DI PUSKESMAS CAKRANEGARA
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat tahun Akademik 2024/2025
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh:
PUSKESMAS CAKRANEGARA
FAKULTAS KEDOKTERAN
2024
SUATU ACARA PENYULUHAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum dan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan gambaran terkait dengan DBD, diharapkan
pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang definisi, penyebab, gejala dan
tatalaksana serta pencegahan tentang Demam Berdarah. Pada penyuluhan ini
akan dijelaskan beberapa hal terkait Demam Berdarah (DBD) yaitu :
Mengetahui apa yang dimaksud dengan DBD
Mengetahui penyebab dari DBD
Mengetahui tanda dan gejala DBD
Mengetahui tanda dan gejala yang berbahaya DBD
Mengetahui tatalaksana DBD
Mengetahui bagaiaman cara pencegaha
Mengetahui komplikasi DBD
B. STRATEGI
1. Ceramah
2. Tanya jawab
C. MEDIA
1. Leaflet
2. Materi SAP
2
D. PENGORGANISASIAN PERAN
Pembawa Materi : Arini Yulfa Endriani
E. DENAH/SETTING TEMPAT
Keterangan:
: Fasilitator
: Pembawa materi
: Audiens
3
F. KEGIATAN
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan
1. Menjawab salam
pembelajaran
2. Memperhatikan
1 Pembukaan 5 menit 3. Kontrak waktu
3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi
4. Memperhatikan
atau pokok bahasan
yang disampaikan
Menjelaskan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian
DBD
2. Penyebab DBD
3. Tanda dan gejala Mendengarkan dan
2 Pelaksanaan 10 menit
DBD memperhatikan.
4. Tatalaksana
Myalgia
5. Cara mencegah
DBD
6. Komplikasi pada
DBD
1. Menyampaikan isi
penyuluhan
2. Memberikan
Peserta bertanya dan
3 Evaluasi 5 menit kesempatan untuk
menjawab
bertanya
3. Memberikan
kesempatan untuk
4
menjawab
pertanyaan
Terminasi:
Mengucapkan
4 Penutup 3 menit Menjawab salam.
terimakasih dan
mengucapkan salam
G. EVALUASI STRUKTUR
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Penutupan
H. EVALUASI PROSES
1. Hambatan dalam pelaksanaan
2. Masalah yang muncul dalam pelaksanaan
I. EVALUASI HASIL
1. Metode evaluasi : Diskusi tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : Lisan
5
MATERI
6
pembengkakan kelenjar atau ruam. Gejala biasanya berlangsung selama 2-7 hari, setelah
masa inkubasi 4-10 hari setelah gigitan dari nyamuk yang terinfeksi.
Dengue yang parah adalah komplikasi yang berpotensi mematikan karena plasma
bocor, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, pendarahan parah, atau gangguan organ.
Tanda-tanda peringatan terjadi 3-7 hari setelah gejala pertama dalam hubungannya dengan
penurunan suhu (di bawah 38 ° C / 100 ° F) dan meliputi: sakit parah perut, muntah terus
menerus, napas cepat, gusi berdarah, kelelahan, kegelisahan dan darah di muntah. 24-48
jam berikutnya dari tahap kritis dapat mematikan; perawatan medis yang tepat diperlukan
untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian Menurut WHO DHF dibagi dalam 4
derajat yaitu:
a. Derajat I : Demam disertai gejala klinik khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
dalam uji tourniquet positif, trombositopenia, himokonsentrasi.
b. Derajat II : Derajat I disertai dengan perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain. 20
c. Derajat III : Ditemukannya kegagalan sirkulasi, ditandai oleh nadi cepat dan lemah,
tekanan darah turun (20 mm Hg) atau hipotensi disertai dengan kulit dingin dan gelisah.
d. Derajat IV : Kegagalan sirkulasi, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak Terukur.
Menurut (Vyas et. Al 2014), gejala awal demam berdarah dengue yang mirip dengan
demam berdarah. Tapi setelah beberapa hari orang yang terinfeksi menjadi mudah marah,
gelisah, dan berkeringat. Terjadi perdarahan: muncul bintik-bintik kecil seperti darah pada
kulit dan patch lebih besar dari darah di bawah kulit. Luka ringan dapat menyebabkan
perdarahan. Syok dapat menyebabkan kematian. Jika orang tersebut bertahan, pemulihan
dimulai setelah masa krisis 1-hari.
b. Demam
c. Sakit kepala
f. Muntah
7
II. Gejala fase akut termasuk kegelisahan diikuti oleh:
c. Ruam Generalized
b. Berkeringat
1. Beritahu pasien untuk minum banyak cairan dan mendapatkan banyak istirahat.
2. Beritahu pasien untuk mengambil antipiretik untuk mengontrol suhu mereka. anak-anak
dengan dengue beresiko untuk demam kejang selama fase demam.
3. Peringatkan pasien untuk menghindari aspirin dan nonsteroid lainnya, obat anti
inflamasi karena mereka meningkatkan risiko perdarahan.
5. Mendidik pasien dan orang tua tentang tanda-tanda dehidrasi dan pantau output urine
6. Jika pasien tidak dapat mentoleransi cairan secara oral, mereka mungkin perlu cairan IV.
7. Kaji status hemodinamik dengan memeriksa denyut jantung, pengisian kapiler, nadi,
tekanan darah, dan Output urine.
9. Terus memantau pasien selama terjadi penurunan suhu badan sampai yg normal.
10. Fase kritis DBD dimulai dengan penurunan suhu badan sampai yg normal dan
berlangsung 24-48 jam
8
obat yang dapat membunuh virus dengue ataupun vaksin demam berdarah, maka upaya
untuk pencegahan demam berdarah ditujukan pada pemberantasan nyamuk beserta tempat
perindukannya. Oleh karena itu dasar pencegahan demam berdarah adalah memberikan
penyuluhan kesehatan kepada masyarakat bagaimana cara memberantas nyamuk dewasa
dan sarang nyamuk yang dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi
keberhasilan pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh lapisan masyarakat, di rumah, di sekolah, di rumah sakit, dan tempattempat
umum seperti tempat ibadah, makam, dan lain-lain. Dengan demikian masyarakat harus
dapat mengubah perilaku hidup sehat, terutama meningkatkan kebersihan lingkungan.
b. Cara Memberantas Jentik Cara memberantas jentik dilakukan dengan cara 3 M yaitu
menguras, menutup, mengubur. Artinya:
4) Pedoman Pengunaan Bubuk Abate (Abatisasi) Abatisasi harus dilakukan sesuai dengan
pedomannya agar benar-benar mematikan jentik nyamuk Aedes aegypti. Pedoman tersebut
yakni:
a) Satu sendok makan peres (10 gram) untuk 100 liter air
1) Jangan menggantung baju bekas pakai (nyamuk sangat suka bau manusia)
9
3) Lindungi bayi ketika tidur di pagi dan siang hari dengan kelambu
4) Semprot obat nyamuk rumah di pagi dan sore hari (jam 8.00 dan 18.00)
5) Perhatikan kebersihan sekolah. Apabila kelas gelap dan lembab semprot dengan obat
nyamuk terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
6) Pengasapan (disebut fogging) hanya dilakukan apabila dijumpai penderita yang dirawat
atau meninggal. Untuk pengasapan diperlukan laporan dari rumah sakit yang merawat.
2. Kegagalan sirkulasi DSS (Dengue Syock Syndrom) terjadi pada hari ke 2-7 yang
disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga terjadi kebocoran plasma,
efusi cairan serosa ke ronnga pleura dan peritoneum, hiponatremia, hemokonsentrasi, dan
hipovolemi yang mngekaibatkan berkurangnya alran balik vena, penurunan volume
sekuncup dan curah jantung sehingga terjadi disfungsi atau penurunan perfusi organ. DSS
juga disertai kegagalan hemeostasis yang mengakibatkan aktivitas dan integritas sistem
kardiovaskular, perfusi miokard dan curah jantung menurun, sirkulasi darah terganggu dan
terjadi iskemi jaringan dan kerusakan fungsi sel secara progresif dan irreversible, terjadi
kerusakan sel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam wakti 12-24 jam.
4. Efusi Pleura Terjadi karena kebocoran plasma yang mngekibatkan ekstrasi cairan
intravaskuler sel, hal tersebut dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura dan
adanya dipsnea.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Lampiran 1
12
13
14