Anda di halaman 1dari 4

Nama: Melati Kinasih Kusumastuti

Nim/Kelas: 30901900117/B
Dosen Pengampu: Apriliyani Y.W., M.Kep., Sp.Kep.Mat

“Mapping Bayi Baru Lahir Normal”


Konsep Dasar

1. DEFINISI 3. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Bayi baru lahir (neonatus) adalah 5. PATOFISIOLOGI
bayi yang berusia 0-28 hari  Pemeriksaan golongan darah
(Kementerian Kesehatan RI, 2010). Pusat pengatur panas di otak
ibu pada saat kehamilan dan
Bayi baru lahir normal adalah bayi bayi memiliki kemampuan
bayi pada saat kelahiran
yang lahir dari kehamilan 37-42 untuk meningkatkan produksi
 Kadar birulubin serum total
minggu dan berat lahir 2500-4000 panas sebagai respon terhadap
diperlukan bila ditemukan
gram (Depkes RI, 2007). stimulus yang diterima dari
icterus pada 24 jam pertama
reseptor suhu (termoreseptor)
kelahiran

BB
L
2. ETIOLOGI 4. MANIFESTASI KLINIK

a. Jaringan lemak subkutan tipis BB <2500 gram


b. Perbandingan luas permukaan PB <45cm
Lingkar dada: <30cm 6. PENATALAKSANAAN
tubuh dengan berat badan besar Lingkar kepala: <33cm Ikterus fisiologis tidak
c. BBL (Bayi Baru Lahir) tidak Kepala relatif besar memerlukan penanganan
mempunyai respon shivering Kulit tipis, lemak pada kulit kurang khusus dan rawat jalan
Otot hipotonik lengkap dengan nasehat untuk
(menggigil) pada reaksi
Apnea
kedinginan Pernapasan: baik
d. Syok hipovolemik Reaksi terhadap rangsangan:
menangis
e. Infeksi
f. Gangguan termoregulasi
Patofisiologi

BBL

Frekuensi jantung
Tonus Otot
Pernafasan BB normal >2500
BB tidak normal <2500 Refleks gram
gram Warna Kulit

1. Berikan ASI peras 1. Perawatan


melalui NGT BBL
2. Minum ASI 8 kali 2. Menjaga
Tanda gejala:
dalam 24 jam kestabilan
setiap 3 jam sekali 1. Tidak bernafas/nafas megap- suhu bayi
3. Dilanjutkan megap 3. Berikan ASI
dengan pemberian 2. Pernafasan tidak teratur secara on
ASI melalui 3. Tangisan lemah/merintih demand
sendok/menyusu 4. Kulit biru
pada ibunya 5. Tonus otot lemah
6. Denyut jantung tidak ada/lambat

Faktor ibu:
Hipoksia ibu &
gangguan aliran darah
uterus
Pre-eklamsia &
Eklamsia
Perdarahan
anterpartum Etiologi
Partus lama
Janin:
Infeksi Berat
Faktor plasenta: Faktor fetus: Premature
Solusio Kompresi Umbilicus Ada meconium
plasenta Lilitan tali pusat Kelainan konginetal
Asfiksia Ringan Asfiksia SedangTali pusat pendek
perdarahan Asfiksia Berat
Simpil Tali Pusat
APGAR : 7 – 10 APGAR : 4 – 6 Prolap tali pusat APGAR 0 – 3

Sumber : Sudarti & Fauziah (2013:64), Marmi & Rahardjo (2012:269),

Maryanti, et al (2011:177), Arif & Kristiyanasari (2009:17)


“MAPPING KONSEP DASAR KEPERAWATAN”

DIAGNOSA KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang di kebutuhan tubuh berhubungan dengan refleks
1. Riwayat:
hisap tidak adekuat
- riwayat kehamilan
2. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan luar
- riwayat persalinan
- riwayat neonatus Rahim, keterbatasan jumlah lemak
- riwayat kesehatan keluarga 3. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali pusat),
- riwayat psikologi tali pusat masih basah
- riwayat budaya 4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air (IWL),
- riwayat genetik keterbatasan masukan cairan
- riwayat sosial 5. Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
- riwayat lingkungan
2. Pemeriksaan fisik: INTERVENSI
- nadi - leher - suhu Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup hangat untuk
- dada - lengan - BB - anus mencegah hipotermia
- panjang badan - kepala Menilai apgar menit pertama dan menit kelima
- mata - telinga - hidung Mengukur suhu, pernapasan, denyut nadi
- pernapasan - tungkai kaki Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia-neonatorum
- bahu - tangan - abdomen Pemeriksaan fisik dan antropometri
- genetalia - punggung - kulit (Syaifudin, dkk, 2006)
3. Pemeriksaan reflek:
- berkedip - marah - tonicneck

IMPLEMENTASI EVALUASI

 Mencuci tangan dengan 5 - kenyamanan fisik


langkah menggunakan air
- kenyamanan psikospiritial
 Menyiapkan semua peralatan
secara lengkap sebelum - kenyamanan lingkungan
memanipulasi bayi
 Mengukur dan memantau
kenaikan berat badan
Sumber: lib.ui.ac.id
Sumber: lib.ui.ac.id
REFERENSI

Arief & Kristyanasari W. 2009. Neonatus & Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha
Medika

Depkes RI. 2007. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Depkes RI

Donna, L Wong. 2015. Buku Ajar Keperawatan Cetak Pertama. Jakarta:ECG.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta:Selemba Medika.

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/172/jtptunimus-gdl-ristiaanaw-8563-3-babii.pdf

https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/12828180/

Hurlock Enzabe B. (2015). Spikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga Edisi Kelima.

Kemenkes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : Departemen
Kesehatan.

Kemenkes, RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI 2015

lib.ui.ac.id

Marmi & Rahardjo. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Maryanti, Dwi, dkk. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: Trans Info Media.

Muslihatul Wafinur. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta : Firamaya.

Sudarti dan Fauziah. A. 2013. Asuhan Kebidanan Neonatus Risiko Tinggi dan Kegawatan.
Yogyakarta : Nuha Medika. Hal 64

Syaifudin. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Penerbit
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai