertentu, mengukur banyak variabel (biasanya
menggunakan banyak indikator) dan menguji atau melakukan tes beberapa hipotesis.

Pertanyaan dalam survey antara lain berkaitan dengan :

1) Behaviour/ perilaku
- Seberapa sering anda ke perpustakaan untuk mencari informasi tentang materi kuliah pada semester 1?
- Mengapa saudara selalu tampak gelisah ketika berbicara di forum yang formal?
2) Sikap/ opini
- Apakah anda berpikir bahwa orang lain berkata negatif tentang anda ketika anda tidak bersama mereka?
- Apakah pendapat anda tentang penerapan kebebasan pers di indonesia pada masa kabinet gotong royong?
3) Karakteristik
- Berapa umur anda pada ulang tahun terakhir?
- Apakah status perkawinan anda?
- Berapa tahun anda menamatkan pendidikan S1?
4) Pengetahuan
- Siapakah gubernur DKI Jakarta terpilih tahun 2007?
- Apakah perayaan hari kemerdekaan RI tahun lalu meriah?
- Siapakah teman anda yang hobinya menonton berita TV?
5) Harapan
- Apakah operasi terpadu di Aceh akan menyelesaikan masalah gerakan separatis?
- Apakah anda berencana menunaikan ibadah haji?

Pertanyaan dan/atau pernyataan yang valid dan reliabel untuk pengukuran beberapa variabel dalam suatu penelitian survey disusun merujuk
kepada Definsi Operasional Variabel, dimensi dan indikatornya.

LANGKAH-LANGKAH PROSES MELAKUKAN SURVEY

1) PERENCANAAN (PLANNING)

Terdiri dari 3 tahapan, yaitu:

Tahap 1:
a. Mengembangkan/Membuat hipotesis
b. Menetapkan jenis survey (interview, telephone, mail)
c. Menulis pertanyaan/membuat kuesioner
1-1. WEEK 9-UPDMB-HO-SURVEY RESEARCH *) Sumber: Neuman, W.L. (2000) Bab 10 1
d. Tentukan kategori jawaban
e. Merancang layout

Tahap 2:
a. Merencanakan bagaimana merekam data
b. Pre-test instrumen

Tahap 3:
a. Menetapkan target populasi
b. Dapatkan kerangka sampel
c. Tetapkan jumlah sampel
d. Memilih sampel

2) PENGUMPULAN DATA (DATA COLLECTION)


a. Menghubungi responden
b. Melakukan interview langsung atau melalui telephone, atau mengirim kuesioner melalui surat.
c. Merekam data.

3) ANALISIS DATA (DATA ANALYSIS)


a. Entry data ke dalam komputer
b. Cek kembali semua data
c. Lakukan analisis statistik pada data

4) INTERPRETASI DATA (DATA INTERPRETATION)

5) PENULISAN DAN PRESENTASI HASIL (WRITING & PRESENTING)


a. Menguraikan metoda dan hasil dalam laporan survey/tesis
b. Presentasi hasil untuk mendapat kritik dan penilaian

MEMBUAT KUESIONER

Prinsip-Prinsip Menulis Pertanyaan yang Baik

Ada 2 prinsip yang perlu diperhatikan:


1. Hindari kebingungan, dan
2. Berfikir dari perspektif Responden.

Melalui pertanyaan-pertanyaan kuesioner survey yang baik maka:

1) Peneliti akan mendapatkan pengukuran-pengukuran variabel yang valid dan konsisten.


2) Membantu responden memahami pertanyaan, maka responden akan merasa bahwa jawaban mereka bermakna.

Pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan atau tidak sesuai dengan cara pandang responden tidak akan menghasilkan pengukuran yang baik.
Oleh sebab itu peneliti perlu lebih hati-hati dalam menyusun pertanyaan/pernyataan jika responden tidak homogen atau berasal dari situasi kehidupan
yang berbeda dengan peneliti.

Peneliti menghadapi dilema, mereka menginginkan responden untuk mendengarkan pertanyaan yang sama tetapi apakah pertanyaan itu akan
sama jelasnya, sama relevannya dan sama bermaknanya bagi seluruh responden? Apabila responden memiliki latar belakang dan rujukan yang
bervariasi, pertanyaan yang sama sekalipun akan tidak sama maknanya.

Membuat/menulis pertanyaan tidak semata-mata ilmu tetapi lebih bersifat suatu seni. Ia memerlukan ketrampilan (skill), latihan, kesabaran, dan
kreativitas.

1-1. WEEK 9-UPDMB-HO-SURVEY RESEARCH *) Sumber: Neuman, W.L. (2000) Bab 10 2


Ada 10 hal yang harus dihindari (avoid) dalam membuat pertanyaan survey:

1. Hindari penggunaan jargon, slang dan singkatan yang biasanya hanya dimengerti oleh kalangan tertentu. Oleh sebab itu gunakan kata-
kata yang telah umum difahami oleh masyarakat, khususnya responden survey.
2. Hindari ambiguitas, kebingungan, dan ketidakjelasan (ambiguity, confusion, vagueness). Ambiguitas dan ketidakjelasan paling sering
dilakukan oleh pembuat pertanyaan survey. Mereka mungkin membuat suatu asumsi yang dengan sendirinya tanpa memikirkan dari
perspektif responden. Sebagai contoh pertanyaan: Berapa pendapatan anda? Ini bisa berarti pendapatan mingguan, bulanan atau tahunan;
pendapatan keluarga atau perorangan, pendapatan sebelum atau setelah dipotong pajak; pendapatan tahun ini atau tahun lalu, pendapatan
dari gaji atau dari semua sumber.
Kebingungan menyebabkan inkonsistensi dalam bagaimana cara responden yang berbeda mengartikan pertanyaan tersebut.

3. Hindari bahasa emosional dan bias prestis (emotional language and prestige bias). Gunakanlah bahasa yang netral dan tidak
emosional. Contoh yang emosional: Apakah pendapat anda tentang kebijakan untuk mengusir semua pedagang kaki lima yang membuat
macet jalan di Jakarta?
Contoh pertanyaan yang mengandung bias prestise biasanya dikaitkan dengan kalangan individu atau kelompok tertentu yang memiliki
reputasi di bidang tertentu, misalnya dokter. Pertanyaannya: Kebanyakan dokter berkata bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit paru-
paru bagi orang yang berada didekat perokok. Apakah anda setuju? Pertanyaan ini akan mempengaruhi responden dalam menjawab karena
kebanyakan orang akan setuju dengan pendapat dokter yang dianggap ahli di bidangnya.
4. Hindari pertanyaan „double barelled“.
5. Hindari pertanyaan yang menuntun (leading question)
6. Hindari pertanyaan yang diluar kemampuan responden (beyond respondent capabilities)
7. Hindari premis-premis yang salah.
8. Hindari pertanyaan yang berandai-andai (future intention)
9. Hindari pertanyaan “double negative”
10. Hindari pertanyaan yang “overlapping” atau unbalanced response categories”.

Beberapa Isue yang penting berkaitan dengan penelitian survey:

1. Open versus Closed Questions


2. Wording
3. Questionnaire design: Length of Questionnaire, Question Order or Sequence, Format and Layout.
4. Type of Surveys – Advantages & Disadvantages: (Mail and Self-Administered Questionnaires; Telephone Interview;
Face to Face Interviews)
5. Interviewing: The role of interviewer, Stages an Interview, Training Interviewers, Interviewer Bias.
6. The Ethical Survey.

Tugas/Latihan:
Secara individu anda buat contoh-contoh pertanyaan survey untuk bidang ilmu komunikasi, no 4 – 10, masing-masing 3 pertanyaan.
Kumpulkan via email paling lambat hari Rabu minggu depan.

1-1. WEEK 9-UPDMB-HO-SURVEY RESEARCH *) Sumber: Neuman, W.L. (2000) Bab 10 3

Anda mungkin juga menyukai