DISUSUN OLEH
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pemasangan Infus”
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka...................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Infus.....................................................................................................3
B. Tujuan Pemasangan Infus....................................................................................3
C. Keuntungan dan Kerugian intravena..................................................................4
D. Lokasi Vena untuk pemasangan infus.................................................................4
E. Cairan Infus...........................................................................................................5
F. Prosedur Kerja......................................................................................................6
G. Komplikasi Pemasangan Infus.............................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Infus
3
C. Keuntungan dan Kerugian Terapi Intravena
1. Keuntungan
b. Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih dapat
diandalkan.
d. Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intramuskular atau
subkutan dapat dihindari.
e. Sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena
molekul yang besar, iritasi atau ketidakstabilan dalam traktus gastrointestinalis.
2. Kerugian
a. Tidak bisa dilakukan “Drug Recall” dan mengubah aksi obat tersebut
sehingga resiko toksisitas dan sensitivitas tinggi.
Macam-macam vena :
1. Vena digitalis
4
Vena digitalis terdapat pada punggung tangan yang mengalir di sepanjang sisi
lateral jari tangan dan terhubung ke vena dorsalis oleh cabang-cabang
penyambung.
Vena ini terletak di metakarpal atau punggung tangan yang berasal dari gabungan
vena-vena digitalis yang berasal dari jari-jari tangan. Vena digitalis ini adalah
pilihan vena nomor dua setelah vena digitalis jika tidak berhasil.
3. Vena Sefalika
Vena sefalika merupakan pembuluh darah vena yang terletak di lengan bagian
bawah pada posisi radial lengan yang posisinya sejajar dengan ibu jari. Vena ini
berjalan ke atas sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region antekubiti.
Vena sefalika lebih kecil dan biasanya lebih melengkung dari vena basilika.
4. Vena Basilika
Vena basilika ditemukan pada sisi ulnaris lengan bawah. Vena ini berjalan ke atas
pada bagian posterior atau belakang lengan dan kemudian melengkung ke arah
permukaan anterior atau region antekubiti. Vena ini kemudian berjalan lurus ke
atas dan memasuki jaringan yang lebih dalam.
Vena mediana atau antekubiti merupakan vena yang berasal dari vena lengan
bawah dan umumnya terbagi dalam dua pembuluh darah, satu berhubungan
dengan vena basilika dan yang lainnya berhubungan dengan vena sefalika. Vena
mediana kubiti ini biasanya digunakan untuk pengambilan sampel darah.
E. Cairan Infus
5
pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Meiliki resiko
terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung
kongresif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan
normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
F. Prosedur kerja
6
1. Persiapan pasien
2. Persiapan alat
· Standar infus
· Bengkok
· Kassa seteril
3. Penatalaksanaannya
Ø Mencuci tangan
Ø Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus
mengarah keatas
7
Ø Menggantung cairan infus di standar cairan infus
Ø Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
Ø Memasang tourniquet
Ø Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
Ø Tourniquet di cabut
Ø Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan
untuk fiksasi
8
Ø Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
4. Evaluasi
Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikan juga respon klien terhadap pemberian
tindakan.
5. Dokumentasi
Pemasangan infus intravena diberikan secara terus menerus dan dalam jangka
waktu yang lama tentunya akan meningkatkan terjadinya komplikasi. Komplikasi
dari pemasangan infus yaitu flebitis, hematoma, infiltrasi, trombiflebitis, emboli
udara (Hinlay, 2006).
a. Flebitis
Inflasi vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik. Kondisi ini
dikarakteristikkan dengan adanya daerah yang memerah dan hangat di sekitar
daerah inersi/penusukan atau sepanjang vena, nyeri atau rasa lunak pada area
inersi atau sepanjang vena dan pembengkakan.
b. Infiltrasi
9
di sekitar area inersi, ketidaknyamanan dan penurunan kecepatan aliran secara
nyata. Infiltrasi mudah dikenali jika tempat penusukan lebih besar daripada tempat
yang sama di ekstremitas yang berlawanan. Suatu cara yang lebih dipercaya untuk
memastikan infiltrasi adalah dengan memasang torniket di atas atau di daerah
proksimal dari tempat pemasangan infus dan mengencangkan torniket tersebut
secukupnya untuk menghentikan aliran vena. Jika infus tetap menetes meskipun
ada obstruksi vena, berarti terjadi infilrasi.
c. Iritasi vena
Kondisi ini ditandai dengan nyeri selama diinfus, kemerahan pada kulit di atas
area insersi. Iritasi vena bisa terjadi karena cairan dengan pH tinggi, pH rendah
atau osmolaritas yang tinggi (misalnya: Phenytoin, voncomycin, eritromycin dan
nafellin).
d. Hematoma
e. Tromboflebitis
10
f. Trombisis
Trombisis ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak pada vena, dan aliran infus
berhenti. Trombisis disebabkan oleh injuri sel endotel dinding vena, pelekatan
platelet.
g. Occlusion
h. Spasme Vena
Kondisi ini ditandai dengan nyeri sepanjang vena, kulit pucat di sekitar vena,
aliran berhenti meskipun klem sudah dibuka maksimal. Spasme Vena bisa
disebabkan oleh pemberian darah atau cairan yang dingin, iritasi vena oleh obat
atau cairan yang mudah mgiritasi vena dan aliran yang terlalu cepat.
i. Reaksi Vasovagal
Digambarkan dengan klien tiba-tiba terjadi kollaps pada vena, dingin, berkeringat,
pingsan, pusing, mual dan penurunan tekanan darah. Reaksi vasovagal bisa
disebabkan oleh nyeri kecemasan.
Kondisi ini ditadai oleh nyeri ekstrem, kebas/mati rasa, dan kontraksi otot. Efek
lambat yang bisa muncul adalah paralysis, mati rasa dan deformitas. Kondisi ini
disebabkan oleh tehnik pemasangan yang tidak tepat sehingga menimbulkan injuri
di sekitar syaraf, tendon dan ligament.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
http://aryyogapurnama.blogspot.com/2014/05/konsep-dasar-pemasangan-infus-
pada.html
http://ayoungmidwifery.blogspot.com/2018/02/lokasi-vena-untuk-pemasangan-
infus.html
http://bangkongcrazy.blogspot.com/2014/07/makalah-kesehatan-menghitung-
tetesan.html
13