Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI A

DENGAN DEMAM

PENGKAJIAN DATA
A. BIODATA BAYI
Nama : By. A
Tanggal lahir bayi : 3 Agustus 2018
Tanggal pemeriksaan : 20 Agustus 2018
Jenis kelamin : Laki – laki
Berat badan lahir : 3kg
Pengukuran panjang
- Panjang : 50 cm
- Lingkar kepala : 34 cm
- Lingkar dada : 34 cm
- Denyut jantung/menit : 130 /menit
- Reguler/ Irreguler : Reguler
- Respirasi : 28 X/menit
- Temperatur aksila : 37,1’C

B. IDENTITAS ORANG TUA BAYI


- Nama ibu : Ny A.
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : -
- Nama ayah : Tn. B
Umur : 26 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : Sarjan
Alamat : Semarang Tengah
No. CM : 52.xx.xx
Diagnosa sementara : Demam

C. KELUHAN UTAMA
Orang tua mengatakan anaknya habis BAB cair 1x.
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARAN
Orang tua by. A mengatakan 1 hari yang lalu by A demam tinggi dan BAB cair 1
kali, sehingga orang tua by. A langsung membawanya keRS takut terjadi sesuatu

E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ibu baru pertama kali melahirkan, sehingga bayi A adalah anak pertama. tidak
pernah abortus, keluarga belum pernah masuk Rumah Sakit.

F. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU / PERSALINAN


Pada tanggal 03 – 8 – 2018, jam 05.00 WIB sehabis melahirkan ibu tidak
mengalami kejang (eklamasi), bayi lahir dengan normal melalui persalianan
pervaginam bayi langsung menangis kuat, gerak aktif. Riwayat antenatal: ibu
rajin memeriksakan kehamilanna di faskes (peksemas & dokter) terdekat.

G. PEMERIKSAAN FISIK BIOLOGIS


- Kepala : bayi tidak mengalami caput suecedenium dan cephal
hematome, ubun-ubun dan sutura lebar, rambut gundul.
- Telinga : simetris, tidak megeuarkan sekret.
- Mulut : sianosis (-), mukosa bibir basah.
- Leher : massa(-) , gerak leher aktif
- Badan : warna kemerahan, torax retraksi sternum & iga.
tulang teraba lunak
- Aktivitas : sedikit lemas.
- Abdomen : bising usus , tidak terdapat benjolan.
- Ekstremitas : tidak terdapat edema & parese (-) kuku sudah mencapai
ujung jari.
- Mata : ikterik (-), anemis (-).
- Hidung : tidak terdapat sekret.
- Anus : .
- Genital : Tidak ada kelainan
- Minum : bayi dapat minum susu namun
- Refleks : menghisap kuat namun sebentar.
- Kulit : turgor baik, kulit hangat.
H. LABORATORIUM
- Bayi tida dilakukan infus.

I. PEMBERIAN OBAT SEKARANG


Cefixim 2x 12,5 mg
Paracetamol bila perlu.

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DO: suhu 37,1 o C. Infeksi / masuknya agen Gangguan regulasi


lingkar dada 34 cm. patologis (virus,bakteri, suhu tubuh.
Menangis kuat. parasit) (Hipetermi)
Kemampuan
menghisap kuat
tapi sebentar
setelah itu tidur.
Gerak aktif.
lemah.
LK 34 cm

DS:. -

2. DO: Kurngnya asupan nutrisi Risiko kebutuhan


Refleks menghisap serta ketidakseimbangan nutrisi kuran dari
kuat namun sesaat input dan output. kebutuhan tubuh.
sudah terlelap
dahulu. Sehingga
pemberian asi tidak
dilanjutkan.
BB : 3kg, PJ :50cm
IMT : 12
DS : -
3. DO : By A berusia 17 Ketidakmampuan daptasi Risiko hipotermi
hari, S 37,1’C, Rr fisiologis terhadap suhu
28x/m, N 130x/m. ruangan.

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Risiko Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan nutrisi serta ketidakseimbangan
input dan output.
2. Risikio Hipertermi b.d infeksi / masuknya agen patologis (Bakteri, parasit dan
virus)
3. Risiko hipotermi b.d ketidakmampuan adaptasi fisiologis dalam terpapar suhu
ruangan.
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : By. A No MR :
Umur : 13 hari Ruang : Perinatologi
Diagnosa : Diare (Dehidrasi ringan)

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Risiko ketidak Diharapkan BB Bayi dalam batas 1. Monitor
seimbangan nutrisi b.d normal dengan KH : KU bayi
intake yang kurang, serta BB normal 2. Observas
ketidakseimbangan Tidak menunjukan BB dibawah i intake dan output setiap hari
intake dan output batas normal. 3. Monitor
BB setiap hari
4. Berikan
asi sesering mungkin.
5. Edukasi
pada keluarga untuk sering
menyusui bayinya.

2. Hipertermi b.d infeksi / Diharapkan bayi tidak mengalami 1. Observasi KU Bayi,


masuknya age patologis hipertermi dengan KH :
(bakteri, virus, kuman) Suhu dalam batas normal (36, 2 – 2. Monitor Suhu setiap jam.
37,1) 3. Lakukan kompres hangat bila
demam
4. Edukasi untuk menyusui bayinya
sering mungkin
5. Kolaborasi pemberian antipiretik
3. Risiko hipotermi b.d Diharapkan bayi terbebas dari 1. Observasi suhu bayi setiap 1 jam
ketidakmampuan hiptermi dengan KH : 2. Jaga suhu lingkungan sekitar
adaptasi fisiologis Suhu dalam batas normal (36,1 – 3. Jaga kehangatan bayi dengan
terpapar suhu ruangan. 37,2) bedong dan slimut.
Akral hangat. 4. Beri topi pada bayi
5. Edukasi mengenai belum
sempurnanya adaptasi suhu pada
bayi.
6. Berikan box bayi yang sudah
dilengkapi penghangat.
Implementasi Keperawatan
TANDA
NO. DIAGNOSA IMPLEMENTASI
TANGAN
1. Memonitor KU bayi
2. mengobservasi intake dan output setiap
hari
3. Memonitor BB setiap hari
1 4. Memberikan ASI setiap jam
5. Melakukan edukasi pada keluarga untuk
sering menyusui bayinya.

1. Mengobservasi KU Bayi,
2. Memonitor Suhu setiap jam.
3. Melakukan edukasi untuk menyusui
bayinya sering mungkin

II

1. Mengobservasi suhu bayi setiap 1 jam


2. Menjaga suhu lingkungan sekitar
3. Menjaaga kehangatan bayi dengan
bedong dan slimut.
III 4. Memakaikan topi pada bayi
5. Mengedukasi mengenai belum
sempurnanya adaptasi suhu pada bayi.
6. Memasang bayi di box bayi dengan
penghangat.
Catatan Perkembangan

Hari/Tanggal Diagnosa Data Perkembangan Paraf


I S:-
O: Suhu 36,4C, BB 3kg,
Mukosa bibir lembab, kulit
lembab, Menangis kuat, Gerak
aktif, Menghisap kuat.
A: Masalah risiko nutrisi teratasi.
P : Pertahankan intervensi :
observasi intake dan output
setiap hari
monitor BB setiap hari
berikan ASI setiap jam

II S:-
O : S : 36,5’c N 130x/m, Rr
28x/m.
A : masalah risiko hipertermi
teratasi
P : pertahankan intervensi :
Monitor suhu setiap jam
III S:-
O: S : 36,5’c N 130x/m, Rr
28x/m.
A: Masalah risiko ipotermi
teratasi
P : Pertahankan intervensi :
monitor suhu setiap jam
Ciptakan lingkungan yang hanga
Tempatkan pada box bayi yang
diberi penghangat
Jaga suhu bayi dengan selimut
dan topi bayi.

Anda mungkin juga menyukai