Disusun Oleh:
Kelompok A4
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
1. Koordinator PKRS :
NIM : 132011133180
Koordinator
NIM. 132011133180
Mengetahui
Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue, peserta mampu
mengerti dan memahami tentang pencegahan demam berdarah dengue.
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan klien diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan konsep DBD
2. Memahami dan menjelaskan kegiatan preventif (pencegahan) penyakit DBD
3. Memahami dan menjelaskan pertolongan pertama pada DBD
4. Memahami dan menjelaskan cara mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah
Materi (Terlampir)
1. Konsep dasar DBD
2. Kegiatan preventif (pencegahan) penyakit DBD
3. Pertolongan pertama pada pasien DBD
4. Tips mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah
Setting tempat
Keterangan:
= Penyaji = Observer
= Moderator = Peserta
= Fasilitator = Media
= Dokumentasi
Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Anita Dwi. A. H., S.Kep.,Ns.,
Pembimbing Akademik : Rista Fauziningtyas, S.Kep.,Ns., M.Kep., Ph.D.
Moderator : Aisyah Dinita Muzaqi
Penyaji : M. Ariel Kafilla Shofa
Fasilitator : Sabela Ayu Angelina dan Aulia Dewi Permatasari Manibuy
Observer : Tiffani Nur Widya Andari
Dokumentasi : Chofifatul Amalia
Media : Nencya Fi Roudhotil Jannah dan Dini Duwi Januarti
Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka dan membuka kegiatan penyuluhan.
b. Memperkenalkan anggota kelompok.
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Membuka sesi tanya jawab.
g. Menjelaskan mekanisme sesi tanya jawab kepada peserta.
h. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
i. Menyimpulkan materi penyuluhan
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengamati dan memonitor jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
c. Melakukan notulensi pertanyaan dan jawaban
Metode
Metode yang digunakan untuk penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab dilengkapi media
Media
Media yang digunakan dalam bentuk poster dan leaflet
Kegiatan Penyuluhan
(10 Menit)
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi
b. Kesiapan media
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Puskesmas Pacar Keling
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang penyakit DBD
2. Menjelaskan tanda bahaya DBD
3. Memahami dan menjelaskan pertolongan pertama pada pasien DBD
4. Memahami dan menjelaskan tips mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah
Lampiran 1: Materi
1. Pengertian DBD
Demam berdarah dengue atau DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam berdarah
biasanya diawali dengan gejala awal yaitu demam tinggi mendadak 38-40 derajat celcius
yang berlangsung 2-7 hari, lemah dan lesu, timbul bintik-bintik merah yang muncul
disekitar tubuh 3-4 hari setelah demam, rasa nyeri pada otot, persendian, dan tulang, mual,
muntah, nyeri perut menyeluruh, nyeri tenggorokan, sakit kepala parah disertai sakit pada
bagian kepala belakang, berdarah pada gusi, hidung. Biasanya ditandai adanya kebocoran
plasma darah dan menyebabkan efusi pleura, asictes, spenomegali.
a. Diagnosis Klinis
1) Demam tinggi mendadak 2-7 hari (38-40C)
2) Manifestasi perdarahan dalam bentuk: Uji Tourniquet Positif, petekie, purpura,
ekimosis, perdarahan konjungtiva, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
melena, dan hematuria.
3) Rasa sakit pada otot persendian.
4) Pembesaran hati (Hepatomegali).
5) Renjatan (syok), tekanan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan
sistolik 80 mmHg atau lebih rendah .
6) Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu anoreksia, lemah, mual muntah,
sakit perut, diare, dan sakit kepala.
b. Diagnosis laboratorium
1) Menguras
Menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat
penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok
untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding
tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap
hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering
selama 6 bulan.
2) Menutup
Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor
dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3) Mendaur Ulang Barang Bekas
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), yakni disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang
barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk
demam berdarah.
Sementara itu pada metode 3M Plus dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk
kegiatan pencegahan lain yang dapat dilakukan seperti:
1) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
2) Menggunakan obat anti nyamuk
3) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
4) Gotong royong membersihkan lingkungan
5) Periksa tempat-tempat penampungan air
6) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah
7) Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
8) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
9) Menanam tanaman pengusir nyamuk
10) Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan
Lampiran 2: Media
Lampiran 3: Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 4: Daftar Hadir Peserta
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Kesiapsiagaan Menghadapi Peningkatan Kejadian Demam
Berdarah Dengue Tahun 2019. Jakarta Kementerian Kesehatan RI.
Widyantari, R., Hapsari, M. M., & Hapsari, R. (2012). Perbedaan Gambaran Klinik Infeksi
Dengue pada Bayi dan Anak di RSUP Dokter Kariadi Semarang (Doctoral
dissertation, Fakultas Kedokteran).
Jannah, Raudhatul, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Dengue
Haemorragic Fever (DHF) di Ruang Jayanegara RSU. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Mojokerto. Hospital Majapahit. 11(2), 40–47.
Yusoff, Nur S.B.M., Suardamana, Ketut. (2018). Demam Berdarah Dengue. Universitas
Udayana