Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

DHF (DENGUE HEMORAGIC FEVER)

DEMAM BERDARAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 19

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2015
A. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga dengan DHF (Dengue Hemorragic
Fever), sejak ditemukan pertama kali pada tahun 1963 sampai sekarang, sering kali
menjadi penyebab kematian terutama pada anak remaja dan dewasa. DBD juga telah
menyebar kehampir seluruh wilayah Indonesia dan dari tahun ke tahun penderitanya
cenderung meningkat.
Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua penderita DBD setelah Brazil. Bahkan
menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2009-2011 jumlah kematian akibat DBD di
Indonesia mencapai 1.125 kasus. Data tersebut sekaligus menempatkan Indonesia di Asia
Tenggara sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD.
Sedangkan menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah
penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376 orang
diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang sangat
umum di Indonesia.

B. Tujuan
a. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, diharapkan masyarakat
akan mengetahui  dan memahami kasus DBD .
b. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, masyarakat diharapkan akan
mampu :
 Menyebutkan defenisi dan penyebab penyakit DBD.
 Menyebutkan 3 tanda dan gejala penyakit DBD.
 Menyebutkan 2  cara pencegahan penanggulangan DBD

C. Manfaat
Penkes ini diharapkan dapat mencegah terjadinya wabah penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) di masyarakat.

D. Pokok Bahasan : Demam Berdarah Dangue


E. Sub Pokok Bahasan :

a. Pengertian DBD
b. Penyebab DBD
c. Tanda & gejala DBD
d. Cara penularan DBD
e. Cara pencegahan DBD

F. Sasaran
Keluarga pasien di Ruang Ayyub 3 Rs Roemani Muhammdiyah Semarang.

G. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.

H. Waktu dan Tempat penkes


a. Hari/ tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :

I. Media penkes
a. Leaflet
b. Lembar balik

J. Pelaksanaan kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu
1. PEMBUKAAN     Memberi salam dan     Menjawab salam 3 menit
perkenalan      Mendengarkan dan
     Menjelaskan tujuan, memperhatikan
manfaat dan cakupan
materi
2 KEGIATAN     Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan 9 menit
INTI penyakit dan penyebab memperhatikan
penyakit DBD

    Menjelaskan tanda dan Memperhatikan dan


gejala penyakit DBD. menyimak.

Menjelaskan pencegahan Mendengarkan dan


dan pengobatan penyakit memperhatikan
DBD.

Memberikan kesempatan    Bertanya jika ada yang


untuk bertanya jika ada tidak jelas.
yang kurang jelas

3. PENUTUP Mengevaluasi Menjawab pertanyaan 3 menit


pengetahuan peserta
penyuluhan tentang
materi yang disampaikan
dengan memberi
pertanyaan

Menyimpulkan materi Mendengarkan dan


yang telah disampaikan. memperhatikan

     Memberi salam     Menjawab salam

K. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
 Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
 Media dan alat memadai
 Setting sesuai dengan kegiatan
b. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif
 Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh
pada saat evaluasi.
c. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi
Materi Pendidikan Kesehatan
TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

A. Defenisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk aedes aegypti (betina). DBD terutama menyerang anak remaja dan dewasa  dan
seringkali menyebabkan kematian pada penderitanya.

B. Penyebab
Virus dengue yang terdapat pada nyamuk aedes aegypti.

C. Klasifikasi
Menurut WHO (1986) DBD diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit,
secaraklinis dibagi menjadi :
 Derajat I :
Demam disertai gejala klinis lain tanpa perdarahan spontan, uji tourniket (+),
trombositopenia dan hemokonsentrasi.
 Derajat II :
Derajat I dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain
 Derajat III :
Ditemukan kegagalan sirkulasi , yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah
(hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini
renjatan).
 Derajat IV :
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.

D. Tanda  dan gejala
 Demam mendadak dengan suhu tubuh 38-40°C
 Lemah dan lesu
 Nyeri ulu hati
 Bintik-bintik merah dikulit
 Mimisan atau gusi berdarah
 Bila semakin parah, penderita akan gelisah, ujung jari-jari terasa dingin (preshock)
 Bila berlanjut maka penderita akan  mengalami shock, denyut nadi susah diraba, bila
tak segera ditolong akan dapat menyebabkan kematian.

E. Cara penularan
Anak yang terkena DBD mengandung virus
Apabila anak digigit oleh nyamuk aedes aegypti maka bibit penyakit tersebut masuk
kedalam tubuh nyamuk dan bila nyamuk ini mengigit anak yang lain maka anak
tersebut dapat tertular penyakit ini.

F. Cara pertolongan DBD


 Memberi minum sebanyak-banyaknya.
 Memberi obat penurun panas.
 Memberi kompres air es saat panas tinggi.
 Segera bawa ke pelayanan kesehatan.
G. Pencegahan
 Menguras, mengubur, menutup dan telungkup barang-barang yang bisa menampung
air.
 Menguras bak mandi
 Penyemprotan (fogging, pengasapan) yang sifatnya sementara
 Abatesasi
 Pemeliharaan ikan di kolam.
 Telungkupkan wadah yang dapat menampung air.
DAFTAR PUSTAKA

            Sarwono, Dr. (1996). Buku Ajar :Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

            Effendy,SKp. (1995).Perawatan Pasien DHF. Jakarta  : EGC

            Staf pengajar FK UI. (1985) Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian  Ilmu Kesehatan


Anak fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai