Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“CEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN 3M PLUS”

Disusun Oleh:

Kelompok A4

Chofifatul Amalia 132011133035


Nencya Fi Roudhotil Jannah 132011133018
Aisyah Dinita Muzaqi 132011133017
Dini Duwi Januarti 132011133200
Sabela Ayu Angelina 132011133042
M. Ariel Kafilla Shofa 132011133201
Tiffani Nur Widya Andari 132011133012
Aulia Dewi Permatasari Manibuy 132011133180

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

1. Koordinator PKRS :

Nama : Aulia Dewi Permatasari Manibuy

NIM : 132011133180

2. Nama Kegiatan : Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 3M Plus


3. Waktu Pelaksanaan : Jumat, 17 November 2023
4. Tempat Pelaksanaan : Ruang tunggu Puskesmas Pacar Keling Surabaya

Surabaya, 17 November 2023

Koordinator

Aulia Dewi Permatasari Manibuy

NIM. 132011133180

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Anita Dwi A. H., S.Kep.,Ns.) (Rista Fauziningtyas, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,PhD)

NIP 198108202006042029. NIP. 198707172015042002


Judul Kegiatan : Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 3M Plus
Sasaran : Pasien dan keluarga di Puskesmas Pacar Keling
Hari : Jumat, 17 November 2023
Tempat : Ruang tunggu Puskesmas Pacar Keling
Waktu : 07.00 – 08.00 WIB

Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang demam berdarah dengue, peserta mampu
mengerti dan memahami tentang pencegahan demam berdarah dengue.

Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan klien diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan konsep DBD
2. Memahami dan menjelaskan kegiatan preventif (pencegahan) penyakit DBD
3. Memahami dan menjelaskan pertolongan pertama pada DBD
4. Memahami dan menjelaskan cara mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah

Materi (Terlampir)
1. Konsep dasar DBD
2. Kegiatan preventif (pencegahan) penyakit DBD
3. Pertolongan pertama pada pasien DBD
4. Tips mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah

Setting tempat
Keterangan:

= Penyaji = Observer

= Moderator = Peserta

= Fasilitator = Media

= Dokumentasi
Pengorganisasian
Pembimbing Klinik : Anita Dwi. A. H., S.Kep.,Ns.,
Pembimbing Akademik : Rista Fauziningtyas, S.Kep.,Ns., M.Kep., Ph.D.
Moderator : Aisyah Dinita Muzaqi
Penyaji : M. Ariel Kafilla Shofa
Fasilitator : Sabela Ayu Angelina dan Aulia Dewi Permatasari Manibuy
Observer : Tiffani Nur Widya Andari
Dokumentasi : Chofifatul Amalia
Media : Nencya Fi Roudhotil Jannah dan Dini Duwi Januarti

Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka dan membuka kegiatan penyuluhan.
b. Memperkenalkan anggota kelompok.
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Membuka sesi tanya jawab.
g. Menjelaskan mekanisme sesi tanya jawab kepada peserta.
h. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
i. Menyimpulkan materi penyuluhan
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengamati dan memonitor jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
c. Melakukan notulensi pertanyaan dan jawaban
Metode
Metode yang digunakan untuk penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab dilengkapi media

Media
Media yang digunakan dalam bentuk poster dan leaflet

Kegiatan Penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta


waktu

1. Persiapan 1. Mempersiapkan media dan tempat 1. Pasien dan keluarga di


2. Mengajak pasien dan keluarga di ruang ruang tunggu bersedia
(10 menit)
tunggu untuk mengikuti penyuluhan dan berkumpul untuk
mengikuti penyuluhan

1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Pembukaan
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
(5 menit) 3. Kontrak waktu memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Menyetujui
5. Menjelaskan topik yang akan diberikan 4. Mendengarkan dan
memperhatikan
5. Mendengarkan dan
memperhatikan
1. Menjelaskan tentang penyakit DF, tanda dan 1. Mendengarkan dan
3. Kegiatan
gejala, serta cara penyebarannya memperhatikan
Inti
2. Memahami dan menjelaskan jenis/klasifikasi 2. Mendengarkan dan
(30 menit) DF, DHF memperhatikan
3. Memahami dan menjelaskan pertolongan 3. Mendengarkan dan
pertama pada pasien DF/DBD memperhatikan
4. Memahami dan menjelaskan tips mencegah 4. Mendengarkan dan
penyebaran penyakit DF di rumah memperhatikan
1. Sesi tanya jawab oleh peserta dan kelompok 1. Mampu memberikan
4. Tanya
2. Kesimpulan dari penyuluhan kesehatan pertanyaan dan
Jawab dan
3. Salam penutup menjawab pertanyaan
Evaluasi
2. Mendengarkan
Peserta
3. Memberikan evaluasi

(10 Menit)

1. Mengevaluasi kemampuan peserta tentang 1. Menjawab pertanyaan


5. Penutup
pemahaman mengenai pemenuhan kebutuhan 2. Mendengarkan

(5 Menit) istirahat dan tidur 3. Mendengarkan dan


2. Kesimpulan dari penyuluhan kesehatan menjawab salam
3. Salam penutup

Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi
b. Kesiapan media
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Puskesmas Pacar Keling
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
1. Menjelaskan tentang penyakit DBD
2. Menjelaskan tanda bahaya DBD
3. Memahami dan menjelaskan pertolongan pertama pada pasien DBD
4. Memahami dan menjelaskan tips mencegah penyebaran penyakit DBD di rumah
Lampiran 1: Materi
1. Pengertian DBD
Demam berdarah dengue atau DBD (Dengue Hemorrhagic Fever) adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini bisa masuk ke dalam tubuh
manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Demam berdarah
biasanya diawali dengan gejala awal yaitu demam tinggi mendadak 38-40 derajat celcius
yang berlangsung 2-7 hari, lemah dan lesu, timbul bintik-bintik merah yang muncul
disekitar tubuh 3-4 hari setelah demam, rasa nyeri pada otot, persendian, dan tulang, mual,
muntah, nyeri perut menyeluruh, nyeri tenggorokan, sakit kepala parah disertai sakit pada
bagian kepala belakang, berdarah pada gusi, hidung. Biasanya ditandai adanya kebocoran
plasma darah dan menyebabkan efusi pleura, asictes, spenomegali.

2. Tanda dan Gejala DBD


Tanda dan gejala penyakit Dengue Haemoragic Fever (DHF) dengan diagnosa
klinis dan laboratorium menurut Wijaya & Putri (2013) adalah sebagai berikut:

a. Diagnosis Klinis
1) Demam tinggi mendadak 2-7 hari (38-40C)
2) Manifestasi perdarahan dalam bentuk: Uji Tourniquet Positif, petekie, purpura,
ekimosis, perdarahan konjungtiva, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis,
melena, dan hematuria.
3) Rasa sakit pada otot persendian.
4) Pembesaran hati (Hepatomegali).
5) Renjatan (syok), tekanan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan
sistolik 80 mmHg atau lebih rendah .
6) Gejala klinik lainnya yang sering menyertai yaitu anoreksia, lemah, mual muntah,
sakit perut, diare, dan sakit kepala.
b. Diagnosis laboratorium

1) Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari 100.000/μL)


2) Hemokonsentrasi ( peningkatan hematokrit > 20% )
3. Klasifikasi DBD

4. Tanda Bahaya DBD


Tanda bahaya pada penyakit demam berdarah dengue :
1) Mual yang menetap
2) Nyeri perut yang berat
3) Pasien merasakan lemas yang berkepanjangan
4) Terjadi perdarahan (mimisan, BAB berwarna hitam, muntah darah, kencing berdarah)
5) Vertigo
6) Pucat dan dingin pada bagian ekstremitas pasien
7) Tidak kencing dalam waktu 4-6 jam

5. Penanganan Dini DBD


1) Tirah baring (bedrest)
Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase
syok. Penting juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah
sampai mencapai batas normal kembali. Nilai normal eritrosit pada pria memiliki sel
darah merah antara 4,3–5,6 juta/mikroliter, sedangkan wanita memiliki sel darah
merah antara 3,9–5,1 juta/mikroliter. Sementara itu, nilai normal trombosit sekitar
150.000 hingga 450.000 per mikroliter.
2) Perbanyak minum air minimal 2 liter per hari
Pasien diharuskan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya
dehidrasi. Jika dehidrasi dibiarkan maka akan mengakibatkan penurunan trombosit
dan syok. Inilah yang dapat mengancam nyawa pasien demam berdarah hingga
kematian. Konsumsi cairan yang dianjurkan adalah 2–3 liter per hari.
3) Kompres dengan air hangat
Untuk mengatasi demam dapat melakukan dengan kompres. Kompres tidak
hanya pada dahi saja tetapi seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan.
Hal ini berfungsi untuk mentransfer suhu panas ke handuk kompres.
4) Berikan obat pereda demam, jika demam tinggi
Obat penurun panas dapat diberikan untuk mengurangi demam namun, jangan
lupa catat jam terjadinya demam untuk informasi ketika mengunjungi dokter. Selain
itu, perlu diingat bahwa jangan berlebihan mengkonsumsi obat tersebut.
5) Jika dalam 2-3 hari gejala semakin memburuk seperti tampak lemas, muntah-muntah,
mimisan, pendarahan gusi, dan sebagainya segeralah dibawa ke rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk ditangani lebih lanjut.

6. Tips Mencegah Penyebaran DBD di Rumah.


Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus, yakni:

1) Menguras
Menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering
menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat
penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok
untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding
tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap
hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering
selama 6 bulan.
2) Menutup
Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan
mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor
dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3) Mendaur Ulang Barang Bekas
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur
ulang), yakni disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang
barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk
demam berdarah.

Sementara itu pada metode 3M Plus dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk
kegiatan pencegahan lain yang dapat dilakukan seperti:
1) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
2) Menggunakan obat anti nyamuk
3) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
4) Gotong royong membersihkan lingkungan
5) Periksa tempat-tempat penampungan air
6) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah
7) Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
8) Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
9) Menanam tanaman pengusir nyamuk
10) Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan
Lampiran 2: Media
Lampiran 3: Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 4: Daftar Hadir Peserta
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Kesiapsiagaan Menghadapi Peningkatan Kejadian Demam
Berdarah Dengue Tahun 2019. Jakarta Kementerian Kesehatan RI.
Widyantari, R., Hapsari, M. M., & Hapsari, R. (2012). Perbedaan Gambaran Klinik Infeksi
Dengue pada Bayi dan Anak di RSUP Dokter Kariadi Semarang (Doctoral
dissertation, Fakultas Kedokteran).
Jannah, Raudhatul, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Dengue
Haemorragic Fever (DHF) di Ruang Jayanegara RSU. Dr. Wahidin Sudirohusodo
Mojokerto. Hospital Majapahit. 11(2), 40–47.
Yusoff, Nur S.B.M., Suardamana, Ketut. (2018). Demam Berdarah Dengue. Universitas
Udayana

Anda mungkin juga menyukai